Anda di halaman 1dari 4

PRO JUSTITIA

VISUM ET REPERTUM
No.VER/ /VIII/2017/RSWS

Berdasarkan surat permintaan Visum et Repertum dari Kepolisian Negara Republik


Indonesia Nomor : B/11/VIII/2017/Reskrim, tertanggal dua puluh enam Agustus tahun dua ribu
tujuh belas, perihal permohonan Visum et Repertum yang ditandatangani oleh Amiruddin Ajun
Inspektur Polisi Dua NRP 79050846, Atas Nama Kapolsek Biringbulu Kanit Reskrim, maka
yang bertanda tangan di bawah ini, telah dilakukan pemeriksaan terhadap korban perempuan
Santi Binti Rabanai dengan nomor register 810655 pada tanggal dua puluh enam Agustus tahun
dua ribu tujuh belas, pukul tujuh belas lewat lima puluh tiga waktu Indonesia bagian tengah,
bertempat di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Dr. Wahidin Sudirohusodo
Makassar,oleh dr. Rosie, Sp. BTKV dengan asisten dr. Alwi Lawile, dr. Ronald E Lusikoy, Sp.
B–KBD . Dan berdasarkan surat permintaan visum et repertum dan sesuai dengan nomor
register 810655, korban adalah : --------------------------------------------------------------------------
Nama : Santi Binti Rabanai.---------------------------------------------------------------------------------
Jenis Kelamin: Perempuan.-----------------------------------------------------------------------------------
Umur : 20 Tahun.-----------------------------------------------------------------------------------------------
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga.------------------------------------------------------------------------------
Tempat tinggal : Tarowattang Rt 001 Rw 001 Desa Julukanaya Kec. Biringbulu Kab. Gowa.-----

I. HASIL PEMERIKSAAN: --------------------------------------------------------------------------------


1. Riwayat penyakit / perlukaan : ----------------------------------------------------------------------------
Korban datang dengan luka tusuk di dada dialami sejak lima jam sebelum masuk Rumah
Sakit. Tidak ada perdarahan aktif. Pasien mengeluh sesak dan nyeri di daerah dada. Tidak ada
riwayat mual dan muntah.----------------------------------------------------------------------------------
2. Pemeriksaan Fisik :
a. Primary Survey : -----------------------------------------------------------------------------------------
Airway : Bebas.-------------------------------------------------------------------------------------------

1
Breathing : Pernapasan tiga puluh kali per menit.----------------------------------------------------
Circulation : Tekanan darah seratus tiga puluh per delapan puluh millimeter air raksa
(mmHg), nadi delapan puluh delapan kali permenit.-------------------------------------------------
Disability : Tingkat kesadaran baik (GCS =15 , E4M6V5).------------------------------------------
Environment : Suhu tubuh tiga puluh enam koma lima derajat selsius..-------------------------
b. Secondary survey : ------------------------------------------------------------------------------------
1) Kepala : -------------------------------------------------------------------------------------------
a. Bagian yang ditutupi rambut: Tidak ada kelainan.---------------------------------------
b. Wajah : Tidak ada kelainan.----------------------------------------------------------------
2) Leher: : Tidak ada kelainan.--------------------------------------------------------------------
3) Dada bagian depan: Pada dada bagian depan kanan (hemithorax dextra) terdapat luka
tusuk, tidak ada perdarahan aktif, pada perabaan (palpasi) terdapat nyeri tekan, pada
pemeriksaan ketuk dengan jari (perkusi) terdapat bunyi redup pada dada bagian
depan kanan (hemithorax dextra), pada pemeriksaan dengar (auskultasi) tidak ada
kelainan.-------------------------------------------------------------------------------------------
4) Dada bagian belakang (punggung): Tidak ada kelainan.------------------------------------
5) Perut: Terdapat luka tusuk pada daerah perut bagian kiri atas (hipokondrium kiri).
Terdapat memar (hematom), pada pemeriksaan dengar (auskultasi) bising usus
(peristaltik) dalam batas normal, pada perabaan (palpasi) terdapat nyeri tekan, pada
pemeriksaan ketuk (perkusi) tidak ada kelainan.--------------------------------------------
6) Bokong (Pelvix): Tidak ada kelainan.--------------------------------------------------------
7) Lengan kanan atas : Tidak ada kelainan.-----------------------------------------------------
8) Lengan kanan bawah : Tidak ada kelainan.---------------------------------------------------
9) Lengan kiri atas : Tidak ada kelainan.---------------------------------------------------------
10) Lengan kiri bawah : Tidak ada kelainan.----------------------------------------------------
11) Tungkai kanan atas: Tidak ada kelainan.----------------------------------------------------
12) Tungkai kanan bawah: Tidak ada kelainan.-------------------------------------------------
13) Tungkai kiri atas : Tidak ada kelainan.------------------------------------------------------
14) Tungkai kiri bawah : Tidak ada kelainan.---------------------------------------------------

2
3. Pemeriksaan Penunjang :
1. Laboratorium darah lengkap : Dalam batas normal.-------------------------------------------
2. Foto dada (thorax AP/PA) : Terdapat cairan di bawah selaput paru kanan (efusi pleura
dextra), terpasang selang dada (chest tube) pada dada depan kanan.------------------------
3. USG perut (abdomen) : Tidak ada kelainan.----------------------------------------------------
II. Tindakan / Pengobatan :
1) Infus RL lima ratus mililiter per dua puluh empat jam.--------------------------------------------
2) Obat-obatan : ceftriaxon satu gram per dua belas jam, ranitidin lima puluh miligram per
delapan jam, ketorolak tiga puluh miligram per delapan jam melalui pembuluh darah balik
(intravena).-----------------------------------------------------------------------------------------------
3) Operasi :
a. dr. Rosie, Sp. BTKV : Operasi pemasangan selang (water seal drainage/WSD) di dada
depan kanan untuk mengeluarkan cairan di bawah selaput paru kanan (efusi pleura).
Didapatkan cairan darah di bawah selaput paru kanan (hemothorax dextra) sebanyak
tiga ratus milliliter.--------------------------------------------------------------------------------
b. dr. Ronald E Lusikoy, Sp. B–KBD : Operasi membuka rongga perut (laparotomi
eksplorasi). Terdapat luka tikam pada dinding perut (abdomen) menembus selaput
rongga perut (peritoneum), tampak robekan pada jaringan lapisan lemak sekitar perut
(omentum), tidak terdapat kelainan pada organ penting (vital : lambung, usus, hati,
limpa). ------------------------------------- ---------------------------------------------------
III. Kondisi akhir : Kondisi korban membaik dan diijinkan pulang dan dianjurkan untuk kontrol
kembali di poliklinik bedah.--------------------------------------------------------------------------

IV. KESIMPULAN:----------------------------------------------------------------------------------
Telah dilakukan pemeriksaan oleh dr. Rosie, Sp. BTKV dengan asisten dr Alwi Lawile, dan dr.
Ronald E Lusikoy, Sp. B-KBD. Dari hasil pemeriksaan dapat disimpulkan bahwa korban masuk
Rumah Sakit Umum Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar dengan tingkat kesadaran penuh (GCS
15) dan tanda vital yang baik (Tekanan darah seratus tiga puluh per delapan puluh milimeter air
raksa, nadi delapan puluh delapan kali permenit, pernapasan tiga puluh kali per menit); terdapat
luka tusuk pada dada bagian depan kanan dan perut bagian kiri atas; terdapat luka memar pada

3
perut bagian kiri atas. Setelah dilakukan operasi maka tampak luka tusuk tersebut menembus
selaput paru-paru kanan yang dapat mengakibatkan penimbunan cairan darah di bawah selaput
paru kanan (hemothorax dextra); terdapat luka tusuk pada dinding perut (abdomen) menembus
selaput rongga perut (peritoneum), tampak robekan pada jaringan lapisan lemak sekitar perut
(omentum), tidak terdapat kelainan pada organ penting (vital : lambung, usus, hati, limpa).Luka-
luka tersebut di atas sesuai dengan perlukaan akibat persentuhan dengan benda tajam. Akibat
luka tusuk pada dada bagian depan kanan (hemithorax dextra) tersebut di atas maka dapat
menyebabkan penimbunan cairan darah di bawah selaput paru kanan (hemothorax dextra) yang
dapat mengakibatkan kegagalan pernapasan yang membahayakan jiwa. Setelah mendapatkan
perawatan selama dua belas hari, korban membaik dan di izinkan pulang dan di anjurkan untuk
kontrol kembali di poliklinik bedah.--------------------------------------------------------------------

V. PENUTUP ----------------------------------------------------------------------------------------
Demikian Visum et Repertum ini dibuat dengan menguraikan yang sejujur-jujurnya dengan
menggunakan pengetahuan saya yang sebaik-baiknya dan mengingat sumpah yang diucapkan
saat menerima jabatan sebagai dokter.-----------------------------------------------------------------------

Makassar, Agustus 2017

Mengetahui
Dokter Forensik dan Medikolegal Dokter Penanggung Jawab Pelayanan

dr. Jerny Dase,SH, Sp.F,M.Kes dr. Rosie, Sp. BTKV

Anda mungkin juga menyukai