Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH INDIVIDU ORAL BIOLOGY 3 PERAN DAUN KEMANGI SEBAGAI ANTIMIKROBA SALURAN AKAR

OLEH : SHERLY SEPTHIMORANIE (04111004039)

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2012/2013

Peran Daun Kemangi sebagai Antimikroba Saluran Akar

Sherly Septhimoranie Program Studi Kedokteran Gigi Unsri 2011

Abstract Plants have served human kind as sources of medicinal agents since its earliest beginning. The main chemical constituent of Tulsi for example eugenol have been used extensively for many years in dental and oral product. Antibacterial activity of Ocimum sanctum essential oil was evaluated against some of root canal pathogen such as Staphylococcus aureus, Enterococcus faecalis, and Candida albican. Eugenol have an antimicrobial effect and works by damaging the cell membrane, disrupt the phospholipid layer of the cell membrane resulting in increased permeability so that macromolecules and ions in the cell will exit, causing damage or death of the bacteria cell.

Key words : daun kemangi, antimikroba, fenol, eugenol.

Pendahuluan Tanaman obat telah digunakan selama berabad-abad sebagai obat untuk mengobati penyakit pada manusia karena mengandung komponen yang memiliki nilai terapeutik. Penelitian-penelitian mengindikasikan bahwa

sejumlah tanaman obat dapat dikembangkan terutama untuk mengatasi masalah kesehatan seperti diabetes, kanker & penyakit infeksi. Organisasi kesehatan dunia (WHO) mengestimasi sekitar 80% populasi di dunia menggunakan tanaman alami sebagai bahan dasar pembuatan obat. 1,2,3 Daun kemangi merupakan salah satu tumbuhan alam yang banyak tersedia & mudah diperoleh di Asia seperti di Indonesia. Selain digunakan sebagai lalapan, daun kemangi digunakan sebagai obat untuk bronchitis, asma, malaria, diare, disentri, penyakit kulit, dan lain-lain.3, 4 Penelitian-penelitian yang dilakukan secara in vitro yang telah dilakukan terhadap kemangi, menunjukkan bahwa daun kemangi berkhasiat sebagai antifertility, anticancer, antidiabetic, antifungal, antimicrobial, analgesic dan berbagai manfaat lainnya.4 Penelitian lain yang dilakukan, yang berkaitan dengan efektifitas daun kemangi terhadap pertumbuhan bakteri pada makanan menunjukkan hasil bahwa daun kemangi efektif menghambat pertumbuhan bakteri yang biasa ditemui pada makanan.5 Demikian juga

penelitian yang dilakukan pada bakteri plak gigi didapatkan bahwa daun kemangi efektif menghambat pertumbuhan bakteri rongga mulut.6 Sejumlah penelitian in vitro juga telah dilakukan pada spesies daun kemangi lainnya yaitu Ocimum bacilicum & Ocimum gratissimum yang menunjukkan hasil bahwa daun kemangi tersebut dapat menghambat pertumbuhan bakteri aerob pada rongga mulut antara lain Klebisiella pneumonia, Streptococcus viridians, Streptococcus albus, Pseudomonas aeruginosa, dan Proteus vulgaris.7

Review . a. Ekstrak Daun Kemangi

Daun kemangi (Ocimum sanctum), biasanya disebut sebagai Sacred basil atau Holy basil, tumbuh sebagai tanaman khas dari India. Ocimum sanctum disebut Tulsi di india dan holy basil di Inggris.1,8 Menurut penelitian di India, kandungan utama kemangi adalah eugenol yang merupakan sumber potensial bahan terapeutik yang terdapat pada beberapa bagian tanaman kemangi seperti daun, batang dan bunga. Eugenol adalah senyawa phenol dan merupakan unsur yang cukup besar dari ekstrak berbagai bagian dari tumbuhan kemangi. Selama ini eugenol merupakan bahan yang sangat penting dalam industri farmasi yang biasanya diambil dari kuncup cengkeh.4,8

Gambar 1. Daun Kemangi (Ocimum sanctum)

b. Mikroba Saluran Akar

Saluran akar mengandung beragam bakteri yaitu jenis gram (+) dan gram (-), anaerob facultative dan anaerob obligate.
17

Pada awal nekrose, bakteri yang

dominan adalah jenis bakteri gram (+) seperti Enteroccus faecalis, O. uli, M. micros, P. alactolyticus dan Propionibacterium spesies sedangkan pada tahap lanjut, bakteri yang dominan khususnya pada bagian apikal adalah P. alactolyticus, P. propionicum, F. alocis, T. forsythia, D. pneumosintes dan D. invisus.9 Saluran akar merupakan habitat selektif yang memungkinkan pertumbuhan spesies tertentu bakteri. Cairan dalam jaringan dan pulpa nekrose memberikan nutrient yang kaya dengan polipeptida dan asam amino. Nutrient, ketegangan oksigen rendah, dan produk bakteri membuat bakteri-bakteri tertentu tersebut semakin dominan. Selain itu, bakteri dapat menghasilkan bakteriosin, yaitu protein antibiotik seperti yang dihasilkan oleh suatu jenis bakteri untuk menghambat bakteri spesies lain. 10 PEMBAHASAN

Pada penelitian pertama, P Kalyan kumar, M.Rupesh Kumar melaporkan bahwa pada sediaan daun kemangi menunjukkan penghambatan pada beberapa mikroorganisme seperti Staphylococcus aureus, Pseudomonas, dan Klebsiella. Minya esential dari daun kemangi memberikan suatu wangi khusus, yang mudah menguap pada alam dan dapat membunuh beberapa jenis mikroba. Minya

esential ini memiliki efek menghambat pertumbuhan pada mikroba Micrococcus.

Minyak esential ini memiliki efek yang sangat baik pada bakteri gram positif dan juga gram negatif. kemampuan untuk Ekstrak etanol pada daun kemangi memiliki -laktamase pada methicillin-resistant

menghambat

Staphylococcus aureus(MRSA) dan methicilin-sensitive Staphylococcus aureus (MSSA).12 Pada penelitian kedua yang dilakukan oleh Khalid Mahmood, Uzma Yaqoob dan Rukshana Bajwa dilaporkan bahwa minyak esensial dari daun kemangi ini memiliki agen antimikroba yang sebagian besar fenol.

Mekanismenya adalah fenol merusak membran

mikroba dan merangsang

kebocoran ion sel potasium yang nantinya bisa membuat kematian pada membran sitoplasma mikroba.13

Tabel 1. Aktivitas antimikroba minyak esential daun kemangi (Khalid Mahmood, Uzma Yaqoob. Antibacterial activity of essential oil of Ocimum sanctum L)

Dari tabel di atas minyak esential daun kemangi cukup efektif pada semua percobaan bakteri. Minyak esensial daun kemangi menunjukkan efek

penghambatan yang sangat maksimal pada S.aureus, dan ditandai dengan

keberhasilan pada nosokomial patogen P. mirabulus, P. aeruginosa, Klebsiella sp. and E. coli.13 Pada penelitian ini, aksi bakterisid pada minyak esential ditemukan sangat signifikan apabila dilakukan kenaikan konsentrasi dari minyak esensial daun kemangi tersebut.13

Tabel 2. Kandungan beberapa tanaman herbal (Rachna Garg, Devihalli Chikkaiah Mohana. In vitro Antibacterial Activity and Phytochemical Analysis of Some Traditional Herb)

Pada

penelitian

ketiga

yang

dilakukan

oleh

Rachna

Garg,

ia

membandingkan beberapa tanaman dan melihat dari kandungannya. kemangi memiliki kandungan fenol/tannin, flavonoid, dan glikosid.

Daun Dari

penelitian tersebut minyak esensial daun kemangi memperlihatkan aktivitas antimikroba pada E. faecalis dan S. aureus dibandingkan jenis bakteri lain. Tanin/fenol memiliki mekanisme antimikroba dengan cara mengurangi zat besi, ikatan hidrogen non atau interaksi non spesifik dengan protein vital seperti

enzim.

Flavonoid disintesis oleh tumbuhan sebagai respon antimikroba oleh

karena itu flavonoid cukup efektif sebagai antimikroba pada berbagai macam mikroba. Ini merupakan bentuk senyawa yang kompeks dengan protein

ekstraseluler dan terlarut. Beberapa mekanisme flavonoid adalah dengan cara menghambat sintesis asam nukleat pada bakteri.14 Mikroba saluran akar merupakan komunitas polimikrobial yang terdiri dari bakteri berbentuk kokus, basil, spiral dari bakteri gram (+), gram (-), anaerob, anaerob fakultatif, akan tetapi makin ke apikal saluran akar didominasi oleh bakteri anaerob obligat9. Bakteri ini dapat dieliminasi dengan baik oleh bahan herbal yang mempunyai senyawa fenol yang mempunyai efek antiseptik. Seperti diketahui, daun kemangi memiliki kandungan utama eugenol yang juga adalah senyawa fenol.15 Secara umum bahan herbal dengan komponen aktifnya dalam

menghambat aktivitas mikroba melalui beberapa mekanisme antara lain mengganggu senyawa penyusun dinding sel, meningkatkan permeabilitas membran sel, menginaktifasi enzim metabolik dan merusak fungsi bahan genetik. Senyawa antimikroba tersebut dapat melekat atau berdifusi ke dalam sel menyebabkan perubahan berupa kerusakan ataupun kematian dari sel bakteri tersebut. Perubahan tersebut meliputi perubahan morfologi, ultrastruktural, ukuran, kebocoran membran sel, dan penampakan sitoplasma sel. Akan tetapi keefektifan senyawa antimikroba dipengaruhi juga oleh senyawa antibakteri, jenis bakteri dan besarnya konsentrasi senyawa yang digunakan.15

Eugenol mempunyai efek antimikroba dan bekerja dengan merusak membran sel, mengganggu lapisan fosfolipid dari membran sel yang mengakibatkan peningkatan permeabilitas sehingga makromolekul dan ion dalam sel akan keluar,
15

menyebabkan kerusakan ataupun kematian dari sel tersebut.

Penelitian menunjukkan eugenol memiliki efektifitas yang lebih baik terhadap bakteri gram negatif dibanding pada bakteri gram positif. Hal ini berkaitan dengan ketebalan dari dinding bakteri gram (-) yang memiliki 1-2 lapisan peptidoglikan, dibandingkan dengan bakteri gram (+) yang memiliki sekitar 30 lapisan peptidoglikan. Perbedaan ketebalan dinding sel ini membuat bahan aktif lebih mudah menembus dinding sel bakteri gram (-). Disamping itu eugenol adalah senyawa hidrofobik yang dengan mudah melewati dan merusak dinding sel bakteri gram (-) yang memiliki konsentrasi lipid yang tinggi.15

Kesimpulan Daun kemangi berkhasiat sebagai antifertility, anticancer, antidiabetic,

antifungal, antimicrobial, analgesic dan berbagai manfaat lainnya. Eugenol mempunyai efek antimikroba dan bekerja dengan merusak membran sel, mengganggu lapisan fosfolipid dari membran sel yang mengakibatkan peningkatan permeabilitas sehingga Serta makromolekul dan ion dalam sel akan keluar, menyebabkan kerusakan ataupun kematian dari sel bakteri tersebut.

ekstrak etanol pada daun kemangi memiliki kemampuan untuk menghambat laktamase pada methicillin-resistant Staphylococcus aureus(MRSA) dan methicilin-sensitive Staphylococcus aureus (MSSA)

DAFTAR PUSTAKA 1. Baskaran X. Preliminary studies an antibacterial activity of Ocimum sanctum L. Ethnobotanical Leaflets 12. 1236 39. Dept. of plant biology & plan biotechnology, St. Josephs college, India. 2008 2. Djamil Melanie S. Pengembangan dan Pemberdayaan Bahan Alam di Bidang Kedokteran Gigi. Pidato Pengukuhan sebagai Guru Besar Ilmu Biokimia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti. Jakarta, 18 November 2009. 3. Adiguzel A, Gulluce M, Sengul M. Antimicrobial effects of Ocimum basillicum (Labiatae) extract. Turk J Biol. 29(2005) 155 160. 2005 4. Prakash P, Gupta N. Therapeutic Uses of Ocimum sanctum Linn (Tulsi) with A Note On Eugenol and its Pharmacological Actions : Short Review. Indian Journal Physiol Pharmacol ; 49 (2) : 125 131. 2005. 5. Mishra P, Mishra S. Study of antibacterial activity of Ocimum sanctum extract against gram positive and gram negative bacteria. American Journal of Food Technology 6 (4): 336 341. 2011. 6. Novianalie O. Daya hambat ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum) terhadap pertumbuhan bakteri plak gigi. Skripsi ; Bagian Periodonsia ; Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga. 2010 7. Ahonkhai I, Ayinde B, Edogun O, Uhuwmangho M. Antimicrobial Activities of The Volatile Oils of Ocimum bacilicum L And Ocimum gratissimum L. (Lamiaceae) Against Some Aerobic Dental Isolates. Pak J Pharm, Vol 22, no. 4, pp. 405 409, October 2009.

10

8. Goodel CG, Tordik CP, Moss D. Pulpal and Perriradicular Diagnosis. Naval Psotgraduate Dental School. Clinical Update : Vol 27, No. 9. Desember. 2005. 9. Torabinejad M, Walton RE. ENDODONTICS (Principles and Practice). 4th ed. Chapter 3 : Endodontic Microbiology. Jose F. Siqueira & Isabella N. Rocas. California : Saunders Elsevier. 2009. p. 38-45 10. Ingle II, Backland LK.. Endodontics. 5 th ed. Chapter 3 : Microbiology of endododontics and asepsis in endodontic practice. Baumgartner JC, Bakland LK, Sugita EI. London : BC Decker Inc. Hamilton. 2002. p. 6379 11. Bergenholtz G, Bindslev PH, Reit C. Textbook of Endodontology : Chapter 8 : The microbiology of the necrotic pulp; Else Theilade. 1 st ed., UK : Blackwell publishing. 2003. p. 111-126 12. Kalyan kumar, Rupesh Kumar. Pharmacological action of Ocimum sanctum. IJAPBC : Vol 1(3), Jul-Sep 2012. 13. Khalid Mahmood, Uzma Yaqoob. Antibacterial activity of essential oil of Ocimum sanctum L. Mycopath (2008). 14. Rachna Garg, Devihalli Chikkaiah Mohana. In vitro Antibacterial Activity and Phytochemical Analysis of Some Traditional Herb. Int J Pharm Bio Sci 2013 Jan; 4(1) : (P) 994-1003. 15. Maryati, Fauzia SR, Rahayu T. Uji aktivitas antibakteri minyak atsiri daun kemangi (Ocimum basillum L.) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Jurnal Penelitian Sains & Teknologi. Vol. 8, No. 1, 2007; 30 38.

11

Anda mungkin juga menyukai