Anda di halaman 1dari 20

Mengkonfirmasi Kebutuhan Client dan Perangkat Jaringan

19.39 Rizqy Caesario No comments

Mengkonfigurasi dan menguji titik jaringan. Titik jaringan ditetapkan pada


gateway yang spesifik sebagai permintaan dari arsitektur jaringan dan
kebutuhan klien.

Tipe koneksi ditentukan dan dikonfigurasi dengan rekomendasi arsitektur


jaringan dan kebutuhan klien.

Perangkat keras/ perangkat lunak dikonfigurasi sesuai permintaan


berdasarkan pada spesifikasi vendor serta kebutuhan klien. Penentuan
spesifikasi jaringan computer untuk client
Penentuan konfigurasi networkj dari client
Topologi Jaringan Komputer
Memasang dan mengkonfigurasi gateway sebagai interface client dan
internet
Membuat topologi / tipe koneksi jaringan public,sesuai dengan kebutuhan
client yang akan terhubung internet.

Memasang dan mengkonfirasi komponen jaringan (Hardware/software)


komputer sesuai SOP.

Mengkonfirmasi kebutuhan klien dan perangkat jaringan

1.Mengkonfirmasi kebutuhan klien dan perangkat jaringan Kebutuhan


pelanggan ditegaskan dan divalidasi
sesuai permintaan.
2.Lingkup permintaan layanan internet ditentukan dengan menyerahkan
pada kebutuhan pelanggan.
3.Pertimbangan diberikan untuk redundansi dengan menyerahkan pada fault
tolerance, backup link dan
konfigurasi gateway.
4.Komponen jaringan berupa perangkat keras dan perangkat lunak
diidentifikasi sesuai permintaan.
5.Spesifikasi perangkat ditegaskan dan ketersediaan komponen dijamin.
Pembuatan spesifikasi perangkat
jaringan komputer
6.Penjelasan spesifikasi perangkat jaringan komputer dari sisi teknis dan
ekonomis.
7.Penjelasan fungsi perangkat jaringan komputer.
8.Penjelasan kelebihan/feature dan kelemahan dari setiap perangkat jaringan
komputer.
9.Penjelasan kualitas koneksi Internet berdasarkan content , Rasio dan harga.

Meninjau masalah keamanan

19.41 Rizqy Caesario No comments

(Pengenalan Firewall terhadap Keamanan Jaringan (Network Security)) –


Firewall merupakan sebuah perangkat yang diletakkan antara Internet
dengan jaringan internal. Informasi yang keluar atau masuk harus melalui
firewall ini. Tujuan utama dari firewall adalah untuk menjaga agar akses (ke
dalam maupun ke luar) dari orang yang tidak berwenang (unauthorized
access) tidak dapat dilakukan. Konfigurasi dari firewall bergantung kepada
kebijaksanaan (policy) dari organisasi yang bersangkutan.

Firewall merupakan alat untuk mengimplementasikan kebijakan security


(security policy). Sedangkan kebijakan security, dibuat berdasarkan
perimbangan antara fasilitas yang disediakan dengan implikasi security-nya.
Semakin ketat kebijakan security, semakin kompleks konfigurasi layanan
informasi atau semakin sedikit fasilitas yang tersedia di jaringan. Sebaliknya,
dengan semakin banyak fasilitas yang tersedia atau sedemikian
sederhananya konfigurasi yang diterapkan, maka semakin mudah orang
orang ‘usil‘ dari luar masuk kedalam sistem (akibat langsung dari
lemahnya kebijakan security).

Firewall bekerja dengan mengamati paket IP (Internet Protocol) yang


melewatinya. Berdasarkan konfigurasi dari firewall maka akses dapat diatur
berdasarkan IP address, port, dan arah informasi. Detail dari konfigurasi
bergantung kepada masing-masing firewall. Firewall dapat berupa sebuah
perangkat keras yang sudah dilengkapi dengan perangkat lunak tertentu,
sehingga pemakai (administrator) tinggal melakukan konfigurasi dari firewall
tersebut. Firewall juga dapat berupa perangkat lunak yang ditambahkan
kepada sebuah server (baik UNIX maupun Windows NT), yang dikonfigurasi
menjadi firewall.

Firewall pada dasarnya dapat dikategorikan menjadi 2 berdasarkan cara


fungsi kerjanya (keduanya dapat dilakukan pada sebuah perangkat komputer
(device) atau dilakukan secara terpisah), yaitu :

1. Fungsi filtering
Firewall bekerja pada level jaringan (network-level firewall) biasa disebut
packet filter.
Firewall tipe ini biasanya berupa router yang melakukan fungsi packet
filtering berdasarkan parameter-parameter tertentu : alamat sumber,
protokol, nomor port dan isi. Dari membandingkan informasi yang diperoleh
pada paket-paket trafik dengan kebijaksanaan yang ada pada tabel akses,
maka tindakan yang diberlakukan adalah :
• Melewatkan paket data ke tujuannya (client atau server)
• Memblok paket data
2. Fungsi proxy
Firewall pada level aplikasi (application level gateway) ini berfungsi sebagai
penghubung antara komputer client dengan jaringan luar. Pada koneksinya,
paket-paket IP tidak pernah diteruskan secara langsung, namun ditranslasi
dan diwakilkan oleh gateway aplikasi tersebut yang berfungsi sebagai
saluran dan penterjemah dan menggantikan fungsi client. Proxy akan merelai
semua request dari client kepada server yang sesungguhnya, kemudian
merelai balik semua hasil response real server kepada client kembali.
Ditengah proses di atas, maka proxy server berkesempatan untuk melakukan
pembatasan “relai� berdasarkan tabel akses yang sudah dibuat.
Fungsi proxy dapat dilakukan oleh berbagai software tergantung kepada jenis
proxy yang dibutuhkan, misalnya web proxy, rlogin proxy, ftp proxy dan
seterusnya. Di sisi client sering kali dibutuhkan software tertentu agar dapat
menggunakan proxy server ini, seperti misalnya dengan menggunakan
SOCKS. Beberapa perangkat lunak berbasis UNIX untuk proxy antara lain:
Socks (proxy server oleh NEC Network Systems Labs), Squid (web proxy
server).
Memasang dan mengkonfigurasi produk dan Perangkat gateway

19.42 Rizqy Caesario No comments

Installasi Jaringan WAN


Peralatan
1.Kompas dan peta topografi
2.Penggaris dan busur derajat
3.Pensil, penghapus, alat tulis
4.GPS, altimeter, klinometer
5.Kaca pantul dan teropong
6.Radio komunikasi (HT)
7.Orinoco PC Card, pigtail dan PCI / ISA adapter
8.Multimeter, SWR, cable tester, solder, timah, tang potong kabel
9.Peralatan panjat, harness, carabiner, webbing, cows tail, pulley
10.Kunci pas, kunci ring, kunci inggris, tang (potong, buaya, jepit), obeng set,
tie rap, isolator gel, TBA, unibell
11.Kabel power roll, kabel UTP straight dan cross, crimping tools, konektor
RJ45
12.Software AP Manager, Orinoco Client, driver dan AP Utility Planet,
firmware dan operating system (NT, W2K, W98 / ME, Linux, FreeBSD +
utilitynya)

Survey Lokasi
1.Tentukan koordinat letak kedudukan station, jarak udara terhadap BTS
dengan GPS dan kompas pada peta
2.Perhatikan dan tandai titik potensial penghalang (obstructure) sepanjang
path
3.Hitung SOM, path dan acessories loss, EIRP, freznel zone, ketinggian
antena
4.Perhatikan posisi terhadap station lain, kemungkinan potensi hidden
station, over shoot dan test noise serta interferensi
5.Tentukan posisi ideal tower, elevasi, panjang kabel dan alternatif
seandainya ada kesulitan dalam instalasi
6.Rencanakan sejumlah alternatif metode instalasi, pemindahan posisi dan
alat

Pemasangan Konektor
1.Kuliti kabel coaxial dengan penampang melintang, spesifikasi kabel
minimum adalah RG 8 9913 dengan perhitungan losses 10 db setiap 30 m
2.Jangan sampai terjadi goresan berlebihan karena perambatan gelombang
mikro adalah pada permukaan kabel
3.Pasang konektor dengan cermat dan memperhatikan penuh masalah
kerapian
4.Solder pin ujung konektor dengan cermat dan rapi, pastikan tidak terjadi
short
5.Perhatikan urutan pemasangan pin dan kuncian sehingga dudukan kabel
dan konektor tidak mudah bergeser
6.Tutup permukaan konektor dengan aluminium foil untuk mencegah
kebocoran dan interferensi, posisi harus menempel pada permukaan
konektor
7.Lapisi konektor dengan aluminium foil dan lapisi seluruh permukaan
sambungan konektor dengan isolator TBA (biasa untuk pemasangan pipa
saluran air atau kabel listrik instalasi rumah)
8.Terakhir, tutup seluruh permukaan dengan isolator karet untuk mencegah
air
9.Untuk perawatan, ganti semua lapisan pelindung setiap 6 bulan sekali
10.Konektor terbaik adalah model hexa tanpa solderan dan drat sehingga
sedikit melukai permukaan kabel, yang dipasang dengan menggunakan
crimping tools, disertai karet bakar sebagai pelindung pengganti isolator
karet

Pembuatan POE
1.Power over ethernet diperlukan untuk melakukan injeksi catu daya ke
perangkat Wireless In A Box yang dipasang di atas tower, POE bermanfaat
mengurangi kerugian power (losses) akibat penggunaan kabel dan konektor
2.POE menggunakan 2 pair kabel UTP yang tidak terpakai, 1 pair untuk
injeksi + (positif) power dan 1 pair untuk injeksi – (negatif) power, digunakan
kabel pair (sepasang) untuk menghindari penurunan daya karena kabel loss
3.Perhatikan bahwa permasalahan paling krusial dalam pembuatan POE
adalah bagaimana cara mencegah terjadinya short, karena kabel dan
konektor power penampangnya kecil dan mudah bergeser atau tertarik,
tetesi dengan lilin atau isolator gel agar setiap titik sambungan terlindung
dari short
4.Sebelum digunakan uji terlebih dahulu semua sambungan dengan
multimeter
Instalasi Antena
1.Pasang pipa dengan metode stack minimum sampai ketinggian 1st freznel
zone terlewati terhadap obstructure terdekat
2.Perhatikan stabilitas dudukan pipa dan kawat strenght, pasang dudukan
kaki untuk memanjat dan anker cows tail
3.Cek semua sambungan kabel dan konektor termasuk penangkal petir bila
ada
4.Pasang antena dengan rapi dan benar, arahkan dengan menggunakan
kompas dan GPS sesuai tempat kedudukan BTS di peta
5.Pasang kabel dan rapikan sementara, jangan sampai berat kabel menjadi
beban sambungan konektor dan mengganggu gerak pointing serta
kedudukan antena
6.Perhatikan dalam memasang kabel di tower / pipa, jangan ada posisi
menekuk yang potensial menjadi akumulasi air hujan, bentuk sedemikian
rupa sehingga air hujan bebas jatuh ke bawah

Instalasi Perangkat Radio


1.Instal PC Card dan Orinoco dengan benar sampai dikenali oleh OS tanpa
konflik dan pastikan semua driver serta utility dapat bekerja sempurna
2.Instalasi pada OS W2K memerlukan driver terbaru dari web site dan ada di
CD utility kopian, tidak diperlukan driver PCMCIA meskipun PNP W2K
melakukannya justru deteksi ini menimbulkan konflik, hapus dirver ini dari
Device Manager
3.Instalasi pada NT memerlukan kecermatan alokasi alamat IO, IRQ dan
DMA, pada BIOS lebih baik matikan semua device (COM, LPT dll.) dan
peripheral (sound card, mpeg dll.) yang tidak diperlukan
4.Semua prosedur ini bisa diselesaikan dalam waktu kurang dari 30 menit
tidak termasuk instalasi OS, lebih dari waktu ini segera jalankan prosedur
selanjutnya
5.Apabila terus menerus terjadi kesulitan instalasi, untuk sementara demi
efisiensi lakukan instalasi dibawah OS Win98 / ME yang lebih mudah dan
sedikit masalah
6.Pada instalasi perangkat radio jenis Wireless In A Box (Mtech, Planet,
Micronet dlll.), terlebih dahulu lakukan update firmware dan utility
7.Kemudian uji coba semua fungsi yang ada (AP, Inter Building, SAI Client,
SAA2, SAA Ad Hoc dll.) termasuk bridging dan IP Addressing dengan
menggunakan antena helical, pastikan semua fungsi berjalan baik dan stabil
8.Pastikan bahwa perangkat Power Over Ethernet (POE) berjalan sempurna

Pengujian Noise
1.Bila semua telah berjalan normal, install semua utility yang diperlukan dan
mulai lakukan pengujian noise / interferensi, pergunakan setting default
2.Tanpa antena perhatikan apakah ada signal strenght yang tertangkap dari
station lain disekitarnya, bila ada dan mencapai good (sekitar 40 % – 60 %)
atau bahkan lebih, maka dipastikan station tersebut beroperasi melebihi EIRP
dan potensial menimbulkan gangguan bagi station yang sedang kita bangun,
pertimbangkan untuk berunding dengan operator BTS / station eksisting
tersebut
3.Perhatikan berapa tingkat noise, bila mencapai lebih dari tingkat
sensitifitas radio (biasanya adalah sekitar – 83 dbm, baca spesifikasi radio),
misalnya – 100 dbm maka di titik station tersebut interferensinya cukup
tinggi, tinggal apakah signal strenght yang diterima bisa melebihi noise
4.Perhitungan standar signal strenght adalah 0 % – 40 % poor, 40 % - 60 %
good, 60 % - 100 % excellent, apabila signal strenght yang diterima adalah
60 % akan tetapi noisenya mencapai 20 % maka kondisinya adalah poor
connection (60 % - 20 % - 40 % poor), maka sedapat mungkin signal
strenght harus mencapai 80 %
5.Koneksi poor biasanya akan menghasilkan PER (packet error rate – bisa
dilihat dari persentasi jumlah RTO dalam continous ping) diatas 3 % – 7 %
(dilihat dari utility Planet maupun Wave Rider), good berkisar antara 1 % - 3
% dan excellent dibawah 1 %, PER antara BTS dan station client harus
seimbang
6.Perhitungan yang sama bisa dipergunakan untuk memperhatikan station
lawan atau BTS kita, pada prinsipnya signal strenght, tingkat noise, PER
harus imbang untuk mendapatkan stabilitas koneksi yang diharapkan
7.Pertimbangkan alternatif skenario lain bila sejumlah permasalahan di atas
tidak bisa diatasi, misalkan dengan memindahkan station ke tempat lain,
memutar arah pointing ke BTS terdekat lainnya atau dengan metode 3 titik
(repeater) dll.

Perakitan Antena
1.Antena microwave jenis grid parabolic dan loop serta yagi perlu dirakit
karena terdiri dari sejumlah komponen, berbeda dengan jenis patch panel,
panel sector maupun omni directional
2.Rakit antena sesuai petunjuk (manual) dan gambar konstruksi yang
disertakan
3.Kencangkan semua mur dan baut termasuk konektor dan terutama
reflektor
4.Perhatikan bahwa antena microwave sangat peka terhadap perubahan
fokus, maka pada saat perakitan antena perhatikan sebaik-baiknya fokus
reflektor terhadap horn (driven antena), sedikit perubahan fokus akan
berakibat luas seperti misalnya perubahan gain (db) antena
5.Beberapa tipe antena grid parabolic memiliki batang extender yang bisa
merubah letak fokus reflektor terhadap horn sehingga bisa diset gain yang
diperlukan

Pointing Antena
1.Secara umum antena dipasang dengan polarisasi horizontal
2.Arahkan antena sesuai arah yang ditunjukkan kompas dan GPS, arah ini
kita anggap titik tengah arah (center beam)
3.Geser antena dengan arah yang tetap ke kanan maupun ke kiri center
beam, satu per satu pada setiap tahap dengan perhitungan tidak melebihi ½
spesifikasi beam width antena untuk setiap sisi (kiri atau kanan), misalkan
antena 24 db, biasanya memiliki beam width 12 derajat maka, maksimum
pergeseran ke arah kiri maupun kanan center beam adalah 6 derajat
4.Beri tanda pada setiap perubahan arah dan tentukan skornya, penentuan
arah terbaik dilakukan dengan cara mencari nilai average yang terbaik,
parameter utama yang harus diperhatikan adalah signal strenght, noise dan
stabilitas
5.Karena kebanyakan perangkat radio Wireless In A Box tidak memiliki utility
grafis untuk merepresentasikan signal strenght, noise dsb (kecuali statistik
dan PER) maka agar lebih praktis, untuk pointing gunakan perangkat radio
standar 802.11b yang memiliki utility grafis seperti Orinoco atau gunakan
Wave Rider
6.Selanjutnya bila diperlukan lakukan penyesuaian elevasi antena dengan
klino meter sesuai sudut antena pada station lawan, hitung berdasarkan
perhitungan kelengkungan bumi dan bandingkan dengan kontur pada peta
topografi
7.Ketika arah dan elevasi terbaik yang diperkirakan telah tercapai maka
apabila diperlukan dapat dilakukan pembalikan polarisasi antena dari
horizontal ke vertical untuk mempersempit beam width dan meningkatkan
fokus transmisi, syaratnya kedua titik mempergunakan antena yang sama
(grid parabolic) dan di kedua titik polarisasi antena harus sama (artinya di
sisi lawan polarisasi antena juga harus dibalik menjadi vertical)

Pengujian Koneksi Radio


1.Lakukan pengujian signal, mirip dengan pengujian noise, hanya saja pada
saat ini antena dan kabel (termasuk POE) sudah dihubungkan ke perangkat
radio
2.Sesuaikan channel dan nama SSID (Network Name) dengan identitas BTS /
AP tujuan, demikian juga enkripsinya, apabila dipergunakan otentikasi MAC
Address maka di AP harus didefinisikan terlebih dahulu MAC Address station
tersebut
3.Bila menggunakan otentikasi Radius, pastikan setting telah sesuai dan
cobalah terlebih dahulu mekanismenya sebelum dipasang
4.Perhatikan bahwa kebanyakan perangkat radio adalah berfungsi sebagai
bridge dan bekerja berdasarkan pengenalan MAC Address, sehingga IP
Address yang didefinisikan berfungsi sebagai interface utility berdasarkan
protokol SNMP saja, sehingga tidak perlu dimasukkan ke dalam tabel routing
5.Tabel routing didefinisikan pada (PC) router dimana perangkat radio
terpasang, untuk Wireless In A Box yang perangkatnya terpisah dari (PC)
router, maka pada device yang menghadap ke perangkat radio masukkan
pula 1 IP Address yang satu subnet dengan IP Address yang telah
didefinisikan pada perangkat radio, agar utility yang dipasang di router dapat
mengenali radio
6.Lakukan continuos ping untuk menguji stabilitas koneksi dan mengetahui
PER
7.Bila telah stabil dan signal strenght minimum good (setelah diperhitungkan
noise) maka lakukan uji troughput dengan melakukan koneksi FTP (dengan
software FTP client) ke FTP server terdekat (idealnya di titik server BTS
tujuan), pada kondisi ideal average troughput akan seimbang baik saat
download maupun up load, maksimum troughput pada koneksi radio 1 mbps
adalah sekitar 600 kbps dan per TCP connection dengan MTU maksimum
1500 bisa dicapai 40 kbps
8.Selanjutnya gunakan software mass download manager yang mendukung
TCP connection secara simultan (concurrent), lakukan koneksi ke FTP server
terdekat dengan harapan maksimum troughput 5 kbps per TCP connection,
maka dapat diaktifkan sekitar 120 session simultan (concurrent), asumsinya
5 x 120 = 600
9.Atau dengan cara yang lebih sederhana, digunakan skala yang lebih kecil,
12 concurrent connection dengan trouhput per session 5 kbps, apa total
troughput bisa mencapai 60 kbps (average) ? bila tercapai maka stabilitas
koneksi sudah dapat dijamin berada pada level maksimum
10.Pada setiap tingkat pembebanan yang dilakukan bertahap, perhatikan
apakah RRT ping meningkat, angka mendekati sekitar 100 ms masih
dianggap wajar
Pengkabelan Pada Wan
Router
Tahap-tahap dasar cara setting konfigurasi router seperti dibawah ini :

1. Setting host name


router#enable t
router(config)#hostname nama-router

2. Setting pasword console


router(config)# enable secret password-anda
router(config)# enable password password-anda

3. Membuat Paswword terencryption


router(config)# service password-encryption
router(config)# enable password password-anda

4. Setting vty dan aux


router(config)#line vty 0 4
router(config-line)#login
router(config-line)#password password-anda
router(config-line)#line con 0
router(config-line)#login
router(config-line)#password password-anda
router(config-line)# exit
router(config)# no service password-encryption
router(config)# ^Z
router(config)# wr mem
5. Setting terhadap FastEthernet fa 0/0
router#config t
router(config)#int fa0/0
router(config-if)# ip address 192.168.xx.x 255.255.xx.xx
router(config)#no shutdown
router(config)#exit

6. Setting terhadap Serial 0/0


router# config t
router(config)# int serial0/0
router(config-if)# ip address 192.168.xx.x 255.255.xx.xx
router(config)#no shutdown
router(config)#exit
Protokol Router
Router dan Switch
Router

Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data
melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah
proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3
(Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis
OSI.

Fungsi

Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk
meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda
dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk
membentuk suatu Local Area Network (LAN).

Analogi Router dan Switch


Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch merupakan suatu
jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing
rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu.
Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat,
dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN.
Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol
TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router,
ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya.
Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki
banyak router IP. Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak
jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan
internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa
subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah
manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua
buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya
router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan
komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan
komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti
halnya dari Ethernet ke Token Ring.
Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan
telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital
Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke
sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access
server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan
jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-
router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan
penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket
tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki
fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Router
umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast
sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu
memperlambat kinerja jaringan.

Jenis-jenis router

Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni:


static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing
statis yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan.
dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dab
membuat tabel routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan
dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.

Switch jaringan

Switch jaringan (atau switch untuk singkatnya) adalah sebuah alat jaringan
yang melakukan bridging transparan (penghubung segementasi banyak
jaringan dengan forwarding berdasarkan alamat MAC).
Switch jaringan dapat digunakan sebagai penghubung komputer atau router
pada satu area yang terbatas, switch juga bekerja pada lapisan data link,
cara kerja switch hampir sama seperti bridge, tetapi switch memiliki
sejumlah port sehingga sering dinamakan multi-port bridge.

Cara Kerja Switch

Switch dapat dikatakan sebagai multi-port bridge karena mempunyai


collision domain dan broadcast domain tersendiri, dapat mengatur lalu lintas
paket yang melalui switch jaringan. Cara menghubungkan komputer ke
switch sangat mirip dengan cara menghubungkan komputer atau router ke
hub. Switch dapat digunakan langsung untuk menggantikan hub yang sudah
terpasang pada jaringan.

Pengujian kelayakan jaringan


Broadcast Domain
Sebuah broadcast domain adalah sebuah divisi logis dari sebuah jaringan
komputer, di mana semua node dapat mencapai satu sama lain dengan
siaran pada lapisan data link. Sebuah broadcast domain dapat dalam
segmen LAN yang sama atau dapat dijembatani ke segmen LAN lainnya.

Dalam hal teknologi yang populer sekarang: Setiap komputer yang


terhubung ke repeater Ethernet sama atau switch adalah anggota dari
broadcast domain yang sama. Selanjutnya, setiap komputer yang terhubung
ke set yang sama switch saling terkoneksi / repeater adalah anggota
broadcast domain yang sama. Router dan lainnya yang lebih tinggi-layer
perangkat bentuk batas-batas antara domain broadcast.

Ini dibandingkan ke domain tabrakan, yang akan semua node pada set yang
sama repeater saling terkait, dibagi dengan switch dan jembatan belajar.
Tabrakan domain umumnya lebih kecil daripada, dan terkandung di dalam,
domain broadcast.

Sementara beberapa lapis dua perangkat jaringan dapat membagi collision


domain, broadcast domain hanya dibagi oleh lapisan 3 perangkat jaringan
seperti router atau layer 3 switch.

mengkonfigurasi dan menguji titik jaringan

19.43 Rizqy Caesario No comments


Konfigurasi Jaringan
a.Deteksi Otomatis Jaringan
Mungkin telah berfungsi?
Jika sistem anda terhubung ke jaringan melalui server DHCP, kemungkinan besar
konfigurasi jaringan anda sudah diatur secara otomatis. Jika benar, maka anda
seharusnya sudah bisa menggunakan berbagai perintah jaringan pada CD Instalasi
seperti ssh, scp, ping, irssi, wget, links, dll.

Jika jaringan anda sudah berfungsi, maka perintah /sbin/ifconfig akan menampilkan
beberapa intarface jaringan selain lo, seperti eth0:

Daftar Kode 1.1: /sbin/ifconfig untuk konfigurasi jaringan yang sudah siap

# /sbin/ifconfig
(...)
eth0 Link encap:Ethernet HWaddr 00:50:BA:8F:61:7A
inet addr:192.168.0.2 Bcast:192.168.0.255 Mask:255.255.255.0
inet6 addr: fe80::50:ba8f:617a/10 Scope:Link
UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1
RX packets:1498792 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:1284980 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:1984 txqueuelen:100
RX bytes:485691215 (463.1 Mb) TX bytes:123951388 (118.2 Mb)
Interrupt:11 Base address:0xe800

Opsional: Konfigurasi proxy


Jika anda mengakses internet melalui proxy, anda mungkin perlu mengatur proxy
tersebut sewaktu instalasi. Untuk menggunakan proxy, anda dapat dengan mudah
menggunakan variabel yang berisi informasi server proxy tersebut.

Pada kebanyakan kasus, anda hanya perlu mengatur variabel dengan


menggunakan nama server tersebut. Sebagai contoh, kami menganggap proxy
anda adalah proxy.gentoo.org dengan port 8080.

Daftar Kode 1.2: Menentukan server proxy

(Jika proxy tersebut membatasi koneksi HTTP)


# export http_proxy="http://proxy.gentoo.org:8080"
(Jika proxy tersebut membatasi koneksi FTP)
# export ftp_proxy="ftp://proxy.gentoo.org:8080"
(Jika proxy tersebut membatasi koneksi RSYNC)
# export RSYNC_PROXY="proxy.gentoo.org:8080"

Jika proxy anda memerlukan username dan password, anda harus


menggunakan
sintaks berikut ketika mengatur variabel proxy:

Daftar Kode 1.3: Menambahkan username/password pada variabel proxy

http://username:password@proxy.gentoo.org:8080
# ping -c 3 www.gentoo.org

Jika anda sudah bisa menggunakan jaringan anda, anda dapat melewati sisa
dari
seksi ini dan melanjutkan dengan Mempersiapkan
Disk. Jika tidak, maka lanjutkan.

3.b. Konfigurasi jaringan secara otomatis

Jika koneksi jaringan anda tidak dapat langsung berfungsi, pada beberapa media
instalasi, anda dapat menggunakan net-setup (untuk jaringan biasa atau wireless),
ppoe-setup (untuk pengguna ADSL) atau pptp (untuk pengguna PPTP - hanya
tersedia untuk x86, amd64, alpha, ppc dan ppc64).

Jika media instalasi yang anda gunakan tidak memiliki utilitas-utilitas tersebut, atau
jaringan anda masih belum berfungsi, lanjutkan ke Konfigurasi jaringan secara
manual.

 Bagi pengguna Ethernet biasa, lanjutkan dengan Default: Menggunakan net-


setup
 Bagi pengguna ADSL, lanjutkan dengan Alternatif: Menggunakan PPP

 Bagi pengguna PPTP, lanjutkan dengan Alternatif: Menggunakan PPTP

Default: Menggunakan net-setup


Cara paling mudah untuk menyiapkan koneksi jaringan anda jika belum diatur
secara otomatis adalah dengan menjalankan skrip net-setup:

Daftar Kode 2.1: Menjalankan skrip net-setup

# net-setup eth0

net-setup akan menanyakan beberapa pertanyaan tentang lingkungan


jaringan anda. Setelah selesai, anda seharusnya akan memiliki koneksi
jaringan
yang berfungsi. Tes koneksi jaringan anda seperti dijelaskan di atas. Jika
koneksi jaringan anda telah berfungsi, selamat! Anda sekarang telah siap
untuk
menginstal Gentoo. Lewati sisa dari seksi ini dan lanjutkan dengan
Mempersiapkan
Disk.

Jika koneksi jaringan anda masih belum berfungsi, lanjutkan dengan Konfigurasi
jaringan secara manual.

Alternatif: Menggunakan PPP

Jika anda menggunakan PPPoE untuk melakukan koneksi ke internet, CD Instalasi


(semua versi) telah mempermudah konfigurasi jaringan anda dengan
mengikutsertakan utilitas ppp. Gunakan skrip ppoe-setup yang tersedia untuk
mengkonfigurasi jaringan anda. Anda akan ditanyakan tentang kartu jaringan yang
terhubung ke modem adsl anda, username dan password anda, IP dari server DNS
anda, dan apakah anda memerlukan firewall dasar atau tidak.

Daftar Kode 2.2: Menggunakan ppp

# ppoe-setup

# ppoe-start
net-setup akan menanyakan beberapa pertanyaan tentang lingkungan jaringan
anda. Setelah selesai, anda seharusnya akan memiliki koneksi jaringan yang
berfungsi. Tes koneksi jaringan anda seperti dijelaskan di atas. Jika koneksi jaringan
anda telah berfungsi, selamat! Anda sekarang telah siap untuk menginstal Gentoo.
Lewati sisa dari seksi ini dan lanjutkan dengan Mempersiapkan Disk.

Jika koneksi jaringan anda masih belum berfungsi, lanjutkan dengan Konfigurasi
jaringan secara manual.

Alternatif: Menggunakan PPP

Jika anda menggunakan PPPoE untuk melakukan koneksi ke internet, CD Instalasi


(semua versi) telah mempermudah konfigurasi jaringan anda dengan
mengikutsertakan utilitas ppp. Gunakan skrip ppoe-setup yang tersedia untuk
mengkonfigurasi jaringan anda. Anda akan ditanyakan tentang kartu jaringan yang
terhubung ke modem adsl anda, username dan password anda, IP dari server DNS
anda, dan apakah anda memerlukan firewall dasar atau tidak.

Daftar Kode 2.2: Menggunakan ppp

# ppoe-setup
# ppoe-start

Jika masih belum berfungsi, periksa lagi apakah anda sudah username dan
password yang anda cantumkan sudah benar, dengan memeriksa file
/etc/ppp/pap-secrets atau /etc/ppp/chap-secrets, dan
pastikan bahwa anda menggunakan kartu jaringan yang tepat. Jika kartu
jaringan
anda tidak ditemukan, anda harus memuat modulnya anda secara manual.
Untuk
mengetahui caranya, anda harus melanjutkan dengan Konfigurasi jaringan
secara
manual yang menjelaskan cara memuat modul untuk kartu jaringan anda.

Jika semua berjalan lancar, lanjutkan dengan Mempersiapkan Disk.

Alternatif: Menggunakan PPTP

Jika anda memerlukan dukungan PPTP, anda dapat menggunakan utilitas pptpclient
yang disediakan di CD Instalasi. Tetapi, sebelumnya anda harus memastikan dahulu
bahwa konfigurasi anda sudah benar. Edit file /etc/ppp/pap-secrets atau
/etc/ppp/chap-secrets agar berisi kombinasi username/password anda yang benar:

Daftar Kode 2.3: Edit file


/etc/ppp/chap-secrets

# nano -w /etc/ppp/chap-secrets
Lalu, ubah file /etc/ppp/options.pptp seperlunya:

Daftar Kode 2.4: Edit file


/etc/ppp/options.pptp

# nano -w /etc/ppp/options.pptp
Setelah semuanya selesai, jalankan perintah pptp (diikuti dengan opsi-opsi yang
tidak dapat anda tetapkan di options.pptp) untuk melakukan koneksi ke server:

Daftar Kode 2.5: Koneksi ke


server dial-in

# pptp <server ip>


Sekarang, lanjutkan dengan Mempersiapkan Disk.

3.c. Konfigurasi Jaringan secara Manual

Memuat modul jaringan yang tepat

Sewaktu CD Instalasi boot, seluruh hardware anda akan dikenali dan modul-modul
kernel yang diperlukan untuk mendukung hardware anda akan dimuat. Pada
kebanyakan kasus, proses ini berjalan lancar. Tetapi, pada beberapa kasus lain, CD
Instalasi mungkin gagal memuat modul kernel yang anda perlukan.

Jika net-setup atau ppoe-setup gagal, mungkin kartu jaringan anda tidak ditemukan
secara otomatis. Ini berarti anda harus memuat modul kernel tersebut secara
manual.

Untuk mengetahui modul kernel apa saja yang kami sediakan untuk jaringan,
gunakan perintah berikut:
Daftar Kode 3.1: Memeriksa modul yang
tersedia

# ls /lib/modules/`uname
-r`/kernel/drivers/net
Jika anda menemukan driver untuk kartu jaringan anda, gunakan perintah
modprobe untuk memuat modul tersebut:

Daftar Kode 3.2: Menggunakan modprobe untuk


memuat modul kernel

(Sebagai contoh, kita akan memuat modul pcnet32)


# modprobe pcnet32
Gunakan ifconfig untuk memeriksa apakah kartu jaringan anda telah ditemukan.
Contoh output jika kartu jaringan telah dikenali adalah sebagai berikut:

Daftar Kode 3.3: Pemeriksaan kartu jaringan, sukses

# ifconfig eth0
eth0 Link encap:Ethernet HWaddr
FE:FD:00:00:00:00
BROADCAST NOARP MULTICAST MTU:1500
Metric:1
RX packets:0 errors:0 dropped:0 overruns:0
frame:0
TX packets:0 errors:0 dropped:0 overruns:0
carrier:0
collisions:0 txqueuelen:0
RX bytes:0 (0.0 b) TX bytes:0 (0.0 b)
Tetapi, jika anda mendapatkan error berikut, artinya kartu jaringan anda belum
dikenali:

Daftar Kode 3.4: Pemeriksaan kartu jaringan, gagal

# ifconfig eth0
eth0: error fetching interface information:
Device not found
Jika anda memiliki beberapa kartu jaringan di komputer anda, kartu-kartu tersebut
akan dinamai eth0, eth1, dll. Pastikan kartu jaringan yang ingin anda gunakan
berfungsi baik dan jangan lupa menggunakan nama yang tepat di seluruh dokumen
ini. Kami menganggap anda menggunakan eth0.
Anggap anda kartu jaringan anda sudah dikenali, anda sekarang dapat mencoba
lagi net-setup atau adsl-setup (yang harusnya sukses sekarang), tetapi untuk para
hardcore, kami akan menjelaskan cara mengkonfigurasi jaringan anda secara
manual.

Mengimplementasi perubahan

19.44 Rizqy Caesario No comments

Mengimplementasi perubahan Rencana Backup dan recovery untuk


memproteksi kegagalan implementasi dikembangkan untuk kelangsungan
bisnis dan kekritisan komponen TI.
Bahan pelatihan diperbaharui sesuai dengan perubahan dan kebutuhan
pelatihan pada pengguna.
Perubahan terhadap penerimaan sistem produksi ditinjau sesuai kebutuhan
teknis.
Perubahan pada sistem produksi dijalankan berdasarkan kebutuhan bisnis.

Permintaan perubahan dan dokumentasi sistem yang lain dilengkapi dan


diperbaharui. Perencanaan dan penerapan Backup dan recovery system
pada jalur koneksi, sesuai dengan kebutuhan.
Penyusunan log Sheet dan Report Sheet Merencanakan backup & Recovery
pada koneksi internet dari client

Membuat pertimbangan teknis dan bisnis dalam penerapan koneksi internet.


Mendokumentasikan setiap kegagalan koneksi
Melakukan perubahan sesuai kebutuhan teknis.
Melakukan pelatihan sebagai tindak lanjut perubahan
Menerapkan solusi backup dan recovery koneksi internet.

Anda mungkin juga menyukai