Anda di halaman 1dari 12

Buku Siswa Orientasi Kepalangmerahan

BUKU PANDUAN
ORIENTASI KEPALANGMERAHAN
PALANG MERAH REMAJA

Disusun oleh :
Drs. Muhammad Agung Pratomo
Pelaku Manajemen Pelatihan &
Pembina Teknis

SDM PMI Kabupaten Sidoarjo


Bidang Pembinaan Palang Merah Remaja

PMI Kab. Sidoarjo


Buku Siswa Orientasi Kepalangmerahan

Daftar Isi

Cover

Kata Pengantar

Daftar Isi

Silabus

Materi 1. Gerakan PM / BSM Internasioanl

Materi 2. Palang Merah Remaja

PMI Kab. Sidoarjo


Buku Siswa Orientasi Kepalangmerahan

Silabus Orientasi Kepalangmerahan untuk Palang Merah Remaja


Kompetensi Materi Pokok Tujuan Pembelajaran Metodologi Alokasi Media Sumber
Dasar Waktu Belajar /
Referensi

Gerakan  Sejarah  Menjelaskan sejarah  Ceramah 4 x 45 LCD  B


PM/BSM berdirinya Gerakan  Tanya jawab menit uku
Internasional Palang Merah dan  Role play Flipchart Panduan
Bulan Sabit Merah Disemina
Internasional si
 Menyebutkan Prinsip  G
 Prinsip Dasar Dasar Gerakan erakan
Gerakan Palang  Menjelaskan Prinsip Palang
Merah dan Bulan Kemanusiaan, Merah
Sabit Merah Kesamaan, Kenetralan, dan Bulan
Internasional Kemandirian, dan Sabit
Kesukarelaan,beserta Merah
contohnya Internasio
 Dapat menyanyikan nal (Umar
 Mars PMI Mars PMI Mu’in,
Gramedia
, 1999)

Palang Merah  Struktur PMR  Menjelaskan struktur  Ceramah 2 x 45  LCD  B

PMI Kab. Sidoarjo Page 3


Buku Siswa Orientasi Kepalangmerahan

Remaja  Tri Bakti PMR PMR dalam PMI manit uku


 Peran PMR  Menjelaskan cakupan  Tanya jawab  Kertas Manajem
 Hak dan Tri Bakti PMR dan Flipchart en PMR
kewajiban PMR penerapannya untuk
 Lingkup PMR
kegiatan PMR  Menjelaskan peran, hak
dan kewajiban PMR

PMI Kab. Sidoarjo Page 4


Buku Siswa Orientasi Kepalangmerahan

Materi 1 (Kompetensi Dasar 1)

1. Gerakan PM/BSM Internasional

1.1. Sejarah

1.1.1. Sejarah PM/BSM Internasional


Pada Bulan Juni 1854, seorang pengusaha Swiss bernama
Henry Dunant tapoleon III sedang berperang di kawasan itu.
Henry Dunant yang berasal dari Jenewa ingin melakukan
pembicaraan bisnis dengan sang Kaisar.
Kemudian, ketika Henry Dunant mendekati desa Solferino,
Dia berharap Kaisar menerima dengan baik.
Tetapi begitu terkejutnya Dia sewaktu Dia melihat Padang
Rumput Yang akan dilalui berubah menjadi medan
pertempuran. Henry Dunant memandang penuh ngeri ketika
pasukan Prancis dan Austria membantai dalam pertempuran
dahsyat.
Menjelang petang, padang rumput tersebut penuh dengan
ribuan prajurit yang bergeletakan karena luka-luka, sekarat,
atau tewas.

Perasaan ngeri yang menguasai Henry Dunant membuatnya


lupa akan tujuan yang sebenarnya dia datang ke tempat itu. Dia
memutuskan untuk memakai gereja di desa Castiglione itu
sebagai rumah sakit darurat. Dia mulai mengatur pertolongan.

Sekembalinya di Jenewa, Henry Dunant tak dapat melupakan


pengalamannya. Dia kemudian menuliskann pengalamannya
itu dalam sebuah buku. Tulisannya ini diakhiri dengan dua
imbauan, yaitu :
1) Agar di setiap negara dibentuk sebuah kelompok relawan
yang tugasnya ialah mengurus korban di masa perang, dan

PMI Kab. Sidoarjo


Buku Siswa Orientasi Kepalangmerahan

2) Agar negara-negara membuat kesepakatan untuk


melindungi para relawan pertolongan pertama ini
Buku Henry Dunant itu diterbitkan pada tahun 1862. Maka
lahirlah sebuah gagasan.

Pada tahun 1863, gagasan tersebut terwujud. Henry Dunant,


bersama dengan empat warga Jenewa lain, mendirikan Komite
Internasional Pertolongan Korban Luka (The International
Committee of Aid for the Wounded), yang di kemudian hari
menjadi ICRC (Komiter Internaional Palang Merah). Pada
tahun itu pula mulai lahir perhimpunan-perhimpunan Naional.

Pada tahun 1864, Konvensi Jenewa yang pertama, yaitu


mengenai perbaikan kondisi prajurit yang terluka dalam perang
di darat, diadopsi oleh sebuah konferensi diplomatik.
Dewasa ini terdapat 4 Konvensi Jenewa yang masing-masing
melindungi :

1 2 3 4

Dan dua protokol tambahan sebagai pelengkap keempat


konvensi Jenewa tersebut :

Dewasa ini telah berdiri 181 Perhimpunan Palang Merah atau


Bulan Sabit Merah Nasional. Walaupun perhimpunan-

PMI Kab. Sidoarjo


Buku Siswa Orientasi Kepalangmerahan

perhimpunan tersebut terus bekerja pada masa konflik


bersenjata, mereka juga melakukan banyak kegiatan pada masa
damai, misalnya Kegiatan Donor Darah, Pencegahan penyakit,
pemberian bantuan kepada para pengungsi dan mereka
membutuhkan pemebrian pertolongan pertama.

Ada 3 Komponen Gerakan, yaitu :

a. Komite Internasional Palang Merah


(International Committee of the Red Cross) atau ICRC.
b. Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan
Bulan Sabit Merah (the International Federation of Red
Cross and Red Crescent Societies, yang biasa disebut
Federasi.
c. Perhimpunan Nasional Palang Merah dan Bulan Sabit
Merah atau biasa disebut Perhimpunan Nasional.

1.1.2. Sejarah PMI


a. Pengertian
Palang Merah Indonesia ( PMI ), adalah lembaga sosial
kemanusiaan yang netral dan mandiri, didirikan dengan
tujuan untuk membantu meringankan penderitaan sesama
manusia akibat bencana, baik bencana alam maupun bencana
akibat ulah manusia, tanpa membedakan latar belakang
korban yang ditolong.

b.Tujuan
Tujuannya semata-mata hanya untuk mengurangi
penderitaan sesama manusia sesuai dengan kebutuhan dan
mendahulukan keadaan yang lebih parah.

c.Landasan Hukum

PMI Kab. Sidoarjo


Buku Siswa Orientasi Kepalangmerahan

 KEPPRES RI No.25/1950 tentang pengesahan dan


pengakuan atas pendirian Perhimpunan Palang Merah
indonesia.
 KEPPRES RI No.246/1963 tentang tugas pokok dan
kegiatan pmi.
 KEPPRES RI No.43/1990 tentang pembentukan
Bakornas PB.
 AD/ ART Palang Merah Indonesia.
 Federation Disaster Preparedness and Response
Guidelines, ke 68 thn 1950

Rangkuman Sejarah berdirinya PMI


1940 : Dr.RCL Senduk & Dr.Bahder Djohan
Konferensi Nerkai 1940 dan Pendudukan Jepang
1945 : 5 September – Panitia Lima
17 September – Konggres I, PMI resmi terbentuk
1950 : 16 Januari, Keppres No 25- Pengakuan pemerintah
(dan Keppres No 246 1963) 15 Juni, Pengakuan
internasional
Perkembangan pmi sejak pembentukan hingga menjadi
anggota liga / federasi palang merah dan bulan sabit merah
internasional.
 5 Juni 1950, Pemerintah RI ikut meratifikasi Konvensi
Jenewa
 15 Juni 1950, PMI diakui sebagai Perhimpunan Palang
Merah Nasional
 16 Oktober 1950, PMI diterima sebagai Anggota LIGA
(Federasi) yang ke 68

1.2. Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah
Internasional
1) Kemanusiaan : Gerakan PM dan BSM Internasional
didirikan berdasarkan memberi pertolongan
tanpa membedakan korban yang terluka
dalam pertempuran, berupaya mencegah dan
mengatasi penderitaan sesama manusia
dalam kapasitasnya secara Internasional dan
nasional. Gerakan ini menumbuhkan saling
pengertian, persahabatan, kerjasama, dan
perdamaian abadi bagi sesama manusia.
2) Kesamaan : Gerakan ini tidak membuat perbedaan atas
dasar kebangsaan, kesukuan, agama atau
pandangan politik. Tujuannya semata-mata
mengurangi penderitaan manusia sesuai

PMI Kab. Sidoarjo


Buku Siswa Orientasi Kepalangmerahan

dengan kebutuhannya dan mendahulukan


keadaan yang paling parah.
3) Kenetralan : Agar senantiasa mendapat kepercayaan dari
semua pihak, Gerakan ini tidak boleh
memihat atau melibatkan diri dalam
pertentangan politik, kesukuan, agama atu
ideologi.
4) Kemandirian : Gerakan ini bersifat mandiri. Perhimpunan
Nasional disamping membantu
pemerintahnya dalam bidang kemanusiaan,
juga harus mentaati peraturan negaranya,
harus selalu menjaga otonominya sehingga
dapat bertindak sejalan dengan Prinsip-
prinsip Gerakan ini.
5) Kesukarelaan : Gerakan ini adalah gerakan pemberi bantguan
sukarela, yang tidak didasari oleh keinginan
untuk mencari keuntungan apapun.
6) Kesatuan : Di dalam suatu negara hanya ada satu
perhimpunan Palang Merah atau Bulan Sabit
Merah yang terbuka untuk semua orang dan
melaksanakan tugas kemanusiaan di seluruh
wilayah
7) Kesemestaan : Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit
Merah Internasional adalah bersifat semesta.
Setiap perhimpunan Nasional mempunyai
hak dan tanggung jawab yang sama dalam
menolong sesama manusia

1.3. Mars PMI

Palang Merah Indonesia


Sumber Kasih Umat Manusia
Warisan luhur, nusa dan bangsa
Wujud nyata mengayom Pancasila

Gerak juangnya keseluruh nusa


Mendarmakan bhakti bagi ampera
Tunaikan tugas suci tujuan PMI
Di Persada Bunda Pertiwi

Untuk umat manusia


Diseluruh dunia
PMI menghantarkan jasa

Materi 2 (Kompetensi Dasar 2)

PMI Kab. Sidoarjo


Buku Siswa Orientasi Kepalangmerahan

2. Palang Merah Remaja

2.1. Struktur PMR dalam PMI

2.2. Tri Bakti PMR dan penerapannya untuk PMR


1) Meningkatkan Ketrampilan Hidup Sehat
2) Berkarya dan Berbakti di masyarakat
3) Mempererat persahabatan nasional dan internasional
2.2.1. Karakter Dalam Menjalankan Tri Bakti PMR
1) Meningkatkan Ketrampilan Hidup Sehat
Karakter yang dibutuhkan adalah Bersih dan Sehat

PMI Kab. Sidoarjo


Buku Siswa Orientasi Kepalangmerahan

2) Berkarya dan Berbakti di masyarakat


Karakter yang dibutuhkan adalah Kepemim-pinan,
peduli, kreatif, Kerjasama
3) Mempererat persahabatan nasional dan
internasional
Karakter yang dibutuhkan adalah Bersahabat dan
ceria

2.2.2. Pelatihan Untuk Menguatkan Karakter


1) Meningkatkan Ketrampilan Hidup Sehat
Pelatihan yang dibutuhkan Sanitasi dan Kesehatan,
Pertolongan Pertama, Kesehatan Remaja,
Kesiapsiagaan Bencana
2) Berkarya dan Berbakti di masyarakat
Peltihan yang dibutuhkan Kepemimpinan, Gerakan
Kepalangmerahan, Sanitasi dan
Kesehatan,Pertolongan Pertama, Kesehatan Remaja,
3) Mempererat persahabatan nasional dan internasional
Pelatihan yang dibutuhkan Kepemimpinan, Gerakan
Kepalangmerahan

Keterlibatan anggota remaja PMI dalam kegiatan Tri Bakti PMR


disesuaikan dengan kompetensi dan ketertarikan mereka, serta
kebutuhan PMI dan Remaja.
Dalam merancang dan melaksanakan kegiatan, mereka memerankan
fungsi yang berbeda-beda, yaitu :
 PMR MULA berfungsi sebagai peer leadership yaitu dapat
menjadi contoh/model ketrampilan hidup sehat bagi teman
sebaya.
 PMR MADYA berfungsi sebagai peer support yaitu
memberikan dunkungan, bantuan, semangat kepada teman
sebaya agar meningkat ketrampilan hidup sehat.
 PMR WIRA berfungsi sebagai peer educator, yaitu pendidik
sebaya ketrampilan hidup sehat

2.3. Peran, hak dan kewajiban PMR


2.3.1. Peran PMR
Kebijakan PMI dan Federasi tentang Remaja bahwa :
∂ Remaja merupakan prioritas pembinaan, baik dalam
keanggotaan maupun kegiatan kepalangmerahan
∂ Remaja berperan penting dalam pengembangan kegiatan
kepalangmerahan
∂ Remaja berperan penting dalam: perencanaan,
pelaksanaan kegiatan, dan proses pengambilan keputusan
untuk kegiatan PMI

PMI Kab. Sidoarjo


Buku Siswa Orientasi Kepalangmerahan

∂ Remaja adalah kader relawan


∂ Remaja calon pemimpin Palang Merah masa depan

2.3.2. Hak
o mendapatkan KTA
o mendapatkan pembinaan dan pengembangan dari PMI
o menyampaikan pendapat dalam forum pertemuan PMI
melalui kegiatan atau rapat PMI
o mendapatkan pengakuan dan penghargaan berdasarkan
prestasi

2.3.3. Kewajiban
 membayar iuran keanggotaan
 melaksanakan Tri Bakti PMR
 menjalankan dan membantu menyebarluaskan Prinsip-
Prinsip Dasar
 Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah
Internasional
 mematuhi AD/ART PMI
 menjaga nama baik dan kehormatan PMI

2.4. Bhakti Remaja

Mastuosd Lagu & Syair : S.Pramono


Do = B Perbaikan oleh : Soenarto
2/4

Palang Merah Remaja Indonesia


Warga Palang Merah sedunia
Berjuang Berbakti Penuh Kasih Sayang
Untuk Rakyat semua

Bekerja dengan Rela Tulus Iklas


Untuk yang tertimpa sengsara
Puji dan puja tidak dikejar
Mengabdi ‘Tuk sesama

Reff :
Putra-Putri Palang Merah Remaja Indonesia
Abdi Rakyat sedunia Luhur Budinya
Putra Putri Palang Merah Remaja Indonesia
Abdi Rakyat sedunia Mulia Citanya

PMI Kab. Sidoarjo

Anda mungkin juga menyukai