Anda di halaman 1dari 7

93

Zakaria Siregar : Social Construction Of Mass Media


……………………………………………...

WAHANA INOVASI VOLUME 7 No.1 JAN-JUNI 2018 ISSN : 2089-8592

SOCIAL CONSTRUCTION OF MASS MEDIA


(KONSTRUKSI SOSIAL MEDIA MASSA)
Zakaria Siregar
Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Fisip UISU
zakariasiregar.2020@gmail.com

ABSTRAK dikonstruksi ulang oleh pekerja media


untuk disampaikan kepada pembaca.
Hajatan umat Islam seluruh Indonesia Kata Social construction mencuat setelah
yang dirangkai dalam kegiatan berjudul Peter L Berger dan Thomas Luckman
Reuni 212 yang dilaksanakan tangggal 2 menerbitkan karyanya berjudul the soscial
Desember 2017 di Jakarta ternyata tidak construction of reality (1966).
menarik bagi media elektronik tanah air.
Kalah menariknya dengan pesta ngundu Kata Kunci : Konstruksi Sosial, Realitas,
mantu Puteri Presiden Jokowi yang Media Massa
diberitakan secara live dan berturut-turut
selama beberapa hampir di seluruh PENGENALAN DAN LAHIRNYA TEORI
stasiun televisi swasta di tanah air.
Sebaliknya reuni 212 yang melibatkan Untuk memahami teori konstruksi
jutaan umat Islam dari berbagai daerah sosial media massa, terlebih dahulu kita
nusantara tidak membuatnya menjadi memahami tentang paradigma. Sebagai
penting untuk diberikan oleh media suatu konsep, istilah paradigma
elektronik. Praktis hanya stasium televisi (paradigm) pertama kali diperkenalkan
INews yang memberitakan secara live. oleh Thomas Kuhn dalam karyanya The
Sebuah peristiwa besar yang melibatkan Structure of Scientific Revolution (1962)
jutaan orang dari umat Islam yang (Ritzer, 2002). Menurut Kuhn, paradigma
merupakan umat terbesar di negara yakni suatu pandangan yang mendasar
Republik Indonesia bukan hal yang tentang apa yang menjadi pokok
penting untuk diberikan bagi media persoalan (subject matter) suatu cabang
mainstrem saat ini. Begitu besarnya ilmu. Dalam perkembangan selanjutnya,
kekuatan media untuk menentukan mana Masterman yang kemudian meredusir
yang harus diberitakan dan bagaimana paradigma menjadi tiga bagian besar
memberitakannya sebuah peristiwa. yakni paradigma metafisik (metahphisical
Masing-masing media memberikan reuni paradigma), paradigma yang bersifat
212 dengan perspektifnya masing- sosiologi (sociological paradigma) dan
masing. Ada yang menganggapnya paradigma konstruk (construct paradigm).
berlebihan dan tidak perlu, ada yang Dalam perkembangannya, banyak ahli
berpendapat moment reuni 212 moment yang meneruskan pemikiran Kuhn
kebangkitan ukhuwah islamiyah umat, tentang paradigma sosial. Durkhein dalam
bahkan ada juga yang memberitakannya karyanya The Rule of Sociological
sebagai perayaan kemenangan kelompok Method (1895) dan Suicide (1897)
intoleran. Kondisi diatas adalah contoh membangun konsep yang disebutnya
yang menggambarkan bagaimana media fakta sosial. Menurutnya, fakta sosial
melalui seluruh perangkatnya meng- inilah yang menjadi pokok persoalan
konstruksi ulang peristiwa penangkapan penyelidikan sosiologi. Fakta sosial inilah
itu dengan caranya masing-masing. yang dinyatakan sebagai barang sesuatu
Peristiwa yang sama tetapi dikonstruksi (thing) yang berbeda dengan ide. Barang
secara berbeda yang pada akhirnya akan sesuatu yang menjadi objek penyelidikan
menggiring pembaca untuk memahami dari seluruh ilmu pengetahuan. Ia tidak
pesan yang ingin disampaikan melalui dapat difahami melalui kegiatan mental
teks berita. Social construction of mass murni (spekulatif). Tetapi untuk
media menjadi landasar teori untuk memahaminya diperlukan penyusunan
memahami bagaimana suatu peristiwa data riil di luar pemikiran manusia. Lain
94
Zakaria Siregar : Social Construction Of Mass Media
……………………………………………...

halnya dengan Durkheim, Max Weber yaitu tindakan individu mempunyai makna
berpendapat bahwa ilmu sosial atau arti subyektif bagi dirinya dan
merupakan ilmu yang berusaha diarahkan kepada tindakan orang lain.
menafsirkan dan memahami Teori yang tergabung adalah teori aksi,
(interpretative understanding). Dalam interaksionisme simbolik, dan
karyanya, Weber meneliti tentang fenomenologi. Dalam pandangan
tindakan sosial. (Sosial action). Inti paradigma definisi sosial, realitas adalah
tesisnya adalah tindakan yang penuh arti hasil ciptaan manusia kreatif melalui
atat yang dikenal dengan istilah kekuatan konstruksi sosial terhadap dunia
paradigma defenisi sosial. Yang sosial di sekelilingnya.
dimaksudkannya dengan tindakan sosial Sementara itu, teori konstruktivisme
itu adalah tindakan individu sepanjang adalah pandangan yang melihat bahwa
tindakannya itu mempunyai makna atau kebenaran suatu realitas sosial dilihat
arti subjektif bagi dirinya dan diarahkan sebagai hasil konstruksi sosial dan
kepada tindakan orang lain (Ritzer, 2002). kebenaran suatu realitas sosial bersifat
Berdasarkan konsep Weber tentang relatif (nisbi). Dalam bentuk aslinya,
tindakan sosial dan antar hubungan sosial konstruktivisme mengacu pada studi
itu, terdapat lima ciri pokok yang menjadi tentang bagaimana struktur mental
sasaran penelitian sosiologi; manusia dikonstruksi dari waktu ke waktu
1. Tindakan manusia, menurut si aktor dan bagaimana jaringan neural yang
mengandung makna yang subjektif sebelumnya dilatih untuk menjalankan
yakni meliputi tindakan nyata tindakan simbolik terntenu menjadi
2. Tindakan nyata yang bersifat kondisi bagi tindakan selanjutnya (Jhon,
membatin sepnuhnya dan bersifat 2016). Menurut teori ini, indvidu
subjektif menafsirkan dan bertindak sesuai dengan
3. Tindakan yang meliputi pengaruh kategori konseptual yang ada dalam
positif dari situasi, tindakan yang fikiran mereka. Realitas tidak tidak hadir
sengaja diulang serta tindakan dalam sendirinya dalam bentuk mentah tapi
bentuk persetujuan diam-diam disaring oleh melalui cara individu itu
4. Tindakan itu diarahkan kepada sendiri dalam melihat sesuatu (Karman,
seseorang atau kepada beberapa 2015). Pertama, dilihat dari penjelasan
individu ontologis, realitas yang dikonstruksi itu
5. Tindakan itu memperhatian tindakan berlaku sesuai konteks spesifik yang
orang lain dan terarah kepada orang dinilai relevan oleh pelaku sosial. Kedua,
lain itu. paradigma konstruktivis ditinjau dari
Dalam pembahasan kali ini, pemikiran konteks epistemologis, bahwa
Max Weber tentang tindakan sosial pemahaman tentang suatu realitas
memberikan pengaruh yang besar merupakan produk interaksi antara
terhadap teori konstruksi. Ide yang paling peneliti dengan objek yang diteliti. Dalam
mendasar adalah pandangan bahwa hal ini, paradigma konstruktivis bersifat
manusia adalah aktor yang kreatif dari transactionalist atau subjectivist. Ketiga,
realitas sosialnya dimana tindakan dalam konteks aksiologi, yakni peneliti
manusia tidak sepenuhnya ditentukan sebagai passionate participation,
oleh norma-norma, kebiasaan-kebiasaan, fasilitator yang menjembatani keragaman
nilai-nilai, dan sebagainya, yang semua subjektivitas pelaku sosial. Sedangkan
itu tercakup dalam fakta sosial yaitu teori konstruksionisme (constructionisme
tindakan yang tergambarkan struktur dan theory) atau social construction mulai
pranata sosial. Sebab itu, paradigma dikenal dengan Berger dan Luckmann
definisi sosial lebih tertarik pada apa yang mempublikan karyanya The Social
ada dalam pemikiran manusia tentang Construction of Reality. Dalam
proses sosial, terutama para pengikut pembahasannya tentang media, terdapat
interaksi simbolik. Dalam proses sosial, 5 proposisi utama dari teori
individu manusia dipandang sebagai konstruksionisme sosial, yakni;
pencipta realitas sosial yang relatif bebas 1. Masyarakat merupakan sebuah
di dalam dunia sosialnya. Yang menjadi konstruk, bukannya realitas yang
pusat perhatian dalam paradigma definisi pasti (fixed reality)
sosial adalah tentang tindakan sosial,
95
Zakaria Siregar : Social Construction Of Mass Media
……………………………………………...

2. Media memberikan bahan-bahan dihayati sebagai objective reality misalnya


bagi proses konstruksi sosial teks produk industri media, seperti berita
3. Makna ditawatkan oleh media namun di media cetak atau elektronika, begitu
dapat dinegosiasikan atau ditolak pun yang ada di film-film. Dan Subjective
4. Media mereproduksi makna-makna reality adalah konstruksi definisi realitas
tertentu yang dimiliki individu dan dikonstruksi
5. Media tidak bisa memberikan realitas melalui proses internalisasi. Realitas
sosial yang objektif karena semua subjektif yang dimiliki masing-masing
fakta adalah interpretasi. individu merupakan basis untuk
melibatkan diri dalam proses
Konstruksi Sosial Media Massa eksternalisasi, atau proses interaksi sosial
Awalnya teori konstruksi sosial media dengan individu lain dalam sebuah
massa (social construction of mass struktur sosial. Melalui proses
media) berasal dari teori konstruksi sosial eksternalisasi itulah individu secara
atas realitas diperkenalkan Peter L. kolektif berpotensi melakukan
Berger dan Thomas Luckman yang objectivikasi, memunculkan sebuah
mengatakan bahwa pada dasarnya konstruksi objektive reality yang baru.
realitas sosial dibentuk dan dikonstruksi Dalam proses dialektika itu muncul
manusia. Beberapa hal yang menjadi tahapan yang juga berlangsung secara
asumsi dasar yaitu; simultan yang disebut tahap
1. Realitas merupakan hasil ciptaan eksternalisasi, objektivasi dan
manusia kreatif melalui kekuataan internalisasi. Tahap pertama,
konstruksi sosial terhadap dunai sosial eksternalisasi yakni proses penyesuaian
di sekelilingnya; diri dengan dunia sosiokultural sebagai
2. Hubungan antara pemikiran manusia produk manusia. Dimulai dari interaksi
dan konteks sosial tempat pemikiran antara pesan iklan dengan individu
itu timbul, bersifat berkembang dan pemirsa melalui tayangan televisi. Tahap
dilembagakan; pertama ini merupakan bagian yang
3. Kehidupan masyarakat itu dikonstruksi penting dan mendasar dalam satu pola
secara terus menerus; interaksi antara individu dengan produk-
4. Membedakan antara realitas dengan produk sosial masyarakatnya. Yang
pengetahuan. Realitas diartikan dimaksud dalam proses ini ialah ketika
sebagai kualitas yang terdapat di suatu produk sosial telah menjadi sebuah
dalam kenyataan yang diakui sebagai bagian penting dalam masyarakat yang
memiliki keberadaan (being) yang setiap saat dibutuhkan oleh individu,
tidak bergantung kepada kehendak maka produk sosial itu menjadi bagian
kita sendiri. Sementara pengetahuan penting dalam kehidupan seseorang
didefinisikan sebagai kepastian bahwa untuk melihat dunia luar; Tahap kedua,
realitas-realitas itu nyata (real) dan objektivasi ialah tahap di mana interaksi
memiliki karakteristik yang spesifik. sosial yang terjadi dalam dunia
Proses konstruksinya dilihat dari intersubjektif yang dilembagakan atau
perspektif teori Berger & Luckmann mengalami proses institusionalisasi. Pada
berlangsung melalui interaksi sosial yang tahap ini, sebuah produk sosial berada
dialektis dari tiga bentuk realitas yang proses institusionalisasi, sedangkan
menjadi entry concept, yakni subjective individu memanifestasikan diri dalam
reality, symbolic reality dan objective produk-produk kegiatan manusia yang
reality. Selain itu juga berlangsung dalam tersedia, baik bagi produsen-produsennya
suatu proses dengan tiga momen maupun bagi orang lain sebagai unsur
simultan, eksternalisasi, objektivikasi dan dari dunia bersama. Objektivasi ini
internalisasi. Objective reality yaitu bertahan lama sampai melampaui batas
merupakan suatu kompleksitas definisi tatap muka di mana mereka bisa
realitas (termasuk ideologi dan keyakinan) dipahami secara langsung. Dengan
serta rutinitas tindakan dan tingkah laku demikian, individu melakukan objektivasi
yang telah mapan terpola, yang terhadap produk sosial, baik penciptanya
kesemuanya dihayati oleh individu secara maupun individu lain. Kondisi ini
umum sebagai fakta. Symblolic reality berlangsung tanpa harus mereka saling
adalah ekspresi simbolik dari apa yang bertemu. Artinya, proses ini bisa terjadi
96
Zakaria Siregar : Social Construction Of Mass Media
……………………………………………...

melalui penyebaran opini sebuah produk dengan kelompoknya, pimpinan dengan


sosial yang berkembang di masyarakat kelompoknya, orang tua dengan anggota
melalui diskursus opini masyarakat keluarganya menjadi sekunder-rasional.
tentang produk sosial, dan tanpa harus Hubungan-hubungan sosial primer dan
terjadi tatap muka antarindividu dan semi-sekunder hampir tak ada lagi dalam
pencipta produk sosial; Tahap ketiga kehidupan masyarakat modern dan
yakni Internalisasi ialah proses di mana postmodern. Maka, teori dan pendekatan
individu mengidentifikasikan dirinya konstruksi sosial atas realitas Peter L.
dengan lembaga-lembaga sosial atau Berger dan Thomas Luckman menjadi
organisasi sosial tempat individu menjadi tidak bermakna lagi. Dalam buku,
anggotanya. Terdapat dua pemahaman Konstruksi Sosial Media Massa; Realitas
dasar dari proses internalisasi secara Iklan Televisi dalam Masyarakat
umum; pertama, bagi pemahaman Kapitalistik, teori dan pendekatan
mengenai ‘sesama saya’ yaitu konstruksi sosial atas realitas Peter L.
pemahaman mengenai individu dan orang Berger dan Thomas Luckman telah
lain; kedua, pemahaman mengenai dunia direvisi dengan melihat variabel atau
sebagai sesuatu yang maknawi dari fenomena media massa menjadi hal yang
kenyataan sosial. substansial dalam proses eksternalisasi,
Secara subtansi, teori dan objektivasi, dan internalisasi. Artinya, sifat
pendekatan Peter dan Luckman adalah dan kelebihan media massa telah
proses yang terjadi secara bersama-sama memperbaiki kelemahan proses
(simultan) dan terjadi secara alamiah konstruksi sosial atas realitas yang
melalui bahasa dalam kehidupan sehari- berjalan lambat itu. Substansi konstruksi
hari pada sebuah komunitas primer dan sosial media massa adalah pada sirkulasi
semi-sekunder. Ketika teori itu muncul di informasi yang cepat dan luas sehingga
tahun 1960-an, pendekatan dilakukan konstruksi sosial yang berlangsung
terhadap masyarakat transisi-modern di sangat cepat dan sebarannya merata.
Amerika ketika media massa belum Realitas yang terkonstruksi itu juga
menjadi sebuah fenomena yang menarik membentuk opini massa, massa
untuk dibicarakan. Sebab itu, teori cenderung apriori, dan opini massa
konstruksi sosial atas realitas Peter L. cenderung sinis. Posisi konstruksi sosial
Berger dan Thomas Luckman tidak media massa pada dasarnya
memasukkan media massa sebagai mengkoreksi substansi kelemahan dan
variabel atau fenomena yang melengkapi konstruksi sosial atas realitas
berpengaruh dalam konstruksi sosial atas dengan menempatkan seluruh kelebihan
realitas. Ketika masyarakat semakin media massa dan efek media pada
modern, teori dan pendekatan konstruksi keunggulan konstruksi sosial media
sosial atas realitas Berger dan Luckman massa atas konstruksi sosial atas realitas.
tidak lagi mampu menjawab perubahan Namun, proses simultan yang
zaman. Pasalnya masyarakat transisi- digambarkan di atas tidak bekerja secara
modern di Amerika Serikat telah habis tiba-tiba, namun terbentuknya proses
dan berubah menjadi masyarakat modern tersebut melalui beberapa tahap penting
dan postmodern, dengan demikian (lihat gambar.1).
hubungan-hubungan sosial antarindividu
97
Zakaria Siregar : Social Construction Of Mass Media
……………………………………………...

Gambar 1. Proses Konstruksi Sosial Media Massa

Proses Sosial Simultan

Eksternalisasi Realitas Terkonstruksi


Media Massa
1. Lebih Cepat
2. Lebih Luas
Objektif 3. Sebaran Merata
Objektivasi Subjektif 4. Membentuk Opini Massa
Iner Subjektif 5. Massa cenderung terkonstruksi
6. Opini Massa Cendrung Apriori
7. Opini Massa Cendrung Sinis
Internalisasi

Souce Message Chanel Receiver Effect

Proses Konstruksi Sosial Media Massa keberpihakan kepada kepentingan


Untuk memahami bagaimana proses umum dalam arti sesungguhnya
kelahiran konstruksi sosial media massa, sebenarnya adalah visi setiap media
terdapat beberapa tahapan yang dilalui massa namun fakta di lapangan
yakni; hanyalah sebatas jargon dan slogan
1) Tahap menyiapkan materi konstruksi saja.
yang mencakup kepada beberapa hal 2) Tahap sebaran konstruksi yakni
yaitu; Pertama keberpihakan media dilakukan masing-masing media
massa kepada kapitalisme seperti massa dengan strategi yang berbeda
yang terjadi saat ini hampir semua namun prinsip utamanya adalah real-
media mainstream dimiliki kelompok time. Media elektronik memiliki konsep
kapitalis tertentu untuk menjadikan real-time yang berbeda dengan media
media massa sebagai mesin cetak. Karena sifatnya yang langsung
penciptaan uang dan penggandaan (live), maka yang dimaksud dengan
modal. Tentunya hal itu memunculkan real-time oleh media elektronik adalah
ideologi yang lebih mengutamakan seketika disiarkan, seketika itu juga
bagaimana agar media massa mampu pemberitaan sampai ke pemirsa atau
mendatangkan keuntungan sebesar- pendengar. Namun bagi varian-varian
besarnya pagi pemilik dan pemodal. media cetak, yang dimaksud dengan
Kedua keberpihakan semu kepada real-time terdiri dari beberapa konsep
masyarakat. Bentuk dari keberpihakan hari, minggu, atau bulan, seperti
ini adalah empati, simpati, dan harian, mingguan, dan bulanan.
berbagai partisipasi kepada Walaupun media cetak memiliki
masyarakat, namun ujung-ujungnya konsep real-time yang tertunda,
adalah untuk menjual berita dan namun konsep aktualitas menjadi
menaikkan rating untuk kepentingan pertimbangan utama sehingga
kapitalis. Apalagi saat ini jelas bahwa pembaca merasa tepat waktu
hampir seluruh media mainstream memperoleh berita tersebut.
dimiliki kelompok usaha tertentu dan 3) Tahap pembentukan konstruksi yang
berafiliasi kepada partai politik tertentu. terdiri dari berbagai 2 tahap, yakni
Ketiga adalah keberpihakan kepada Pertama pembentukan konstruksi
kepentingan umum. Bentuk realitas pembenaran sebagai suatu
98
Zakaria Siregar : Social Construction Of Mass Media
……………………………………………...

bentuk konstruksi media massa yang bagian untuk menjelaskan mengapa ia


terbentuk di masyarakat yang terlibat dan bersedia hadir dalam
cenderung membenarkan apa saja proses konstruksi sosial.
yang ada (tersaji) di media massa
sebagai suatu realitas kebenaran. Aplikasi Teori Dalam Penelitian
Selain itu, kesediaan dikonstruksi oleh Dalam praktiknya, teori konstruksi
media massa, yaitu sikap generik dari sosial media massa menggunakan
tahap pertama. Bahwa pilihan orang berbagai pendekatan dan metodologi
untuk menjadi pembaca dan pemirsa dalam kajian penelitian komunikasi.
media massa adalah karena pilihannya Misalnya, Contohnya penelitian yang
untuk bersedia pikiran-pikirannya berjudul konstruksi Sosial Pemeberitaan
dikonstruksi oleh media massa. Selain Kasus Simulator SIm di Media Online
itu menjadikan konsumsi media massa Kompas.com. Penelitian yang dilakukan
sebagai pilihan konsumtif, di mana Slamet Dodi Kresno terkait kasus korupsi
seseorang secara habit tergantung yang melibatkan Direktur Lantas Polri,
pada media massa. Media massa Inspektur Jenderal Djoko Susilo yang
adalah bagian kebiasaan hidup yang diduga menerima suap sebesar Rp.2 M.
tak bisa dilepaskan. Tahap kedua Penelitian dilakukan dengan metode
yakni pembentukan konstruksi citra pembingkaian atau analsis framing model
yakni bagaimana konstruksi citra pada Robert N. Entman. Berdasarkan analisis
sebuah pemberitaan ataupun framing model Robert Entman, proses
bagaimana konstruksi citra pada rekonstruksi realitas dapat dilihat dalam 2
sebuah iklan. Konstruksi citra pada dimensi besar yakni seleksi isu dan
sebuah pemberitaan biasanya penekanan atau penonjolan aspek
disiapkan oleh orang-orang yang tertentu dari relaitas/isu. Berdasarkan
bertugas di dalam redaksi media hasil penelitian yang dilakukan terhadap
massa, mulai dari wartawan, editor, berita Kompas.com ditemukan dua aspek
dan pimpinan redaksi. Sedangkan yang sangat ditonjolkan dalam
konstruksi citra pada sebuah iklan pemberitaan yaitu permasalahan
biasanya disiapkan oleh para pembuat penegakan hukum dan sosial politik. Hal
iklan, misalnya copywriter. itu dapat diketahui melalui proses
Pembentukan konstruksi citra ialah pemilihan judul, lead, visual, image serta
bangunan yang diinginkan oleh tahap- penempatan sebagai headline maupun
tahap konstruksi. Di mana bangunan paing. Sebab dalam dunia jurnalistik,
konstruksi citra yang dibangun oleh berita dan framing adalah dua hal yang
media massa ini terbentuk dalam dua tidak dapat dipisahkan. Kesimpulan dalam
model, yakni model good news dan penelitian itu yakni; Pertama, konstruksi
model bad news. Model good news sosial kasus simulator SIM dalam
adalah sebuah konstruksi yang Kompas.Com dilihat berdasarkan dua isu
cenderung mengkonstruksi suatu yang ditonjolkan Kompas.com yaitu
pemberitaan sebagai pemberitaan tersangka Inspektur Jendral Djoko Susilo
yang baik. Sedangkan model bad dan hubungan Polri dengan KPK. Kedua,
news adalah sebuah konstruksi yang Kompas.com dalam pemberitaannya
cenderung mengkonstruksi kejelekan cenderung melihat KPK semakin berani
atau memberi citra buruk pada objek mengusut tuntas kasus korupsi di negeri
pemberitaan. ini. Kecendrungan itu terlihat dari
4) Tahap konfirmasi yakni tahapan seringnya Kompas.Com menampilkan
dimana media massa maupun pemberitaan tentang keberhasilan atas
pembaca dan pemirsa memberi kinerja KPK dalam mengusut korupsi.
argumentasi dan akunbilitas terhadap Penelitian lainnya oleh M. Fiktri AR,
pilihannya untuk terlibat dalam tahap staf pengajar Jurusan Ilmu Komunikasi
pembentukan konstruksi. Bagi media, Fisip Unbraw yang berjudul War As
tahapan ini perlu sebagai bagian untuk Entertainment: Cermatan terhadap
memberi argumentasi terhadap Pemberitaan Isu Teror dalam New Media
alasan-alasannya konstruksi sosial. membahas tentang pola pemberitaan
Sedangkan bagi pemirsa dan media terkait isu pemberitaan ISIS
pembaca, tahapan ini juga sebagai (Islamic State of Iraq dan Sham) dan al-
99
Zakaria Siregar : Social Construction Of Mass Media
……………………………………………...

Qaeda yang muncul di media menjdai 1. Diabaikannya kekuatan individu yang


semacam fenomea war as enterteinment. membuat individu pembaca seakan
Penelitian yang terbitkan dalam Jurnak hanya menjadi objek;
Komunikasi Universitas Tarumanegara 2. Terlelu mengagungkan dan
tahun VI/03/2014 itu dilakukan untuk mengedepankan media sebagai
mengetahui bagaimana media sesuatu yang memiliki kekuatan luar
menampilkan informasi tentangnya di biasa (powerfull)
tengah khalayak dengan membahas tiga
persoalan yakni; (1) Proses kontruksi KESIMPULAN
realitas peristiwa dalam media; (2)
Argumen utama penulisa kenapa terjadai Berdasarkan paparan di atas dapat
fenomena war enterteinment; dan (3) dikemukakakn beberapa kesimpulan:
Tentang bayangan pengembangan teori 1. Konstruksi Sosial Media Massa
komunikasi, terkait sejarah media. hakikatnya membongkar semua
Adapun new media yang menjadi objek makna yang terkandung yang
penelitian adalah media online diproduksi media dalam bentuk teks,
www.tempo.co, www.tribunnews.com, audio maupun visual
www.kompas.com, www. republika.co.id, 2. Besarnya pengaruh media kepada
www. detik.com, www.viva.co.id, serta masyarakat atau audience dapat
www.antaranews.com. Hasil penelitian berimplikasi positif dan negatif
diatas akhirnya disimpulkan bahwa berita terhadap sikap dan opini yang
yang muncul dalam media berita online berkembang di tengah-tengah
sebagai salah satu tipe new media bukan masyarakat.
realitas sesungguhnya, tapi merupakan 3. Monopoli usaha media yang dikuasai
hasil konstruksi realitas para pekerja beberapa kelompok tertentu di
media. Oleh sebab itu, bisa difahami Republik Indonesia cendrung
bahwa wujud berita dari masing-masing menciptakan hegemoni di tengah-
media menjadi berbeda, tergantung tengah masyarakat.
kecendrungan, keberpihakan dan idiologi
media masing-masing. DAFTAR PUSTAKA

Kritik Teori George Ritzer, Sosiologi Ilmu


Menurut penulis ada beberapa hal Pengetahuan Berparadigma Ganda,
yang menjadi catatan terkait teori (Jakarta: Rajawali Pers, 2002) h. 3
konstruksi sosial media massa yang
sudah dipaparkan di atas. Beberapa hal Karman, Konstruksi Relaitas Sosoail
yang secara kasat mata menjadi Sebagai Gerakan pemikiran
kelebihan teori tersebut yakni; (Sebuah Telaah Teoritis Terhadap
1. Menjadi dasar yang kuat untuk Konstruksi Realitas Peter L, Berger
melakukan kajian dan peneitian dalam (Jurnal Penelitian dan
ilmu komunikasi sebagai bagian dari Pengembangan Komununikasi dan
sosiologi Informatika, Vol 5, 3 Maret 2015)
2. Konstruksi Sosial atas realitas yang
kemudian dikoreksi menjadi kosntruksi Stephen W little Jhon, Ensiklopedia Teori
sosial media massa membantu Komunikasi (Jakarta: Kencana,
pembaca maupun peneliti untuk 2016) h.216
memahami manusia secara kompleks
karena menyangkut tentang filsafat
keberadaan manusia.
3. Selain itu, memberikan pertimbangan
terhadap kajian tentang lingkungan
sosial dan politik ketika sebuah
peristiwa terjadi.
Sementara itu, beberapa hal yang
menjadi kekurangan teori ini, menurut
penulis adalah;

Anda mungkin juga menyukai