Anda di halaman 1dari 8

Kel F: Komunikasi Politik Susilo Bambang Yudhoyono dalam Membangun Brand Image Demokrat.

Komunikasi Politik Susilo Bambang Yudhoyono Dalam

Membangun Brand Image Partai

Ellenta Maharati, Harva, Herdi Junaidi, Lala Indrawati, Nor Khofifah, Syukur Setia Zai

Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Universitas Palangka Raya

Email: Ellentamaharati608@gmail.com, Harvasamuda@gmail.com,


Herdijunaidi@gmail.com, Lalaindrawati789@gmail.com,
Rifanor12345678@gmail.com, Syukursetiazai004@gmail.com

ABSTRAK

Democrats are one of the political parties that play an important role in the development of the
political situation in Indonesia. One of the figures who played an important role as a speaker and
initiator of the Democrats was Susilo Bambang Yudhoyono. Communication is an important aspect in
delivering political message in a political party. This study aims to determine the political
communication of Susilo Bambang Yudhoyono is the general chairman of the Democratic Party who
plays an important role as the face of political parties. This type of research is a qualitative research
using case studies learning methods. The theories used include Political Science, Political
Communication, Political Parties and Brand Image. The results showed that Susilo Bambang
Yudhoyono was a firm and democratic figure in conveying political messages. The conclusion of the
study shows that the Political Communication of Susilo Bambang Yudhoyono as a party leader is very
good in building the brand image of the Democratic Party.
Keywords: Political Communication, Brand Image, Susilo Bambang Yudhoyono, Demokrat

1. Pendahuluan

Komunikasi Politik berasal dari dua suku kata yaitu komunikasi dan politik. Komunikasi
menurut Azriel Winnet dalam bukunya (Muhaimin, 1950 - 1980) mendefinisikan komunikasi
sebagai “segala aktivitas interaksi manusia yang bersifat human relationships (hubungan
manusiawi) disertai dengan pengalihan fakta. Sedangkan politik secara sederhana dapat
diartikan sebagai aktivitas atau sikap yang berhubungan dengan kekuasaan serta memiliki
maksud mempengaruhi atau mempertahankan bentuk susunan masyarakat. Jadi Komunikasi
Politik dapat dimengerti dengan menandingkan makna dua konsep komunikasi dan politik.
Jadi komunikasi politik merupakan proses pengalihan pesan, (berupa data, fakta, informasi,
atau citra), yang mengandung suatu maksud atau arti, dari pengirim kepada penerima yang
melibatkan proses pemaknaan terhadap kekuasaan (power), kewenangan (authority),
kehidupan publik (public life), pemerintahan (government), negara (state), konflik dan
resolusi konflik (conflict dan conflict resolution), kebijakan (policy), pengambilan keputusan
(decision making), dan pembagian (distribution) atau alokasi (allocation).

Komunikasi politik tidak hanya membahas mengenai Lembaga pemerintahan legislative


dan eksekutif saja, melainkan juga partai politik. Secara umum, partai politik merupakan
suatu kelompok dimana setiap anggotanya mempunyai orientasi, nilai – nilai dan cita – cita
yang sama (Budiardjo, 2008).

Salah satu partai politik Indonesia yang sudah berdiri sejak lama adalah Partai Demokrat.
Partai ini didirikan pada 9 September 2001 dan disahkan pada 27 Agustus 2003. Pendirian
partai ini erat kaitanya dengan niat untuk membawa Susilo Bambang Yudhoyono, yang kala
itu menjadi Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan dibawah Presiden Megawati
(Wikipedia Ensiklopedia Bebas, 2022).

Eksistensi dan elektabilitas partai demokrat tidak usah diragukan lagi karena dilansir dari
(Manalu, 2022), saat ini partai demokrat menduduki peringkat ke 3 dengan elektabilitas
sebesar 10,3% mengungguli Partai Golkar, PKB, dan PAN.

Terpilihnya suatu partai politik untuk menduduki posisi tertinggi juga bergantung kepada
para komunikator dari masing – masing partai politik. Dimana para komunikator politik harus
bisa memberikan informasi dan juga pesan – pesan politik kepada publik, yang dapat
membuat publik percaya bahwa partai politi tersebutlah yang terbaik.

Penelitian terdahulu yang berjudul “Komunikasi Politik Megawati dalam Membangun


Brand Image Partai” mengungkapkan bahwa segala pesan dan informasi yang memiliki unsur
atau muatan politik termasuk kedalam pesan politik.

Susilo Bambang Yudhoyono sebagai seorang pemimpin Demokrat menjadi salah satu
juru bicara atau komunikator politik kepada publik mengenai partai politik yang dipimpin
olehnya. Segala perkataan dan informasi yang diucapkan dan diberikan oleh beliau kepada
publik dan masyarakat, dapat membantu membangun citra atau brand image dari Demokrat.
Citra merek atau brand image sangat dipengaruhi oleh keputusan masyarakat atau konsumen.
Pengertian citra merek atau brand image merupakan persepsi tentang suatu merek
sebagaimana tercermin oleh asosiasi merek yang ada dalam ingatan konsumen (Kurniawan,
2021). Oleh karena itu, informasi maupun pemberitaan komunikasi politik yang diberikan
oleh komunikator politik, dapat mempengaruhi persepsi masyarakat, bahwa apakah citra
merek dari suatu partai politik dianggap baik atau tidak.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dilakukan penelitian untuk mengetahui


gambaran mengenai komunikasi politik Susilo Bambang Yudhoyono, khususnya seperti
bagaimana komunikasi politik Susilo Bambang Yudhoyono dalam membangun brand image
Demokrat? Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui komunikasi politik Bapak Susilo
Bambang Yudhoyono selaku Ketua Umum Demokrat dalam mambangun brand image
Demokrat, untuk mengetahui pesan – pesan politik seperti apa yang disampaikan.
2. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, metode penelitian kualitatif sering
disebut metode penelitian naturalistic karena penelitianya dilakukan pada kondisi yang
alamiah (natural setting); disebut juga sebagai metode etnographi, karena pada awalnya
metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian antropologi budaya; disebut sebagai
metode kualitatif, karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif dan
deskriptif. Data yang terkumpul berbentuk kata – kata atau gambar, sehingga tidak
menekankan pada angka akan tetapi lebih menekankan kepada proses dari produk atau
outcome. (Sugiyono, 2013)

Peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif dikarenakan peneliti akan mencari


jawaban dari suatu masalah dan peristiwa yang ada dan tak dapat dihitung dengan angka,
sehingga dapat menemukan makna dan informasi yang lebih mendalam.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Studi kasus
biasanya dimunculkan karena keinginan seorang peneliti untuk memecahkan satu masalah
tertentu. Peneliti harus meneliti bagaimana perkembangan diri subjek, penyebab, perilaku
keseharian, dan alasan serta bagaimana perilaku berubah dan penyebab terjadinya perubahan
perilaku tersebut (Muhammad, 2009). Studi kasus digunakan sebagai metode penelitian
dikarenakan ingin mencari dan mengetahui serta mengumpulkan informasi lebih mendalam
pada kasus dan juga permasalahan yang ada.

Pada penelitian ini, mengumpulkan data dilakukan dengan menggunakan berbagai macam
cara seperti wawancara, observasi, studi kepustakaan dan penelusuran data online. Subyek
dalam penelitian ini adalah Sekretariat Demokrat, kerabat, serta pihak – pihak yang bekerja
dan terkait dengan Demokrat dan Susilo Bambang Yudhoyono. Sedangkan obyek dalam
penelitian ini adalah komunikasi politik yang biasanya digunakan oleh Susilo Bambang
Yudhoyono dalam membangun citra Demokrat.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data
dalam model interaktif menurut Huberman dan Miles, yang dibagi menjadi tiga hal utama,
yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Sedangkan
Teknik keabsahan data yang digunakan adalah dengan menggunakan Teknik triangulasi.
Triangulasi adalah Teknik pemeriksaan data, dimana tekni ini memanfaatkan sesuatu yang
lain. Diluar data tersebut, untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding data. Teknik
triangulasi yang paling banyak digunakan adalah pemeriksaan melalui sumber lainya. Dalam
penelitian ini digunakan dua Teknik triangulasi, yaitu triangulasi metode dan sumber data.
(Jofanny, 2018)

3. Hasil Temuan Diskusi

Hasil temuan dan diskusi dari penelitian ini akan dibagi ke dalam konsep pembahasan
yang akan dijelaskan sebagai berikut:
Komunikasi dan Pesan Politik Susilo Bambang Yudhoyono

Di awal kemunculan Partai Demokrat yang sudah mendapatkan tempat di hati publik masyarakat
Indonesia. Sosok Susilo Bambang Yudhoyono begitu melekat, karena dirinya dinilai mampu
memberikan warna baru dalam kancah perpolitikan Indonesia. Tak bisa dipungkiri bahwa pengaruh
yang ada pada diri Susilo Bambang Yudhoyono, begitu digandrungi oleh masyarakat. Pengaruh ini
kemudian dinamakan oleh kharisma. Dengan gaya penuturannya yang santun, sosoknya yang tenang,
senyumnya yang menyejukkan hati membuat dirinya dekat dengan semua lapisan masyarakat serta
dalam berkomunikasi menggunakan bahasa tubuh dan verbal sangat apik dengan suara yang mantap,
sehingga setiap kata dan kalimat yang keluar terlihat lantang dan begitu meyakinkan.

Selain itu, Susilo Bambang Yudhoyono dengan Partai Demokrat saat itu hadir menawarkan
demokrasi yang baru, kepemimpinan yang baru dengan meyakini bahwa dalam politik terdapat yang
namanya etika berpolitik. Sehingga dalam meraih kepercayaan masyarakat harus dengan tulus tanpa
paksaan, tidak melulu diiming - imingi dengan uang.
Susilo Bambang Yudhoyono mempopulerkan dirinya sebagai wajah dari demokrasi dan
kepemimpinan yang baru, berpikir untuk berbeda dengan pemimpin masa lalu. Dengan
kemampuannya dalam membuat dan mengejawantahkan dalam bentuk visi yang menginspirasi
banyak orang. Sebagaimana yang diucapkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono melalui tulisan: bahwa
rumusan visi yang baik bagi seorang pemimpin harus menginspirasi, tak mengapa jika singkat karena
mudah diingat tetapi jelas dan pesan yang ingin disampaikan dalam visi haruslah kuat (Murtiana,
2017). Seperti contoh gambar dibawah ini:

Gambar I: Artikel Susilo Bambang Yudhoyono dalam media pemberitaan Online Kompas

Partai Politik di Indonesia

Partai politik adalah salah satu pilar yang sangat penting untuk mewujudkan konsep demokrasi
itu sendiri yang syarat akan kemerdekaan, kebebasan, kebijaksanaan, keadilan, keseimbangan, dan
lain sebagainya. Partai politik harus memiliki komitmen dan tetap menjalankan fungsi-fungsinya
dengan baik dan benar sesuai dengan garis dan haluan partai, sebab jika partai tidak menjalankan
peran dan fungsi dengan baik, maka partai bersiaplah untuk ditinggalkan pendukung ataupun
konstituennya. Maka dari itu partai politik dan demokrasi adalah hal yang tidak dapat dipisahkan
(Sahara, 2022).

Secara umum dapat dikatakan bahwa partai politik adalah suatu kelompok terorganisir dimana
setiap anggota kelompok mempunyai orientasi, nilai – nilai, dan cita – cita yang sama. Tujuan dari
kelompok ini ialah untuk memperoleh kekuasaan dan merebut kedudukan politik, biasanya dengan
menggunakan cara konstitusional untuk melaksanakan programnya. Dimana partai politik merupakan
tempat asal mula dan awal lahirnya para pemimpin bangsa untuk membuat bangs aini lebih maju dan
lebih baik dikemudian hari.

Partai politik di Indonesia saat ini sedang memasuki dan mengalami masa – masa riskan dimana
akan diadakanya pemilu pada 2024. Masa – masa riskan ini adalah dimana mulai banyak bermunculan
berita hoax yang tidak sesuai dengan data dan keadaan partai politik yang sebenarnya. Dalam hal ini,
Susilo Bambang Yudhoyono selaku pemimpin partai Demokrat, lebih mengarahkan para anggota
partai untuk lebih tidak menghiraukan dan merespon hal – hal negative yang dapat merugikan partai.
Beliau lebih mengarahkan para anggota partai untuk menangkis hal tersebut dengan menunjukan hasil
kerja untuk kepentingan rakyat. Hal ini dilakukan untuk mencapai cita – cita partai yang tentunya baik
juga dimata masyarakat, dan juga untuk mencapai tujuan utama partai dalam menyambangi rakyat
Indonesia kedepanya.

Sosok Susilo Bambang Yudhoyono dalam Membangun Brand Image Demokrat

Menurut (Rangkuti, 2009), brand image adalah persepsi merek yang di hubungkan dengan
asosiasi merek yang melekat dalam ingatan konsumen. Dalam hal ini brand image yaitu dimana
persepsi yang ada dalam masyarakat, tergantung kepada apa yang dilakukan oleh suatu partai politik.
Brand image suatu partai politik sangat dipengaruhi oleh persepsi masyarakat mengenai baik atau
tidaknya partai politik tersebut.

Susilo Bambang Yudhoyono adalah sosok yang karismatik di Partai Demokrat. Dia adalah sosok
yang sangat penting di Partai Demokrat. Pemikiran dan gagasan briliannya akan terus dijadikan
pedoman partai. Kapabilitasnya di bidang kepemimpinan tidak bisa diragukan lagi sehingga di partai
sendiri terus terasa sosoknya. Kepemimpinannya di Partai Demokrat yang demokratis, selalu terbuka
akan hal yang terus update dan juga pemikiran para kadernya.

Susilo Bambang Yudhoyono mampu menjadi magnet, mampu menjadi pemersatu, pemersatunya
bukan soal dia ditakuti, tapi gagasan dia melampaui, ini yang membuat Susilo Bambang Yudhoyono
menjadi epicentrum di internal partai, dinamika konflik di internal partai itu biasa, dan itu dianggap
tidak menjadi ancaman, karena dengan dinamika tersebut lah pendewasaan partai menjadi lebih
matang.

Dari pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa kepemimpinan yang coba dipraktikkan oleh
Susilo Bambang Yudhoyono di Partai Demokrat adalah kepemimpinan demokratis, sehingga berbagai
arahan dan masukannya bukan sesuatu yang terpaksa jika dilakukan oleh para kader Partai Demokrat.

Pada tahun 2012-2013, demokrat mengalami masalah kan internal, nah jika itu terjadi di partai
lain, golkar misalnya, mungkin sudah pecah. Ketika ada faktor Susilo Bambang Yudhoyono maka
semuanya masih utuh, dan apabila tidak kemungkinan akan runtuh.

Pernyataan tersebut memberikan pandangan bahwa Partai Demokrat beruntung memiliki sosok
Susilo Bambang Yudhoyono. Sosoknya dinilai masih menjadi penentu utama kesolidan dari Partai
Demokrat. Terkait dengan hubungan antara Susilo Bambang Yudhoyono dengan kader Partai
Demokrat seperti kekaguman terhadap pemimpin karismatik dan munculnya keinginan untuk
mengidentifikasi diri sebisa mungkin meniru pemimpin. Ini kemudian menjadi pengaruh kuat
pemimpin terhadap para pengikut.

4. Simpulan

Komunikasi politik yang dilakukan oleh Susilo Bambang Yudhoyono sudah sangat baik, dalam
arti dapat memberikan pesan-pesan politik yang tegas, yang dapat selalu diingat oleh para anggota
partai, kader dan jajarannya, seperti selalu mengingatkan agar para anggota partai dan jajarannya tidak
terlibat hal-hal tidak baik, seperti mencuri uang rakyat. Lalu Susilo Bambang Yudhoyono juga selalu
bersikap secara demokratis dalam mengambil keputusan pada saat rapat partai, demi kepentingan dan
kesejahteraan masyarakat bersama.

Partai politik di Indonesia saat ini masih dalam keadaan yang belum stabil, dimana hoax dan
berita bohong masih tersebar untuk merusak nama baik partai. Susilo Bambang Yudhoyono selaku
pimpinan Partai Demokrat, lebih mengambil sikap yang tidak membalas dan tidak responsif akan hal
tersebut. Susilo Bambang Yudhoyono lebih memilih untuk membalas berita hoax tersebut dengan
kerja untuk rakyat, demi kepentingan untuk menyambangi rakyat dan membiarkan waktu yang akan
menjawab.

Selama kurang lebih 20 tahun Partai Demokrat berdiri, hingga sekarang ini menjadi Partai
Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono selalu menjadi sosok yang sangat berpengaruh bagi kemajuan
citra Partai Demokrat. Susilo Bambang Yudhoyono selalu memberitahukan kepada para anggota
partai, kader dan jajarannya untuk selalu mempersiapkan rekrutmen kader untuk bekerja di dalam
partai, dan juga rapat-rapat koordinasi untuk membahas kerja-kerja untuk rakyat. Hal ini dilakukan
demi untuk menjaga nama baik Partai Demokrat yang sudah terbentuk di kalangan masyarakat. Dan
berdasarkan hasil penelitian yang kami lakukan melalui kajian pustaka, menurut mereka, para anggota
partai dan kader partai, Susilo Bambang Yudhoyono merupakan sosok pemimpin yang sangat
berpengaruh demi kemajuan Partai Demokrat.

REFERENSI

Budiardjo, M. (2008). Dasar - Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.

Jofanny, B. (2018). Komunikasi Politik Megawati dalam Membangun Brand Image Partai. Fakultas
Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanegara, 401- 408.

Kurniawan, K. (2021). Pengertian Brand Image : Apa Itu & Pentingnya. Pontianak: Projasaweb.

Manalu, M. (2022). Elektabilitas Partai Demokrat Naik Peringkat ke 3, Tondi: Karena Harapan
Rakyat Perjuangan Demokrat. Sumatera Utara: Medan Pos. Online.Com.

Muhaimin. (1950 - 1980). Bisnis dan Politik : Kebijaksanaan Ekonomi Indonesia. Jakata: LP3ES.

Muhammad, I. (2009). Metode Penelitian Ilmu Sosial. Yogyakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.

Murtiana, E. (2017). Model Kepemimpinan Karismatik Susilo Bambang Yudhoyono Dalam Partai
Demokrat. Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah Jakarta, 66 - 69.

Rangkuti, F. (2009). Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus Integrated Marketing. Jakarta:
Gramedia Pustaka Umum.
Sahara. (2022, April Minggu). Kompasiana.com. Retrieved from Sejarah Partai Demokrat: from
kompas.com: https://nasional.kompas.com/read/2021/09/09/15215521/sejarah-partai-
demokrat?page=all

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Wikipedia Ensiklopedia Bebas. (2022, April Minggu). Partai Demokrat. Retrieved from
WIKIMEDIA project: https://id.wikipedia.org/wiki/Partai_Demokrat#:~:text=Partai%20ini
%20didirikan%20pada%209,bawah%20Presiden%20Megawati%2C%20menjadi
%20presiden.

Anda mungkin juga menyukai