Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PELAKSANAAN


PEKERJAAN PROYEK KONSTRUKSI DI KABUPATEN TABANAN
Dhian C. Nur Astina1, Ida Ayu Rai Widhiawati2, I G. Putu Joni2
1
Alumni Jurusan Teknik Sipil, Universitas Udayana, Denpasar
2
Dosen Teknik Sipil, Universitas Udayana, Denpasar
e-mail: dhelianda2211@yahoo.com

Abstrak : Pada pekerjaan proyek konstruksi biasanya terjadi kendala pada pekerjaan proyek
tersebut, baik kendala yang memang sudah diperhitungkan maupun kendala yang di luar
perhitungan perencana. Kendala tersebut menjadi penyebab terlambatnya penyelesaian proyek,
sehingga proyek tersebut tidak berlangsung sesuai dengan rencana. Berdasarkan latar belakang
ini, penelitian dilakukan sebagai upaya untuk mendapatkan atau mengetahui faktor–faktor
penyebab keterlambatan proyek konstruksi dan subfaktor yang mempengaruhi pada masing-
masing faktor keterlambatan. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Tabanan dengan cara
penyebaran kusioner kepada responden. Penentuan peringkat keterlambatan pada sebelas (11)
faktor didasarkan pada perolehan nilai RI (Relatif Indeks) tertinggi dan teknik analisis data yang
digunakan untuk mencari subfaktor yang paling berpengaruh pada setiap faktor adalah analisis
skor faktor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, faktor dominan penyebab keterlambatan
pelaksanaan pekerjaan proyek konstuksi adalah faktor tenaga kerja, dengan nilai RI sebesar 0,769,
faktor perubahan dengan nilai RI sebesar 0,753 dan faktor karakteristik tempat dengan nilai RI
sebesar 0,748. Sedangkan untuk subfaktor yang paling berpengaruh pada sebelas (11) faktor
keterlambatan berdasarkan analisis faktor adalah subfaktor keahlian tenaga kerja yang kurang
mumpuni, subfaktor keterlambatan pengiriman barang, subfaktor ketersediaan peralatan yang
kurang memadai/sesuai kebutuhan, subfaktor akses ke lokasi proyek, subfaktor kesulitan
pembayaran oleh pemilik, subfaktor hal-hal yang tak terduga seperti kebakaran, banjir, cuaca
buruk, tanah longsor, badai/angin rebut, gempa bumi, dan tanah longsor, subfaktor terjadinya
perubahan desain oleh pemilik, subfaktor keterlambatan pemilik dalam menentukan bahan,
subfaktor komunikasi antara wakil pemilik dan kontraktor.

Kata kunci: Faktor Keterlambatan, Analisis RI, Analisis Skor Faktor

ANALYSIS OF THE FACTORS CAUSING DELAY EXECUTION OF PROJECT


CONSTRUCTION IN TABANAN DISTRICT

Abstract : In construction work usually occurs constraints on project work, both are already taken
into account the constraints and constraints beyond calculation plan.Constraints into the cause of
delay in completion of the project , so the project is not going according to plan. Based on this
background, the research carried out in an attempt to get or know the factors causing delays in
construction projects and subfactors that influence each factor in the delay. The research was
project in Tabanan District conducted by distributing questionnaires to the respondents. In this
study, a ranking based on acquiring the highest RI values and techniques of data analysis used is
the analysis of factor scores.The results showed that the most dominant factor causing delay in
execution of construction work is manpower factor with an RI of 0,769, change factor with an RI
of 0,753 dan site characteristic with an RI of 0,748. Then for the highest influence each factor
delay are subfactor manpower skills, subfactor delay in delivery material, subfactor less
availablity equipment, subfactor access to the project site, subfactor payment difficulties by
owner, subfactor unprediction like fires, floods, landslides, storm and earthquake, subfactor often
changes the design by owner, subfactor delay owner in determining material, subfactor
communication between under owner and the contractors.

Keywords: Delay Factor, RI analysis, Score factor analysis.

PENDAHULUAN perkiraan yang ada pada saat rencana


pembangunan tersebut dibuat, karena itu masalah
Latar Belakang dapat timbul apabila ada ketidaksesuaian antara
rencana yang telah dibuat dengan kenyataan yang
Pada umumnya setiap proyek konstruksi sebenarnya. Sehingga dampak yang sering terjadi
mempunyai rencana dan jadwal pelaksanaan adalah keterlambatan waktu pelaksanaan proyek
tertentu, kapan pelaksanaan proyek tersebut harus yang dapat juga disertai dengan meningkatnya
dimulai, kapan harus diselesaikan, bagaimana biaya pelaksanaan proyek tersebut.
proyek tersebut akan dikerjakan, dan bagaimana Menurut R. Amperawan
penyediaan sumber dayanya. Pembuatan rencana Kusjadmikahadi,1999 (dalam Gesti Leonda, 2008)
suatu proyek konstruksi selalu mengacu pada bahwa, keterlambatan proyek konstruksi berarti

V-1
Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan Pelaksanaan …………………………… (Astina, Widhiawati dan Joni)

bertambahnya waktu pelaksanaan penyelesaian Pengertian Keterlambatan Proyek


proyek yang telah direncanakan dan tercantum Menurut Alifen et al. (2000), keterlambatan
dalam dokumen kontrak. Penyelesaian pekerjaan proyek sering kali menjadi sumber perselisihan
tidak tepat waktu adalah merupakan kekurangan dan tuntutan antara pemilik dan kontraktor,
dari tingkat produktifitas dan sudah barang tentu sehingga akan menjadi sangat mahal nilainya baik
kesemuanya ini akan mengakibatkan pemborosan di tinjau dari sisi kontraktor maupun pemilik.
dalam pembiayaan, baik berupa pembiayaan Kontraktor akan terkena denda penalti sesuai
langsung yang dibelanjakan untuk proyek-proyek dengan kontrak, di samping itu kontraktor juga
pemerintah, maupun berwujud pembengkakan akan mengalami tambahan biaya overhead selama
investasi dan kerugian-kerugian pada proyek- proyek masih berlangsung.Dari sisi pemilik,
proyek swasta. Peran aktif manajemen merupakan keterlambatan proyek akan membawa dampak
salah satu kunci utama keberhasilan pengelolaan pengurangan pemasukan karena penundaan
proyek. Masalah-masalah seperti itu dapat menjadi pengoperasian fasilitasnya.
penyebab terhambatnya pekerjaan proyek, Peran aktif manajemen merupakan salah satu
sehingga proyek tersebut tidak dapat berlangsung kunci utama keberhasilan pengelolaan
sesuai dengan rencana yang telah ditentukan. Dari proyek.Pengkajian jadwal proyek diperlukan untuk
kasus tersebut di atas, maka penelitian ini menentukan langkah perubahan mendasar agar
dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja keterlambatan penyelesaian proyek dapat dihindari
yang menjadi penyebab keterlambatan proyek di atau dikurangi.
Kabupaten Tabanan, dari sebelas (11) faktor
keterlambatan yakni faktor tenaga kerja, faktor Penyebab Keterlambatan Proyek
bahan, faktor peralatan, faktor karakteristik tempat, Faktor keterlambatan yang diteliti dalam
faktor keuangan, faktor situasi, faktor perubahan, penelitian ini adalah pengelompokan dari faktor-
faktor lingkup dan kontrak/dokumen pekerjaan, faktor keterlambatan yang telah diuraikan oleh
faktor perencanaan dan penjadwalan, faktor sistem Proboyo (1999), Andi et al. (2003) dan Assaf, A,
inspeksi dan evaluasi pekerjaan, serta faktor (1995) dan dikelompokkan menjadi sebelas (11)
manajerial faktor, yaitu :
Dengan demikian diharapkan dapat diketahui 1. Faktor Tenaga Kerja (labors), terdiri dari 7
subfaktor yang paling mempengaruhi dan faktor subfaktor :
apa yang paling mempengaruhi keterlambatan - Keahlian tenaga kerja
proyek konstruksi yang diteliti. - Kedisiplinan tenaga kerja
- Motivasi kerja tenaga kerja
TINJAUAN PUSTAKA - Jumlah pekerja yang kurang
memadai/sesuai dengan aktifitas pekerjaan
Pengertian Proyek yang ada
Di dalam suatu proyek konstruksi terdapat - Nasionalisme tenaga kerja
berbagai kegiatan yang dilakukan oleh orang- - Penggantian tenaga kerja baru
orang yang terlibat di dalam proyek itu sendiri. - Komunikasi antara tenaga kerja dan kepala
Menurut Soeharto (1995), kegiatan proyek dapat tukang/mandor
diartikan sebagai suatu kegiatan sementara yang 2. Faktor Bahan (material), terdiri dari 7
berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan subfaktor :
alokasi sumber dana tertentu dan dimaksudkan - Keterlambatan pengiriman barang
untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah - Kekurangan bahan konstruksi
digariskan dengan tegas. Banyak kegiatan dan - Kualitas bahan yang kurang baik
pihak-pihak yang terlibat di dalam pelaksanaan - Kerusakan bahan di tempat penyimpanan
proyek konstruksi menimbulkan banyak - Perubahan material pada bentuk, fungsi, dan
permasalahan yang bersifat kompleks. spesifikasi
Proyek konstruksi memilik ciri-ciri pokok - Kelangkaan karena kekhususan
proyek antara lain, (Soeharto, Imam, 1995) : - Ketidaktepatan waktu pemesanan
Memiliki tujuan yang khusus produk akhir atau 3. Faktor Peralatan (equipment), terdiri dari 5
hasil kerja akhir, subfaktor :
1. Jumlah biaya, sasaran jadwal serta kriteria - Keterlambatan pengiriman/ penyediaan
mutu dalam proses mencapai tujuan, peralatan
2. Bersifat sementara, dalam artian umumnya - Kerusakan peralatan
dibatasi oleh selesainya tugas. Titik awal dan - Ketersediaan peralatan yang
akhir ditentukan dengan jelas, memadai/sesuai kebutuhan
3. Nonrutin, tidak berulang-ulang. Jenis dan - Produktifitas peralatan
intensitas kegiatan berubah sepanjang proyek - Kemampuan mandor atau operator yang
berlangsung. kurang dalam mengoperasikan peralatan

V-2
Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil

4. Faktor Karakteristik Tempat (site - Metode konstruksi/pelaksanaan kerja yang


characteristic), terdiri dari 7 subfaktor: salah atau tidak tepat
- Keadaan permukaan dan dibawah 10. Faktor Sistem Inspeksi, Kontrol dan Evaluasi
permukaan tanah Pekerjaan, terdiri dari 7 subfaktor :
- Penglihatan atau tanggapan lingkungan - Perbedaan jadwal sub-kontraktor dalam
sekitar penyelesaian proyek
- Karakteristik fisik bangunan sekitar lokasi - Pengajuan contoh bahan oleh kontraktor
proyek yang tidak terjadwal
- Tempat penyimpanan bahan/material - Proses persetujuan contoh bahan dengan
- Akses ke lokasi proyek waktu yang lama oleh pemilik
- Kebutuhan ruang kerja - Ketelambatan proses pemeriksaan dan uji
- Lokasi proyek bahan
5. Faktor Keuangan (financing), terdiri dari - Kegagalan kontraktor melaksanakan
4subfaktor : pekerjaan
- Tidak adanya uang intensif untuk - Banyak hasil pekerjaan yang harus
kontraktor, apabila waktu penyelesaian diperbaiki/diulang karena cacat/tidak benar
lebihcepat dari jadwal - Proses dan tata cara evaluasi kemajuan
- Harga material pekerjaan yang lama dan lewat jadwal yang
- Kesulitan pendanaan di kontraktor disepakati
- Kesulitan pembayaran oleh pemilik 11. Faktor Manajerial (managerial), terdiri dari
6. Faktor Situasi (environment), terdiri dari 3 3subfaktor :
subfaktor : - Pengalaman manajer lapangan
- Intensitas curah hujan - Komunikasi antara wakil owner dan
- Faktor sosial dan budaya kontraktor
- Terjadinya hal-hal tak teduga seperti - Komunikasi antara perencana dan
kebakaran, banjir, cuaca amat buruk, kontraktor
badai/angin rebut, gempa bumi dan tanah
longsor. Analisis Data
7. Faktor Perubahan (change), terdiri dari 3 Pengolahan data dilakukan dengan dua cara,
subfaktor: yaitu dengan RI untuk mencari faktor yang paling
- Terjadi perubahan desain oleh owner dominanpenyebab keterlambatan dan, Skala faktor
- Kesalahan desain yang dibuat oleh untuk mencari subfaktor yang paling
perencana mempengaruhi pada setiap faktor.
- Kesalahan dalam penyelidikan tanah
8. Faktor Lingkup dan Kontrak/ Dokumen a. Tahapan perhitungan RI
Pekerjaan (contract document), terdiri dari 6 1. Perhitungan Nilai Total
subfaktor : Data mentah yang didapatkan dari respoden
- Perencanaan (gambar/spesifikasi) yang diperiksa kemudian dilakukan tabulasi.
salah/tidak lengkap Setelah semua data ditabulasikan, maka
- Perubahan lingkup pekerjaan pada waktu selanjutnya dilakukan perhitungan nilai total
pelaksanaan untuk setiap faktor keterlambatan.
- Keterlambatan pemilik dalam membuat
keputusan ∑n= n1+ n2 + n3 + ….. +nn ……………… (1)
- Adanya banyak (sering) pekerjaan tambah
- Adanya permintaan perubahan atas Keterangan:
pekerjaan yang telah selesai ∑n = Nilai Total setiap faktor
- Ketidaksepahaman antara pembuatan n = Jumlah subfaktor setiap faktor
gambar kerja antara perencana dan
kontraktor 2. Perhitungan Skor Total
9. Faktor Perencanaan dan Penjadwalan Dikarenakan setiap faktor memiliki jumlah
(planning and scheduling), terdiri dari 5 subfaktor yang berbeda, maka setelah
subfaktor : mendapatkan nilai total, maka perhitungan
- Tidak lengkapnya identifikasi jenis skor total dihitung menggunakan rumus:
pekerjaan
- Rencana urutan kerja yang tidak tersusun Skor Total = .. (2)
dengan baik/terpadu 3. Perhitungan Relatif Indeks
- Penentuan durasi waktu kerja yang tidak Penentuan Relatif Indeks (RI) bertujuan
seksama untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
- Rencana kerja pemilik yang sering berubah- faktor-faktor yang diteliti, dimana nilai RI ini
ubah akan berkisar antara 0 (minimum) dan 1

V-3
Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan Pelaksanaan …………………………… (Astina, Widhiawati dan Joni)

(maksimum), semakin mendekati 1 nilai RI, konstruksi, proyek pemerintah ataupun swasta
semakin berpengaruh faktor tersebut dalam periode tahun 2009-2011 yang sudah selesai atau
keterlambatan pelaksanan pekerjaan proyek yang sedang dilaksanakan, dikerjakan oleh
konstruksi. kontraktor. Pengambilan jumlah sampel yang
Rumus RI adalah sebagai berikut : sesuai dengan ciri-ciri yang telah ditetapkan adalah
untuk Kabupaten Tabanan sebanyak 30 proyek.
Data primer adalah data yang didapatkan
RI = ………. (3) langsung melalui kuesioner dan wawancara sesuai
dengan jumlah sampel yang diambil.
Sumber: Chang,1994 (dalam Djendoko, Data sekunder adalah data yang diperoleh dari
2003) pihak lain yang diantaranya didapat dengan
melihat dokumen yang berhubungan dengan
Keterangan: penelitian yaitu data dari Pemerintah Kabupaten
RI = Relatif Indeks Tabanan, Dinas Cipta Karya berupa daftar proyek
5=Jumlah kriteria penilaian yang terdiri konstruksi gedung milik pemerintah yang
dari 5 tingkat persetujuan yaitu : dilaksanakan oleh kontraktor dan data penerima
- Sangat Setuju (skor 5) Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) di daerah
- Setuju (skor 4) Kabupaten Tabanan dari tahun 2009 sampai
- Netral (skor 3) dengan tahun 2011.
- Tidak Setuju (skor 2)
- Sangat Tidak Setuju (skor 1) Pengolahan dan Analisis data
Setelah pengumpulan data dilakukan, maka
b. Tahapan perhitungan Analisis Faktor langkah selanjutnya adalah tabulasi data. Karena
data yang diperoleh berasal dari banyak sumber,
Berikut ini adalah tahapan dalam analisa faktor: maka diperlukan proses tabulasi data. Selain untuk
1. Membentuk matrik korelasi, yaitu table yang mempemudah menyeleksi data dari banyak
menunjukkan interkorelasi diantara seluruh sumber, tabulasi data juga diperlukan untuk
variable yang diobservasi. mempermudah didalam proses menganalisis data.
2. Menentukan nilai KMO (Kaiser-Meyer-Olkin), Data-data yang diperoleh dari responden melalui
nilainya dianggap layak jika diatas 0.5 kuesioner akan disajikan ke dalam bentuk tabel.
3. Menentukan nilai Measure of Sampling 1. Perhitungan Nilai Total
Adequence (MSA), yaitu kelayakan untuk Data mentah yang didapatkan dari respoden
seluruh matrik korelasi dari setiap variable diperiksa kemudian dilakukan tabulasi.
yang diobservasi untuk dilakukan analisa Setelah semua data ditabulasikan, maka
faktor. Nilai MSA yang layak dianalisis yaitu selanjutnya dilakukan perhitungan nilai
diatas 0.5 total untuk setiap faktor keterlambatan.
4. Melakukan ekstraksi faktor, kriteria ekstrasi 2. Perhitungan Skor Total
yang digunakan adalah latent root criterion Setelah nilai total didapatkan, maka
yaitu berdasarkan eigen value. Metode yang selanjutnya dilakukan perhitungan skor
dapat digunakan dalam ekstraksi faktor antara total untuk setiap faktor keterlambatan,
lain Principal Component Analysis. yaitu dengan membagi nilai total dari setiap
5. Menginterpretasikan hasil analisis faktor. Suatu faktor dengan jumlah subfaktor pada
variabel dianggap sah untuk mengukur atau masing-masing faktor. Hal ini dilakukan
mencirikan suatu faktor bila memiliki bobot karena setiap faktor memiliki jumlah
faktor diatas 0,5. subfaktor yang berbeda.
3. Penentuan Relatif Indeks (RI)
Pengolahan data selanjutnya dilakukakan
MATERI DAN METODE dengan menjumlahkan skor dari skala yang
telah ditetapkan, sehingga didapatkan skor
Penentuan Objek Studi total rata-ratanya, untuk mencari Relatif
Pada tahap ini penulis menentukan objek studi Indeks (RI).
yang akan dipilih. Dalam hal ini yang dijadikan RI tiap faktor diukur dengan cara
objek penelitian adalah proyek konstruksi yang membandingkan nilai total faktor dengan
berada di Kabupaten Tabanan. lima kali ukuran sampel, sehingga nilai RI
ini akan berkisar antara 0 (minimum) dan 1
Pengumpulan Data (maksimum) dimana semakin tinggi nilai
Dalam penentuan jumlah sampel penelitian RI, faktor tersebut semakin mempengaruhi
ini, dipilih dengan menggunakan teknik keterlambatan pelaksanaan pekerjaan
nonprobability sampling yaitu sampling kuota, proyek konstruksi.
dengan menggunakan ciri-ciri : merupakan proyek 4. Analisis Faktor

V-4
Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil

Untuk mengetahui subfaktor pada setiap variable-variabel yang layak untuk dianalisis per
faktor penyebab keterlambatan pelaksanaan faktornya, dan layak untuk di analisis pada tahap
pekerjaan proyek konstruksi di kabupaten selanjutnya.
Tabanan dilakukan dengan menggunakan Berdasarkan hasil analisa faktor dapat
analisa faktor. Analisa data dilakukan dijelaskan bahwa nilai Kaiser-Meyer-Olkin (KMO)
dengan proses penyederhanaan data dalam bertujuan untuk menguji kesesuaian pemakaian
bentuk yang lebih mudah dibaca dan analisa faktor. Syarat nilai KMO adalah > 0,5
diinterpretasikan. Data yang diperoleh dari dengan angka signifikan 0. Dari hasil yang
responden direkapitulasi dan diolah dengan diperoleh untuk faktor tenaga kerja nilai KMO
analisa faktor menggunakan Statistical sebesar 0,853 yang berarti data layak untuk
Program For Social Science (SPSS) for dianalisa lebih lanjut.
Windows versi 17. Faktor tenaga kerja memiliki 7 subfaktor
dengan nilai MSA terkecil sebesar 0,775. Hal ini
HASIL DAN PEMBAHASAN sudah memenuhi syarat bahwa nilai MSA sebesar
>0,5 sehingga faktor ini dinyatakn layak/valid
Dalam pembahasan penelitian ini akan dibahas Ekstrasi faktor digunakan untuk menentukan
mengenai pembahasan hasil analisis data yang jenis-jenis faktor yang akan dipakai. Setelah
diperoleh dari responden. Data yang dikumpulkan ekstrasi faktor kemudian dilakukan perhitungan
dalam penelitian ini adalah data primer dan data nilai eigenvalue, yang menunjukkan kepentingan
sekunder. Jawaban responden yang didapatkan relatif masing-masing subfaktor dalam menghitung
diakumulasikan, kemudian dihitung menggunakan varians dari variabel-variabel yang dianalisa
Relatif Indeks dan Analisa Faktor. Untuk menganalisis faktor-faktor yang lainnya
dapat dilakukan dengan cara yang sama.
Tabel 1 adalah hasil analisis dengan
Perhitungan Relatif Indeks
menggunankan analisis faktor.
Beberapa tahapan untuk mengetahui faktor
dominan penyebab keterlambatan pelaksanaan Tabel 1. Hasil Analisis Faktor
proyek konstruksi di kabupaten Tabanan dengan
analisa Relatif Indeks dapat dilakukan dengan
menggunakan persamaan 1,2 dan 3. Berikut ini No Subfaktor Skor faktor Komunalitas
adalah langkah-langkah perhitungan untuk faktor 1 1.1 0,940 88,3%
tenaga kerja : 2 2.1 0,934 83,7%
a. Perhitungan Nilai total 3 3.3 0,944 89,2%
Σn=7 = 123+112+115+117+112+115+113 4 4.6 0,942 88,7%
= 807
5 5.4 0,938 88%
6 6.2 0,921 84,9%
b. Perhitungan Skor Total
7 7.1 0,924 85,3%
Skor Total = 8 8.3 0,939 88,1%
9 9.4 0,942 88,7%
10 10.3 0,928 86%
Skor Total = = 115,286 11 11.2 0,910 81,3%
Sumber: Hasil analisis SPSS, 2012
c. Perhitungan Relatif Indeks (RI)
RI =
SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan
RI = = 0,769
1. faktor dominan penyebab keterlambatan
pelaksanaan proyek konstruksi dari sebelas
Untuk perhitungan faktor-faktor selanjutnya dapat faktor keterlambatan adalah:
dihitung dengan cara yang sama. - Faktor Tenaga Kerja / Labors dengan
nilai RI sebesar 0,769
Perhitungan Analisa Faktor - Faktor Perubahan dengan nilai RI sebesar
Untuk mengetahui subfaktor yang paling 0,753
dominan pengaruhnya terhadap keterlambatan - Faktor Karakteristik Tempat dengan nilai
pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi di RI sebesar 0,748
Kabupaten Tabanan adalah dengan analisa faktor 2. Dari sebelas (11) faktor keterlambatan,
per faktor keterlambatan. Analisa faktor per faktor subfaktor yang paling mempengaruhi
keterlambatan dilakukan untuk menentukan keterlambatan pelaksanaan pekerjaan proyek

V-5
Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan Pelaksanaan …………………………… (Astina, Widhiawati dan Joni)

konstruksi berdasarkan perhitungan Analisis UCAPAN TERIMA KASIH


Faktor adalah sebagai berikut:
a. Faktor tenaga kerja yaitu ketrampilan Puji syukur penyusun panjatkan kehadapan Allah
tenaga kerja yang kurang mumpuni SWT, karena atas berkat, rahmat,dan bimbingan-
sebesar 0,94 Nya yang penyusun dapat menyelesaikan Jurnal
b. Faktor bahan yaitu keterlambatan Ilmiah yang berjudul, ” Analisis Faktor-faktor
pengiriman barang sebesar 0,934 Penyebab Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan
c. Faktor peralatan yaitu ketersediaan Proyek Konstruksi di Kabupaten Tabanan”.
peralatan yang kurang memadahi/sesuai Tersusunnya Jurnal Ilmiah ini tentunya tidak
kebutuhan sebesar 0,944. terlepas dari bantuan banyak pihak dalam
d. Faktor karakteristik tempat yaitu akses ke memberikan bimbingan, pengarahan, petunjuk,
lokasi proyek sebesar 0,942. bantuan, informasi dan berbagai bantuan lainnya.
e. Faktor keuangan yaitu kesulitan Untuk itu melalui kesempatan ini penyusun
pembayaran oleh pemilik sebesar 0,938. mengucapkan terima kasih kepada, orang tua,
f. Faktor situasi yaitu hal-hal tak terduga teman-teman yang saling mendukung dan
seperti kebakaran, banjir, cuaca buruk, membantu menyelesaikan Jurnal Ilmiah ini.
longsor, badai/angin ribut, gempa bumi,
dan tanah sebesar 0,921.
DAFTAR PUSTAKA
g. Faktor perubahan yaitu terjadinya
perubahan design oleh owner sebesar
Alifen, R. S, Setiawan, R. S, Sunarto, A. 2000.
0,924.
Analisa “What If” Sebagai Metode Antisipasi
h. Faktor lingkup dan kontrak/dokumen
Keterlambatan Durasi Proyek, Dimensi
pekerjaan yaitu adanya keterlambatan
Teknik Sipil, Vol. 2 No. 1, Maret.
owner dalam membuat keputusan sebesar
Andi, Susandi, Wijaya. H. 2003. On Representing
0,939.
Factors Influencing Time Performance Of
i. Faktor perencanaan dan penjadwalan
Shop-House Contructions In Surabaya,
yaitu rencana kerja pemilik yang sering
Dimensi Teknik Sipil, Vol. 5 No. 2,
berubah-ubah sebesar 0,942.
September.
j. Faktor sistem inspeksi, control, dan
Assaf, A. 1995. “Causes of Delay in Large
evaluasi pekerjaan adalah lamanya proses
Building Construction Projects”, Journal of
persetujuan pemilik dalam menentukan
Management in Engineering.
bahan sebesar 0,928.
Djendoko, Dwi. 2003.Motivasi Kerja Pekerja Pada
k. Faktor manajerial adalah komunikasi
Beberapa Proyek Konstruksi Di Surabya.
antara wakil owner dan kontraktor
Tesis, Program Studi Teknik Sipil dan
sebesar 0,910.
Perencanaan Fakultas Teknik Universitas
Petra, Surabaya, 060/MTS/2003.Website:
Saran
http://dewey.petra.ac.id/spektra/module/catalo
Adapun saran yang dapat diberikan untuk
g/docs/digital_thesis/res_detail.php?knokat=1
mengantisipasi keterlambatan pelaksanaan
408
pekerjaan proyek konstruksi berdasarkan hasil
Leonda, Gesti. 2008. Studi Keterlambatan
penelitian yaitu:
Penyelesaian Proyek Konstruksi Pada Tahun
1. Perusahaan kontraktor sebaiknya
2007 di Daerah Belitung. Jurusan Teknik Sipil
menyediakan tenaga kerja, peralatan dan
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
bahan yang memadai sesuai dengan kebutuhan
Universitas Islam Indonesia,Yogyakarta,2008
pekerjaan yang akan dilaksanakan, sehingga
Proboyo, B. 1999. Keterlambatan Waktu
keterlambatan pelaksanaan proyek dapat
Pelaksanaan Proyek : Klasifikasi Dan
diantisipasi.
Peringkat Dari Penyebab-Penyebabnya,
2. Diharapkan di kemudian hari akan
Dimensi Teknik Sipil, Vol. 1 No. 2,
dilaksanakan penelitian lebih lanjut mengenai
September.
faktor-faktor penyebab keterlambatan
pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi Soeharto, I. 1999. Manajemen Proyek : Dari
dengan ruang lingkup penelitian yang lebih Konseptual Sampai Operasional, Jilid I
Erlangga, Jakarta.
luas.

V-6

Anda mungkin juga menyukai