Anda di halaman 1dari 1

TANTANGAN PASAR DIGITAL

Menggandeng Head of Brand Communications Tri Indonesia, Fahroni Arifin, ajang tahunan ini
mengajak pesertanya untuk menyadari bahwa dunia telah berkembang jauh dari yang
dibayangkan. “Perilaku konsumen berubah, pasar bergeser, model transaksi semakin beragam,
semuanya karena internet,” papar Faras Pramesti, ketua pelaksana.

Mahasiswa Departemen Manajemen Bisnis ini melanjutkan sebagai mahasiswa tentunya kita
tidak boleh diam melihat perkembangan yang ada dan harus memiliki bekal dalam menghadapi
persaingan dunia, untuk dunia bisnis Business Forum dapat menjadi salah satu solusi.

“Perkembangan internet ini membawa banyak peluang baru, tentunya generasi milenial harus
memanfaatkannya sebaik mungkin, salah satunya dengan belajar para praktisi,” tambahnya.

Dikatakan oleh Faras, dipilihnya Head of Brand Communications Tri Indonesia sebagai
pembicara pun bukanlah tanpa alasan. Performa Tri Indonesia yang berhasil menjadi operator
terbesar nomor tiga di Indonesia dengan 80% konsumennya adalah generasi langgas dalam kurun
waktu kurang dari sepuluh tahun menjadi salah satu alasan.

“Semoga strategi pemasaran yang dilakoni Tri untuk mencapai titik tersebut dapat menginspirasi
para peserta terkait bagaimana mereka harus bersaing dan menepatkan diri di era sekarang,”
tegas Mahasiswa asal Bekasi tersebut.

Bertempat di SCC ITS, Business Forum ini juga mengajak pesertanya untuk menuangkan idenya
dalam mengatasi masalah-masalah pemasaran di perusahaan operator. “Melalui focus group
discussion, diharapkan sifat kritis dan kemampuan analisa peserta dapat semakin terasah,” aku
perempuan berkerudung tersebut.

Diakhir, Faras berharap business forum ini dapat menjadi wadah bagi para mahasiswa untuk
memahami pasar dan peluang di era serba digital. “Entah nanti menjadi karyawan atau
pengusaha, memahami soal peluang dan pasar tetap diperlukan untuk bertahan diera seperti
sekarang,” tutupnya.

Respon positif pun hadir dari para peserta. Faris Atoil Haq misalnya, Mahasiswa D4 Teknik
Komputer Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) ini mengaku usai mengikuti business
forum ini pandangannya terkait pasar saat ini kian terbuka. Meskipun belum memiliki rencana
untuk berbisnis, Faris merasa ilmu yang ia dapat hari ini dapat menjadi bekal bagaimana ia harus
menyiapkan diri

“Semakin paham apa saja yang harus dipersiapkan sebagai bekal bertahan di pasar hingga
beberapa tahun ke depan,” tandasnya. (lys/ven)

Anda mungkin juga menyukai