Oleh :
Kelompok 4
ERAWATI (P1337420415037)
IKA RETNOWATI (P1337420415039)
DHEA MAHARAI F.S (P1337420415041)
SITI NOVA AULIATUL FAIZAH (P1337420415043)
FEBRI RISMA WATI (P1337420415045)
ERLINA PUSPITA DEWI (P1337420415047)
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI DIII KEPERAWATAN BLORA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
Kemenkes Semarang.
Untuk itu dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada
makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Halaman
Daftar Isi...................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3
BAB I
PENDAHULUAN
Dempak Ekonomi ,Indonesia saat ini sangat dirugikan dalam hal keuangan
aktor public services yang netral dan adil, dalam beberapa kasus menjadi
4
1.2. Rumusan Masalah
Demokrasi Pemerintahan
Korupsi.
yaitu penelusuran IT. Pada metode penelusuran IT, kami mencari tambahan
refrensi pada internet untuk melengkapi data-data yang telah kami peroleh
pada literature.
5
BAB II
PEMBAHASAN
aparat administrasi publik. Makna ini adalah sejalan dengan ide Weber
jumlah pegawai yang besar. Konsep inilah yang sering disebut Parkinson
Law.
6
1. Secara Positif: Birokrasi sebagai alat yang efisien dan efektif untuk
mencapai tujuan tertentu. Dengan adanya alat yang efisien dan efektif
ini maka tujuan suatu organisasi (privat maupun publik) lebih mudah
tercapai.
tertentu.
b. Fungsi politik, yaitu memberi input berupa saran informasi, visi, dan
7
c. Fungsi katalis public interest, yaitu mengartikulasikan aspirasi dan
tujuan.
8
melakukan tindak korupsi. Masyarakat pun merasa frsutasi dan memilih
umum, sejak jenjang paling atas sampai dengan jenjang paling bawah.
diantaranya:
9
2) Pelayanan perijinan seperti Ijin Usaha Perdagangan (SIUP), Surat
sebagainya.
10
Kondisi pelayanan yang ideal di atas dalam realitasnya sangat sulit
11
Kita ambil saja sebagai contoh pada masa pemerintahan Susilo
Bambang Yudoyono. Pada saat itu hasil dari korupsi itu sendiri menjadi
pasar modal dengan bunga lebih tinggi lagi agar tetap laku.
dibentuk oleh kinerja orang Indonesia, tetapi juga peran asing sehingga
balas jasa faktor produksi pada pihak asing menyita PDB Indonesia.
empat tahun.
Utang baru
12
PNS), biaya pembangunan, bagian daerah (dana alokasi khusus dan dana
luar utang sudah lebih kecil dari biaya rutin dan pengeluaran
Di sini ada dua aspek berbahaya: utang baru selalu lebih besar dari
lebih pendek (5-10 tahun), dan dari pasar modal. Bunga utang pada masa
utangnya dalam yen dan dari dalam negeri, praktis tanpa utang keluar
13
AS. Brasil memakai dana IMF 35 miliar dollar AS, Korsel dan Singapura
dalam antrean.
14
4. Jika pemerintah menggunakan kekuasaan untuk memilih pihak-pihak
lapangan kerja
dan eksekutif saja, baru-baru ini Mentri dari Kabinet kita ditangkap KPK,
15
merupakan pimpinan lembaga Tinggi Negara dalam rangka penegakkan
investor, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar negri. Gambaran
16
tercapai sampai kapanpun. Untuk itu dalam menekan korupsi dijajaran
yang ada dalam jajaran eksekutif, legislatif maupun yudikatif. Hal lain
yaitu amanah dan transparan dalam setiap langkah dan perbuatan. Perlu
17
diingat bahwa negara kita adalah negara hukum, karena itu kebijakan
berkuasa
meliputi tiga masalah pokok, yaitu pertama, faktor internal yang meliputi
emosional, jauh dari karakter ideal birokrasi, yaitu suatu hubungan yang
18
Menyandarkan pelayanan dengan meletakkan prinsip
dilayani terdiri dari masyarakat yang mampu dan tak mampu secara fisik
dan non fisik. Mereka yang secara fisik tak mampu, tentu saja
mereka yang tak mampu secara non fisik, seperti masalah finansial, harus
19
mengalami kebuntuan hanya karena ketidakmampuan birokrasi saat
20
tersebut tidak saja membebani anggaran birokrasi pemerintah secara
pada saat yang sama gagal melayani masyarakat sesuai misi yang
daerah setiap lima tahun sekali. Mereka yang dominan bersandar pada
21
rotasi pemerintahan. Intervensi politik terhadap birokrasi telah
transaksi politik yang berujung pada persoalan siapa dapat apa, berapa
banyak dan kapan. Dalam konteks ini terbangun koalisi efektif antara
bukan milik masyarakat namun elit berkuasa, yang dapat dilihat dari
kebawah.
oleh Birokrasi
pelayanan publik sering atau selalu dikeluhkan karena ketidak efisien dan
22
yang sesuai dan tepat, serta kinerja birokrasi yang tidak inovatif dan
responsive, cenderung kaku oleh aturan yang ada bukan pada lingkungan
23
fleksibel, tidak responsive dan cenderung kaku dengan aturan yang ada.
24
evaluasi yang berkelanjutan, namun berusaha menutupi kelemahan
masyarakat tak percaya apa yang selama ini dikerjakan oleh pemerintah.
25
26
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
dimaknai secara diametral (bertentangan satu sama lain yang tidak mungkin
efisien dan efektif untuk mencapai tujuan tertentu. Secara Negatif, birokrasi
Entrepreneurial.
27
birokrasi terkesan bukan milik masyarakat namun elite yang berkuasa,
3.2 Saran
28
DAFTAR PUSTAKA
http://kebebasaninformasi.org/2010/10/26/kinerja-birokrasi-pelayanan-publik/
http://www.academia.edu/4834674/DISKRESI_PEMERINTAH_DAERAH_DAL
(Online) Available :
http://www.unisosdem.org/article_detail.php?aid=11207&coid=1&caid=26&gid=
http://digilib.unpas.ac.id/gdl.php%3Fmod%3Dbrowse%26op%3Dread%26id%3D
WITA)
29
Anonym. Birokrasi dalam Era Keterbukaan Informasi Publik. Online
Available:
https://www.scribd.com./doc/120239121/Birokrasi-dalam-Era-Keterbukaan-
30