Anda di halaman 1dari 9

Uji efektivitas senyawa flavonoid dari daun

jambu biji (Psidium Guajava L.) terhadap


bakteri Escherichia Coli sebagai anti diare
_____________________________________

Oleh :
1. Alfaiz Zahro (11710)
2. Zahwa Aliyatul Fatikha (11737)
Uji efektivitas senyawa flavonoid dari daun jambu
biji (Psidium guajava) terhadap bakteri Escherichia
coli sebagai anti diare
BAB 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Diare merupakan salah satu masalah kesehatan yang masih menjadi penyebab utama
tingginya angka kesakitan dan kematian pada anak di negara berkembang. Diare sendiri
merupakan sebuah kondisi ketika pengidapnya buang air besar lebih sering dan biasanya
terjadi karena infeksi. Selain itu, feses pengidap diare juga lebih encer. Salah satu penyebab
diare yaitu Enteropathogenic Escherichia coli (EPEC). senyawa flafonoid merupakan salah
satu senyawa yang bermanfaat sebagai antioksidan. Antioksidan dibutuhkan untuk dapat
menunda atau menghambat reaksi oksidasi oleh radikal bebas untuk membunuh bakteri
penyebab diare. Antioksidan bersifat imunomodulator, yaitu menguatkan sel-sel yang sehat.
Aktivitas antioksidan dapat menetralkan radikal bebas yang di hasilkan oleh aktivasi
magrofak untuk membunuh bakteri Escherichia coli sebagai imunomodulator
Escherichia coli adalah salah satu jenis spesies bakteri Gram negatif. Pada umumnya,
bakteri ini dapat ditemukan dalam usus besar manusia. Kebanyakan E. Coli tidak berbahaya,
tetapi beberapa, seperti E. Coli tipe O157:H7. Meskipun demikian, sejumlah strain patogen
dapat menyebabkan diare atau penyakit ekstraintestinal baik pada individu yang sehat
maupun dengan gangguan sistem imun. Strain E. coli yang menyebabkan diare telah
berevolusi dengan memperoleh, melalui transfer gen horizontal, seperangkat karakteristik
tertentu yang telah berhasil bertahan dalam inang. Menurut kelompok determinan virulensi
yang diperoleh, kombinasi spesifik dibentuk untuk menentukan E. coli yang saat ini
dikenalpatotipe, yang secara kolektif dikenal sebagai diaregenik E. coli . Dalam ulasan ini,
kami telah mengumpulkan informasi tentang definisi terkini, serotipe, garis keturunan,
mekanisme virulensi, epidemiologi, dan diagnosis patotipe E. coli penyebab diare utama .
Senyawa flavonoid adalah senyawa yang dapat di temukan pada tanaman ataupun
buah, salah satu nya adalah daun jambu biji. Tanaman daun jambu bji merupakan salah satu
tanaman obat atau obat tradisional yang digunakan untuk mengobati diare , disentri, dan
kolesterol (Pramono, 2002). Daun jambu biji termasuk mudah didapat karena banyak terdapat
di Indonesia. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Tannaz et al. (2014), tanaman jambu
biji terutama bagian daun, memiliki efektifitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan
beberapa tanaman lain yang digunakan sebagai anti diare.
Daun jambu biji (Psidium guajava) mengandung zat antibakteri yang bisa
menghambat perkembangan bakteri Escherichia coli diantaranya ada Tanin, Flafonoid,
minyak atsiri (E Globulus) dan Alkaloid. Kandungan tanin pada jambu biji memperoleh
menyempit jaringan dan dinding sel sehingga menghalangi permeabilitas sel, flavonoid
pengatur fotosintesis, kerja antimikroba dan antivirus, alkaloid menghalangi bagian susunan
peptidoglikan pada sel bakteri, minyak atsiri menghambat pertumbuhan bakteri. (Qonita,
2019).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah senyawa flavonoid yang terkandung dalam daun jambu biji (Psidium
guajava) dapat mencegah bakteri Escherichia coli sebagai penyebab diare?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Tujuan dari penelitian kali ini untuk mengetahui kinerja dari efektivitas senyawa
flavonoid dari daun jambu biji (Psidium guajava) terhadap bakteri Escherichia coli
sebagai anti diare.

1.4 Manfaat Penelitian


1. Memberikan data ilmiah yang dapat digunakan sebagai dasar untuk penelitian lebih
lanjut mengenai senyawa flavonoid yang terkandung dalam jambu biji (Psidium
guajava)
2. Menambah informasi seputar diare dan memberikan solusi sebagai anti diare
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

https://pin.it/kEjfmig

2.1 Tanaman Jambu Biji (Psidium guajava L.)


Sistematika dan klasifikasi tanaman jambu biji adalah sebagai berikut :

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Bangsa : Myrtales

Suku : Myrtaceae

Marga : Psidium

Jenis : Psidium guajava L.

Jambu biji adalah tanaman yang berasal dari Amerika tropik, tumbuh pada tanah yang
gembur maupun liat, pada tempat terbuka, dan mengandung air yang cukup banyak. Tanaman
jambu biji (P. Guajava L.) ditemukan pada ketinggian 1 m sampai 1.200 m dari permukaan
laut. Jambu biji berbunga sepanjang tahun. Perdu atau pohon kecil, tinggi 2 m sampai 10 m,
percabangan banyak. Batangnya berkayu, keras, kulit batang licin, berwarna coklat
kehijauan.2 Jambu biji (P. Guajava L.) tersebar meluas sampai ke Asia Tenggara termasuk
Indonesia, sampai Asia Selatan, India dan Sri Lanka. Jumlah dan jenis tanaman ini cukup
banyak, diperkirakan kini ada sekitar 150 spesies di dunia. Tanaman ini (P. Guajava L.)
mudah dijumpai di seluruh daerah tropis dan subtropis. Seringkali ditanam di pekarangan
rumah. Tanaman ini sangat adaptif dan dapat tumbuh tanpa pemeliharaan. Di Jawa sering
ditanam sebagai tanaman buah, sangat sering hidup alamiah di tepi hutan dan padang rumput.

https://pin.it/2of8lHh

2.2 Daun Jambu Biji


Pada tanaman ini (P. Guajava L.) selain buahnya yang enak dimakan, daunnya juga
dapat dimanfaatkan sebagai pengobatan alami. Daun jambu biji tergolong daun tidak lengkap
karena hanya terdiri dari tangkai (Petiolus) dan helaian (Lamina) saja yang disebut daun
bertangkai. Dilihat dari letak bagian terlebarnya pada daunnya bagian terlebar daun jambu
biji (P. Guajava L.) berada ditengah-tengah dan memiliki bagian jorong karena perbandingan
panjang : lebarnya adalah 1,5 - 2 : 1 (13 - 15 : 5,6 - 6 Cm). Daun jambu biji (P. Guajava L.)
memiliki tulang daun yang menyirip yang mana daun ini memiliki 1 ibu tulang yang berjalan
dari pangkal ke ujung dan merupakan terusan tangkai daun dari ibu tulang ke samping,keluar
tulang-tulang cabang, sehingga susunannya mengingatkan kita pada susunan sirip ikan.
Jambu biji memiliki ujung daun yang tumpul, pada umumnya warna daun bagian atas tampak
lebih hijau 4 Septia Anggraini. Op., Cit. jika dibandingkan sisi bawah daun. Tangkai daun
berbentuk selindris dan tidak menebal pada bagian tangkainya.

Daun jambu biji memiliki kandungan flavonoid yang sangat tinggi, terutama
quercetin. Senyawa tersebut bermanfaat sebagai antibakteri.
https://images.app.goo.gl/AeemM5sDdxLCZ52T7

2.3 Senyawa Flavonoid


Senyawa flavonoid adalah senyawa polifenol yang mempunyai 15 atom karbon yang
tersusun dalam konfigurasi C6 -C3 -C6 , yaitu dua cincin aromatik yang dihubungkan oleh 3
atom karbon yang dapat atau tidak dapat membentuk cincin ketiga. Flavonoid terdapat dalam
semua tumbuhan hijau sehingga dapat ditemukan pada setiap ekstrak tumbuhan (Markham,
1988). Golongan flavonoid dapat digambarkan sebagai deretan senyawa C6 -C3 -C6 , artinya
kerangka karbonnya terdiri atas dua gugus C6 (cincin benzena tersubstitusi) disambungkan
oleh rantai alifatik tiga karbon (Robinson, 1995).

Flavonoid merupakan kandungan khas tumbuhan hijau dengan mengecualikan alga.


Flavonoid sebenarnya terdapat pada semua bagian tumbuhan termasuk daun, akar, kayu,
kulit, tepung sari, nectar, bunga, buah, dan biji. Penyebaran jenis flavonoid pada golongan
tumbuhan yang terbesar, yaitu angiospermae (Markham, 1988) Segi penting dari penyebaran
flavonoid dalam tumbuhan ialah adanya kecenderungan kuat bahwa tetumbuhan yang secara
taksonomi berkaitan akan menghasilkan flavonoid yang jenisnya serupa. Jadi, informasi yang
berguna tentang jenis flavonoid yang mungkin ditemukan pada tumbuhan yang sedang
ditelaah sering kali dapat diperoleh dengan melihat pustaka mengenai telaah flavonoid
terdahulu dalam tumbuhan yang berkaitan, misalnya dari marga atau suku yang sama
(Markham, 1988). Pada tumbuhan tinggi, flavonoid terdapat baik dalam bagian vegetatif
maupun dalam bunga. Sebagai pigmen bunga flavonoid berperan jelas dalam menarik burung
dan serangga penyerbuk bunga. Beberapa flavonoid tak berwarna, tetapi flavonoid yang
menyerap sinar UV barangkali penting juga dalam mengarahkan serangga. Beberapa
kemungkinan fungsi flavonoid untuk tumbuhan yang mengandungnya adalah pengaturan
tumbuh, pengaturan fotosintesis, kerja antimikroba dan antivirus, dan kerja terhadap serangga
(Robinson, 1995).
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.gurupendidikan.co.id
%2Fescherichia-coli
%2F&psig=AOvVaw0MjDikNzXo4WeDRJJa_EK9&ust=1652762502058000&source=imag
es&cd=vfe&ved=0CAwQjRxqFwoTCPCX7Zma4_cCFQAAAAAdAAAAABAD

2.4 Bakteri Escherichia Coli


Kingdom : Prokaryotae
Divisi : Gracilicutes
Kelas : Schizomycetes
Ordo : Eubacteriales
Famili : Enterobacteriaceae
Genus : Escherichia
Spesies : Escherichia coli
Bakteri Escherischia coli adalah bakteri gram negatif bentuk batang pendek dan
memiliki panjang sekitar 2 µm, diameter 0,7 µm, lebar 0,4 – 0,7 µm dan bersifat anaerob
fakultatif, Escherichia coli berbentuk koloni yang bundar, cembung, dan halus dengan tepi
yang nyata. Ada enam grub Escherichia coli patogen yang telah diidentifikasi masing –
masing grub memiliki virulensi dan mekanisme patogenik yang berbeda serta inang yang
spesifik
Sifat - sifat tertentu bakteri Escherichia coli menurut Meliawati (2009) antara lain:
1. Merupakan parasit di dalam saluran pencernaan manusia dan hewan berdarah panas.
2. Pada manusia kadang - kadang menyebabkan penyakit enteritis, peritonitis, cistitis
dan sebagainya.
3. Hasil uji methyl red positif. Kelurga dari spesies ini memfermentasikan laktosa dan
glukosa dengan menghasilkan asam dan gas.
4. Memperoleh asam dalam jumlah yang banyak dari glukosa tetapi acethyl methyl
carbinol tidak dihasilkan.
5. CO2 dan H2 kira - kira dihasilkan dalam volume yang sama dalam glukosa.
6. Pada rata - rata urin acid tidak dapat digunakan sebagai satu - satunya sumber
nitrogen.
7. Didapatkan dalam Feces. (Hasni 2018)

Berdasarkan sifat-sifat di atas kita dapat mengetahui lebih detail tentang bakteri
E.Coli yang memiliki 7 sifat - sifat menurut Meliawati ( 2009 )
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen (experimental research).
Penelitian ini menggunakan ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava L) sebagai antibiotik
alami terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Rancangan penelitian adalah kerangka
atau sketsa yang didesain oleh peneliti sebagai rencana penelitian meliputi pengumpulan data
(Nur, 2016).

3.2 Waktu dan Tempat


Penelitian ini dilakukan di MAN 2 Kudus dan waktu penelitian diperkirakan
mencakup bulan Juni – Agustus 2022.

3.3 Populasi dan Sempel


Populasi yang diambil dari penelitian ini adalah isolate bakteri Escherichia coli dan
Pada penelitian ini sampel yang dipakai adalah sebagai bakteri Escherichia coli.

3.4 Rancangan Penelitian

Anda mungkin juga menyukai