Anda di halaman 1dari 5

Pengantar Fotografi

Analisis Alat Peraga Kampanye Caleg DPR RI Zulfikar H. S.H


Dosen Pengampu: Ukon Furkon Sukanda,S.Sos, M.Ikom

Disusun oleh:

Amalia Ayu Oktaviani (2201030126)

3C Ilmu Komunikasi

PRODI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM SYEKH-YUSUF TANGERANG

2023
PENDAHULUAN
Fotografi secara umum merupakan suatu proses membuat pelukisan dengan cara
pemakaian media cahaya. Sebagai pembahasan secara umum, Fotografi menjadi suatu proses
atau metode untuk menghasilkan suatu gambar atau foto dari suatu objek dengan cara
perekaman pantulan cahaya yang mengenai objek tersebut pada media yang sangat peka
terhadap cahaya. Alat yang paling populer digunakan untuk menangkap cahaya tersebut
merupakan kamera, yang di mana jika tidak adanya cahaya maka tidak dapat membuat foto.
Prinsip fotografi sebenarnya mempunyai fokus cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga
dapat membakar medium pembakar cahaya. Medium yang telah dibakar tersebut akan
menghasilkan bayangan secara identik dengan cahaya. Untuk menghasilkan unsur intensitas
cahaya yang benar untuk menghasilkan gambar, maka dipakai bantuan alat ukur berupa
lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, fotografer dapat melakukan
pengaturan terhadap intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO
Speed), diafragma (Aperture), dan kecepatan rana (speed). Kombinasi antara ISO, diafragma,
dan kecepatan disebut sebagai pajanan (exposure). Pada saat ini, fotografi telah mengalami
perkembangan menjadi suatu gaya hidup, yang hal tersebut diawali semenjak keberadaan era
digital dan perkembangan di media sosial hingga saat ini.

Kampanye Politik, atau juga disebut sebagai Kampanye, merupakan suatu upaya yang
terorganisir bertujuan untuk memengaruhi proses pengambilan keputusan para pemilih dan
kampanye politik selalu merujuk pada kampanye terhadap Pemilihan Umum. Pesan dari
kampanye adalah penonjolan ide bahwa sang kandidat atau calon ingin berbagi dengan
pemilih. Pesan sering terdiri dari beberapa poin berbicara tentang isu-isu kebijakan. Point
ersebut akan dijadikan rangkuman dari ide utama dari kampanye dan sering diulang untuk
menciptakan kesan abadi kepada pemilih. Dalam banyak pemilihan, para kandidat partai
politik akan selalu mencoba untuk membuat para kandidat atau calon lain menjadi "tanpa
pesan" yang hal tersebut berhubungan dengan kebijakannya atau berusaha untuk pengalihan
pada pembicaraan yang tidak berkaitan dengan poin kebijakan atau program. Sebagian besar
strategis kampanye menjatuhkan kandidat atau calon lain yang lebih memilih untuk
menyimpan pesan secara luas dalam rangka untuk menarik pemilih yang paling potensial.
Sebuah pesan yang terlalu sempit akan dapat mengasingkan para kandidat atau calon dengan
para pemilihnya atau dengan memperlambat dengan penjelasan rinci programnya. Kampanye
Pemilu yang selanjutnya disebut Kampanye adalah kegiatan Peserta Pemilu atau pihak lain
yang ditunjuk oleh Peserta Pemilu untuk meyakinkan Pemilih dengan menawarkan visi, misi,
program, dan/atau citra diri Peserta Pemilu. Dalam pelaksanaan setiap kampanye, dibutuhkan
adanya Alat Peraga Kampanye, untuk melakukan identifikasi dan analisis, apakah foto
kampanye tersebut dapat dipakai atau disebarkan terhadap masyarakat sosial atau khalayak
ramai.

PEMBAHASAN
Foto kampanye yang digunakan menggunakan foto kampanye dari Partai Demokrat
yang bernama Zulfikar H. S.H. Dia merupakan salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Republik Indonesia Kadev VII Dewan Pengurus Pusat Partai Demokrat. Berdasarkan analisis
dari oto tersebut, ekspresi dan mimik wajah yang ditampilkan menunjukkan wajah yang
serius dan berwibawa. Kemudian, pakaian yang digunakan menggunakan warna biru, yang
hal tersebut sesuai dengan warna dari Partai Demokrat tersebut. Di sisi lain, bentuk tubuh
yang ditunjukkan menunjukkan bentuk tubuh yang tegak dan tampak serius. Elemen yang
terdapat pada foto kampanye tersebut lebih mengarah kepada kampanye pada Pemilihan
Umum yang akan diselenggarakan pada tahun 2024 nanti. Alat Peraga Kampanye yang
digunakan tersebut dapat disebarkan di setiap tempat yang bisa dipasang pamflet atau di
dinding. Secara luas, Alat Peraga Kampanye tersebut mengarah terhadap aspek politik.

Berdasarkan penjelasan mengenai elemen yang terdapat pada foto kampanye dari Partai
Demokrat yang bernama Zulfikar H. S.H. terdapat cukup banyak elemen penting yang
terlihat dari Alat Peraga Kampanye tersebut. Hal yang pertama, mimik muka yang
ditampilkan di kampanye Partai Demokrat tersebut memperlihatkan wajah yang serius dan
terkesan sangat keras. Hal tersebut diprediksi bahwa pembaca kampanye tersebut merasa
takut jika melihat dia dan merasa disegani. Hal yang kedua, pola tubuh yang tegak dan tidak
jatuh. Hal tersebut membuat pola tubuh yang ditampilkan mempunyai sifat yang teratur,
tegak, dan optimal, sehingga hal tersebut menarik perhatiam pembaca. Hal ketiga, secara
pemilihan warna yang terdapat pada kampanye tersebut menggunakan warna biru, yang di
mana hal tersebut bermakan sebagai warna yang penuh dengan ketenangan hidup. Hal yang
terakhir, terdapat unsur lain yang terdapat pada Alat Peraga Kampanye tersebut. Salah satu
unsur yang cukup terlihat adalah unsur penulisan slogan kampanye yang terdapat pada Alat
Peraga Kampanye tersebut, yang di mana menggunakan huruf besar dan huruf putih. Hal
tersebut bermakna bahwa penulis kata tersebut mempunyai kemungkinan untuk memudahkan
pembaca, menarik pembaca dalam memilih dia sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah
yang baru. Secara tidak langsung, setiap fungsi elemen yang terdapat pada Alat Peraga
Kampanye tersebut mempunyai peranan yang cukup optimal.

PENUTUP
Fotografi secara umum merupakan suatu proses membuat pelukisan dengan cara
pemakaian media cahaya. Sebagai pembahasan secara umum, Fotografi menjadi suatu proses
atau metode untuk menghasilkan suatu gambar atau foto dari suatu objek dengan cara
perekaman pantulan cahaya yang mengenai objek tersebut pada media yang sangat peka
terhadap cahaya. Alat yang paling populer digunakan untuk menangkap cahaya tersebut
merupakan kamera, yang di mana jika tidak adanya cahaya maka tidak dapat membuat foto.
Prinsip fotografi sebenarnya mempunyai fokus cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga
dapat membakar medium pembakar cahaya. Medium yang telah dibakar tersebut akan
menghasilkan bayangan secara identik dengan cahaya. Untuk menghasilkan unsur intensitas
cahaya yang benar untuk menghasilkan gambar, maka dipakai bantuan alat ukur berupa
lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, fotografer dapat melakukan
pengaturan terhadap intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO
Speed), diafragma (Aperture), dan kecepatan rana (speed). Kombinasi antara ISO, diafragma,
dan kecepatan disebut sebagai pajanan (exposure).
Pada saat ini, fotografi telah mengalami perkembangan menjadi suatu gaya hidup,
yang hal tersebut diawali semenjak keberadaan era digital dan perkembangan di media sosial
saat ini. Dalam Alat Peraga Kampanye tersebut, terdapat unsur fotografi yang diaplikasikan
secara optimal, yang di mana penggunaan bentuk tubuh, mimik muka, dan elemen yang
terdapat pada foto kampanye tersebut bersifat secara politik. Berdasarkan penjelasan
mengenai elemen yang terdapat pada foto kampanye dari Partai Demokrat yang bernama
Zulfikar H. S.H. terdapat cukup banyak elemen penting yang terlihat dari Alat Peraga
Kampanye tersebut. Terdapat adanya unsur warna, pola tubuh, mimik muka, hingga unsur
penulisan yang terdapat pada kampanye pada Partai Demokrat. Hal tersebut membuat
kampanye tersebut mempunyai nilai sosial dan fotografi yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA

 Harsanto, P. W. (2021). Visualitas Fotografi Foto Bupati Klaten dalam Kampanye


Pilkada di Tengah COVID-19. Rekam, 17(1), 37–50.
https://doi.org/10.24821/rekam.v17i1.4475
 Kurnia, D. I., & Dhayugantara, R. L. (2016). Perancangan Fotografi Konseptual Tentang
Filosofi Stoikisme sebagai Media Kampanye Pencegah Kecemasan Berlebih pada Remaja di
Kawasan Kota Tangerang. Correspondencias & Análisis, 15018, 1–23.
 Mustika, I., & Isnaini, H. (2021). Konsep Cinta Pada Puisi-Puisi Karya Sapardi
Djoko Damono: Analisis Semiotika Carles Sanders Pierce. JURNAL Al-AZHAR
INDONESIA SERI HUMANIORA, 6(1), 1. https://doi.org/10.36722/sh.v6i1.436
 Nathaniel, A., & Sannie, A. W. (2018). Analisis Semiotika Makna Kesendirian Pada
Lirik Lagu “Ruang Sendiri” Karya Tulus Semiotic Analysis of Self Meaning in Ruang
Sendiri Lyrics by Tulus. Semiotika, 19(2), 107–117.
 Solihin, M. (2021). Fotografi Sebagai Media Politik di Indonesia. MASSIVE: Jurnal
Ilmu Komunikasi, 1(1), 67. https://doi.org/10.35842/massive.v1i1.18
 Septiana, R. (2019). Makna Denotasi, Kontoasi, dan Mitos dalam Film “Who am I
Kein System 1st Sicher” (Suatu Analisis Semiotik). Proceedings of the Institution of
Mechanical Engineers, Part J: Journal of Engineering Tribology, 224(11), 122–130.

Anda mungkin juga menyukai