Anda di halaman 1dari 9

TANTANGAN DAN INOVASI DALAM PERAWATAN

PASIEN GAGAL JANTUNG LANJUT SELAMA


PANDEMI COVID-19
PENDAHULUAN

 Covid 19 pertama kali dilaporkan di Wuhan, Cina, menginfeksi lebih dari 75,8 juta orang
 COVID-19 menyebabkan gangguan besar pada sistem perawatan kesehatan, mengakibatkan kurangnya kesiapan
untuk menangani pandemi besar ini. Menanggapi tantangan ini, penyedia dan sistem rumah sakit telah dipaksa
untuk dengan cepat mengembangkan inovasi yang berfokus pada semua bidang perawatan kesehatan berbasis
sistem.
 Amerika Serikat melakukan innovasi pendekatan untuk: Mengurangi rasa takut dalam mencari perawatan medis,
memastikan pemberian perawatan yang tepat dan optimal dari pedoman terapi medis yang diarahkan (GDMT),
menyeimbangkan risiko dan manfaat dalam mengelola perawatan pasien pra dan pasca transplantasi, melakukan
uji surveilance pada pasien transplantasi jantung dan LVAD, dan melindungi dokter dan staf dari kelelahan,
depresi, dan kecemasan.

Yehya, A., Shah, K.S., Mitter, S.S. et al.Challenges and the innovations in the care of advanced heart failure patients during COVID-19. Heart Fail Rev (2021). https://doi.org/10.1007/s10741-
021-10074-0
MENGURANGI RASA TAKUT DALAM MENCARI PERAWATAN
MEDIS

 Menghindari perawatan medis mendesak sama berbahaya dengan covid itu sendiri.
 Di AS pada maret-april angka kematian meningkat, lebih dari50% kematian tersebut bukan karena covid.
 Kateterisasi jantung menurun 29% pada maret-april dibanding sebelumnya.
 Di new york, serangan jantung di luar rumah sakit meningkat tiga kali lipat antara Maret dan April.
 Kurangnya perawatan medis yang tepat waktu menciptakan kategori baru kematian karena kemungkinan perawatan yang
tertunda akibat COVID-19.
 langkah-langkah skrining yang cermat dan universal masking saat ini, kemungkinan tertular infeksi COVID-19 di rumah
sakit diperkirakan <1%
 Sebagai profesional tenaga kesehatan, bertanggung jawab untuk membimbing pasien untuk mencari perawatan yang
diperlukan dan edukasi risiko perawatan tertunda serta untuk mempengaruhi persepsi publik untuk mendukung terapi yang
sudah terbukti daripada rasa takut yang berlebihan.

Yehya, A., Shah, K.S., Mitter, S.S. et al.Challenges and the innovations in the care of advanced heart failure patients during COVID-19. Heart Fail Rev (2021). https://doi.org/10.1007/s10741-
021-10074-0
MEMASTIKAN PEMBERIAN PERAWATAN YANG TEPAT DAN
PENGOPTIMALAN PEDOMAN GDMT
 Penggunaan Telehealth yang cepat untuk memberikan perawatan telah menunjukan manfaat yang tak terduga bagi banyak program HF dan
transplantasi jantung dimasa pandemi.
 Telehealth memberikan kemudahan dan penurunan risiko terhadap pasien yang rentan terhadap covid 19.
 Tanda pada pemeriksaan fisik beberapa dapat dinilai seperti edema ekstremitas bawah dan bahkan tekanan vena jugularis dapat berhasil
dilakukan melalui konferensi video.
 Telehealth menawarkan tempat yang sempurna untuk manajemen gagal jantung rawat jalan dan optimalisasi pedoman GDMT karena gejala
pasien, tanda vital, dan temuan laboratorium dapat dengan mudah diperoleh.
 Kendala pada penggunaan media telehealth adalah pasien tidak memiliki akses ke internet, smartphone, tidak bisa berbahasa Inggris, atau
tidak paham teknologi
 Teknologi platform pemantauan jarak jauh dapat melengkapi media telehealth. Platform pemantauan jarak jauh menawarkan kemampuan
untuk melacak adanya kongesti, mengidentifikasi kebutuhan untuk meningkatkan terapi diuretik atau vasodilator, dan dengan demikian
berpotensi mencegah rawat inap.
 Platform pemantauan jarak jauh menurunkan kunjungan pasien dengan HF.

Yehya, A., Shah, K.S., Mitter, S.S. et al.Challenges and the innovations in the care of advanced heart failure patients during COVID-19. Heart Fail Rev (2021). https://doi.org/10.1007/s10741-
021-10074-0
MENGELOLA PASIEN DAFTAR TUNGGU UNTUK TRANSPLANTASI
JANTUNG

 Resiko terinfeksi covid pasca transplantasi lebih tinggi dibanding resiko pada populasi umum.
 Pada pasien dengan status UNOS 1 dan 2 melanjutkan transplantasi memperbesar resiko perkembangan covid 19 peri
transplantasi.
 Pendonor dan penerima harus memiliki hasil uji negatif covid 19.
 Pada pasien datar tunggu dengan covid 19 postif harus dinonaktifkan, dilanjutkan kembali setelah gejala hilang dan konfirmasi
negatif
 Pada pasien UNOS status 3,4,5 dan 6 keputusanya berdasarkan

1. Resiko pasien
2. Kebijakan dari program transplantasinya
3. Besarnya pandemi daerah tersebut
4. Pasien berdiskusi dengan team transplantasi

Yehya, A., Shah, K.S., Mitter, S.S. et al.Challenges and the innovations in the care of advanced heart failure patients during COVID-19. Heart Fail Rev (2021). https://doi.org/10.1007/s10741-
021-10074-0
UJI SURVEILENS DAN PROSEDUR ELEKTIF PADA PASIEN
TRANSPLANTASI JANTUNG DAN LVAD

 Pasien tranplantasi jantung terutama yang dalam tahun pertama, memerlukan pengujian dan penilaian klinis yang
sering.
 Menggunakan fasilitas layananan kesehatan rumah dalam pengambilan darah (blood based surveillance test) pada
pasien transpalantasi jantung untuk mengontrol immunosupresi dan rejeksi. Menurunkan resiko karena kunjungan
ke layanan kesehatan pada masa panedmi.
 Pasien rawat jalan dengan rejeksi terapi intravena streoid beralih ke oral.
 Pemantauan antikoagulasi pada pasien LVAD sangat penting untuk mengurangi risiko trombosis. Untuk
mengurangi resiko terpapar covid 19 pasien dapat dipulangkan dengan pemasangan mesin pemantau INR
dirumah.

Yehya, A., Shah, K.S., Mitter, S.S. et al.Challenges and the innovations in the care of advanced heart failure patients during COVID-19. Heart Fail Rev (2021). https://doi.org/10.1007/s10741-
021-10074-0
KESIMPULAN

 Terlepas dari gangguan yang disebabkan COVID-19 pada sistem perawatan kesehatan terdapat pelajaran yang
bermakna. perawatan bagi pasien HF, transplantasi jantung, dan LVAD telah dengan cepat beradaptasi dengan
tantangan pandemi. Pandemi telah menyebabkan berbagai upaya kolaborasi global dan nasional yang berusaha
memebrikan jalan terbaik bagi pasien yang ketakutan akan ketidakpastian. Meskipun pandemi ini dapat berakhir,
krisis lain akan muncul, dan pelajaran yang diperoleh dalam menanggapi tantangan ini akan membantu
memetakan jalan untuk masa depan.

Yehya, A., Shah, K.S., Mitter, S.S. et al.Challenges and the innovations in the care of advanced heart failure patients during COVID-19. Heart Fail Rev (2021). https://doi.org/10.1007/s10741-
021-10074-0
MEMASTIKAN KESELAMATAN STAF DAN DOKTER SERTA MENCEGAH STRESS

 Tantangan yang dihadapi dokter selama pandemi termasuk


 (1) ditempatkan di daerah yang secara klinis tidak dikenal,
 (2) menghadapi kematian lebih sering,
 (3) mengalami stres menyaksikan pasien meninggal tanpa orang yang mereka cintai di sisi mereka, dan
 (4) bergulat dengan keselamatan dan kematian mereka sendiri.
 Dokter dengan keluarga harus secara bersamaan menjalankan peran orang tua, guru, dan dokter, sambil
memastikan isolasi yang sesuai dari orang yang dicintai untuk mencegah pajanan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai