Disusun oleh:
MANADO
2021
1
BAB I. PENDAHULUAN
2
BAB II. PEMBAHASAN
3
Fusidik acid Patulin Fusarium coccineu Fungus Ribosom
Mucor ramannianus
Fumagilin P. padulum Bakteri gram + Respirasi
Penicillium adalah genus dari fungi ascomycota yang sangat penting dalam lingkungan
alam, pada pembusukan makanan, serta produksi makanan dan obat. Beberapa anggota dari
genus menghasilkan penisilin, molekul yang digunakan sebagai antibiotik, yang membunuh
atau menghentikan pertumbuhan beberapa jenis bakteri di dalam tubuh. Contoh spesies nya
yaitu, jamur Penicillium chrysogenum (sebelumnya Penicillium notatum), yang memproduksi
antibiotik penisilin (Kirk et al., 2008)
4
Semua penisilin memiliki dasar rangka Penam, yang memiliki rumus molekul R-
C9H11N2O4S, di mana R adalah rangka samping yang beragam (Pelczar, 2005)
Dalam fungsi klinis, penisilin dibagi menjadi beberapa tipe, yaitu benzatin penisilin
untuk mengatasi indikasi profilaksis dari demam reumatik, sifilis awal atau laten. Ada
penisilin G untuk indikasi penyakit selulit, endokarditis, bakteri, meningitis, pneumonia,
aspirasi, abses, paru-paru, sifilis, dan septisemia pada anak-anak. Ada juga penisilin V, obat
ini untuk indikasi spesifik infeksi Streptococcus pyogenes (Tonsilitis, Faringitis, dan Infeksi
kulit), profilaksis demam reumatik, dan gingivitis sedang hingga parah. Lalu, ada penisilin
prokain, adalah kombinasi dari benzilpenisilin dengan prokain agen anestesi lokal untuk
indikasi spesifik sifilis, infeksi saluran pernapasan, dan selulitis (Rossi, 2006).
2. Antioksidan
Jamur tiram juga dipercaya mampu membantu penurunan berat badan karena berserat
tinggi dan membantu pencernaan. Jamur tiram ini mengandung senyawa pleuran yang
berkhasiat sebagai antitumor, menurunkan kolesterol, serta bertindak sebagai antioksidan.
Adanya polisakarida, khususnya Beta-D-glucans pada jamur tiram mempunyai efek positif
sebagai antitumor, antikanker, antivirus (termasuk AIDS), melawan kolesterol, antijamur,
antibakteri, dan dapat meningkatkan sistem imun. Pada jamur tiram, produk ini disebut
sebagai plovastin yang di pasaran dikenal sebagai suplemen penurun kolesterol (komponen
aktifnya statin yang baik untuk menghambat metabolisme kolesterol di dalam tubuh manusia)
(Egra et al., 2018). Selain jamur tiram ada juga beberapa jamur antioksidan lainnya seperti
jamur paha ayam (Coprinus comatus) dan jamur (Ganoderma lucidum) (Susanto et al., 2018;
Nuraeni & Sembiring, 2019)
Selain jamur tiram, jamur endofit juga berperan sebagai antioksidan dengan
memproduksi senyawa metabolit sekunder yang mirip dengan tumbuhan. Hal ini diduga
karena jamur endofit mengalami koevolusi transfer genetik dari inangnya. Kandungan utama
5
senyawa aktif pada tumbuhan, seperti alkaloid, glikosida, flavonoid, fenol, saponin, tanin,
dan minyak atsiri juga dapat ditemukan pada jamur endofit. (Hasiani et al., 2015).
Ketersediaan urutan genom yang lengkap, matang, dan non-patogen dari spesies ragi
Saccharomyces cerevisiae dan Pichia pastoris menjadikannya sistem model yang ideal untuk
pengembangan vaksin baik untuk kesehatan masyarakat maupun untuk konsumsi di lahan
pertanian. Pengembangan lainnya, yaitu pembuatan vaksin untuk ancaman virus Hepatitits B
pada pada bayi dan target lain yang rentan, terutama bagi orang-orang yang mau melakukan
perjalanan antar negara. Vaksin yang dikembangkan menggunakan teknologi yeast vaccine
vector, vaksin hepatitis B mengandung salah satu protein dari permukaan virus hepatitis B
(HepB surface antigen, atau HBsAg). Protein ini dibuat dengan memasukkan kode genetik ke
dalam sel ragi, yang menghilangkan risiko virus DNA masuk ke produk akhir. Proses ini
disebut teknologi DNA rekombinan (Kumar & Kumar, 2019).
6
Penyakit jamur atau mikosis adalah suatu penyakit kronis menahun, yang
menyebabkan infeksi yang lama dan hebat terhadap manusia dan hewan, yang memerlukan
suatu perhatian yang khusus. Contohnya, yaitu Apergillosis. Aspergillosis adalah berbagai
jenis penyakit yang disebabkan oleh jamur dari genus Aspergillus. Penyakit ini menyebar
akibat spora jamur Aspergilus di udara bebas. Kelainan yang disebabkan penyakit ini antara
lain: aspergilosis paru yang menimbulkan kelainan seperti asma bronkial akibat alergi
terhadap jamur yang berada di paru, otomycosis yang sering disertai infeksi bakteri, kelainan
akibat otomycosis seperti keluhan gatal pada liang telinga, nyeri, dan kadang bernanah, dan
onychomycosis yang menyebabkan kelainan pada kuku (Thorton dan Kristoper, 2020).
Pada dermatomikosis, infeksi jamur terjadi pada tangkai rambut, kuku dan stratum
corneum (kulit) yang disebabkan oleh Genus Jamur Tinea. Ada juga dermatophytosis yang
menyebabkan Trichophytosis, Epidermophytosis, Ringworm of the hand and foot,
Hongkong foot, athletefoot. Penyakit ini tersebar di daerah tropik dan subtropik.
Penyebabnya yaitu dari jamur Trichophyton, Epidermophyton floccosum dan Candida
7
albicans. Sangat banyak sekali kerugian dari infeksi pertumbuhan jamur dalam tubuh
manusia yang merugikan sehingga semuanya tidak dapat dijelaskan pada makalah ini
(Suryani et al., 2020).
Jamur Aspergillus flavus memproduksi suatu zat yang di sebut aflatoksin penyakitnya
disebut aflatoksikosis. Menurut hasil penelitian di Jawa Barat aflatoksikosis banyak terdapat
pada itik dan manusia. Pada hewan dan manusia aflatoksin dapat mengakibatkan kanker hati
karena tersumbatnya pembuluh vena hepatica yang bersamaan dengan terjadinya proliferasi
pada saluran empedu. Gejala klinik yang nampak adalah lemah, tidak ada nafsu makan,
kurus, dan lumpuh yamg di susul kemudian dengan kematian (Rahayu, 2020).
Ada juga jamur .Amanita phalloides (Tudung Kematian). Secara klinis racun Amanita
belum diketahui secara pasti sifat-sifat dan cara kerja racunnya. Paling sedikit 10 jenis toxin
protoplasma telah dapat diekstrasi dari badan buah Amanita phalloides yang dapat dibagi
menjadi 2 kelompok yaitu phallotoxin dan amatoxin. Keduanya berhubungan secara
kimiawi. Yang termasuk ke dalam phallotoxin adalah phalloidin sedangkan yang termasuk
ke dalam Amatoxin adalah amanitin. Akumulasi phalloidin dapat menyerang membram
plasma dari sel hati dan mengganggu kemampuan sel-sel ini untuk mengontrol pergerakan
ion-ion. Juga dapat mengganggu membram sel lain, dapat menyebabkan organel
melepaskan enzim ke dalam sitoplasma dan sel mulai mencerna diri sendiri sehingga
akhirnya hancur. Bila dimasukkan dalam saluran darah pada hewan percobaan dengan alat
injeksi interaperitonia akibatnya cepat terlihat (Loizides et al., 2018).
3.1 Kesimpulan
1. Peranan jamur yang menguntungkan dalam industri kesehatan, yaitu dalam pembuatan
antibiotik, antioksidan, dan vaksin berbasis ragi.
2. Peranan jamur yang merugikan di bidang kesehatan, yaitu infeksi yang disebabkan oleh
pertumbuhan jamur dan jamur beracun yang memproduksi mikotoksin.
8
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2017. Why Antibiotics Can't be Used to Treat Your Cold Or Flu.
www.health.qld.gov.au. 6 May 2017. Retrieved 13 May 2020.
Hasiani, V. V., Ahmad, I., & Rijai, L. (2015). Isolasi Jamur Endofit dan Produksi Metabolit
Sekunder Antioksidan dari Daun Pacar (Lawsonia inermis L.). Jurnal Sains Dan
Kesehatan, 1(4), 146-153.
Khatun, K., Mahtab H., Khanam, P.A., Sayeed, M.A, dan Khan, K.A. 2007. Oyster Mushroom
Reduced Blood Glucose and Cholesterol and Diabetic Subjects. Mymensingh Med J, 16
(1): 94–9.
Khatun K, Mahtab H, Khanam PA, Sayeed MA, Khan KA. 2007. Oyster Mushroom Reduced
Blood Glucose and Cholesterol in Diabetic Subjects. Mymensingh Med J, 16 (1): 94–9.
Kirk, PM; Cannon, PF; Minter, DW; Stalpers, JA. 2008. Dictionary of the Fungi (edisi ke-10th).
Wallingford, UK: CABI.
Kursia, S., Ali, A., Sami, J.S., dan Adhawiyah, R. 2017. Pemanfaatan Jamur Endofit dari Daun
Murbei (Morus alba L.) sebagai Antibiotik. As-Syifaa, 9(1): 67-74.
Nureni, F. dan Sembiring, S.B.B. 2019. Aktivitas Antioksidan dan Identifikasi Senyawa Ekstrak
Jamur Lingzhi (Ganoderma lucidum) dengan Liquid Chromatography-Mass
Spectrometry(Lc-Ms). Ekologia: Jurnal Ilmiah Ilmu Dasar dan Lingkungan Hidup,
19(2): 65-72.
Pelczar, Jr., MT. 2005. Dasar-dasar Mikrobiologi (edisi ke-1). Jakarta: UI Press.
9
Putra, I.P., Sitompul, R., dan Chalisya, N. 2018. Ragam dan Potensi Jamur Makro Asal Taman
Wisata Mekarsari Jawa Barat. Al-Kauniyah, 11(2): 133-150.
Saxon, W. 1999. Anne Miller, 90, First Patient Who Was Saved by Penicillin. The New York
Times.
Suryani, Y., Taupiqurrahman, O., dan Kulsum, Y. 2020. Mikologi. Bandung: Freeline Cipta
Granesia.
Susanto, A., Nuniek, N.A., dan Ekowati, N. 2018. Aktivitas Antioksidan Ekstrak Tubuh Buah
Jamur Paha Ayam (Coprinus comatus) dengan Pelarut Berbeda. A. Scientific Journal,
35(2): 63-68.
Syafitri, U. 2019. Studi Etnobotani Tumbuhan yang Berpotensi sebagai Obat Penyakit dalam di
Desa Colo Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus Jawa Tengah. Skripsi. Universitas Negeri
Walisongo
Thornton dan Christopher, R. (2020). 1. Detection of the 'Big Five' mold killers of humans:
Aspergillus, Fusarium, Lomentospora, Scedosporium and Mucormycetes". In Gadd,
Geoffrey M.; Sariaslani, Sima (eds.). Advances in Applied Microbiology. Academic
Press. pp. 4–22.
Townsend, J.P., Trail, F., Wang, Z., Stefanko, K., dan Cubba, C. 2017. The Anchestral Levels
of Transcription and The Evolution of Sexual Phenotypes in Filamentous Fungi. PloS
Genetics, 13(7): 1-32.
Tribun Kesehatan. 2021. 10 Manfaat Jamur Bagi Kesehatan, Cegah Kanker hingga Tingkatkan
Sistem Kekebalan Tubuh. https://www.tribunnews.com/lifestyle/2019/11/08/10-
manfaat-jamur-untuk-tubuh-tingkatkan-kesehatan-jantung-hingga-kekebalan-tubuh.
Diakses pada tanggal 27 September 2021.
10
Widiyarti dan Yayuk. 2018. Jamur Kuku Tampak Sepele tapi Susah Diobati, sampai Perlu
Operasi. Tempo. https://id.wikipedia.org/wiki/Jamur_kuku. Diakses pada tanggal 27
September 2021.
Wiley, J. & Sons, I. 2012. Chemical Analysis of Antibiotic Residues in Food. ISBN 978-1-4496-
1459-1. Diakses pada tanggal 27 September 2021.
11