Anda di halaman 1dari 4

PROGRAM SAAT dan PASCA BENCANA

GEMPA BUMI

Untuk Memenuhi Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Epidemiologi Bencana dan
Dampaknya

Dosen Pembimbing : Desty Amping, S.Farm, M.KM, Apt

Disusun Oleh:

Bias Relati Ronanur


113216006

PEMINATAN EPIDEMIOLOGI
SEMESTER III

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT (S-1)


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI

2018
Program Saat dan Pasca Bencana Gempa Bumi

Pelayanan kesehatan masyarakat korban bencana didasarkan pada


penilaian situasi awal serta data informasi kesehatan berkelanjutan, berfungsi
untuk mencegah pertambahan korban dan menurunkan tingkat kematian serta
jatuhnya korban akibat penyakit pasca bencana melalui pelayanan kesehatan
yang sesuai dengan kebutuhan.
Kesehatan reproduksi juga telah menjadi salah satu bagian standard
minimum di bidang pelayanan kesehatan dalam respon bencana berdasarkan
piagam kemanusiaan internasional.
Pada bencana gempa bumi dapat terjadi peningkatan jumlah korban
meninggal, sakit/terluka dan mengungsi saat dan setelah terjadinya bencana oleh
karena itu perlu disusun program saat dan pasca bencana untuk menangani
masalah tersebut, salah satu diantaranya yaitu :

TUJUAN SASARAN TARGET STRATEGI

Nama program : Pelayanan kesehatan dan kesehatan reproduksi korban


bencana gempa bumi
Tujuan umum : Pemerintah,  Menjalankan  Pada saat ada laporan
BMKG, BPBD, upaya tanggap terjadi bencana pihak-
Terselenggaranya BPBN, Aparat darurat bencana pihak tersebut berperan
pelayanan TNI/Polri, Tim dan evakuasi sangat penting dalam
kesehatan bagi SAR di tingkat korban bencana upaya evakuasi korban,
korban dan Kab/Kota, sesegera menjaga keamanan dan
pengungsi akibat Provinsi maupun mungkin setelah ketertiban di lokasi
bencana gempa Nasional. gempa terjadi. bencana.
bumi sesuai
dengan standar  Memberikan  Membangun tempat
minimal saat informasi pengungsian semetara
tanggap darurat mengenai bagi korban selamat.
dan pasca keadaan darurat
bencana. serta potensi  Menyatakan status
terjadi bencana kewaspadaan di lokasi
Tujuan Khusus : tsunami atau bencana.
gempa susulan
 Terpenuhinya Petugas Setiap korban Sesaat setelah terjadinya
pelayanan kesehatan dan bencana dan bencana, pihak-pihak
kesehatan organisasi terkait pengungsi akan tersebut terutama petugas
minimal bagi (Dinas mendapatkan kesehatan berperan
korban bencana Kesehatan, pelayanan sangat penting dalam
dan pengungsi relawan dan kesehatan usaha penanggulangan
LSM) dalam secara optimal masalah kesehatan dan
 Terpenuhinya upaya dari petugas kesehatan reproduksi bagi
pelayanan penanganan kesehatan untuk korban dan pengungsi,
kesehatan korban bencana penanggulangan seperti :
reproduksi serta serta pengungsi masalah 1. Program Keluarga
pencegahan yang memerlukan kesehatan Berencana (KB)
terhadap perawatan termasuk 2. Kesehatan Ibu dan
penyakit kesehatan. kesehatan Anak antara lain :
menular reproduksi a. Pelayanan
seksual bagi terutama untuk kehamilan,
korban bencana kelompok rentan persalinan dan nifas
dan pengungsi. seperti lansia, b. Pelayanan pasca
bumil, bulin, bayi keguguran.
dan balita. 3. Deteksi Dini dan
penanggulangan PMS
dan HIV/AIDS
4. Kesehatan Reproduksi
Remaja dengan
melakukan penyuluhan
dan promosi kesehatan
5. Pemenuhan kebutuhan
khusus perempuan
misalnya menstruasi
kit.
Sarana Terlaksananya Pelayanan Kesehatan
Pelayanan implementasi diantaranya adalah :
Kesehatan : standar
Puskesmas, Pos pelayanan 1. Pelayanan pengobatan
Kesehatan minimal sebagai dilakukan dengan
Darurat, Rumah acuan bagi standar pelayanan
Sakit. setiap kegiatan Puskesmas
pelayanan diantaranya Puskesmas
kesehatan bagi setempat, Puskesmas
korban bencana Pembantu, Bidan Desa
dan pengungsi dan Pos kesehatan
yang dilakukan yang ada.
oleh Dinas 2. Bila pola pengungsian
Kesehatan, terkonsentrasi di barak-
Swasta maupun barak atau tempat-
LSM serta pihak tempat umum, maka
lainnya. pelayanan pengobatan
dilakukan di lokasi
pengungsian dengan
membuat posko
pengobatan atau
Rumkitlap.
3. Dalam kasus–kasus
tertentu rujukan dapat
dilakukan melalui
sistem rujukan yang
ada.
4. Terkait sarana
pelayanan kesehatan
idealnya satu pusat
kesehatan pengungsi
digunakan untuk
20.000 orang
sedangkan satu
Rumah Sakit untuk
200.000 sasaran.
5. Penyedia pelayanan
kesehatan oleh RS
Swasta, Balai
pengobatan Swasta,
LSM Lokal maupun
LSM Internasional
yang terkait dengan
bidang kesehatan
bekerja sama serta
mengkoordinasikan
upaya–upaya
pelayanan kesehatan.
Pemerintah Pusat, Pemanfaatan Membantu menyalurkan
Pemerintah dana yang bantuan baik berupa
Daerah, berasal dari logistik, obat-obatan, alat-
Perusahaan RAPBN, RAPBD alat kesehatan, kantong
Swasta serta dan CSR jenazah, ambulance dan
masyarakat perusahaan tenda untuk membangun
untuk membantu posko kesehatan korban
penanggulangan bencana.
korban bencana
gempa bumi
serta membuka
posko bantuan
dan menerima
sumbangan dari
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai