NPM: 7015210113
Judul Penelitian: Simbol dan Pesan dalam Foto Jurnalistik (Kajian Analisis Semiotik
pada Selebrasi yang Dilakukan oleh Suporter dan Olahragawan Indonesia)
ABSTRAK
Foto merupakan daya tarik tersendiri dalam dunia jurnalistik, banyak surat
kabar menggunakan foto sebagai daya tarik untuk memikat para pembaca.
Pemberitaan yang diselingi foto, pesan dan informasi yang sulit disampaikan
melalui tulisan dapat dijelaskan. Foto jurnalistik terjadi secara alami dan tanpa
rekayasa, selain itu dalam berita yang disajikan dengan atau berupa foto jurnalistik
ini pun menyimpan makna dan pesan yang hendak disampaikan. Foto merupakan
rekaman peristiwa yang sebenarnya. Foto merupakan rekaman peristiwa
sebenarnya yang terdiri dari untaian bahasa nonverbal.
Melalui analisis semiotika, sebuah foto dapat diketahui makna yang
terkandung di dalamnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
makna denotatif, konotatif dan mitologi yang terkandung dalam foto jurnalistik.
Metode yang digunakan dalam peneliti adalah paradigma pendekatan deskriptif
kualitatif. Analisis foto yang dikaji dengan menggunakan metode penelitian
semiotika Roland Barthes. Metode ini menekankan pada makna denotasi, konotasi,
dan mitos. Dan dibantu pula dengan analisis semiotik C.S Pierce yaitu mencari
makna dari ikon, indeks, dan simbol. Data penelitian ini diperoleh dari pengamatan
langsung, dan studi kepustakaan.
Makna konotasi foto jurnalistik di penelitian ini dapat dilihat dari proses
produksi sebuah gambar atau foto. Mitos yang beroperasi pada tanda-tanda dalam
foto-foto penelitian ini, terlihat dari objek secara langsung atau apa yang ada di
foto dan perluasan makna yang ditunjukan pada makna konotasi sehingga berubah
menjadi mitos. Mitologi yang terkandung pada keseluruhan foto jurnalistik
olahraga ini menunjukan bagaimana kebudayaan menjelaskan atau memahami
beberapa aspek tentang realitas atau gejala alam.
1. Latar Belakang
Fokus Penelitian
Pertanyaan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah:
Kegunaan Penelitian
Kegunaan Teoritis
Kegunaan Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi para
praktisi, fotografer dan sebagai pedoman untuk para jurnalis media massa yang
tentunya berhubungan dengan foto jurnalistik, sehingga foto yang dihasilkan dan
yang didapat dapat memberikan informasi dan syarat nasionalisme.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Komunikasi
b. Wajah mengkomunikasikan berminat atau tak berminat pada orang lain atau
lingkungan.
2.3. Semiotika
Semiotika berasal dari bahasa Yunani yaitu semeion yang artinya tanda
atau seme yang berarti penafsiran tanda. Semiotika adalah suatu model analisis
atau suatu ilmu pengetahuan dimana segala sesuatu yang ada di dunia dapat
dipahami melalui tanda. Pada dasarnya semiotika merupakan ilmu yang
mempelajari hakikat tentang keberadaan suatu tanda yang ada pada
kehidupan,masyarakat yang menjadi bagian dari kehidupan sosialnya.
(Danesi,Marcel,2010).
Tanda merupakan sesuatu yang bersifat fisik, bisa dipersepsi indra kita;
tanda mengacu pada sesuatu di luar tanda itu sendiri; dan bergantung pada
pengenalan oleh penggunanya sehingga bisa disebut tanda. (Fiske,2004:61).
Semiotika adalah ilmu yang mempelajari kehidupan tanda-tanda dalam
masyarakat dapat dibayangkan ada. Saya akan menyebutnya semiologi (dari
bahasa Yunani semeion “tanda”). Semiologi akan menunjukkan hal-hal yang
membangun tanda-tanda
pembenaran bagi nilai-nilai yang dominan yang berlaku dalam suatu kultur dan
modelnya, tetapi Barthes perlu mengingatkan bahwa semiologi tidak bisa sama
Mitos menurut Roland Barthes bukanlah mitos seperti apa yang kita pahami
selama ini. Mitos bukanlah sesuatu yang tidak masuk akal, transenden, ahistoris,
dan irasional. Anggapan seperti itu, mulai sekarang hendaknya kita kubur. Tetapi
mitos menurut Barthes adalah sebuah ilmu tentang tanda. Menurut Barthes, mitos
dalam dirinya. Orang mungkin tidak sadar ketika segala kebiasaan dan tindakannya
ternyata dapat dibaca orang lain. Dengan menggunakan analisis mitos, kita dapat
(gambar). Roland Barthes pernah mengatakan,”Apa yang tidak kita katakan dengan
interpretasi terhadap bahasa itu sendiri. Bahasa, dalam hal ini, tidak hanya terfokus
pada bahasa verbal atau bahasa nonverbal manusia, tetapi juga pada bahasa-bahasa
Sebagai sistem semiotik, mitos dapat diuraikan ke dalam tiga unsur yaitu;
signifier, signified dan sign. Barthes menggunakan istilah berbeda untuk tiga
unsur tersebut yaitu form, concept dan signification. Form atau penanda
merupakan
- subyek, concept atau petanda adalah obyek dan signification atau tanda
memahami beberapa aspek tentang realitas atau gejala alam. Mitos merupakan
produk kelas sosial yang mempunyai suatu dominasi. Menurut Susilo, mitos adalah
suatu wahana dimana suatu ideologi berwujud. Menurut Van Zoest, ideologi adalah
sesuatu yang abstrak. Ideologi harus dapat diceritakan, cerita itulah yang
dinamakan myth.
Bagan 1.1
Conotation
Signifier
Denotation
Signified
Myth
denotasi yaitu makna paling nyata dari tanda. Konotasi adalah istilah yang digunakan
Barthes untuk menunjukan signifikasi tahap ke dua. Hal ini menggambarkan interaksi
yang terjadi ketika tanda bertemu dengan perasaan atau emosi dari pembaca serta
konotasi, misalnya kata “penyuapan” dengan “memberi uang pelicin”. Dengan kata
lain, denotasi adalah apa yang digambarkan tanda terhadap sebuah objek, sedangkan
Pada signifikasi tahap ke dua yang berhubungan dengan isi, tanda bekerja
memahami beberapa aspek tentang realitas atau gejala alam. Mitos merupakan
yang menarik dan misterius. Dengan demikian semiotika dipercaya sebagai salah satu
model rujukan untuk membantu melacak keberadaan misteri tersebut. Model Roland
Barthes dipercaya dapat mengkontruksi makna dengan menguak fakta- fakta yang
Gambar-gambar Kata-kata
Charles Sanders Peirce ialah seorang ahli matematika dari AS yang sangat
tertarik pada persoalan lambang-lambang. Ia melakukan kajian mengenai
semiotika dari perspektif logika dan filsafat dalam upaya melakukan sistematis
terhadap pengetahuan. Bagi Peirce (Patteda, 2001:44), tanda “is something which
stands to somebody for something in some respect or capacity”. (Sesuatu yang
digunakan agar tanda bisa berfungsi, oleh Peirce disebut ground. Mewakili
sesuatu bagi seseorang dalam suatu hal atau kapasitas) (Matterlart dan Matterlart,
1998:23). Dari pemaknaan ini dapat dilihat bahwa bagi Peirce, lambang
mencakup keberadaan yang luas, termasuk pahatan, gambar, tulisan, ucapan lisan,
isyarat bahasa, tubuh, musik, dan lukisan. (Pawito, 2007:157).
Simbol Acuan
Gambar 3 : Semiotic Triangle
Peirce mengemukakan teori segitiga makna atau triangle meaning yang terdiri dari
tiga elemen utama, yakni tanda (sign), object, dan interpretant.
Sign
Intrepant Object
- Sedangkan acuan tanda ini disebut objek. Objek atau acuan tanda adalah
konteks sosial yang menjadi referensi dari tanda atau sesuatu yang dirujuk
tanda.
- Interpretant atau pengguna tanda adalah konsep pemikiran dari orang yang
menggunakan tanda dan menurunkannya ke suatu makna tertentu atau makna
yang ada dalam benak seseorang tentang objek yang dirujuk sebuah tanda. Hal
yang terpenting dalam proses semiosis adalah bagaimana makna muncul dari
sebuah tanda ketika tanda itu digunakan orang saat berkomunikasi.
BAB III
METODE PENELITIAN
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber kedua selain
data lapangan seperti data literatur buku, foto, dan hasil penelitian sebelumnya.
Data sekunder digunakan sebagai pelengkap data primer. Data sekunder pada
penelitian ini berupa data-data yang peneliti temukan di buku.
Pengumpulan data berupa foto dan gambar dalam dua foto selebrasi
kemenangan pemain dan dukungan suporter Indonesia yang dianggap oleh
peneliti terdapat unsur tanda-tanda berupa simbol, indeks, ikon.
Observasi
Studi Pustaka
Studi pustaka adalah suatu teknik pengumpulan data dengan mencari
informasi dari data pustaka yang bisa mendukung penelitian. Data yang diperoleh
dari berbagai referensi buku, jurnal, dan karya ilmiah serta data-data lain yang
berhubungan dengan penelitian ini. Dalam penelitian ini, studi kepustakaan
sangat dibutuhkan karena melalui teknik ini peneliti dapat memperkuat
penjelasan dalam memberikan penafsiran.
3.3. Unit Analisa
Unit analisa adalah tentang pokok atau subyek utama dari penelitian yang
sedang diteliti. Unit analisa bisa berupa orang, keluarga, organisasi, interaksi, bisa
phenomena lain. Dalam penelitian ini, unit analisanya adalah foto jurnalistik
selebrasi kemenangan pemain dan dukungan kontroversial dari suporter yang
mendukung Indonesia.
3.4. Teknik Analisa Data
Buku:
Alwi, Audy Mirza. 2004. Fotografi Jurnalistik: Metode Memotret dan Mengirim Foto ke
Media Massa. Jakarta: Bumi Aksara
Barthes, Roland. 2007. Petualangan Semiologi (L’aventure Semiologique), Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Bungin, Burhan. 2001. Imaji Media Massa. Jakarta: Jendela
Fiske, Jhon. 2011. Semiotika Komunikasi. Jakarta: Remaja Rosdakarya
Moleong, Lexy. J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya
Rita, Gani. 2013. Jurnalistik Foto. Bandung: Simbiosa
__________. 2003. Semiotika Komunikasi. Bandung : Remaja Rosdakarya
1