Abstract—The individual's meaning to the context, (Little John & Foss, 2008: 44-45). The Social Construction
purpose, task, and social action becomes an conventional Of Reality, yang dijadikan Burger dan Luckmann,
activity where the individual creates various "subjective" menggariskan pemahaman bahwa pengetahuan manusia
communication patterns that give him various meanings. In the merupakan hasil interaksi sosial. Hal itu terjadi ketika
philosophy of building communication theory, constructivism is
one of the pillars of epistemology. In terms of communication
manusia membicarakan sebuah objek. Bahasa di pakai alat
theory, social constructivism is included in one of the influences untuk mengerangka. Juga, menjadi jalan kelompok-
on the Social-Cultural Tradition. The research method is alfred kelompok sosial mengorentasikannya ke dalam
schutz phenomenology. Research findings: (1) Meaning of Self- pengalaman sosial mereka. Sifat kealamiahan dari
Meaning Journalists in the Feature News Rubric People's kehidupan pada kemudiannya dibentuk “bahasa” manusia
Thoughts are interpreted as journalistic tasks. (2) Meaning of ketika memberi “nama, diskusi, dan melakukan
Motive Self-Meaning Journalists in the Feature News Rubric pendekatan” terhadap berbagai hal yang ada dan terjadi di
The mind is a motive or drive to improve things. (3) dalam kehidupan.
Experiences of Journalists' Self-Meanings in the Feature News Jurnalisme adalah hasil dari konstruksi sosial tersebut.
Rubric People's mind becomes a moral responsibility and shows
identity.
Dunia jurnalisme terbentuk oleh hal itu. Penjadian
pengetahuan manusia mengenai jurnalisme terbentuk oleh
Keywords—Self-Meaning Journalists, Feature News, pelbagai individu, pada interaksinya di dalam kehidupan
Phenomenology, Alfred Schutz
bermasyarakat. Manusia mengkreasikan realitas
Abstrak—Pemaknaan individu terhadap konteks, tujuan, jurnalisme sebagai kebutuhan dan kepentingan untuk
tugas, dan tindakan sosial menjadi sebuah aktivitas invensional dalam memahami kehidupan bermasyarakat. Pemahaman
dimana individu mengkreasikan berbagai pola komunikasi itu didapat berdasarkan pelaporan sumber dan fakta yang
“subjektif” yang memberinya berbagai pemaknaan. Di dalam dikerjakan dunia kewartawanan (Septiawan Santana,
filosofi bangunan teori komunikasi, konstruktivisme menjadi
2005 : 85).
salah satu pilar epistimologi. Dalam kaitan-kaitan teori
komunikasi, konstruktivisme sosial dimasukan ke dalam salah Feature telah menjadi fundamen penting dalam
satu pengaruh terhadap Tradisi Sosialkultural. Metode perkembangan jurnalisme. Ia menjadi satu teknik
penelitian adalah fenomenologi alfred schutz. Temuan penulisan yang mengatasi kekakuan straight news dalam
penelitian : (1) Pemaknaan Makna Diri Jurnalis Dalam Rubrik meng-cover berita-berita utama (hard news atau spot
Feature News Pikiran Rakyat di maknai sebagai tugas news). Berita-berita media elektronik yang begitu cepat
kewartawanan. (2) Pemaknaan Motif Makna Diri Jurnalis sampai pada pembaca menuntut koran atau majalah, dan
Dalam Rubrik Feature News Pikiran adalah motif atau pers cetak lain, agar punya kelebihan dan daya tarik lain
dorongan memperbaiki keadaan. (3) Pengalaman Makna Diri untuk menaklukan masyarakat.
Jurnalis Dalam Rubrik Feature News Pikiran Rakyat menjadi
Tujuan penelitian ini adalah :
tanggung jawab moral dan menunjukan jati diri.
1. Untuk mengetahui makna diri jurnalis dalam
Kata kunci—Makna Diri Jurnalis, Feature News, rubrik feature news pikiran rakyat.
Fenomenologi, Alfred Schutz
2. Untuk mengetahui motif makna diri jurnalis dalam
rubrik feature news pikiran rakyat.
PENDAHULUAN 3. Untuk mengetahui pengalaman makna diri jurnalis
Pemaknaan individu terhadap konteks, tujuan, tugas, dalam rubrik feature news pikiran rakyat.
dan tindakan sosial menjadi sebuah aktivitas invensional
dimana individu mengkreasikan berbagai pola komunikasi LANDASAN TEORI
“subjektif” yang memberinya berbagai pemaknaan. Di Schutz (1992) menyatakan bahwa fenomena sosial
dalam filosofi bangunan teori komunikasi, konstruktivisme adalah sesuatu yang menyenangkan yang dimiliki untuk
menjadi salah satu pilar epistimologi. Dalam kaitan-kaitan sebuah dunia dalam pikiran objektif dunia yang benar-
teori komunikasi, konstruktivisme sosial dimasukan ke benar cerdas, tetapi tidak di bawah bentuk hukum
dalam salah satu pengaruh terhadap Tradisi Sosialkultural pengetahuan. Sering kali sikap dalam pengetahuan sosial
84
Independensi Media dalam Pemberitaan Pilpres di Media Massa Online| 85
Jurnalistik
86 | Khalida Salma, et al.
hidung & kuping. Ada indra lain yang jadi kompetensi tipifikasi bersifat fleksibel, dapat beradaptasi, dan
wartawan. dimodifikasi, sehingga terbuka akan perubahan Makna itu
Kaki wartawan, misalnya. Wartawan harus melangkah sendiri merupakan hasil penerapan kategori atau konstruk
kesana-kesini. Tidak Cuma duduk di kursi, diam di tertentu pada situasi konkret tertentu (meaning context).
belakang meja. Wartawan mesti mencari petunjuk. Tindakan, ucapan, dan interaksi merupakan prasyarat bagi
Langkah kaki menuju tempat kejadian adalah kunci eksistensial sosial (Muhammad Farid dan Moh Adib,
keberhasilan. Wartawan tak bisa kerja sendirian. Ia harus 2018 : 119).
terampil menjalin relasi. Hubungan. Terampil berinteraksi Pengalaman makna diri jurnalis dalam rubrik feature
dengan kawan sekantor, pun media lain. Dari relasi, dan news pikiran rakyat merupakan pengalaman yang penuh
interaksi, wartawan menggali berita. Mendapat petunjuk. makna. Pengalaman menunjukan bahwa ketika menulis
Dan, membaginya. Seperti kebanyakan orang yang ingin nama kita tercantum secara lengkap sebagai penulis. Maka
membagi pelajaran dengan orang lain-nya, wartawan pun itu menjadi tanggung jawab moral untuk menunjukan jati
sama. Robin jones, reporter The Half Moon Bay Review, di diri. Jadi tulisan kita harus memiliki nilai tambah bagi
kota kecil, selatan San Francisco, mengatakannya. (dalam pembaca. Kemudian pemilihan kata harus bagus agar
Brok.et.all.) (Septiawan Santana, K: 2017 : 257). makna diri kita terefleksikan dalam feature. Feature lebih
Pemaknaan yang dijelaskan oleh kelima jurnalis personal sifatnya, lebih menjadi gaya khas si penulisnya.
membuat warna tersendiri untuk segi pemaknaan pada Pengalaman yang sering di buat seperti itu. Sering bikin
temuan penelitian. Makna dimaknai tugas kewartawanan. feature: feature olahraga, feature pendidikan, feature
Memberitakan informasi, lebih dari berita dan menunjukan politik, itu pasti akan lebih berat, lebih fokus, lebih
sisi ketajaman rasa dari jurnalis bisa tersaji lebih dalam mencurahkan kompetensi dalam menulis. Pengalaman
dan lengkap walaupun disajikannya lebih ringan dan penulisan masing-masing feature news berbeda-beda
menyentuh ke pembacanya, secara teoretis feature adalah karena konteksnya berbeda.
karya jurnalistik yang mengandung unsur sastra, kalau Berdasarkan aspek ini, kita dapat melihat betapa
berita bahasanya saklek. Feature itu bahasanya lebih luasnya bidang etika pers, mulai dari pencarian berita,
dinamis dan menulis feature lebih mengasyikan karena pengorganisasian data, sampai penulisan berita. Persoalan
tidak terlalu kaku dan dapat mengeksplorasi tata bahasa, siapa yang diwawancarai, pertanyaan apa yang akan
mengeksplorasi alur penulisan, dapat mengeksplorasi diajukan, tema apa yang akan di ambil, sudut mana yang
komposisi tulisan, dan hasilnya pun ketika memposisikan dibidik, semata-mata tidaklah sekedar persoalan teknis
pembaca memang lebih mengasyikan membaca feature atau keahlian, tetapi juga persoalan etis (Sobur, 2001 :
ketimbang membaca berita kalau dalam ranah prodak 146-147) (AS Haris Sumadiria, 2018 : 240).
jurnalistik, dan memaknai sebagai penulis dari hasil Manusia memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki
liputan di lapangan terus di sampaikan pada masyarakat oleh makhluk lain, yaitu keunggulan berupa memori dan
atau pembaca. alam kesadaran yang membentuk pengalaman kehidupan
Gaya bahasa adalah cara mempergunakan bahasa manusia. Bentuk pengalaman yang ada pada diri manusia
secara imajinatif, bukan dalam pengertian secara kalamiah merupakan bahan materiil yang selanjutnya menjadi
saja (Warriner, 1979 : 602). Gaya bahasa adalah cara fenomena-fenomena yang tersimpan dalam alam memori
mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang kesadarannya. Pada tahap tersebut, fenomenologi memiliki
memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis (pemakai peran dan fungsi sebagai suatu metode dan pendekatan
bahasa). Sebuah gaya bahasa yang baik harus mengandung untuk mengungkap makna dan nilai-nilai di balik suatu
tiga unsur berikut : kejujuran, sopan-santun, dan menarik peristiwa pengalaman tersebut memiliki berbagai
(Keraf, 2004 : 113) (AS Haris Sumadiria, 2018 : 146). pandangan di hadapan penggagas fenomenologi. (Barnawi
Motif seorang penulis menulis feature bisa jadi karena dan Jajat Darojat, 2018 : 132).
keresahan dia terhadap sesuatu dan dia berharap orang Fenomenologi memfokuskan studinya pada
yang membacanya bertindak atau merasakan emosi yang masyarakat berbasis makna yang dilekatkan oleh anggota.
sama. Dan ingin menyampaikan pesan kepada masyarakat Apabila filsafat Edmun Husserl memfokuskan pada
melalui tulisan feature, ini lho pesan yang bisa pemahaman fenomena sosiologi, khususnya Alfred Schutz
menginspirasi. Pesan yang intinya informatif. yang bekerja sama dengan teori yang memegang teguh
Semua sikap dan tindakan seseorang dilakukan pragmatisme khususnya Mead, menjelaskan mengenai
berdasarkan tindak kesadaran (conscious act) dan sosiologi kehidupan sehari-hari. Fenomenologi pada
bertujuan (intended acts) sendiri. Karena itu tindakan mulanya berkembang dalam studi filsafat, oleh beberapa
bersifat subjektif. Hakikat manusia terletak pada murid Husserl, dan ahli-ahli yang lain, seperti Maurice
pengalaman subjektifnya, terutama ketika mengambil Merleau Ponty, Alfred Schutz, Satre, dan de Beauvior,
tindakan dan sikap terhadap dunia kehidupan sehari-hari. digunakan untuk menganalisis pengalaman hidup sehari-
Tipifikasi (pemolaan) memudahkan individu untuk hari. (Barnawi dan Jajat Darojat, 2018 : 108).
mengkaji pengalaman, mengenali dan menentukan apakah
benda dan peristiwa dapat dipandang sebagai bagian
realitas khusus atau tidak. Pada saat yang bersamaan
Jurnalistik