halnya dengan Durkheim, Max Weber yaitu tindakan individu mempunyai makna
berpendapat bahwa ilmu sosial atau arti subyektif bagi dirinya dan
merupakan ilmu yang berusaha diarahkan kepada tindakan orang lain.
menafsirkan dan memahami Teori yang tergabung adalah teori aksi,
(interpretative understanding). Dalam interaksionisme simbolik, dan
karyanya, Weber meneliti tentang fenomenologi. Dalam pandangan
tindakan sosial. (Sosial action). Inti paradigma definisi sosial, realitas adalah
tesisnya adalah tindakan yang penuh arti hasil ciptaan manusia kreatif melalui
atat yang dikenal dengan istilah kekuatan konstruksi sosial terhadap dunia
paradigma defenisi sosial. Yang sosial di sekelilingnya.
dimaksudkannya dengan tindakan sosial Sementara itu, teori konstruktivisme
itu adalah tindakan individu sepanjang adalah pandangan yang melihat bahwa
tindakannya itu mempunyai makna atau kebenaran suatu realitas sosial dilihat
arti subjektif bagi dirinya dan diarahkan sebagai hasil konstruksi sosial dan
kepada tindakan orang lain (Ritzer, 2002). kebenaran suatu realitas sosial bersifat
Berdasarkan konsep Weber tentang relatif (nisbi). Dalam bentuk aslinya,
tindakan sosial dan antar hubungan sosial konstruktivisme mengacu pada studi
itu, terdapat lima ciri pokok yang menjadi tentang bagaimana struktur mental
sasaran penelitian sosiologi; manusia dikonstruksi dari waktu ke waktu
1. Tindakan manusia, menurut si aktor dan bagaimana jaringan neural yang
mengandung makna yang subjektif sebelumnya dilatih untuk menjalankan
yakni meliputi tindakan nyata tindakan simbolik terntenu menjadi
2. Tindakan nyata yang bersifat kondisi bagi tindakan selanjutnya (Jhon,
membatin sepnuhnya dan bersifat 2016). Menurut teori ini, indvidu
subjektif menafsirkan dan bertindak sesuai dengan
3. Tindakan yang meliputi pengaruh kategori konseptual yang ada dalam
positif dari situasi, tindakan yang fikiran mereka. Realitas tidak tidak hadir
sengaja diulang serta tindakan dalam sendirinya dalam bentuk mentah tapi
bentuk persetujuan diam-diam disaring oleh melalui cara individu itu
4. Tindakan itu diarahkan kepada sendiri dalam melihat sesuatu (Karman,
seseorang atau kepada beberapa 2015). Pertama, dilihat dari penjelasan
individu ontologis, realitas yang dikonstruksi itu
5. Tindakan itu memperhatian tindakan berlaku sesuai konteks spesifik yang
orang lain dan terarah kepada orang dinilai relevan oleh pelaku sosial. Kedua,
lain itu. paradigma konstruktivis ditinjau dari
Dalam pembahasan kali ini, pemikiran konteks epistemologis, bahwa
Max Weber tentang tindakan sosial pemahaman tentang suatu realitas
memberikan pengaruh yang besar merupakan produk interaksi antara
terhadap teori konstruksi. Ide yang paling peneliti dengan objek yang diteliti. Dalam
mendasar adalah pandangan bahwa hal ini, paradigma konstruktivis bersifat
manusia adalah aktor yang kreatif dari transactionalist atau subjectivist. Ketiga,
realitas sosialnya dimana tindakan dalam konteks aksiologi, yakni peneliti
manusia tidak sepenuhnya ditentukan sebagai passionate participation,
oleh norma-norma, kebiasaan-kebiasaan, fasilitator yang menjembatani keragaman
nilai-nilai, dan sebagainya, yang semua subjektivitas pelaku sosial. Sedangkan
itu tercakup dalam fakta sosial yaitu teori konstruksionisme (constructionisme
tindakan yang tergambarkan struktur dan theory) atau social construction mulai
pranata sosial. Sebab itu, paradigma dikenal dengan Berger dan Luckmann
definisi sosial lebih tertarik pada apa yang mempublikan karyanya The Social
ada dalam pemikiran manusia tentang Construction of Reality. Dalam
proses sosial, terutama para pengikut pembahasannya tentang media, terdapat
interaksi simbolik. Dalam proses sosial, 5 proposisi utama dari teori
individu manusia dipandang sebagai konstruksionisme sosial, yakni;
pencipta realitas sosial yang relatif bebas 1. Masyarakat merupakan sebuah
di dalam dunia sosialnya. Yang menjadi konstruk, bukannya realitas yang
pusat perhatian dalam paradigma definisi pasti (fixed reality)
sosial adalah tentang tindakan sosial,
95
Zakaria Siregar : Social Construction Of Mass Media
……………………………………………...