Anda di halaman 1dari 15

UJI

AKTIFITAS
BIOLOGIS
TUMBUHAN
Dosen : Apt. Ruth Mayana Rumanti, S. Farm., M. Si.
Nama- Nama Kelompok 5 :

- Angie Debora Sinaga (1901011130)


- Grace Oktafiani Sarumaha (1901011138)
- Era Saputri Meha (1901011340)
- Izza Syahada (1901011144)
- Maria Yohana Simanjuntak (1901011025)
- Rida Ita Panjaitan (1901011157)
UJI AKTIFITAS ANTIBAKTERI
DARI EKSTRAK ATAU FRAKSI
TUMBUHAN OBAT
Antibakteri

Antibakteri adalah zat yang dapat mengganggu


pertumbuhan atau bahkan mematikan bakteri dengan cara
mengganggu metabolisme mikrob yang merugikan.
Mikroorganisme dapat menyebabkan bahaya karena
kemampuan menginfeksi dan menimbulkan penyakit serta
merusak bahan pangan. Antibakteri termasuk kedalam
antimikroba yang digunakan untuk menghambat
pertumbuhan bakteri.
Mekanisme Kerja
1. Penghambatan Sintesis Dinding Sel Bakteri
Langkah pertama kerja obat berupa pengikatan obat pada reseptor sel (beberapa
diantaranya adalah enzim transpeptida. Kemudian dilanjutkan dengan reaksi
transpeptidase dan sintesis peptidoglikan terhambat. Mekanisme diakhiri dengan
pembuangan atau penghentian aktivitas penghambat enzim autolisis pada dinding sel.
Sebagai contoh antibakteri dengan mekanisme kerja di atas adalah penicilin, sefalosporin,
vankomisin, basitrasin, sikloserin, dan ampisilin.

2. Penghambatan Keutuhan Permeabilitas Dinding Sel


Sitoplasma semua sel hidup dibatasi oleh selaput sitoplasma yang bekerja sebagai
penghalang dengan permeabilitas selektif, melakukan fungsi pengangkutan aktif sehingga
dapat mengendalikan susunan sel. Bila integritas fungsi selaput sitoplasma terganggu
misalnya oleh zat bersifat surfaktan sehinga permeabilitas dinding sel berubah atau bahkan
menjadi rusak, maka komponen penting, seperti protein, asam nukleat, nukleotida,
dan lain-lain keluar dari sel dan sel berangsur-angsur mati. Amfoterisin B, kolistin,
poimiksin, imidazol, dan polien menunjukkan mekanisme kerja tersebut.
3. Penghambatan Sintesis Protein Sel Bakteri
Umumnya senyawa penghambat ini akan menyebabkan
Staphylococcus aureus salah membaca kode pada mRNA oleh tRNA
(hambatan translasi dan transkripsi bahan genetik). Kloramfenikol,
eritomisin, linkomisin, tetrasiklin, dan aminoglikosida juga bersifat
menghambat sintesis protein sel bakteri.

4. Penghambatan Sintesis Asam Nukleat Sel Bakteri


Senyawa antibakteri yang bekerja dengan senyawa ini, diharapkan
mempunyai selektifitas yang tinggi, sehingga hanya sintesis asam
nukleat bakteri saja yang dihambat. Umumnya senyawa penghambat
akan berikatan dengan enzim atau salah satu komponen yang berperan
dalam tahapan sintesis, sehingga akhirnya reaksi akan terhenti karena
tidak ada substrat yang direaksikan dan asam nukleat tidak dapat
terbentuk.
UJI AKTIFITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK JAHE MERAH (Zingiber
officinale) TERHADAP Staphylococcus DAN Escherichia coli

 Jahe merah termasuk tanaman jenis rimpang-rimpangan yang tumbuh di


daerah dataran rendah sampai wilayah pegunungan dengan ketinggian 0
sampai 1.500 meter dari permukaan air laut.

 Rimpang jahe merah mengandung gingerol yang memiliki aktivitas


antioksidan, antibakteri, antiinflamasi, antikarsinogenik, antimutagenik, dan
antitumor.

 Kandungan senyawa metabolit sekunder pada tanaman jahe-jahean terutama


dari golongan flavonoid, fenol, terpenoid,dan minyak atsiri. Senyawa
metabolit sekunder yang dihasilkan tumbuhan Zingiberaceae ini umumnya
dapat menghambat pertumbuhan patogen yang merugikan kehidupan
manusia, diantaranya bakteri Escherichia coli dan Bacillus subtilis, serta
beberapa mikroba lainnya.
 Ekstrak segar rimpang jahe-jahean mengandung beberapa komponen minyak
atsiri yang tersusun dari α-pinena, kamfena, kariofilena, β-pinena, α-farnesena,
sineol, dl-kamfor, isokariofilena, kariofilena-oksida, dan germakron yang
dapat menghasilkan antimikroba untuk menghambat pertumbuhan mikroba.

 Aktivitas antibakteri ekstrak jahe tergantung pada kandungan


kimianya.Gingerol merupakan senyawa turunan fenol yang berinteraksi
dengan sel bakteri melalui proses apsorbsi dengan melibatkan ikatan hidrogen.

 Dinding sel bakteri Gram positif (S.aureus) memiliki struktur yang lebih
sederhana dibanding dinding sel bakteri Gram negatif (E. coli) yakni hanya
tersusun atas lapisan peptidoglikan yang tebal dan asam teikoat. Lapisan-
lapisan tersebut terdiri dari polimer yang dapat larut air sehingga memudahkan
senyawa antibakteri yang bersifat polar, seperti senyawa fenolik (flavonoid
dan tanin) untuk berpenetrasi kedalam sel
Dinding sel bakteri Gram negatif (E.coli) lebih kompleks dan
terdiri dari substansi seperti lipid (non polar), yakni fosfolipid,
polipeptida,dan lipopolisakarida (LPS) sehingga mempersulit
senyawa polar yang terkandung didalam ekstrak untuk
menebusnya.

kandungan kimia jahe diantaranya adalah senyawa fenolik seperti


shagaol dan gingerol, seskuiterpen, zingiberen, zingiberol,
kukumen, sesquiphellandran, zingeron, 6-dehidrogingerdion,
ginger glikolipid, dan asam organik (asam laurat, palmitat, oleat,
linoleat, dan stearate)
.

UJI AKTIFITAS ANTIKOLESTEROL


DARI EKSTRAK TUMBUHAN OBAT
KOLESTEROL

Kolesterol adalah suatu zat lemak yang dibuat didalam


hati dan lemak jenuh didalam makanan. Didalam lemak
terdapat berbagai macam komponen yaitu seperti zat
trigliserida, fosfolipid, asam lemak bebas, dan juga
kolesterol. Jika terlalu tinggi kadar kolesterol dalam darah
maka akan semakin meningkatkan faktor resiko terjadinya
penyakit arteri koroner.
Uji Aktifitas Antikolesterol Ekstrak Etanol Daun Jambu Air
(Syzygium aqueum)

Daun jambu air memiliki jenis daun tunggal dengan tangkai dan


berhadap – hadapan. Panjang daun ini kisaran 15 hingga 20 cm
dengan lebarnya 4 hingga 6 cm. Pada rumpunan
tulang daunnya memiliki sirip dan berwarna hijau. Di
ujung daun tumbuhan jambu air memiliki bentuk yang tumpul
dengan pangkal yang bulat.

Khasiat daun jambu air sangat ampuh digunakan untuk mengatasi


penyakit maag, selain itu juga untuk atasi diare, turunkan
kolesterol dan lainnya.
Proses ekstraksi daun jambu air dilakukan dengan metode
maserasi, karena metode ini merupakan ekstraksi dengan cara
dingin, sehingga rusaknya senyawa flavonoid dalam sampel
dapat dihindarkan.

Pembuatan larutan kolesterol harus dilakukan di tempat gelap


karena kolesterol memiliki sifat fotodegradasi yaitu tidak
stabil ketika terkena cahaya. Apabila terjadi perubahan, akan
menyebabkan tidak terbentuknya reaksi warna sehingga hasil
yang diperoleh tidak valid.

Uji aktivitas antikolesterol dilakukan dengan menggunakan


pereaksi Lieberman-Burchard.
Semakin tinggi konsentrasi ekstrak, absorbansinya
semakin rendah namun persen penurunan kolesterol
semakin tinggi. Hal tersebut dikarenakan pada
konsentrasi yang tinggi, ekstrak mengikat kolesterol
lebih banyak sehingga kolestereol yang tidak terikat
lebih sedikit dan ketika ditambahkan pereaksi
Lieberman-Burchard memberikan hasil absorbansi
yang rendah karena warna pada masing-masing larutan
uji semakin memudar.

Pada konsentrasi ekstrak etanol daun jambu air dapat


menurunkan 50% dari kolesterol awal.
ThankYou
!

Anda mungkin juga menyukai