1
IDENTITAS
– Nama : Ny. M
– RM : 188205
– Jenis Kelamin : Perempuan
– Tanggal Lahir/ Umur : 04-05-1967/ 53 tahun
– Agama : Islam
– Alamat : Parit Rintis Baru, RT 060/RW 019, Punggur Kecil, Sungai Kakap, Kubu
– Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
– Pembiayaan : BPJS
– Tanggal Masuk RS`: 15 Januari 2021
– Tanggal keluar : 20 Januari 2021
Keluhan Utama
Sesak napas
Pasien datang ke IGD RSKH dengan keluhan sesak. Sesak dirasakan seperti tertekan beban berat.
Sesak mulai dirasakan sejak 1 bulan yang lalu, memberat sejak 12 jam yang lalu sebelum masuk
rumah sakit. Sesak muncul secara tiba tiba saat istirahat. Sebelumnya sesak nafas yang dirasakan
dipengaruhi aktivitas fisik ringan dan perubahan posisi. Saat pasien berbaring terlentang sesak
akan muncul dan membaik dengan posisi duduk atau berbaring miring. Keluhan lain berupa
bengkak pada kedua kaki, perut tersasa kembung. Bengkak pada kaki sejak 1 minggu yang lalu.
Keluhan nyeri dada, batuk, dan pilek disangkal.
Riwayat Penyakit Dahulu
• Hipertensi (-)
• Asma (-)
• Diabetes Melitus (+) sudah hampir 3 tahun,menggunakan suntik
insulin dan rutin kontrol
Riwayat Kebiasaan
16 Januari 2021
Total Cairan: 1.200 cc/24 jam 19 Januari 2021
Urin output: 3000 cc/24 jam Total Cairan: 1.200cc/24jam
Balance cairan: 1.200 cc-3000cc = -1.800cc /jam Urin output: 2.000 /24jam
Balance cairan : 1.200cc -2000cc = -800cc/jam
17 Januari 2021
Total Cairan: 1.200 cc/24 jam
Urin output : 2.400cc/24jam
Balance cairan: 1.200cc -2.400 = -1.200 /jam
Pemeriksaan Penunjang
Foto thorax
Interpretasi :
Corakan bronkovaskular dalam batas normal
Tidak tampak infiltrat
Cor : membesar, sinuses dan diafragma berselubung
Tampak perselubungan opak homogen di hemithorax
kanan dan kiri.
Skeletal dan soft tissue tidak tampak kelainan
Kesan :
- Kardiomegali
- Efusi Pleura Bilateral
Ekokardiografi
Lilly, Leonard S. Pathophysiology of heart disease. Lippincots William & Wilkins, Inc. 2011
Black, J. M & Hawks, J. H. Medikal surgical nursing, Edisi 8.Philadelpia: WB Saunders Company. 2009.
.
Patofisiologi
CO menururn
CO meningkat Angiotensin II
Remodelling (Dilatasi,
Hipertrofi ventrikel)
Braunwald E, Ross J Jr, Sonnenblick EH. Mechanisms of Contraction of the Normal and Failing Heart. 2nd ed. Boston: Little Brown & Co; 1976.
Greyson CR. Pathophysiology of right ventricular failure. Crit Care Med. 2008 Jan. 36 (1 suppl):S57-65. [Medline].
Haddad F, Doyle R, Murphy DJ, Hunt SA. Right ventricular function in cardiovascular disease, part II: pathophysiology, clinical importance, and management of right ventricular failure. Circulation. 2008 Apr 1. 117
(13):1717-31. [Medline].
Onwuanyi A, Taylor M. Acute decompensated heart failure: pathophysiology and treatment. Am J Cardiol. 2007 Mar 26. 99 (6B):25D-30D. [Medline].
Mann, D.L., 2012, Braunwalds Heart Disease a textbook of Cardiovascular Medicine (9thed), 487-489
Klasifikasi Faktor Resiko
– Berdasarkan AHA (American Heart – Faktor resiko mayor meliputi usia, jenis kelamin,
Association)
hipertensi, hipertrofi pada LV, infark miokard, obesitas, diabetes.
– Stage A
– Faktor resiko minor meliputi merokok, dislipidemia, gagal ginjal
– Stage B
kronik, albuminuria, anemia, stress, lifestyle yang buruk.
– Stage C
– Sistem imun, yaitu adanya hipersensitifitas.
– Stage D
– Infeksi yang disebabkan oleh virus, parasit, bakteri.
– Berdasarkan NYHA (New York Heart
Association) – Toksik yang disebabkan karena pemberian agen
– Kelas I kemoterapi (antrasiklin, siklofosfamid, 5 FU), terapi target kanker
– Kelas II
(transtuzumab, tyrosine kinase inhibitor), NSAID, kokain,
alkohol.
– Kelas III
– Faktor genetik seperti riwayat dari keluarga.
– Kelas IV
Ford, I., Robertson, M., Komadja et, al., Top ten risk factors for
Ford, I., Robertson, M., Komadja et, al., Top ten risk factors for morbidity and mortality in patients with chronicsystolic
morbidity and mortality in patients with chronicsystolic heart failure heart failure and elevated heart rate: The SHIFT Risk Model, IJC.2015; 184, 163-169
and elevated heart rate: The SHIFT Risk Model, IJC.2015; 184, 163-
169
Manifestasi klinis
Gejala Tanda
Tipikal 11 Spesifik 11
- Sesak nafas - Peningkatan JVP
- Ortopneu - Refluks hepatojugular
- Paroxysmal nocturnal dyspnoe - Suara jantung S3 (gallop)
- Toleransi aktifitas yang - Apex jantung bergeser ke lateral
berkurang - Bising jantung
- Cepat lelah
- Begkak di pergelangan
kaki
Kurang tipikal 11 Kurang tipikal 11
- Batuk di malam / dini hari - Edema perifer
- Mengi - Krepitasi pulmonal
- Beratbadan bertambah > 2 - Sura pekak di basal paru pada perkusi
kg/minggu - Takikardia
- Berat badan turun (gagal - Nadi ireguler
jantung stadium lanjut) - Nafas cepat
- Perasaan kembung/ begah - Heaptomegali
- Nafsu makan menurun - Asites
- Perasaan bingung (terutama - Kaheksia
pasien usia lanjut)
- Depresi
- Berdebar
- Pingsan
Panggabean MM. Gagal Jantung. Dalam Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, SimadibrataM, Setiati S, editor. Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 4. Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam; 2010:
1583 – 1584.
Pemeriksaan Penunjang
– EKG dan Echocardiografi – FOTO RONTGEN DADA
Ekokardiografi memberikan informasi mengenai volume ruang – Pemeriksaan ini dapat menunjukkan kongesti vena
jantung, fungsi sistolik dan diastolik ventrikel, ketebalan dinding atau edema paru dan kardiomegali pada pasien
jantung dan fungsi katup jantung. gagal jantung.
Abnormalitas pada EKG antaralain sinus takikardi, sinus – TROPONIN I DAN T
bradikardi, atrial takikardi/fibrilasi/luter, aritmia ventrikel, – Pemeriksaan troponin dilakukan pada penderita
iskemia/ indark, gelombang Q, Hipertrofi ventrikel kiri, blok
gagal jantung jika gambaran klinisnya disertai
atrioventrikular, mikrovoltase, dan QRS > 0,12 detik.
dugaan sindroma koroner akut.
– PEPTIDA NATRIURETIK
McMurray JJ V, Adamopoulos S, Anker SD, et al. ESC Guidelines for the diagnosis and treatment of acute and chronic heart failure 2012: The Task Force for the Diagnosis and Treatment of
Acute and Chronic Heart Failure 2012 of the European Society of Cardiology. Developed in collaboration with the Heart. Eur Heart J [Internet] 2013;32:e1–641 – e61. Available
from http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22611136
McMurray JJ V, Adamopoulos S, Anker SD, et al. ESC Guidelines for the diagnosis and treatment of acute and chronic heart failure 2012: The Task Force for the Diagnosis and Treatment of Acute and Chronic Heart
Failure 2012 of the European Society of Cardiology. Developed in collaboration with the Heart. Eur Heart J [Internet] 2013;32:e1–641 – e61. Available from
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22611136
Pembahasan
– Pasien mengalami Heart Failure stage C derajat fungsional kelas IV
– Diagnosis HF ditegakkan berdasarkan kriteria Framingham 2 kriteria mayor atau 1 mayor dan 2 minor
– Kriteria mayor :kardiomegali ,ronkhi bilateral dan peningkatan JVP
– Kriteria minor :dispnea d’effort (sesak yang dipengaruhi aktivitas), efusi pleura, dan edem ekstremitas.
– Pada pasien ini terdapat kelainan fungsional dan struktural jantung berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan
fisik, echokardiografi, dan gambaran Ekg. Kelainan struktural : kardiomegali. kelainan fungsional dinilai dari
tanda dan gejala (Stage C).
– Keluhan sesak muncul secara tiba tiba saat istirahat sehingga derajat fungsional (kelas IV).
– Diagnosis Kronis CAD Berdasarkan hasil Echocardiografi
Tatalaksana
• Diuretik (furosemid dan spironolakton)
• mengurangi retensi air dan garam sehingga meningkatkan produksi urin, mengurangi kongesti paru dan edem
ekstremitas.
• spironolakton juga berfungsi mencegah remodelling jantung
• ACEI (captopril)
• vasodilator yang dapat mengurangi beban kerja jantung dan menurunkan tekanan darah . Mencegah remodelling
jantung serta retensi air dan garam.16
• ISDN
• vasodilator utama dan menurunkan beban jantung membuat kerja jantung menjadi ringan.
• VIP albumin
• Albumin merupakan protein yang dapat meningkatkan tekanan osmotik yang penting untuk mempertahankan
cairan vaskular. Penurunan kadar albumin serum dpat menyebabkan cairan berpindah dari dalam pembuluh darah
menuju jaringan sehingga menjadi edem.
• KSR (kalium)
• Penurunan kalium mungkin diakibatkan efek diuretik furosemid dsois tinggi. Furosemid merupakan golongan
diuretik loop. Diuretik loop bekerja dengan menurunkan penyerapan kalium, klorida, dan natrium pada loop
(lengkung) Henle di dalam ginjal.
• Aspilet dan Simvastatin untuk mencegah terjadinya sumbatan di koroner yang dapat menyebabkan aliran darah
berkurang hingga berujung menjadi gagal jantung.
• Simvastatin membantu menurunkan produksi kolesterol dan mengurangi komplikasi akibat dislipidemia.
• Aspilet anti trombotik menurunkan agregasi platelet
Kesimpulan