Anda di halaman 1dari 13

HASIL OBSERVASI LAPANGAN PARTAI PERSATUAN

PEMBANGUNAN (PPP)

LAPORAN OBSERVASI

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah Komunikasi Politik dengan
dosen pengampu Dr. Sutrisno, S.Sos., M.Si.

Disusun Oleh:
1. M. Arief Idris 152050107
2. Sofyan Arief 152050110
3. Khairunnisa Ramadhanty 152050123
4. Yasmin Ariij 152050125
5. Rifqi Abdul Aziz 152050149
6. Husna Rahman Fauzi 152050151
7. Muhammad Indmas 152050152

Kelas C (Jam 10.20-12.50)

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Observasi Lapangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP)”. Penyusunan laporan ini
ditujukan untuk memenuhi tugas matakuliah Komunikasi Politik.

Menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan laporan ini. Karena itu,


saya sangat mengharapkan kritikan dan saran dari para pembaca agar dapat memperbaiki
kekurangan dan kesalahan dari laporan ini.

Akhir kata saya berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.

Bandung, Januari 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi .................................................................................................. 1
1.2 Tujuan Penulisan ............................................................................................... 2

BAB II OBJEK OBSERVASI


2.1 Profil Partai ........................................................................................................ 3
2.2 Teras Berita........................................................................................................ 4

BAB III HASIL OBSERVASI


3.1 Hasil Observasi ................................................................................................... 5
3.2 Analisis SWOT ................................................................................................... 7

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan .........................................................................................................

LAMPIRAN - LAMPIRAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi

Politik berkaitan dengan penggunaan kekuasaan dalam kehidupan bersama.


Kekuasaan itu digunakan untuk mengatur kehidupan bersama dan biasanya dituangkan
dalam berbagai peraturan perundangan, politik sering tak dapat dipisahkan dari
kehidupan bernegara.
Politik adalah salah satu bagian dari sistem kebudayaan, disamping ada yang
disebut ekonomi, teknologi, seni dan agama. Ada negara yang memandang keikutsertaan
manusia dalam penggunaan kekuasaann dalam mengatur kehidupan bersama sebagai
suatu hal yang baik, ada juga yang memandang itu justru sebaliknya.
Sistem politik Indonesia telah menempatkan partai politik sebagai pilar utama
penyangga demokrasi. Artinya tak ada demokrasi tanpa partai politik, karena begitu peran
pentingnya partai politik, maka sudah selayaknya jika diperlukan sebuah peraturan
perundang-undangan mengenai partai politik. Peraturan perundangan ini diharapkan
mampu menjalin pertumbuhan partai politik yang baik, sehat, efektif, dan fungsional.
Dengan kondisi partai politik yang sehat dan fungsional, maka memungkinkan
untuk melaksanakan rekruitmen pemimpin atau proses pengkaderan, pendidikan politik,
dan kontrol sosial yang sehat. Dengan partai politik pula, konflik dan konsensus dapat
tercapai guna mendewasakan masyarakat. Konflik yang tercipta tidak lantas dijadikan
alasan untuk memecah belah partai, tapi konflik yang timbul dicarikan konsensus guna
menciptakan partai yang sehat dan fungsional.
Pentingnya keberadaan partai politik dalam menumbuhkan demokrasi harus
dicerminkan dalam peraturan perundang-undangan. Seperti diketahui hanya partai politik
yang berhak mengajukan calon dalam pemilihan umum. Makna dari ini semua adalah
bahwa proses politik dalam pemilihan umum (pemilu), jangan sampai mengebiri atau
menghilangkan peran dan fungsi partai politik. Kalaupun saat ini masyarakat mempunyai
penilaian negatif terhadap partai politik, bukan berarti lantas menghilangkan eksistensi
partai dalam sistem ketatanegaraan. Semua yang terjadi sekarang hanyalah bagian dari
proses demokrasi.

1
Keberadaan partai politik tidak bisa dilepaskan dari setiap kehidupan negara
demokrasi. Partai politik dianggap salah satu institusi yang mampu mengkomodir
aspiarasi rakyat serta dapat dijadikan alat kontrol bagi kebijakan-kebijakan pemerintah.
Di negara-negara yang menganut paham demokrasi, gagasan mengenai partisipasi rakyat
mempunyai dasar ideologis bahwa rakyat berhak turut menentukan siapa-siapa yang akan
menjadi pemimpin yang nantinya menentukan kebijaksanaan umum (public policy).
Ada teori yang mencoba menjelaskan tentang munculnya partai politik. Pertama,
teori kelembagaan. Teori ini mengatakan bahwa kemunculan partai politik karena
dibentuk oleh kalangan legislatif untuk mengadakan kontak dengan masyarakat. Kedua,
teori situasi historik. Teori ini mengatakan bahwa timbulnya partai politik sebagai upaya
untuk mengatasi krisis yang ditimbuklkan oleh perubahan masyarakat yang secara luas,
yaitu beruap krisis legitimasi, integrasi, dan partisispasi. Untuk mengatsi hal itu dibentuk
partai poliitik. Ketiga, teori pembangunan. Teori ini melihat bahwa munculnya partai
politik sebagai produk modernisasi sosial ekonomi.
Namun pada kenyataan ini politik hanya dijadikan sebagai alat untuk mencapai
kekuasaan sajadikarenakan kurang terdidiknya warga negara secara politik ini, telah
menyebabkan mereka cenderung pasif dan mudah di mobilisasi untuk kepentingan
pribadi/jabatan dari para elite politik. Lebih dari itu, mereka juga tidak bisa ikut
mempengaruhi secara signifikan proses-proses pengambilan keputusan yang berkaitan
erat dengan kehidupan mereka. Dalam keadaan politik yang sudah mulai bergeser
dari yang dulu sebagai alat untuk menyalurkan aspirasi rakyat menjadi politik hanya
sebatas alat untuk mencapai kekuasaan disini Partai Persatuan Pembangunan mempunyai
tugas pokok atau program khusus yang berisi memperjuangkan aspirasi dari rakyat dalam
rangka terwujudnya cita-cita bangsa dan tujuan nasional melalui peningkatan segala
aspek kehidupan yang meliputi aspek ideologi, politik, ekonomi, agama, sosial budaya,
serta pertahanan dan keamanan nasional.

1.2 Tujuan Observasi


1. Untuk mengerti dan memahami bagaimana kegiatan PPP ditengah Masyarakat.
2. Untuk mengerti dan memahami apa saja program yang dicanangkan untuk mencapai
tujuan partai.
3. Untuk mengetauhi langkah – langkah partai dalam menghadapi konflik dan PEMILU

2
BAB II
OBJEK OBSERVASI

2.1 Profil Partai


Partai Persatuan Pembangunan (disingkat PPP atau Ptiga) adalah sebuah partai
politik di Indonesia. Pada saat pendeklarasiannya pada tanggal 5 Januari 1973 partai ini
merupakan hasil gabungan dari empat partai keagamaan yaitu Partai Nahdlatul
Ulama (NU), Partai Serikat Islam Indonesia (PSII), Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti)
dan Parmusi. Ketua sementara saat itu adalah Mohammad Syafa'at Mintaredja.
Penggabungan keempat partai keagamaan tersebut bertujuan untuk penyederhanaan
sistem kepartaian di Indonesia dalam menghadapi Pemilihan Umum pertama pada
masa Orde Baru tahun 1973.
Jabatan ketua umum pada awalnya berbentuk presidium yang terdiri dari KH Idham
Chalid sebagai Presiden Partai serta Mohammad Syafa'at Mintaredja, Thayeb
Mohammad Gobel, Rusli Halil, dan Masykur sebagai wakil presiden partai. Berikut ini
daftar ketua umum dengan masa jabatannya:

Ketua umum Periode

Mohammad Syafa'at Mintaredja 1973–1978

Djaelani Naro 1978–1989

Ismail Hassan Metareum 1989–1998

Hamzah Haz 1998–2007

Suryadharma Ali 2007–2014

Muhammad Romahurmuziy 2016–2021

PPP berasaskan Islam dan berlambangkan Ka'bah. Akan tetapi dalam


perjalanannya, akibat tekanan politik kekuasaan Orde Baru, PPP pernah menanggalkan
asas Islam dan menggunakan asas Negara Pancasila sesuai dengan sistem politik dan

3
peratururan perundangan yang berlaku sejak tahun 1984. Pada Muktamar I PPP tahun
1984 PPP secara resmi menggunakan asas Pancasila dan lambang partai berupa bintang
dalam segi lima. Setelah tumbangnya Orde Baru yang ditandai dengan lengsernya
Presiden Soeharto tanggal 21 Mei 1998 dan dia digantikan oleh Wakil Presiden
B.J.Habibie, PPP kembali menggunakan asas Islam dan lambang Kabah. Secara resmi
hal itu dilakukan melalui Muktamar IV akhir tahun 1998. Walau PPP kembali menjadikan
Islam sebagai asas, PPP tetap berkomitemen untuk mendukung keutuhan NKRI
berdasarkan Pancasila. Hal ini ditegaskan dalam Pasal 5 AD PPP yang ditetapkan dalam
Muktamar VII Bandung 2011 bahwa: Tujuan PPP adalah terwujudnya masyarakat
madani yang adil, makmur, sejahtera lahir batin, dan demokratis dalam wadah Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila di bawah rida Allah Subhanahu
Wataala.”

2.2 Teras Berita


DPP Partai Persatuan Pembangunan mengkonfirmasi perihal SK (surat keputusan)
dari Pusat dan DPP yang akan mendukung Ridwan Kamil bersanding dengan Uu
Ruzhanul Ulum untuk pemilihan Cagub/Cawagub pada senin (25/12/2017), Mungkin
untuk sampai bulan januari pendaftaran calon cagub/cawagub kita mencoba
mengsolidkan apakah sampai bulan januari itu kita tetap pada ridwan kamil atau kita cari
calon yang lain,yang pasti kita mengedepankan kader kita sendiri “ujar Muhammad andri.

4
BAB III
HASIL OBSERVASI

3.1 Hasil Observasi


Nama : Muhammad Andri S.IP

Jabatan : Wakil Sekertaris DPP Partai Persatuan Pembangunan Kota


Bandung

Materi Pokok Liputan : Paket Ridwan kamil –Uu Ruzhanul Ulum dan Dualisme
Kepemimpinan di PPP

MATRIKS PERTANYAAN

NO PERTANYAAN JAWABAN PERINGKAT


1 Apa visi-misi partai Kalau visi-misi berlaku dalam 10
persatuan pembangunan seluruh DPP dan diatur dalam
? ADRT dan muktamar, bagaimana
PPP menciptakan berakhlaqul
karimah dengan prinsip amar
makruf nahi munkar dalam
konteks bernegara
2 Apa langkah Politik PPP Kalau untuk Pilgub kita sedang 1
ke depannya dalam menaikkan popularitas kader
menghadapi PIlgub dan internal kita Uu Ruzhanul Ulum
Pileg ? dia wakil ketua dan dia juga
sekarang sebagai bupati
tasikmalaya selama 2 periode dan
sebagaimana telah dikeluarkan SK
nya dari DPP dan Pusat untuk
paket ridwan kamil dan Uu
Ruzhanul Ulum, mungkin untuk
sampai bulan januari pendaftaran
calon cagub/cawagub kita
mencoba mengsolidkan apakah
sampai bulan januari itu kita tetap
pada ridwan kamil atau kita cari
calon yang lain,yang pasti kita
mengedepankan kader kita sendiri
“ujar Muhammad andri.

5
Untuk persoalan Pileg kita baru
saja selesai tahapan pendaftaran
Parpol,dan kami sedang
menunggu verifikasi faktual oleh
KPU kita lolos atau tidak sebagai
peserta Pemilu
3 Bagaimana cara PPP Sebetulnya peraturannya sudah 2
menghasilkan kader- lama tp baru sekarang di gencar
kader terbaik ? laksanakan itu kita adakan
pelatihan kader dasar itu semua
wajib semua pengurus harus ikut
kemudian untuk jenjang
berikutnya pelatihan kader
kepemimpinan menengah dan
terus ada lanjutannya lagi
4 Bagaimana pendapat Untuk konstelasi politik jawa barat 6
bapak konstelasi politik relative lebih kondusif daripada di
di jawa barat ? Jakarta,tetapi tidak tahu untuk ke
depannya apakah berjalan baik.
5 Bagaimana peran partai Yang harus kita ketahui juga 3
jika di tengah jalan salah terbentuknya KPK berdasarkan
satu kader partai terjerat gagasan fraksi PPP di DPR,jadi
kasus korupsi ? sebagai partai yang pertama
membuat gagasan di bentuknya
KPK otomatis kita mempunyai
tanggung jawab moral,”kita tidak
menutup kemungkinan akan ada
banyaknya godaan”dalam sebuah
perjalanan kekuasaan entah itu
jebkan atau orangnya sendiri kita
tentunya akan menyerahkan
menempuh pada proses pengadilan
dan hukum.
6 Bagaimana tanggapan Ya sampai sekarang PPP masih 4
bapak perihal konflik konflik dari semenjak Pileg
internal dalam PPP ? kemaren 2014 walaupun dengan
segala proses pengadilan yang
mengerucut.ini merupakan konflik
PPP paling panjang,terhitung dari
2014 sampai 2017 jadi 3
tahun,biasanya PPP itu konflik
paling lama 1 tahun

6
7 Kenapa bisa terjadi Kalau ada masalah ya pasti karena 5
dualism kepemimpinan ada konflik,ada perbedaan
PPP ? pandang dalam menentukan
strategi poltik,kemudian ini
menjadi permasalahan begitu
panjang,karena pada saat jelang
pemilihan Pilpres,permasalahnnya
disitu pilihan
8 Harapan PPP untuk Harapan kita untuk Indonesia,saya 9
Indonesia ke depannya piker sama kita menginginkan hal-
bagaimana ? hal yang sifatnya ideal dan semua
partai,semua elemen
bangsa,semua stakeholder yang
ada di bangsa jg keinginannya
tetap sama,ingin hal yang
terbaik,untuk kemudian
menempuh langkah-langkah
terbaik tersebut itu harus ada
kesamaan pandang,kesamaan
inilah harus kita samakan
persepsinya
9 Apa menurut bapak Ya itu merupakan permasalahan 7
tentang banyaknya berbagai partai sekarang karena
calon kepala daerah banyaknya calon kepala daerah
yang digandeng oleh lebih di eluh-eluhkan ke
partai yang bukan masyarakat daripada kader partai
merupakan kadernya ? sendiri.
10 Apa media social Saya kira sangat berpengaruh juga 8
berpengaruh sebagai karena banyaknya masyarakat
media promosi politik ? yang melek media dan
menggunakan media social jadi
ada banyak calon atau tokoh
politik menggunakan sebagai
pencitraan dan sebagai ajang
promosi

3.2 Analisis SWOT


A. Strenght

B. Weaknesses

7
C. Opportunity

D. Threats

8
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

9
LAMPIRAN - LAMPIRAN

10

Anda mungkin juga menyukai