Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Komunikasi Politik

PARTAI BERKARYA

Disusun Oleh:

Kelompok 2

1. Penius :Kogoya (0515300001)

2. Yudha :WIIluha (05150000009)

3. Ridwan Firdaus ()

SEKOLAH TINGGI ILMU KOMUNIKASI INDONESIA MAJU


(STIKOM-MA)
2017
KATA PENGANTAR

Seraya mengucapkan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan

Rahmat serta pertolongan -Nya, sehingga kita bisa menyelesaikan tugas makalah

komunikasi politik dengan baik.

Dengan menyelasainya tugas makalah ini sebagai UAS akhir dalam mata

kuliah komunikasi politik.

Dalam kesempatan ini kami dari kelompok 2 menyampaikan banyak terimah kasih

Bpk, Musofa M.Si sebagai selaku dosen mata kuliah komunikasi politik, selama

ini banyak memberikan kami pengetahuan tentang komunikasi politik.


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………… i

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………..ii

A. LATAR BELAKANG MASALAH ……………………………………………1

BAB II SEJARAH………………………………………………………………….ii

B. VISI MISI…………………………………………………………………………2

C. STRUKTUR PARTAI BERKARYA……………………………………...……2

BAB III PEMBAHASAN…………………………………………………………..iii

D. DEFINISI PARTAI POLITIK……………………………………………………3

E. FUNGSI PARTAI POLITK……………………………..……………….……...3

F. VERIFIKASI PARTAI BERKARYA……………………………………………3

G. TUJUAN KAMPANYE PARTAI BERKARYA………….….…………………4

H. STRATEGI PARTAI BERKARYA……………………………………………..4

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………v

I. KESIMPULAN ………………………………………………………………………5

J. LAMPIRAN………………………………………………………….……………...6

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….7
BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang Masalah

Politik dalam suatu negara berkaitan dengan masalah kekuasaan pengambilan


keputusan, kebijakan publik, dan alokasi atau distribusi. Kekuasaan merupakan salah satu
konsep politik yang banyak dibahas, sebab konsep ini sangat krusial dalam ilmu politik
khususnya. Politik bahkan dianggap identik dengan kekuasaan. Kekuasaan itu sendiri berarti
suatu hubungan dimana seseorang atau sekelompok orang dapat menentukan tindakan
seseorang atau kelompok lain kearah tujuan dari pihak pertama.

Di beberapa negara demokrasi, pemilihan umum dianggap sebagai lambang kehidupan


demokrasi sekaligus nilai ukur dari demokrasi itu sendiri. Tetapi, pemilihan umum bukan
merupakan satu-satunya nilai ukur karena perlu dilengkapi dengan pengukuran beberapa
kegiatan lain seperti strategi politik, lobi dan negosiasi. Salah satu kegiatan yang paling menonjol
dilakukan oleh partai politik untuk memenangkan partainya dalam pemilihan umum tidak terlepas
dari strategi politik dan propaganda. Makalah ini akan membahas (strategy Politik Partai Berkarya
Delam Memenangkan Pemilu 2019) dan salah satu partai kecil di Indonesia yakni Partai
Berkarya satu satunya partai politik yang merupakan fusi dari 2 (dua) buah partai politik Partai
Beringin Karya (BERKARYA) & Partai Nasional Republik (NASREP). Didirikan pada tanggal 15
Juli 2016, dan mendapatkan legitimasi hukum dan sah sebagai partai politik di Indonesia pada
tanggal 13 Oktober 2016 dengan dikeluarkannya SK Menkumham No. M.HH-21.AH.11.01 Tahun
2016. Partai Berkarya kini menjadi salah satu dari 73 (tujuh puluh tiga) partai politik berbadan
hukum di Indonesia, dan siap mewarnai kancah perpolitikan negeri ini, bersama-sama
membangun Indonesia menjadi Indonesia Raya.

Partai Berkarya besutan Hutomo Mandala Putra (HMP) atau dikenal Tommy Soeharto, lahir di
Negeri ini tak lain untuk memperjuangkan Aspirasi dan Kepentingan Rakyat Menjadi Salah satu Tujuan
Partai Berkarya. Partai baru bernama Partai Berkarya ini sudah mendapat pengakuan dari Kementerian
Hukum dan HAM pada tanggal 13 Oktober 2016. Putra Presiden Ke-dua Soeharto, Tommy Soeharto,
duduk sebagai ketua Dewan Pembina Partai Berkarya. ini merupakan kelanjutan dari pembaharuan dan
kerja sama antara Partai Nasional Republik dengan Partai Beringin Karya.
BAB II
Sejarah

B. Sejarah Partai Berkarya

Sebagai partai muda, PARTAI BERKARYA memiliki fokus kegiatan pengabdian dan
perjuangan politik dalam beberapa topik yang menjadi isu nasional terkini. Ruang lingkup
aktivitas PARTAI BERKARYA adalah nasional, 34 provinsi, 514 Kabupaten & Kotamadya, dan
puluhan ribu Kecamatan, ratusan ribu kelurahan se-Indonesia hingga pembinaan ke tingkat Anak
Ranting (RT/RW).

C. Visi dan Misi

1. VISI PARTAI BERKARYA


Bersama-sama membangun negara Indonesia dengan berkarya.

2. MISI PARTAI BERKARYA

 Meningkatkan partisipasi politik anggota dan masyarakat dalam rangka penyelenggaraan


kegiatan politik dan pemerintahan.
 Memperjuangkan aspirasi dan kepentingan rakyat dalam setiap keputusan dan kebijakan
politik dan pemerintahan.
 Memperjuangkan ideologi partai dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

D.Sruktur Partai Berkarya

 BERIKUT RINGKASAN PIMPINAN DPP PARTAI BERKARYA PERIODE 2016-2021:


 MAJELIS TINGGI PARTAI. Ketua : H. Hutomo Mandala Putra
 DEWAN KEHORMATAN Ketua : Mayjen TNI (Purn) Muchdi PR.
 DEWAN PERTIMBANGAN Ketua : Laksamana TNI (Purn) Tedjo Edhy Purdijatno
 DEWAN PENASEHAT Ketua : Mayjen TNI (Purn) Syamsu Djalal
 DEWAN PEMBINA Ketua : H. Hutomo Mandala Putra
 DEWAN PAKAR Ketua : Drs.KH.M.Ghozi Wahib Wahab, MA.
 DEWAN PENGURUS

 Ketua Umum : Neneng A. Tutty, SH.
 Wakil2 Ketua Umum : Drs. Yockie M. Hutagalung, MM.; Bambang Ibnu Hartomo; Soni Puji Sasono,
SH.; Tintin Hendrayani, SH, S.Sos,MH.; Muhammad Amin Luther; Dra.Ec.Hj.Ourida Seskania.
 Ketua Harian : H. Achmad Goesra, SH, MSi.
 Sekretaris Jenderal: Dr.H.Badaruddin Andi Picunang
 Bendahara Umum : Raden Mas Hendryanto
BAB III

PEMBAHASAN

E. Definisi Partai Politik

Di Indonesia yang menganut system multi partai/banyak partai telah banya sekali lahir
berbagai macam partai politik. Partai politik sendiri adalah sarana politik yang menjembatani elit-
elit politik dalam upaya mencapai kekuasaan politik dalam suatu negara yang bercirikan mandiri
dalam hal finansial, memiliki platform atau haluan politik tersendiri, mengusung kepentingan-
kepentingan kelompok dalam urusan politik, dan turut menyumbang political development
sebagai suprastruktur politik. Namun tak jarang muncul permasalahan-permasalahan antar partai
politik ataupun inter partai.

3. partai politik oleh ahli yaitu:

Carl J. Friedrich: Partai Politik adalah sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil dengan
tujuan merebut atau mempertahankan penguasan pemerintah bagi pemimpin Partainya, dan
berdasarkan penguasan ini memberikan kepada anggota Partainya kemanfaatan yang bersifat
ideal maupun materil.

R.H. Soltou: Partai Politik adalah sekelompok warga negara yang sedikit banyaknya terorganisir,
yang bertindak sebagai satukesatuan politik, yang dengan memanfaatkan kekuasan memilih,
bertujuan menguasai pemerintah dan melaksanakan kebijakan umum mereka.

Sigmund Neumann: Partai Politik adalah organisasi dari aktivis-aktivis Politik yang berusaha
untuk menguasai kekuasan pemerintah serta merebut dukungan rakyat atas dasar persaingan
melawan golongan-golongan lain yang tidak sepaham.

Miriam Budiardjo: Partai Politik adalah suatu kelompok yang terorganisir yang anggota-
anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai dan cita-cita yang sama dengan tujuan memperoleh
kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik (biasanya), dengan cara konstitusional guna
melaksanakan kebijakan-kebijakan mereka

F. Fungsi Partai politik

Partai politik antara lain berfungsi sebagai sarana pendidikan politik bagi anggota dan
masyarakat luas, penciptaan iklim yang kondusif bagi persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia untuk kesejahteraan masyarakat, sarana partisipasi politik warga negara Indonesia,
dan sebagainya
Dari definisi di atas dapat kita lihat bahwa tujuan dari dibentuknya partai politik adalah
untuk memperjuangkan dan membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan
negara, serta memelihara keutuhan negara Indonesia
Secara terminologi, politik merupakan aktivitas atau sikap yang berhubungan dengan
kekuasaan dan yang bermaksud untuk memengaruhi dengan jalan mengubah atau
mempertahankan suatu bentuk susunan masyarakat (Deliar Noer, 1983: 6). Atau proses
penyampaian pesan yang bercirikan politik dari komunikator politik kepada khalayak politik
melalui media tertentu yang bertujuan memengaruhi dengan jalan mengubah atau
mempertahankan suatu kepentigan tertentu di masyarakat.

Partai politik merupakan sarana bagi warga negara untuk turut serta atau berpatisipasi
dalam proses pengelolaan negara. Partai politik merupakan organisasi yang baru dalam
kehidupan manusia karena ia baru hadir di negara modern. Definisi partai politik itu sendiri adalah
suatu kelompok politik yang mengikuti pemilihan umum dan, melalui pemilihan umum itu, mampu
menempatkan calon-calon untuk menduduki jabatan-jabatan publik.[3]

Pada umumnya partai politik diharapkan dapat melaksanakan tugasnya. Ia diharapkan


menjadi alat penting untuk mengorganisir kekuasaan politik, memengaruhi keputusan
pemerintah, serta turut melaksanakannya. Tak hanya itu, ia menjadi sarana penghubung antara
masyarakat umum dengan proses politik, merumuskan aspirasi dan tuntutan rakyat serta
memasukannya ke dalam proses membuat keputusan.

Partai politik di negara berkembang sekalipun memiliki banyak kelemahan, masih tetap dianggap
sebagai sarana penting dalam kehidupan politiknya.

Terdapat tiga kategori sistem kepartaian, antara lain:

1. Sistem Partai-Tunggal
 Partai yang benar-benar merupakan satu-satunya partai dalam suatu negara
maupun untuk partai yang mempunyai kedudukan dominan diantara beberapa
partai lain. Negara yang menganutnya ialah Afrika, China, Kuba. Suasana
kepartaian dinamakan non-kompetitif karena semua partai harus menerima
pimpinan dari partai yang dominan, dan tidak dibenarkan bersaing dengannya,
2. Sistem Dwi-Partai
 Ada dua partai diantara beberapa partai, yang berhasil memenangkan dua tempat
teratas dalam pemilihan umum secara bergiliran, dan dengan demikian
mempunyai kedudukan dominan. Negara yang menganutnya ialah Inggris. Sistem
ini diperkuat dengan digunakannya sistem pemilihan distrik yaitu setiap daerah
pemilihan hanya dapat dipilih satu wakil saja.[4]
3. Sistem Multi-Partai
 Sistem ini apalagi dihubungkan dengan sistem pemerintahan parlementer
mempunyai kecenderungan untuk menitikberatkan kekuasaan pada badan
legislatif, sehingga peran badan eksekutif sering lemah. Hal ini sering disebabkan
karena tidak ada satu partai yang cukup kuat untuk membentuk suatu
pemerintahan sendiri, sehingga terpaksa membentuk koalisi dengan partai-partai
lain. Negara yang menganutnya ialah Indonesia, Malaysia, Nederland, Australia,
Prancis, Swedia, dan Federasi Rusia.
G. Partai Berkarya
4. Verifikasi Pemilu Pileg Partai Berkarya.
Partai berkarya partai politik yang kecil butuh kerja keras untuk loloskan Partai Berkarya
Pemilu Legistalif (Pileg) 2019. Partai politik harus lengkap struktur dan pengurus partai
berkarya modal untuk verifikasi faktual . "Sesuai amanat DPP dan DPW agar DPD
memiliki DPC di tingkat provinsi dan kecamatan, tingkat kelurahan. Di seluruh indonesia,
sebagai syarat lolos verifikasi faktual dan dinyatakan sah sebagai partai politik peserta
Pemilu 2019," lolos verifikasi faktual dan menjadi peserta pemilu nanti Jika lolos dan
menjadi peserta pemilu, pihak partai politik akan segera membuat strategi pemenangan
partai politik.

H. Tujuan Partai Politik

5. Tujuan kampanye partai berkarya:


Partai berkarya sudah Lolos verifikasi factual pileg 2019,Tujuan partai berkarya ingin
mengembalikan undang-undang 45 ke aslinya dan mengembalikan ekonomi kerakyatan, supaya
rakyat itu bisa murah sandang,pangannya karena itulah yang dibutuhkan oleh masyarakat. cara
berkampanye partai berkarya ini sangat simpel dia hanya menggunakan kata-kata yang
bergambarkan mantan presiden RI ke 2 yaitu “LEBIH ENAK JAMAN KU TOH” menurut partai
berkarya tujuan pengkampanye am partai berkarya itu untuk mengembalikan ekonomi
kerakyatan seperti dijaman pak Suharto.
Karna menurut partai berkarya ekonomi kerakyatan di jaman pak Suharto itu sangat
memudahkan dan mensejahterakan rakyat seperti harga pangan yang terjangkau, dan para
petani makmur tidak seperti jaman sekarang, jaman pak Suharto banyak KPUD yang membantu
petani untuk meminjam dan menjual hasil tanamannya dengan bener tidak seperti pada jaman
sekarang para petani sangat di rugikan dengan penjualan hasil panennya yang tak sesuai
harganya. Itu dikarenakan tidak ada KPUD yang membantu menyalurkan hasil panen para petani
mengakibatkan petani harus menjual hasil panennya kepada para tengkulak yang harganya
sangat murah. Jadi tujuan kampanye partai berkarya ini adalah ingin mensejahterakan
masyarakat di bidang pertanian dan peternakan safar perekonomian Indonesia menjadi baik lagi
buat masyarakat Indonesia
I. Strategi Partai Berkarya
6. Strategi Pemilu Pileg Partai Berkarya
Strategi Partai Berkarya pada pemenangan pemilu di Era digital apalagi era global ini damana
media social (medsos makin tren) ini salah satu strategi kedepan untulk meraih simpati
masyarakat dan menjadikan pemenangan tentu tren medsos merupakan salah satu peluang
partai berkarya untuk berkomunikasi dengan masyarakat.
‘Diera saat ini fakta menjukan bahwa medsos semakin bergeser peluas penggunaanya, sehingga
penting ketika medsos ini gunakan sebagai strategi baru pada memenangan pemilu, ketika partai
berkarya sudah lolos pemilu pileg 2019
Tentu untuk memaksimalkan strategi pemenangan diera global ini, maka Partai berkarya
harus juga dituntut mampu menggunakan medsos untuk berkomunikasi dengan
masyarakat.
BAB V
Penutup dan Kesimpulan

J. Kesimpulan
Secara umum kita dapat mendefinisikan bahwa parai politik adalah suatu kelompok yang
teroganisir yang anggota-anggotanya memppunyai sebuah orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang
sama. Tujuan kelompok ini adalah memperoleh sebuah kekuasaan politik dan merebut kedudukan
politik yang biasanya di raih lewat konstitusional untuk melakukan kebijakan-kebijakan dalam
mencapai tujuan mereka.
Perlu diterangkan bahwa partai politik tujuan kampanye partai berkarya ini adalah ingin
mensejahterakan masyarakat di bidang pertanian dan peternakan safar perekonomian Indonesia
menjadi baik lagi, buat masyarakat Indonesia pada dewasa ini yang memang memperjuangkan
suatu kepentingan kelompok, atau memang ingin melakukan perubahan terhadap paradigma
masyarakat kearah yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Amal, Ichlasul. “Teori-Teori Mutakhir Partai Politik”, PT Tiara Wacana, Yogyakarta, 1996
Budiarjo,Mariam .“Partisipasi dan Partai Politik”.Yayasan Obor Indonesia, Jakarta,1998.
__________. “Dasar-Dasar Ilmu Politk”. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2008.
Surbakti, Ramlan. “Memahami Ilmu Poltik”. Grasindo, Jakarta, 1992.
http://masadmasrur.blog.co.uk/2007/08/17/peran_partai_politik~2824340/
http://kadri-blog.blogspot.com/2011/01/pengertian-partai-politik.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Politik
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai