Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS KONSEPSI SISWA TENTANG RUMUS KUADRATIS DI SMA

PROPOSAL

diajukan untuk memenuhi mata kuliah Metode Penelitian Kualitatif


diampu oleh Prof. Didi Suryadi, M.Ed dan Dr. Nurjanah, M.Pd

Oleh
Isna Fauziyah
NIM. 1403331

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2017
A. Judul
“ANALISIS KONSEPSI SISWA TENTANG RUMUS KUADRATIS DI SMA”

B. Latar Belakang
Rumus kuadratis atau lebih dikenal dengan rumus ABC merupakan bagian
terpenting dalam topik persamaan kuadrat. Hal ini begitu penting karena rumus
tersebut digunakan sebagai cara alternatif bagaimana menentukan akar-akar dari suatu
persamaan kuadrat ketika menggunakan pemfaktoran tidak bisa diselesaikan. Rumus
−𝑏±√𝑏2 −4𝑎𝑐 −𝑏±√𝐷
kuadratis berbentuk 𝑥 = = , 𝐷 = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑑𝑖𝑠𝑘𝑟𝑖𝑚𝑖𝑛𝑎𝑛 dengan
2𝑎 2𝑎

syarat bahwa persamaan kuadratnya 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0, 𝑎 ≠ 0. Rumus ini


merupakan hasil dari penurunan dari persamaan kuadrat bentuk standar. Berdasarkan
penurunan tersebut pada rumus kuadratis munculah nilai diskriminan yang merupakan
nilai pembeda dari suatu persamaan kuadrat. Nilai pembeda ini yang membedakan
jenis akar-akar dari persamaan kuadrat.
Fenomena yang ditemukan siswa mengetahui rumus kuadratis sebagai salah
satu cara menentukan akar-akar dari persamaan kuadrat, namun siswa belum
memahami secara mendalam dari makna rumus tersebut. Hal ini muncul ketika siswa
masih bertanya “sebenarnya diskriminan itu apa sih? Kenapa harus 𝑏 2 − 4𝑎𝑐 ?”.
padahal dirinya mengetahui penggunaan rumus kuadratis dan hafal akan rumus
tersebut. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Didis, Makbule Gozde dan Erbas,
Ayhan Kursat (2015, hlm.1147) mereka juga mengungkapkan bahwa Since students
memorized the rules, formula, and algebraic procedures to solve quadratic equations
without understanding the meaning, they could not transfer these rules, formula, and
procedures to solve the quadratic equations with non-standard structured.
Oleh karena itu, peneliti berminat untuk meneliti konsepsi siswa tentang
rumus kuadratis berkaitan dengan nilai diskriminan di SMA. Hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat menjadi referensi guru dalam pembelajaran tentang konsepsi siswa
berkaitan dengan rumus kuadratis. Menurut pandangan Ausabel (dalam Sugiatno,
2013) bahwa belajar akan lebih bermakna dan informasi yang dipelajari akan bertahan
lama, jika guru yang mengajar dapat mengaitkan konsepsi siswa dengan konsep baru
yang sedang dipelajari.
C. Rumusan Masalah
Bagaimana konsepsi siswa terhadap rumus kuadratis di SMA?

D. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui konsepsi siswa terhadap rumus kuadratis di SMA

E. Manfaat Penelitian
Bagi peneliti dan pembaca dapat mengetahui konsepsi siswa SMA terhadap rumus
kuadratis

F. Kajian Teori
1) Konsepsi
Menurut Berg (dalam Pangandongan, 2015) konsepsi adalah
pengertian atau tafsiran seseorang terhadap suatu konsep dalam pikirannya.
Lebih lanjut Berg mengungkapkan bahwa konsepsi siswa perlu dipahami dan
diidentifikasi sebelum mereka melakukan proses pembelajaran disekolah. Hal
tersebut begitu penting karena konsepsi siswa sering tidak sejalan dengan
konsepsi ilmiah atau konsepsi para ahli atau sering disebut miskonsepsi dan
konsepsi siswa dapat mempengaruhi, membantu atau mungkin menghambat
pemahaman konsep lainnya atau bahkan dapat menimbulkan kesulitan siswa
dalam pembelajaran. Sedangkan, Sugiatno (2013) mengungkapkan ada tiga
hal penting yang terkait dengan konsepsi siswa. Pertama, konsepsi siswa dapat
sesuai dengan konsep yang ada dalam pelajaran matematika. Ke dua, konsepsi
siswa, kurang sesuai dengan konsep yang ada dalam pelajaran matematika. Ke
tiga, konsepsi siswa, dapat tidak sesuai dengan konsep yang ada dalam
pelajaran matematika.
2) Rumus kuadratis
−𝑏±√𝑏 2 −4𝑎𝑐 −𝑏±√𝐷
Rumus kuadratis berbentuk = = , 𝐷 = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑑𝑖𝑠𝑘𝑟𝑖𝑚𝑖𝑛𝑎𝑛
2𝑎 2𝑎

dengan syarat bahwa persamaan kuadratnya 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0, 𝑎 ≠ 0


a. Penemu
Penemu rumus kuadratis ini salah satunya adalah Evariste Galois.
Galois seorang matematikawan yang berasal dari Prancis. Ia dilahirkan
dari seorang ayah yang bernama Nicolas Gabriel dan ibu yang bernama
Adelaide Marie Demante Galois, di Bourg-In Reine pada tanggal 25
Oktober 1811. Pada usia 21 tahun ia meninggal dunia tepatnya pada
tanggal 31 Mei 1832 di Paris. Dalam membuktikan rumus kuadratis,
Galois menggunakan cara membagi “a” pada bentuk umum persamaan
kuadrat. Selengkapnya dijelaskan pada bagian pembuktian rumus cara
1.

b. Pembuktian rumus
Cara 1
Cara 2

Cara 3
Cara 4

Cara 5

c. Hubungangan nilai diskriminan dan akar-akar


Diskriminan dari 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0, 𝑎 ≠ 0 adalah D = 𝑏 2 − 4𝑎𝑐.
Nilai inilah yang membedakan jenis akar-akar dari suatu persamaan
kuadrat. Berikut adalah perbedaan kondisi nilai diskriminan dan
akibatnya terhadap akar-akar:
 D>0 : dua akar real berbeda
o Jika D berbentuk kuadrat sempurna maka kedua akarnya
rasional
o Jika D tidak berbentuk kuadrat sempurna maka kedua akarnya
irasional
 D=0 : dua akar real sama
 D<0 : tidak ada solusi akar real

G. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. hal ini dilakukan karena
untuk mengungkap konsepsi siswa berkaitan dengan rumus kuadratis. Subjek
penelitian ini adalah siswa kelas 10 SMA.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan soal dan wawancara.
Awal penelitian di lapangan siswa akan diberikan tes sejumlah persoalan yang
berkaitan dengan rumus kuadratis. Kemudian peneliti menganalisis hasil jawaban
siswa untuk mengkategorikan persoalan yang muncul. Setelah itu beberapa siswa
yang sesuai dengan kategori dibuat diwawancara untuk mengetahui informasi secara
lebih dalam memaknai rumus kuadratis. Untuk mendapatkan data yang kredibel
peneliti melakukan triangulasi data. Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini
diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan
berbagai waktu (Sugiyono, 2012). Data yang dilakukan triangulasi berupa data dari
hasil tes, wawancara, dan kajian teori. Adapun teknik analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah menurut Miles dan Huberman (Sugiyono, 2010) bahwa data
yang dilakukan secara interaktif melalui proses reduction, data display dan
verification.

Daftar Pustaka

Didis, Macbule Gozde dan Erbas, Ayhan Kursat.(2015). Performance and Difficulties of
Students in Formulating and Solving Quadratic Equations with One Unknown.
Educational sciences: Theory & Practice, 1137-1150. doi 10.12738/estp.2015.4.2743

Pangandongan, Fara Virgianita. (2015). Konsepsi Siswa SMP Pada Materi Segiempat
Ditinjau dari Gaya Belajar. Yogyakarta: Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan
Matematika UNY, hal. 1001-1008
Sugiatno.(2013) Konsepsi Siswa mengenai Operasi Hitung Bilangan Bulat di Kelas V
Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar,1,45-57

Sugiyono.(2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Wendayani. (2015). Galois dan Teorinya.[online] diakses dari


https://www.slideshare.net/wendawindy/galois-dan-teorinya-50173659 tanggal 4
Desember 2017

Wilson, Jim. (2015). Teaching the derivation of Quadratic Formula. pdf

Anda mungkin juga menyukai