Anda di halaman 1dari 5

Akilen

Akiken mengandung ofloxacin 3mg. ofloxacin merupakan antibiotik golongan quinolone ini
akan menghambat pembentukan DNA bakteri dengan menggangu kerja enzim DNA
gryrase dan topoisomerasi IV. Akibatnya, bakteri berhenti tumbuh dan akhirnya mati.

Pham, T.D., Ziora, Z.M., & Blaskovich, M.A (2019). Quinolone Antibiotics. Medchemcomm,
10(10), pp. 1719–1739. 

Erlamycetin
Erlamycetin mengandung chloramphenicol. Chloramphenicol bekerja dengan menghambat
pembentukan protein yang dibutuhkan oleh bakteri untuk membentuk dinding sel bakteri. Hal
ini menyebabkan kerusakan sel bakteri. Oleh karena mekanisme kerjanya ini, Chloramphenicol
termasuk ke dalam golongan antibiotik bakterisidal (bekerja dengan membunuh bakteri).
Chloramphenicol adalah antibiotik dengan spektrum kinerja yang luas, artinya dapat digunakan
untuk melawan infeksi dari berbagai jenis bakteri sekaligus. Obat ini efektif menangani infeksi
akibat S. typhi, H. influenzae, E. coli, C. psitacci, serta beragam spesies bakteri Neisseria,
Staphylococcus, Streptococcus, dan Rickettsia.

Giannopoulou, et al. (2019). New Chloramphenicol Derivatives from the Viewpoint of


Anticancer and Antimicrobial Activity. Antibiotics (Basel, Switzerland), 8(1), 9.

Collme
Collme mengandung chloramphenicol dan lidocaine. Chloramphenicol bekerja dengan
menghambat pembentukan protein yang dibutuhkan oleh bakteri untuk membentuk dinding
sel bakteri. Hal ini menyebabkan kerusakan sel bakteri. Oleh karena mekanisme kerjanya ini,
Chloramphenicol termasuk ke dalam golongan antibiotik bakterisidal (bekerja dengan
membunuh bakteri). Chloramphenicol adalah antibiotik dengan spektrum kinerja yang luas,
artinya dapat digunakan untuk melawan infeksi dari berbagai jenis bakteri sekaligus. Obat ini
efektif menangani infeksi akibat S. typhi, H. influenzae, E. coli, C. psitacci, serta beragam spesies
bakteri Neisseria, Staphylococcus, Streptococcus, dan Rickettsia.
Lidocaine merupakan obat anastesi lokal. Lidocaine bekerja dengan cara menghambat sinyal
penyebab nyeri sehingga mencegah timbulnya rasa sakit untuk sementara.

Giannopoulou, et al. (2019). New Chloramphenicol Derivatives from the Viewpoint of


Anticancer and Antimicrobial Activity. Antibiotics (Basel, Switzerland), 8(1), 9.

Hermanns, et al. (2019). Molecular Mechanisms of Action of Systemic Lidocaine In Acute And
Chronic Pain: A Narrative Review. British Journal of Anaesthesia, 123(3), pp. 335–349. 

OTOPAIN
Otopain adalah obat tetes telinga yang mengandung Polymixin B sulfate, Neomycin sulfate,
Fludrocortisone asetat, dan lidokain HCl.
Sumber: World Health Organization. 2010. Deafness and Hearing Impairment. Available from :
http://www.who.int/mediacentre/factsheets /fs300/en/ index.html
 
VITAL
Vital adalah antiseptik tetes telinga berisi thymol, oleum menthol dan oleum camphora.
Sumber: World Health Organization. 2010. Deafness and Hearing Impairment. Available from :
http://www.who.int/mediacentre/factsheets /fs300/en/ index.html
 
PROPOLIS

Sumber:
Halim E, Hardinsyah, Sutandyo N, Sulaeman A, Artika M, Harahap Y. Kajian bioaktif dan zat
gizi propolis Indonesia dan Brazil. Jurnal Gizi dan Pangan, Maret 2012, 7(1): 1-6
 
FORUMEN
Forumen adalah obat tetes telinga yang berisi Natrium Docusate. 
Sumber: World Health Organization. 2010. Deafness and Hearing Impairment. Available from :
http://www.who.int/mediacentre/factsheets /fs300/en/ index.html

Trivid
Trivid merupakan obat tetes telinga yang mengandungantibiotik Ofloxacin
yang termasuk dalam golongan antibiotikfluoroquinolone.
Ofloxacin adalah obat antibiotik yang digunakan untuk mengobati berbagai penyakit akibat infek
sibakteri, seperti infeksi paru-paru, infeksi menular seksual, infeksi telinga, infeksi mata, infeksi 
kulit, serta infeksijaringan lunak. Obat ini hanya dapat digunakan dengan resepdokter.
Obat antibiotik golongan quinolone ini akan menghambatpembentukan DNA bakteri dengan me
nggangu kerja enzimDNA gryrase dan topoisomerasi IV. Akibatnya, bakteriberhenti tumbuh dan 
akhirnya mati.
Sumber : Giau, V.V., An, S.S., & Hulme, J. (2019). Recent Advances in The Treatment of
Pathogenic Infections Using Antibiotics and Nano-Drug Delivery Vehicles. Drug
Des Devel Ther., 13, pp. 327–343.

Reco
Reco merupakan obat tetes telinga khusus untuk mengatasibakteri. Kandungan utama dalam obat 
sakit telinga ini adalahChloramphenicol, yang berfungsi melawan pertumbuhanbakteri. 
Sumber : Chloramphenicol ear drops for ear infections (otitis externa) | Medicines for
Children. (2020). Retrieved 21 October 2020
Otozambon
Otozambon merupakan obat tetes telinga yang mengandungPolymyxin B sulphate 10.000 IU;
Neomycin sulphata 3390 IU (Setara dengan Neomycin base 3,75 mg); Betamethasone base 1
mg; Lidocaine HCl 40 mg; Benzalkonium chloride liquid 50% 0,2 mg; Propylene glycol,
Glycerol dan air secukupnyasampai 1 ml.
Sumber : Pusat Informasi Obat Nasional. Badan Pengawas Obat dan Makanan;2015

Otilon
Otilon merupakan obat tetes telinga yang megandungPolimiksin B Sulfat, Neomisin Sulfat, Fludr
okortison Asetatdan Lidokain Hidroklorida. 
Sumber : MIMS Edisi Bahasa Indonesia Vol 16 Tahun2015;
MIMS, Referensi Obat, Informasi Ringkas ProdukObat Bahasa.
Indonesia: Bhuana Ilmu Populer.

Otopraf
Otopraf merupakan obat tetes telinga yang mengandung antibiotik. Otopraf digunakan u
ntukmengobati infeksi tertentu yang terjadi pada telinga. Kandungan fludrokortison asetat d
alam Otoprafberfungsi sebagai hormon glukokortikoid, polimiksin B sulfat dan Neomisin s
ulfat merupakan antibiotik,
dan lidokaineHCl berfungsi sebagai anestesi lokal yang digunakan untuk mengurangi rasa s
akit. Obat inidiindikasikan pada otitis
eksterna akut dan kronis yang disebabkan oleh bakteri gram negatif dan positif, frunkulosis
, radang saluran telinga bagian luar disertairasa nyeri. Tiap mL
tetes telinga otopraf mengandungfludrokortison asetat 1 mg, polimiksin B sulfat 10.000
UI, Neomisinsulfat 5 mg, lidokaina-HCl-40 mg. Dosispenggunaan otopraf pada dewasa : 4-
5 tetes 3-4 kali dalam sehari; anak-anak : 2-3 tetes 3-4
kali dalam sehari. Otopraf tidak dianjurkan dalam penggunaan jangkapanjang serta efek sa
mping yang dapat timbul beruparasa menyengat dan terbakar pada saluran telinga tengah, u
rtikaria, edema. 
Sumber :
Medscape, 2019. Medscape: Drug &
Diseases. http://reference.medscape.com [online]. Diakses pada Maret 2021.
MIMS, 2019. MIMS
Indonesia. https://www.mims.com/Indonesia [online]. Diakses pada Maret 2021
 
Fukricin
Fukricin adalah sediaan obat dalam bentuk tetes matayang mengandung natamycin seba
gai zat aktifnya.
Natamycin merupakan antiinfeksi yang biasa digunakanpada pasien yang terkena infeksi Bl
epharitis jamur, konjungtivitis jamur,
keratitis jamur pada mata. Fukricinbekerja dengan cara mengganggu permeabilitas pada din
ding sel fungi. Fukricin merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehin
gga pada setiap pembelian dan penggunaannya harusmenggunakan resep dokter. Aturan pe
nggunaan:
• Keratitis jamur :
Awalnya 1 tetes ke kantung konjungtiva pada interval 1 atau 2 jam. Setelah 3-
4 hari, frekuensidapat dikurangi menjadi 1 tetes 6-8 kali sehari, berlanjut selama 14-
21 hari atau sampai resolusiklinis terlihat. Dosis dapat dikurangi secara bertahappada
interval 4-7 hari. 
• Blepharitis jamur / konjungtivitis : 1 tetes 4-6 kali sehari.
Efek samping yang mungkin terjadi adalah:
• Reaksi alergi (gatal, ruam, memerah)
• Nyeri dada
• Udema (pembengkakan akibat penumpukan cairan)
• Iritasi
• Mengeluarkan air mata dan terasa nyeri.
Kontraindikasi:

• Pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadapnatamycin
• Pasien yang sedang menggunakan obat topikalgolongan kortikosteroid.
Interaksi obat:

Dapat meningkatkan penyebaran infeksi jamur apabiladigunakan bersamaan dengan obat k
ortikosteroid topikal.

Sumber :

Kementrian Kesehatan RI. 2018. Profil Kesehatan Indonesia 2017.


Jakarta: Kemenkes RI. Diakses pada tanggal 9 maret 2021
Avaible: http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-
kesehatanindonesia/Profil-Kesehatan-Indonesia-tahun-2017.pdf
Polidemisin
Polidemisin tetes mata digunakan untuk mengatasiperadangan mata yang responsif te
rhadap steroid
dan infeksi bakteri pada mata. Polidemisin merupakan obatkeras yang harus menggunakan 
resep dokter. Polidemisintetes mata mengandung zat aktif polimiksin B sulfat, neomisin sul
fat,
dan deksametason. Penggunaan obatharus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokte
r, teteskan 1-2 tetes sebanyak 4-6 kali/hari.
Medscape, 2019. Medscape: Drug &
Diseases. http://reference.medscape.com [online]. Diakses pada Maret 2021.
MIMS, 2019. MIMS
Indonesia. https://www.mims.com/Indonesia [online]. Diakses pada Maret 2021
Blecidex
Blecidex Eye/Ear Drops digunakan sebagai obatperadangan (antiinflamasi)
dan antibiotika untukmengobati penyakit pada mata dan telinga dengankandungan zat aktif 
framisetin sulfat, gramisin dan
dexamethasone. Obat tetes ini termasuk dalam golonganobat keras yang memerlukan resep 
dokter.
Indikasi obat :
• Kelopak mata: peradangan kelopak mata (blefaritis(non-purulent)).
• Mata: pengobatan jangka pendek pada mata tidaktermasuk penyakit jamur dan virus.
• Telinga: infeksi kulit tipis yang membungkus salurantelinga luar (otitis eksterna) akut dan kronis.
Dosis pakai :
Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasandan anjuran dokter
• Untuk mata: 1 atau 2 tetes, diteteskan pada mata yang sakit setiap 1-2
jam selama 2 atau 3 hari, dilanjutkan 1 atau 2 tetes sebanyak 3-4 kali/hari.
• Untuk telinga: 2 atau 3 tetes, diteteskan ke dalam telingayang sakit sebanyak 3 atau 4 kali/hari.
Efek samping obat
• Penggunaan jangka lama dapat meningkatkan tekananintra-okular dan penipisan pada kornea.
• Reaksi alergi lokal.
Perhatian Khusus
• Tidak boleh digunakan pada mata merah.
• Jangan digunakan lebih dari 7 hari.
• Dapat menyebabkan ketulian yang ireversibel apabiladiberikan secara sistemik atau topikal pada l
ukaterbuka atau kulit yang rusak.
• Pemberian topikal dosis tinggi harus diperhatikan.
• Anak-anak dan bayi.
• Dapat terjadi sensitisasi silang pada penderita yang hipersensitif terhadap derivat streptomisin(neo
misin, paramomisin, kanamisin).
Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)
• Herpes simpleks akut (dendritic ulcer).
• Penyakit-penyakit virus pada kornea dan konjungtiva.
• Tuberkulosis mata.
• Penyakit jamur pada mata.
• Penyakit mata yang disebabkan oleh bakteriChlamydia
trachomatis dengan lalat sebagaiperantaranya (trakoma).
• infeksi purulenta akut pada mata.
• Infeksi kulit tipis
yang membungkus saluran telingaluar (otitis eksterna) dengan perforasi pada membran telinga.
• Pasien yang hipersensitif terhadap komponen dalamobat ini.
Sumber :
Medscape, 2019. Medscape: Drug &
Diseases. http://reference.medscape.com [online]. Diakses pada Maret 2021.

Anda mungkin juga menyukai