TINJAUAN PUSTAKA
14
15
Gambar 2.1
The Four P Of The Marketing
2.3 Produk
Salah satu variabel yang di hasilkan oleh suatu perusahaan untuk
memenuhi dan memuaskan kebutuhan konsumen adalah produk, baik dalam
bentuk ide, gagasan, jasa maupun barang. Perusahaan memanfaatkan produk yang
di hasilkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen, sehingga mendapat
keuntungan dari hasil penjualan produk tersebut. Produk yang ditawarkan kepada
konsumen akan memenuhi dan memuaskan konsumen apabila menawarkan
kaulitas dan layanan yang baik. Selain itu produk yang dihasilkan harus
memenuhi karakteristik dan standar untuk konsumen.
Gambar 2.2
Lima Tingkatan Produk
Manfaat Inti
Produk Dasar
Produk yang
di Diharapkan
Produk
Tambahan
Produk
Potensial
5. Jaminan
Jaminan merupakan janji yang merupakan kewajiban produsen atas
produknya kepada konsumen, dimana para konsumen akan diberi ganti rugi
bila produk ternyata tidak bisa berfungsi sebagaimana yang diharapkan atau
dijanjikan. Jaminan bisa meliputi kualitas produk, reparasi, ganti rugi, dan
sebagainya.
Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong (2009:254) atribut produk meliputi :
1. Kualitas Produk (Product Quality)
Mutu produk menunjukkan kemampuan suatu produk untuk melakukan
fungsi - fungsinya. Kemampuan itu meliputi daya tahan, kehandalan,
ketelitian yang dihasilkan, kemudahan dioperasikan dan diperbaiki, dan
atribut lain yang berharga pada produk secara keseluruhan. Agar dapat
bersaing di pasar secara berhasil produk harus memiliki mutu yang superior
dibandingkan dengan produk-produk pesaing lainnya. Hanya perusahaan
yang memiliki kualitas yang terbaik yang akan berhasil memenangkan
persaingan.
2. Fitur Produk (Product Features)
Fitur produk merupakan alat persaingan untuk mendiferensiasikan produk
perusahaan terhadap produk sejenis yang menjadi pesaingnya. Sebuah
produk dapat ditawarkan dengan berbagai fitur. Perusahaan dapat
menciptakan model tingkatan yang lebih tinggi dengan menambahkan
berbagai fitur. Beberapa produsen yang inovatif selalu berusaha
menciptakan fitur - fitur produk yang lebih menarik dibandingkan dengan
produk pesaing mereka, dan itu merupakan salah satu cara efektif untuk
memenangkan persaingan.
3. Gaya dan Desain Produk (Product Style and Design)
Cara lain untuk menambahkan nilai bagi pelanggan adalah melalui gaya dan
desain produk yang khas. Konsep desain lebih luas dibandingkan gaya.
Gaya mengedepankan tampilan luar dan semata - mata menjelaskan
penampilan produk tertentu. Sedangkan desain bukan sekedar tampilan saja,
desain masuk ke jantung produk, desain yang baik dapat memberikan
25
tanggapan dalam kotak hitam konsumen, yang terdari dua bagian, yaitu pertama
adalah karakteristik pembeli mempengaruhi bagaimana dia mempersiapkan dan
bereaksi terhadap rangsangan. Kedua, proses keputusan pembelian itu sendiri
mempengaruhi perilaku pembeli.
produk - produk yang mahal, tidak sering dibeli, beresiko, dan dapat
mencerminkan diri pembelinya, seperti mobi, jam tangan, pakaian, dan lain-
lain.
Biasanya konsumen tidak tahu terlalu banyak tentang kategori produk dan
harus berusaha untuk mengetahuinya. Sehingga pemasar harus menyusun
strategi untuk memberikan informasi kepada konsumen, tentang atribut
produk, kepentingannya, tentang merek perusahaan, dan atribut penting
lainnya.
2. Perilaku pembelian pengurang ketidaknyamanan (Dissonance
Reducing Buying Behaviour)
perilaku membeli semacam ini mempunyai keterlibatan yang tinggi dan
konsumen menyadari hanya terdapat sedikit perbedaaan diantara berbagai
merek. Perilaku membeli ini terjadi untuk pembelian produk yang harganya
mahal, tidak sering dibeli, berisiko, dan membeli secara relatif cepat karena
perbedaan merek tidak terlihat, seperti karpet, keramik, dan lain-lain.
3. Perilaku pembelian karena kebiasaan (Habitual Buying Behaviour)
Konsumen membeli suatu produk berdasarkan memilih produk secara
berulang bukan karena merek produk, tetapi karena mereka sudah mengenal
produk tersebut. Setelah membeli, mereka tidak mengevaluasi kembali
mengapa mereka membeli produk tersebut karena mereka tidak terlihat
dengan produk.
4. Perilaku pembelian yang mencari variasi (Variety Seeking Buying
Behaviour)
Perilaku ini mempunyai keterlibatan yang rendah, namun masih terdapat
perbedaan merek yang jelas. Konsumen berperilaku dengan tujuan mencari
keragaman dan bukan kepuasan. Jadi merek dalam perilaku ini bukan
merupakan suatu yang mutlak. Perilaku seperti ini biasanya terjadi pada
produk - produk yang sering dibeli, harga dan konsumen sering mencoba
merek - merek baru.
31
Perilaku
Pengenalan Pencarian Evaluasi Keputusan
Pasca
Kebutuhan Informasi Alternatif Pembelian
Pembelian
1. Pengenalan Kebutuhan
Pengenalan kebutuhan merupakan tahap pertama proses keputusan
pembelian dimana konsumen mengenali permasalahan atau kebutuhan.
Pembeli merasakan adanya perbedaan antara keadaan actual dan sejumlah
keadaan yang diinginkan. Kebutuhan itu dapat dipicu oleh stimulan internal
ketika salah satu kebutuhan normal (lapar, haus, sex) naik ke tingkat yang
cukup tinggi sehingga menjadi pendorong. Selain itu pula kebutuhan juga
dipicu oleh rangsangan eksternal.
33
2. Pencarian Informasi
Pencarian informasi merupakan tahap proses pengambilan keputusan
pembeli dimana konsumen tergerak untuk mencari informasi tambahan,
konsumen mungkin sekedar meningkatkan perhatian atau mungkin pula
mencari secara aktif. Konsumen dapat memperoleh informasi dari berbagai
sumber. Sumber itu meliputi :
1. Sumber pribadi (keluarga, teman, tetangga, rekan kerja).
2. Sumber komersial (iklan, penjualan, pengecer, bungkus, situs Web, dll).
3. Sumber publik (media masa, organisasi pemberi peringkat).
4. Sumber berdasarkan pengalaman (memegang, meneliti, menggunakan
produk).
3. Pengevaluasian alternatif
Pengevaluasian alternatif merupakan tahap proses keputusan pembeli
dimana konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi berbagai
merek alternatif di dalam serangkaian pilihan.
Cara konsumen memulai usaha mengevaluasi alternatif pembelian
tergantung pada konsumen individual dan situasi pembelian tertentu. Dalam
beberapa kasus, konsumen menggunakan kalkulasi yang cermat dan pikiran
yang logis. Dalam waktu yang lain, konsumen bersangkutan mengerjakan
sedikit atau tidak mengerjakan evaluasi sama sekali; melainkan mereka
membeli secara impulsif atau bergantung pada intuisi.
4. Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian merupakan tahap proses keputusan dimana konsumen
secara actual melakukan pembelian produk. Secara umum, keputusan
pembelian konsumen akan membeli merek yang paling disukai, tetapi ada
dua faktor yang muncul diantara kecenderungan pembelian dan keputusan
pembelian. Faktor pertama adalah keinginan dari individu itu sendiri untuk
membeli produk. Fakor ke dua adalah sikap orang lain, karena konsumen
mengkin membentuk kecenderungan pembelian berdasar pada pendapat
yang diharapkan. Faktor ketiga adalah faktor situasi yang tidak terduga,
kerena keadaan tidak terduga dapat mengubah kecenderungan pembelian.
34
pembelian, tetapi apabila sulit dalam mengenali pengambil keputusan, maka harus
di ketahui terlebih dahulu peran yang mungkin dimainkan oleh konsumen dalam
suatu keputusan pembelian.
Sebuah produk dapat ditawarkan dengan beraneka macam fitur. Perusahaan dapat
menciptakan model dengan tingkat yang lebih tinggi dengan menambah beberapa
fitur. Fitur adalah alat bersaing untuk membedakan produk perusahaan dari
produk pesaing (Kotler dan Armstrong, 2008:348). Kotler (2009:332)
berpendapat bahwa desain merupakan totalitas keistimewaan yang mempengaruhi
penampilan dan fungsi suatu produk dari segi kebutuhan konsumen.
Atribut - atribut produk adalah gambaran karakteristik dari suatu produk
(Kotler,2009), sehingga produk yang akan ditawarkan oleh perusahaan harus
memiliki atribut - atribut yang lengkap. Atribut - atribut bagus yang dimiliki
produk akan menarik pembeli untuk melakukan keputusan pembelian produk.
Jadi perusahaan harus memperhatikan atribut - atribut produk yang bisa menarik
konsumen untuk memutuskan pembelian, selain itu agar perusahaan bisa
memenangkan persaingan.