Anda di halaman 1dari 1

PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL A. YANI CIMAHI 2016

KARINA EMBAR PUTRI

HUBUNGAN KEJADIAN PERDARAHAN POST PARTUM PADA IBU NIFAS DENGAN


FAKTOR RISIKO IBU DI PUSKESMAS GARUDA KOTA BANDUNG TAHUN 2015

viii + 50 Halaman + 4 Tabel + 2 Bagan + 10 Lampiran.

ABSTRAK

Angka kejadian perdarahan post partum di Puskesmas Garuda Kota Bandung masih
tinggi. Perdarahan post partum pada tahun 2013 sebesar 16.4% dan pada tahaun 2014
18.3% sehingga terdapat peningkatan kasus sebesar 1.9%. Beberapa faktor yang
memungkinkan terjadinya perdarahan post partum yaitu umur, paritas, dan jarak kelahiran.
Umur yang berisiko tejadinya perdarahan post partum yaitu umur kurang dari 20 tahun dan
lebih dari 35 tahun. Paritas lebih dari 3 mempunyai risiko besar untuk terjadinya perdarahan
post partum karena otot uterus sering diregangkan sehingga uterus sulit untuk kontraksi.
Begitupun jarak kelahiran, jarak kelahiran kurang dari 2 tahun dapat menyebabkan
perdarahan post partum karena uterus dan alat reproduksi belum pulih dan kembali dengan
baik, dan dibutuhkan waktu 2-4 tahun agar kondisi tubuh ibu dapat pulih kembali.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kejadian perdarahan post partum
pada ibu nifas dengan faktor risiko ibu di Puskesmas Garuda Tahun 2015. Metode penelitian
yang digunakan studi analitik menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam
penelitian ini adalah semua ibu nifas yang mengalami perdarahan post partum di
Puskesmas Garuda Tahun 2015, dengan teknik pengambilan sampel “Total Sampling”.
Pengumpulan data diambil melalui buku register di Ruang VK Puskesmas Garuda Tahun
2015. Analisa data yang digunakan menggunakan analisa univariat dan bivariat.
Dari hasil penelitian menunjukan tidak terdapat hubungan antara umur (ρ value = 0,76)
paritas (ρ value= 0.825) dan jarak kelahiran (ρ value = 0.791) dengan kejadian perdarahan
post partum. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perdarahan post partum dapat terjadi pada
kelompok umur, paritas, dan jarak kelahiran risiko rendah. Oleh karena itu diharapkan
tenaga kesehatan khususnya bidan tetap mengantisipasi semua klien terhadap terjadinya
perdarahan post partum baik dalam kelompok umur, paritas, dan jarak kelahiran risiko tinggi
ataupun risiko rendah pada saat kunjungan kehamilan.

Kata Kunci : Perdarahan Post Partum, Umur, Paritas, Jarak Kelahiran

Kepustakaan : 23, 2005-2013

Anda mungkin juga menyukai