Disusun oleh :
Kelompok 1 FA3
A. Definisi
1. Pediatri
Pediatri berasal dari bahasa Yunani yaitu pedos yang berarti anak dan iatrica yang
berarti pengobatan anak. Beberapa penyakit memerlukan penanganan khusus untuk
pasien pediatri. Untuk menentukan dosis obat, The British Paediatric Association (BPA)
mengusulkan rentang waktu berikut yang didasarkan pada saat terjadinya perubahan –
perubahan biologis.
1. Neonatus : Awal kelahiran sampai usia 1 bulan ( dengan subseksi tersendiri untuk
bayi yang lahir saat usia kurang dari 37 minggu dalam kandungan).
2. Bayi : 1 bulan sampai 2 tahun
3. Anak : 2 sampai 12 tahun (dengan subseksi: anak di bawah usia 6 tahun memerlukan
bentuk sediaan yang sesuai)
4. Remaja : 12 sampai 18 tahun
Menurut The European Medicine Evaluation Agency :
1. Bayi baru lahir : 0 -27 hari
2. Bayi : 28 hari -23 bulan
3. Anak : 2 -11 tahun
4. Remaja : 12 – 16/18 tahun
(Sumber Ditjen Bina Kefarmasian, 2009, Hal-3)
2. Batuk Pilek
Batuk pilek merupakan penyakit yang menyerang baik anak maupun dewasa.
Pada anak, batuk pilek banyak terjadi pada usia di bawah 6 tahun. Rata-rata setiap anak
mengalami 6 hingga 8 kali keluhan setiap tahunnya (Soepardi, dkk., 2013).
Obat batuk pilek over the counter (OTC) banyak digunakan secara luas oleh
orang tua untuk mengatasi keluhan batuk pilek pada anak. American Academy of
Pediatrics (AAP) merekomendasikan untuk tidak menggunakan obat batuk pilek yang
dijual bebas pada anak usia di bawah 6 tahun oleh karena belum sepenuhnya teruji
efektivitasnya pada anak, bahkan terdapat risiko efek samping berbahaya (Soepardi, dkk.,
2013).
3. Otitis Media
Otitis media, atau radang telinga tengah, adalah penyakit masa kanak-kanak
paling umum yang diobati dengan antibiotik. Biasanya terjadi akibat infeksi virus
nasofaring dan dapat disubklasifikasi sebagai otitis media akut (OMA) dan otitis media
efusi (OME). OMA adalah infeksi simtomatik yang cepat dengan efusi, atau cairan, di
telinga tengah. OME bukanlah penyakit akut tetapi ditandai dengan efusi telinga tengah.
Antibiotik hanya berguna untuk pengobatan OMA (Marie, 2016).
Faktor Resiko
Abnormalitas anatomi : celah langit-langit mulut
Musim dingin
Pembesaran tonsil
Down syndrome
Infeksi saluran pernafasan
A. Kasus
Seorang anak 5 tahun dengan batuk pilek dan infeksi telinga.
Sumber : 1. Depkes RI, 2006, Pedoman konseling pelayanan kefarmasian di sarana Kesehatan.
Jakarta
2. Soedibyo Soepardi., Yulianto Arie., dan Wardhana. 2013. Profil Penggunaan Obat
Batuk Pilek Bebas pada Pasien Anak di Bawah Umur 6 Tahun. Jakarta, Universitas
Indonesia
C. Plan (Rencana)
1. Apa yang akan anda rekomendasikan untuk terapi pasien, mengapa?
Dari berbagai jurnal penelitian seperti (Soepardi, dkk., 2013) dan (Darmawan, 2004)
pemberian obat batuk tidak efektif di berikan pada anak dibawah 6 tahun, jika batuk yg di
derita masih ringan dan frekuensi batuk belum lama alangkah lebih baik di berikan
pengobatan non farmakologi terlebih dahulu dan dipantau perkembangannya.
Rekomendasi obat batuk pada anak dapat di berikan obat
Mukolitik : obat yang dapat mengenerkan sekret saluran napas dengan jalan
memecah benang-benang mukoprotein dan mukopolisakarida dari sputum
Obat : Bromhexine 2-5 tahun : ½ tablet atau 5ml sirup 2 kali sehari
Ambroxol untuk anak : 1,2 – 1,6 mg/kgBB/Hari
(sumber : Basic Pharmacology & Drug Notes, 2017)
Penatalaksanaan untuk terapi otitis media
Tujuan Pengobatan: Tujuannya adalah manajemen nyeri, penggunaan antibiotik yang
bijaksana, dan pencegahan penyakit sekunder. Otitis media akut pertama-tama harus
dibedakan dari otitis media dengan efusi atau otitis media kronis.
Nyeri otitis media harus diatasi dengan analgesik oral seperti Acetaminophen/
paracetamol atau antiinflamasi nonsteroid, seperti ibuprofen harus diberikan lebih
awal.
Terapi antimikroba digunakan untuk mengobati otitis media; namun, persentase yang
tinggi dari anak-anak akan sembuh hanya dengan pengobatan simtomatik.
4. Mastoiditis akut
Tatalaksana
Anak harus dirawat di rumah sakit
Beri ampisilin 200 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis, paling sedikit selama 14 hari.
Jika hipersensitif terhadap ampisilin, dapat diberikan eritromisin ditambah sulfa
kotrimoksazol sampai tanda dan gejalanya hilang.
Pasien dengan mastoiditis (apalagi jika ada tanda iritasi susunan syaraf pusat) sebaiknya
dirujuk ke spesialis THT untuk mempertimbangkan tindakan insisi dan drainase abses
mastoid atau mastoidektomi atau tatalaksana komplikasi intrakranial otogenik. Bila tidak
ada spesialis THT, insisi abses dapat dilakukan oleh dokter lain.
Jika anak demam tinggi (≥ 38,5°C) yang menyebabkan anak gelisah atau rewel, berikan
parasetamol.
Sumber : (Tim Adaptasi Indonesia,2009, hal-189)
1. Hal-hal apa saja yang disiapkan sebagai point-point konseling untuk pasien tersebut?
Pertanyaan untuk konseling
Selain batuk pilek gejala apa saja yang dirasakan pasien?
Sudah berapa lama gejala yang dirasakan?
Apakah yang sudah dilakukan pengobatan untuk mengatasi gejala tersebut?
Apakah pasien sudah minum obat sebelumnya?
Obat apa yang digunakan?
Sudah berapa lama obat digunakan?
Apakah gejalanya membaik?
Bagaimana cara ibu memberikan obat tersebut?
Apakah anak ibu memiliki alergi
2. Pemeriksaan apa saja yang menunjukkan progres capaian target terapi pasien?
Gejalanya sudah berkurang pada pasien (tepat diagnosis)
Tidak mengeluarkan cairan dari telinga
Tidak ada efek samping yang berbahaya
Obat yang dipilih harus sesuai dengan penyakit sehingga dapat memenuhi target terapi
(tepat pemilihan obat)
Menganjurkan ibu untuk bersedia membawa anaknya untuk control ulang Kembali
(Depkes RI, 2008)
Sumber : Soedibyo Soepardi., Yulianto Arie., dan Wardhana. 2013. Profil Penggunaan Obat
Batuk Pilek Bebas pada Pasien Anak di Bawah Umur 6 Tahun. Jakarta, Universitas Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
Chisholm-Burns M.A., Schwinghammer T.L., Wells B.G., Malone P.M., Kolesar J.M. and
Dipiro J.T., 2016, Pharmacotherapy Principles and Practice, Mc Graw-Hill Companies,
New York
Depkes RI, 2006, Pedoman konseling pelayanan kefarmasian di sarana Kesehatan. Jakarta:
Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Depkes RI. (2008). Materi Pelatihan Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Memilih
Obat Bagi Tenaga Kesehatan. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Ditjen Bina Kefarmasian, 2009, Pedoman Pelayanan Kefarmasian untuk Pasien Pediatri.
Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia
DiPiro J.T., Wells B.G., Schwinghammer T.L. and DiPiro C. V., 2015, Pharmacotherapy
Handbook, Ninth Edit., McGraw-Hill Education Companies, Inggris
Setyanto, Darmawan B. 2014. Batuk Kronik Pada Anak Masalah dan Tatalaksana. Sari Pediatri,
Vol.6. Jakarta, Universitas Indonesia
Soedibyo Soepardi., Yulianto Arie., dan Wardhana. 2013. Profil Penggunaan Obat Batuk Pilek
Bebas pada Pasien Anak di Bawah Umur 6 Tahun. Jakarta, Universitas Indonesia
Tambunan, taralan. dkk (2012). Formularium spesialistik ilmu kesehatan anak. Jakarta : ikatan
dokter anak indonesia
Team Medical Mini Notes. 2017. Basic Pharmacology & Drug Notes. Makasar : Medical Mini
Notes Publishing
Tim Adaptasi Indonesia, 2009, Pelayaan Kesehatan Anak Di Rumah Sakit. Pedoman Bagi
Rumah Sakit Rujukan Tingkat Pertama Di Kabupaten/Kota, Jakarta; Penerbit WHO
Indonesia dan Depkes RI