Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pseudomonas aeruginosa merupakan patogen bagi manusia karena dapat

menimbulkan infeksi. P.aeruginosa merupakan patogen oportunistik, yaitu

memanfaatkan kerusakan pada mekanisme pertahanan inang untuk memulai suatu

infeksi. Menurut penelitian yang dilakukan di rumah sakit dr. Moewardi Fakultas

Kedokteran UNS Surakarta tahun 2003 hasilnya menunjukkan bahwa

P.aeruginosa (13%) merupakan organisme utama yang menyebabkan terjadinya

infeksi nosokomial yaitu infeksi yang terjadi pada pasien rawat inap di rumah

sakit. (1, 2)

P.aeruginosa berbahaya secara klinik karena resisten terhadap berbagai

antimikroba dan memiliki kemampuan untuk berkembang pada tingkat multi drug

resisten (MDR). Penelitian tentang pola kepekaan P.aeruginosa terhadap

beberapa antibiotika yang telah dilakukan di RSUP dr. Kariadi Semarang tahun

2010, dikemukakan bahwa P.aeruginosa telah mengalami tingkat resistensi

tertinggi terhadap kloramfenikol, tetrasiklin dan Cefotaxime. Oleh karena itu,

fenomena tersebut memicu penelitian untuk menemukan alternatif antibakteri

alami yang aman dan mampu menghambat resistensi misalnya dengan

bakteriosin.(2, 3)

Penelitian sebelumnya mengenai peranan bakteri asam laktat (BAL)

dalam menghambat pertumbuhan bakteri pada bahan pangan yang dilakukan oleh

1
2

Netty Kusumawati tahun 2000 menyatakan bahwa bakteriosin senyawa yang

dihasilkan BAL dapat digunakan sebagai pengawet bahan pangan untuk

meningkatkan keamanan pangan terhadap kontaminasi bakteri.(4)

Bakteriosin umumnya dihasilkan oleh BAL diantaranya dari

Lactobacillus sp. Bakteri asam laktat dapat menghasilkan beberapa senyawa yang

mampu menghambat pertumbuhan mikroba salah satu diantaranya yaitu

bakteriosin sehingga berpotensi sebagai pengawet makanan alami serta untuk

tujuan medis.(4, 5)

Bakteriosin potensial sebagai alternatif pengganti antibiotik karena

memiliki aktivitas bakterisidal dan bakteriostatik serta mempunyai efek

terapeutik. Kelebihan bakteriosin antara lain bakteriosin merupakan bahan

pengawet makanan tidak beracun, mudah terurai, dan tidak membahayakan bagi

mikroba usus, stabil pada pemanasan, pH rendah, refrigerasi dan pembekuan, dan

tahan terhadap garam dan enzim. Meskipun dalam konsentrasi rendah, bakteriosin

memiliki kemampuan antibakteri yang tinggi.(5, 6)

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai uji aktivitas bakteriosin dari Lactobacillus sp dalam

menghambat pertumbuhan P.aeruginosa.


3

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah yaitu :

1. Bagaimanakah aktivitas bakteriosin dari Lactobacillus sp dalam

menghambat pertumbuhan P.aeruginosa?

2. Jenis bakteriosin dari Lactobacillus sp manakah yang memiliki

antibakteri paling efektif dalam menghambat pertumbuhan

P.aeruginosa?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu :

1. Mengetahui aktivitas bakteriosin dari Lactobacillus sp dalam

menghambat pertumbuhan P.aeruginosa.

2. Mengetahui jenis bakteriosin dari Lactobacillus sp yang memiliki

aktivitas paling tinggi dalam menghambat pertumbuhan P.aeruginosa.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang

bakteriosin sebagai alternatif antibakteri alami yang aman dan mampu

menghambat pertumbuhan bakteri sehingga dapat digunakan untuk

mencegah infeksi yang disebabkan P.aeruginosa.

Anda mungkin juga menyukai