Anda di halaman 1dari 2

Merujuk pada penjelasan tersebut dapat dijabarkan bahwa PMA memilki unsur–unsur:

a. Subjek PMA, berdasarkan Pasal 1 angka 6 UU No. 25/2007 penanam modal


asing merupakan perseorangan warga negara asing, badan usaha asing, dan/atau
pemerintah asing yang melakukan penanaman modal di wilayah negara Republik
Indonesia.

b. PMA merupakan suatu bidang usaha yang menggunakan modal asing sepenuhnya
maupun berpatungan. Adapun yang dimaksud dengan modal asing berdasarkan
Pasal 1 angka 8 UU No 25/2007 adalah modal yang dimiliki oleh negara asing,
perseorangan warga negara asing, badan usaha asing, badan hukum asing,
dan/atau badan hukum Indonesia yang sebagian atau seluruh modalnya
dimiliki oleh pihak asing.

Berdasarkan penjabaran tersebut, modal yang dimiliki oleh badan hukum Indonesia yang
sebagian atau seluruh modalnya dimiliki oleh pihak asing merupakan modal asing, sehingga
status perusahaan akan beralih menjadi PMA.

Sebagai contoh, Perusahaan B dan C sebagai anak Perusahaan A (berstatus PMA), sehingga
modal penyertaan di dalam Perusahaan B dan C adalah modal asing. Dalam hal ini, Perusahaan
B dan C dimiliki oleh Perusahaan A yang merupakan suatu badan hukum Indonesia yang
sebagian sahamnya dimiliki oleh penanam modal asing. Sehingga, Perusahaan B dan C yang
telah dimiliki oleh Perusahaan A sebelum berstatus menjadi PMA akan beralih status menjadi
PMA karena terdapat modal asing dalam Perusahaan B dan C tersebut.

Perubahan status Perusahaan B dan C menjadi PMA bertujuan agar tidak terjadi pelanggaran atas
ketentuan Daftar Negatif Investasi sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden RI No. 36
Tahun 2010 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka
dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal ("Perpres 36/2010").

Contoh pelanggaran yang dapat terjadi apabila anak perusahaan PMA tidak berubah status
menjadi PMA, yaitu induk perusahaan yang berstatus PMA akan membentuk anak perusahaan
(yang tidak tidak berstatus PMA) untuk melakukan kegiatan usaha yang dilarang untuk PMA.
Karena itu, jiwa (spirit) dari beralihnya status anak perusahaan PMA menjadi perusahaan PMA
adalah agar tidak terjadi penyelundupan hukum yang melanggar ketentuan Perpres 36/2010.
Penyelundupan hukum yang dimaksud adalah dengan membentuk anak perusahaan yang tidak
berstatus PMA, untuk melakukan kegiatan usaha dan/atau komposisi penyertaan modal asing
dalam suatu bidang usaha yang dilarang berdasarkan Perpres 36/2010.

Anak perusahaan yang akan beralih status menjadi PMA, wajib untuk memperhatikan bidang
usaha dan komposisi penyertaan modal asing yang diperbolehkan dalam Perpres 36/2010.
Sedangkan, terkait permohonan status menjadi perusahaan PMA dapat mengacu pada Peraturan
Kepala Badan Koordinansi Penanaman Modal (BKPM) Nomor 12 Tahun 2009 tentang
Pedoman dan Tata Cara Permohonan Penanaman Modal.

Demikian jawaban yang dapat kami berikan. Semoga dapat memberi pencerahan.

Dasar hukum:

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal;

2. Peraturan Presiden RI No. 36 Tahun 2010 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan
Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal;

3. Peraturan Kepala Badan Koordinansi Penanaman Modal Nomor 12 Tahun 2009 tentang
Pedoman dan Tata Cara Permohonan Penanaman Modal

Anda mungkin juga menyukai