x ; Hal xx - xx
Website : http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/politicon
ISSN : 2685-6670 ( Online )
ABSTRAK
Partai politik atau yang biasa disebut dengan Parpol merupakan salah satu
komponen atau organisasi yang memiliki orientasi pada kekuaasan. Oleh
karena itu, partai politik memiliki peran yang cukup penting dalam hal politik
di suatu negara. Dalam penelitian ini, kami mengangkat permasalahan
perbandingan fungsi serta peran partai politik Nasdem dan Demokrat DPW
Sumatera Utara. Partai Demokrat adalah salah satu partai politik Indonesia
nasionalis-religius atau partai tengah yang menjunjung pluralisme dan
menentang politik identitas. Partai Nasionalis-Demokrat (Nasdem) adalah
salah satu partai politik Indonesia nasionalis-religius yang dicetuskan oleh
Surya Paloh dan Sri Sultan Hamengkubowono X. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dengan model pendekatan
studi kasus. Metode penelitian studi kasus merupakan salah satu jenis
penelitian yang dapat menjawab beberapa issue atau objek akan suatu
fenomena terutama di dalam cabang ilmu sosial. Dalam pengelolaan fungsi
dan peran partai politik, partai Demokrat merangkul elemen bangsa untuk
ikut berpartisipasi dalam pemilihan umum dengan tagline "Muda adalah
Kekuatan". Sedangkan partai Nasdem pengelolaan fungsi dan peran partai
politik dengan cara mengembalikan atau memulihkan kepada nilai-nilai awal
yaitu politik gagasan untuk restorasi Indonesia.
ABSTRACT
86
POLITICON : Jurnal Ilmu Politik Vol.x No.x ; Hal xx - xx
Website : http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/politicon
ISSN : 2685-6670 ( Online )
model. Case study research method is one type of research that can answer
several issues or objects of a phenomenon, especially in the branch of social
science. In managing the functions and roles of political parties, the democratic
party embraces elements of the nation to participate in the general election
with the tagline "youth is strenght". While the nasdem party manages the
functions and role of political parties by restoring or restoring to initial values,
namely the politics of ideas for the restoration of Indonesia.
PENDAHULUAN
Perbandingan sistem politik adalah studi yang mempelajari teori teori
kenegaraan dan memahami metode untuk memperbandingkan sistem
politik baik perbandingan (geographical aspect) negara maupun komparasi
berdasarkan masa pemerintahan (time frame). Secara umum terdapat dua
macam sistem politik. Pertama yakninya sistem politik demokrasi dan yang
kedua sistem politik otoriter atau totaliter. Pada sistem politik demokrasi
dapat diartikan bahwa demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang
diorganisasikan berdasarkan prinsip-prinsip kedaulatan rakyat, persamaan
politik, konsultasi kepada rakyat, dan pemerintahan mayoritas. Sedangkan
untuk politik yang totaliter diartikan kendali pemerintah dipegang oleh
sekelompok orang yang berhak mengawasi setiap penduduknya. Indonesia
menganut sistem politik demokrasi.
Sistem politik yang dianut oleh Indonesia ini mempunyai arti sebagai
sistem politik yang didasarkan pada nilai, prinsip, prosedur, dan
kelembagaan yang demokratis. Sistem politik demokrasi di Indonesia
memiliki beberapa sendi-sendi pokok diantaranya; kedaulatan rakyat, negara
berdasarkan atas hukum, bentuk Republik, pemerintahan
berdasarkan konstitusi, pemerintahan yang bertanggung jawab, sistem
Perwakilan, dan sistem pemerintahan presidensial.
Partai politik atau yang biasa disebut dengan Parpol merupakan salah
satu komponen atau organisasi yang memiliki orientasi pada kekuasaan. Oleh
karena itu, partai politik memiliki peran yang cukup penting dalam hal politik
87
POLITICON : Jurnal Ilmu Politik Vol.x No.x ; Hal xx - xx
Website : http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/politicon
ISSN : 2685-6670 ( Online )
di suatu negara. Tanpa adanya partai politik, maka sistem politik tidak akan
berjalan dengan baik. Baik buruknya sistem politik dari suatu negara dapat
ditentukan dari kinerja partai politik itu sendiri. Sistem politik sendiri dapat
diartikan sebagai suatu mekanisme dari seperangkat fungsi, di mana seluruh
fungsi tersebut melekat pada suatu struktur politik dalam rangka
melaksanakan serta membuat kebijakan yang mengikat masyarakat di suatu
negara. Jadi, mendirikan partai politik adalah salah satu hak warga negara
Indonesia.
Pada mulanya, partai politik lahir di negara-negara di Eropa Barat
karena muncul sebuah gagasan bahwa rakyat seharusnya turut berperan
serta menentukan dalam proses politik. Maka dari itu, kekuasaan pemerintah
di dunia politik tidak akan terlalu dominan dan tidak lupa untuk
mementingkan kepentingan rakyatnya. Pada intinya, saat itu rakyat ingin
agar aspirasi para rakyat lebih didengar oleh para penguasa. Kemudian,
karena pengaruh dari globalisasi, akhirnya Indonesia pun turut mendirikan
partai politik. Sejarah partai politik di Indonesia kemudian terbagi menjadi
tiga periode, yaitu masa penjajahan Belanda, masa pendudukan Jepang dan
masa pasca Proklamasi Kemerdekaan. Dalam penelitian ini kami mengangkat
permasalahan perbandingan partai politik yang dimana partai yang kami
masukan dalam pembahasan penelitian kami ialah Partai Demokrat, dan
Partai Nasdem.
Partai Demokrat adalah salah satu partai politik Indonesia nasionalis-
religius, partai tengah yang menjunjung pluralisme dan menentang politik
identitas. Partai ini didirikan pada 9 September 2001 dan disahkan pada 27
Agustus 2003. Mengikuti Pemilu pada 2004 dan memenangkan Susilo
Bambang Yudhoyono sebagai Presiden Republik Indonesia dua periode yakni
2004 dan 2009. Saat ini partai demokrat berada pada urutan keenam atau 54
kursi parlemen di Indonesia dan berada diluar (oposisi) pemerintah sehingga
kebijakan yang dianggap tidak pro rakyat akan ditentang termasuk dengan
kenaikan harga BBM. Pasca Pemilu 2019 partai demokrat menilai terjadi
88
POLITICON : Jurnal Ilmu Politik Vol.x No.x ; Hal xx - xx
Website : http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/politicon
ISSN : 2685-6670 ( Online )
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif
dengan model pendekatan studi kasus. Metode penelitian studi kasus (case
study) merupakan salah satu jenis penelitian yang dapat menjawab beberapa
issue atau objek akan suatu fenomena terutama di dalam cabang ilmu sosial.
Misalnya pada cabang ilmu sosiologi, penelitian kasus digunakan sebagai
disain penelitian kualitatif untuk mengevaluasi kejadian atau situasi dalam
89
POLITICON : Jurnal Ilmu Politik Vol.x No.x ; Hal xx - xx
Website : http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/politicon
ISSN : 2685-6670 ( Online )
dunia nyata (real situation). Bila dilihat dari tujuannya, studi kasus
merupakan salah satu metode penelitian kualitatif yang berbasis pada
pemahaman dan perilaku manusia berdasarkan perbedaan nilai,
kepercayaan dan scientific theory (Polit & Beck, 2004 ; Borbasi 2004). Yin
(2003) juga mendefinisikan studi kasus sebagai suatu metode dalam
melakukan suatu penelitian akan penomena yang terjadi dengan fokus pada
pengalaman hidup seseorang (real life context), ketika terdapat gap antara
penomena dengan konteks yang ada, atau ketika menggunakan multiple
source evidences (Borbasi, 2004).
Sumber data awal yang digunakan dalam penelitian adalah beberapa
jurnal karya ilmiah sebagai data awal di dalam penelitian ini. Teknik
pengumpulan data berdasarkan jenis penelitian yang dilakukan maka teknik
pengumpulan data yang penulis gunakan adalah wawancara kualitatif
digunakan dalam konteks peristiwa alam, mengikuti aliran kehidupan yang
diamati secara alami. Pengamatan kualitatif tidak terbatas pada kategori pra-
perkiraan ukuran (kuantitatif) dan tanggapan. Wawancara kualitatif
digunakan untuk memahami konteks dimana penjelasan objektif, interaktif,
dan membumi beroperasi secara berbeda (Denzin & Lincoln, 2009, hal. 524).
Tahapan analisis data menurut Miles dan Huberman (dalam Sugiyono,
2010, hal. 338) adalah sebagai berikut: Pengumpulan data Penelitian ini
secara objektif mencatat semua data dan mengikuti hasil observasi lapangan,
catatan lapangan dan wawancara. Semua data yang diperoleh dikumpulkan
sesuai dengan klasifikasinya masing-masing. Data yang terkumpul dapat
langsung dianalisis dalam tahapan sebagai berikut: Pertama: reduksi data,
yaitu memilih hal-hal yang paling penting yang sesuai dengan fokus peneliti.
Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang mengatur, menata,
membuang, dan menata data yang tidak perlu untuk memberikan gambaran
yang lebih jelas tentang pengamatan dan memudahkan peneliti untuk
mencari setiap saat. Dalam proses reduksi, dipilih data mana yang akan
dikelompokkan dan mana yang akan dibuang atau tidak digunakan untuk
90
POLITICON : Jurnal Ilmu Politik Vol.x No.x ; Hal xx - xx
Website : http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/politicon
ISSN : 2685-6670 ( Online )
PEMBAHASAN
Partai Politik adalah Gerakan sosial yang dilakukan oleh kelompok
ataupun golongan untuk melakukan gerakan perubahan terhadap lembaga-
lembaga politik atau untuk menciptakan suatu tatanan masyarakat yang
baru. Partai Politik merupakan sarana untuk masyarakat dalam rangka untuk
ikut serta dalam pengelolaan negara, merupakan suatu organisasi yang baru
dalam kehidupan manusia dibandingkan dengan organisasi negara, akan
tetapi sejarah munculnya Partai Politik cukup panjang, Partai Politik pertama
kali lahir di negara-negara Eropa Barat. Meluasnya gagasan bahwa rakyat
merupakan faktor yang perlu diperhitungkan serta diikutsertakan dalam
proses politik, maka Partai Politik telah lahir secara spontan dan berkembang
menjadi penghubung antara rakyat di satu pihak dan pemerintah di pihak
lain. Partai Politik untuk memperoleh tujuannya sering terjadi
perselisihan/konflik. Konflik politik adalah terjadinya kondisi pertentangan
atau perbedaan pendapat, persaingan antar individu, kelompok, kelompok
dengan individu, organisasi dengan individu atau organisasi dengan
kelompok dalam usaha untuk memperoleh dan atau mempertahankan
sumber-sumber keputusan yang dibuat dan dilaksanakan pemerintah.
91
POLITICON : Jurnal Ilmu Politik Vol.x No.x ; Hal xx - xx
Website : http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/politicon
ISSN : 2685-6670 ( Online )
92
POLITICON : Jurnal Ilmu Politik Vol.x No.x ; Hal xx - xx
Website : http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/politicon
ISSN : 2685-6670 ( Online )
93
POLITICON : Jurnal Ilmu Politik Vol.x No.x ; Hal xx - xx
Website : http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/politicon
ISSN : 2685-6670 ( Online )
94
POLITICON : Jurnal Ilmu Politik Vol.x No.x ; Hal xx - xx
Website : http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/politicon
ISSN : 2685-6670 ( Online )
terjadi di internal partai demokrat yang menyita perhatian publik adalah KLB
Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara yang di inisiasi oleh Jhoni Allen
dkk yang menurut DPD Demokrat Sumut adalah unsur sakit hati dengan
terpilihnya Agus Harimurti Yudhoyono sebagai ketua umum oleh senior-
senior partai demokrat. Untuk Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga
partai demokrat yang digunakan saat ini yaitu AD/ART kongres tahun 2020.
Partai Demokrat dalam hal ini termasuk kekuatan politik di Indonesia
yang diperhitungkan oleh banyak orang, peluang besar akan terjadi
pemenangana utama pada Pemilu 2004 dan 2009. Oleh karena itu sangat
tepat kalau Partai Demokrat harus mempersiapkan program umum kedepan.
Penyusunan program kerja kedepan merupakan salah satu penyiapan
bingkai kerja bagi jajaran dan kader partai yang senantiasa berada dalam
kehidupan masyarakat pluralis. Oleh karena itu, program yang disusun
setidaknya berangkat dari geografis, geopolitik dan geoekonomi serta
wawasan partai luas. Dengan kata lain secara garis besar proram umum yang
dijalankan oleh Partai Demokrat itu adalah sebagai berikut: Membina Partai,
Mengembangkan, dan Memperkuat Partai. Kesuksesan Partai Demokrat
dalam memenangkan Bapak Susilo Bambang Yudoyono menjadi Presiden
Republik Indonesia, merupakan salah satu indikator bahwa Partai Demokrat
telah menjadi sebuah partai politik yang diperhitungkan dalm kancah
perpolitikan di Indonesia. Meskipun, dapat dikatakan bahwa figur Susilo
Bambang Yudoyono tidak terlepas sebagai salah satu factor keberhasilan
besar tersebut.95 Keberhasilan pelaksanaan manajemen partai politik
terutama dalam mencapai visi dan misi, tujuan dan sasaran organisasi
banyak dipengaruhi oleh efektifitas koordinasi pada tingkat DPP, DPD dan
DPC. Disamping itu kemampuan, loyalitas, keuletan, moralitas dan militansi
seorang kader sangat diperlukan bahkan menjadi syarat utama untuk
menjadi pimpinan/pengurus partai. Kader partai yang akan kita bina tidak
hanya dipersiapkan dalam kepemimpinan partai politik, tetapi kader partai
dalam segala lini, termasuk memimpin dalam masyarakat dan pemerintahan.
95
POLITICON : Jurnal Ilmu Politik Vol.x No.x ; Hal xx - xx
Website : http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/politicon
ISSN : 2685-6670 ( Online )
Program pengembangan partai untuk tumbuh dan kuat di akar rumput, maka
haruslah kita sadar bahwa Partai Demokrat tidak sekedar sebagai wadah
perpolitikan saja, tetapi harus berperan sebagai organisasi masyarakat yang
peduli pada kehidupan rakyat kecil. Mereka itu yang harus kita angkat harkat
dan martabatnya sebagai manusia sesuai kodrat alam.
Pasca Pemilu 2019 partai demokrat menilai terjadi politik panas yang
berpeluang terjadinya perpecahan masyarakat akibat politik identitas dan
polarisasi yang terjadi karena calon presiden terfokus pada dua kubu oleh
karena itu kedepannya partai demokrat akan mengkampanyekan politik
cerdas melalui partai politik. Menjelang Pemilu 2024 partai Demokrat akan
bergabung dengan beberapa partai politik untuk koalisi memenuhi
presidential treshold 20% dan untuk sementara ini telah membangun
komunikasi yang baik dengan partai NasDem. Keberhasilan pelaksanaan
manajemen partai politik terutama dalam mencapai visi dan misi, tujuan dan
sasaran organisasi banyak dipengaruhi oleh efektifitas koordinasi pada
tingkat DPP, DPD dan DPC. Disamping itu kemampuan, loyalitas, keuletan,
moralitas dan militansi seorang kader sangat diperlukan bahkan menjadi
syarat utama untuk menjadi pimpinan/pengurus partai. Kader partai yang
akan kita bina tidak hanya dipersiapkan dalam kepemimpinan partai politik,
tetapi kader partai dalam segala lini, termasuk memimpin dalam masyarakat
dan pemerintahan. Program pengembangan partai untuk tumbuh dan kuat di
akar rumput, maka haruslah kita sadar bahwa Partai Demokrat tidak sekedar
sebagai wadah perpolitikan saja, tetapi harus berperan sebagai organisasi
masyarakat yang peduli pada kehidupan rakyat kecil.
Partai Demokrat dalam hal ini termasuk kekuatan politik di Indonesia
yang diperhitungkan oleh banyak orang, peluang besar akan terjadi
pemenangana utama pada Pemilu 2004 dan 2009. Oleh karena itu sangat
tepat kalau Partai Demokrat harus mempersiapkan program umum kedepan.
Penyusunan program kerja kedepan merupakan salah satu penyiapan
bingkai kerja bagi jajaran dan kader partai yang senantiasa berada dalam
96
POLITICON : Jurnal Ilmu Politik Vol.x No.x ; Hal xx - xx
Website : http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/politicon
ISSN : 2685-6670 ( Online )
97
POLITICON : Jurnal Ilmu Politik Vol.x No.x ; Hal xx - xx
Website : http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/politicon
ISSN : 2685-6670 ( Online )
98
POLITICON : Jurnal Ilmu Politik Vol.x No.x ; Hal xx - xx
Website : http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/politicon
ISSN : 2685-6670 ( Online )
mulai dari proses pra pendirian, proses pelembagaan, konflik internal hingga
proses konsolidasi dalam rangka membuat strategi pemenangan partai
menjelang Pemilu 2014. Berbagai peristiwa yang dilalui Partai NasDem
tersebut membuat kajian historis sangat mengakar. Hal ini disebabkan
karena dinamika internal partai NasDem begitu cepat berlalu dan kemudian
cepat bangkit pula guna suksesi Pemilu. Pada pra pendirian, Ormas Nasional
Demokrat sebagai lembaga yang melahirkan para pendiri Partai NasDem
harus mengalami masa-masa sulit yakni ditinggalkan oleh insiatornya Sri
Sultan Hamengkubuwono X, serta non aktifnya beberapa deklaratornya
seperti Khofifah Indarparawansa, Anies Baswedan, Ahmad Syafii Maarif,
Didik J. Rachbini, dan Budiman Sudjatmiko serta pengurus-pengurus daerah
lainnya. Sebabnya adalah dalam perjalanan membangun dan memperkuat
Ormas Nasional Demokrat kemudian lahir partai NasDem yang mempunyai
tujuan, ide dan gagasan yang sama dengan Ormas NasDem serta sekretariat
di alamat yang sama pula.
Pertanyaan yang kemudian timbul adalah apakah lahirnya Partai
NasDem memang diinginkan atau sebaliknya? Jawabannya sudah pasti
beragam, karena tentu para aktor politik yang tergabung dalam Ormas
Nasional Demokrat memiliki motif yang berbeda dalam menghadapi situasi
seperti itu. Peristiwa tersebut menjadi ujian pertama dalam pra pendirian
Partai NasDem, bahkan dalam dinamikanya terjadi fragmentasi di dalam
tubuh Ormas Nasional Demokrat antara tiga opsi dalam menentukan sikap
terhadap pembentukan Partai NasDem. Pertama, opsi yang menginginkan
Ormas NasDem untuk tetap pada bentuknya dan tidak dalam posisi
berpolitik praktis. Hal ini menyangkut dengan peran dan tujuan dari sebuah
gagasan besar restorasi tidak diukur dalam keterlibatannya di dalam hiruk
pikuk politik praktis namun akan lebih baik dalam Ormas. Sedangkan yang
kedua adalah opsi supaya Ormas seutuhnya terlibat dalam politik dengan
mentransformasikan lembaganya sebagai partai politik secara utuh. Alasan
yang mendukung opsi kedua ini berdasarkan sebuah keyakinan bahwa
99
POLITICON : Jurnal Ilmu Politik Vol.x No.x ; Hal xx - xx
Website : http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/politicon
ISSN : 2685-6670 ( Online )
restorasi akan terwujud melalui kekuasaan. Ketiga adalah opsi yang dianggap
sebagai akomodatif. Opsi ini menekankan penyatuan kubu yang setuju
membentuk partai dan yang tidak untuk kemudian melebur menjadi
kesatuan Ormas Nasional Demokrat dan mengamini pula adanya gagasan
untuk mengeksekusi nilai-nilai ideologi restorasi dalam bentuk Partai Politik.
dengan kata lain, opsi ketiga ini menyebutkan bahwa Ormas tetaplah Ormas
dan Partai NasDem sebagai entitas yang berbeda dari Ormas. Pilihan sulit
waktu itu harus diputuskan oleh Surya Paloh sebagai Ketua Umum untuk
menentukan arah dan langkah kedepannya Nasional Demokrat.
Pilihannya tentu antara menjadi Ormas seutuhnya, menjadi partai
politik, atau menapaki keduanya yakni sebagai Ormas dan Partai politik yang
berjalan beriringan. Atas berbagai pertimbangan akhirnya Surya Paloh
memutuskan untuk memilih opsi ketiga dimana keduanya adalah jalan
perjuangan dalam memasifikasi gerakan perubahan restorasi. Konsekuensi
logis dari kebijakannya tersebut kemudian berdampak pada mundurnya
sebagian basis-basis massa Ormas Nasional Demokrat yang merasa kecewa
apalagi keanggotaannya ada yang berasal dari PNS. Walaupuan demikian,
Partai NasDem masih tetap mendapatkan simpati dari masyarakat lewat
perkenalannya sebagai partai politik baru di stasiun-stasiun televisi.
Gelombang massa yang menjadi anggota baru baik di tingkat pusat sampai
daerah tidak terbendung lagi karena antusiasme masyarakat semakin tinggi.
Pada tataran pusat, Hary Tanoesoedibyo hadir menjadi orang baru dan
langsung mengisi posisi Ketua Dewan Pakar Partai NasDem. Partai NasDem
terus bergerak dengan terus mengupayakan kuantitas anggota bisa
menunjukan tren yang positif. Tetapi sebenarnya kematangan institusi belum
teruji seperti suprastruktur dan infrastruktur untuk bisa mengakomodasi
berbagai kekuatan dengan berbagai kepentingan politik. hal ini bisa dilihat
dari fenomena friksi antar kelompok di internal Partai NasDem. Keadaan
tersebut kemudian berkembang menjadi konflik antara loyalis Surya Paloh
dan Hary Tanoesoedibyo beberapa hari sebelum Kongres I Partai NasDem
100
POLITICON : Jurnal Ilmu Politik Vol.x No.x ; Hal xx - xx
Website : http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/politicon
ISSN : 2685-6670 ( Online )
101
POLITICON : Jurnal Ilmu Politik Vol.x No.x ; Hal xx - xx
Website : http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/politicon
ISSN : 2685-6670 ( Online )
mendapatkan penugasan dari partai. Adapun segala hal ihwal yang menjadi
kepentingan dalam partai NasDem telah dibatasi oleh aturan yang berlaku di
internal partai melalui mekanisme control partai.
Partai Nasional Demokrat (NasDem) adalah salah satu partai politik
Indonesia nasionalis-religius yang dicetuskan oleh Surya Paloh dan Sri Sultan
Hamengkubuwono X. Partai NasDem resmi dibentuk pada 26 Juli 2011
sementara partai ini berawal dari organiasasi kemasyarakatan kongres
pertama partai NasDem yang digelar pada 25-26 Januari 2013 memilih dan
menetapkan Surya Paloh sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP)
Partai NasDem dan mengikuti Pemilu perta pada 2014. Pada Pemilu kedua
partai NasDem yakni 2014 partai Nasdem menjadi salah satu partai yang
mengusung Joko Widodo sebagai presiden Republik Indonesia bahkan
hingga Pemilu 2019 lalu sehingga partai NasDem adalah partai yang
mendukung kebijakan pemerintah (koalisi pemerintah).
Salah satu keistimewaan dari partai NasDem yaitu menjadi partai
yang menganut politik gagasan restorasi Indonesia. Partai NasDem memiliki
komitmen untuk mempertahankan ataupun mengembalikan nilai-nilai
keindonesiaan. Selain itu partai NasDem mengedepankan politik tanpa
mahar dalam proses pencalonan dari partai NasDem sendiri. Saat ini partai
NasDem sangat fokus pada masalah kekerasan seksual secara kongkrit
dibuktikan dengan dibuatnya posko pengaduan kekerasan seksual di kantor
partai. Adapun proses kaderisasi pertai NasDem terdiri dari sayap partai
diantaranya Badan Advokasi Hukum (BAHU) Nasdem, Gerakan Massa Buruh
(Gemuruh), Liga Mahasiswa NasDem dan Gernita Malahayati NasDem.
Dalam proses penyelesaian problematika internal partai harus melalui
mekanisme internal yang harus diselesaikan dengan rapat terbatas internal
partai dan apabila dinamika internal belum dapat diselesaikan secara
musyawarah mufakat maka akan diberikan surat peringatan 1 hingga surat
peringatan 3 dan apabila ditemukan pelanggaran mendasar sesuai dengan
AD/ART partai maka akan dibawa ke Mahkamah Konstitusi Partai NasDem.
102
POLITICON : Jurnal Ilmu Politik Vol.x No.x ; Hal xx - xx
Website : http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/politicon
ISSN : 2685-6670 ( Online )
Partai NasDem dalam menyeleksi kader politik melalui sekolah politik partai
dengan pertimbangan kompetensi kader kemudian seleksi kader hingga
mendapatkan penugasan dari partai. Adapun segala hal ihwal yang menjadi
kepentingan dalam partai NasDem telah dibatasi oleh aturan yang berlaku di
internal partai melalui mekanisme control partai.
PENUTUP
Partai politik atau yang biasa disebut dengan Parpol merupakan salah
satu komponen atau organisasi yang memiliki orientasi pada kekuasaan.dan
berperan cukup penting dalam hal politik di suatu Negara. Dalam hal ini
kedua partai politik yang menjadi kajian disini untuk melihat perbandingan
antara Partai Politik NasDem dan Partai Demokrat DPW Sumatera Utara yang
sama-sama memiliki pedoman atau peran masing-masing. Partai Nasional
Demokrat (NasDem) adalah salah satu partai politik Indonesia nasionalis-
religius yang dicetuskan oleh Surya Paloh dan Sri Sultan Hamengkubuwono X
yang resmi dibentuk pada 26 Juli 2011. Adapun keistimewaan dari partai
NasDem yaitu menjadi partai yang menganut politik gagasan restorasi
Indonesia. Partai NasDem memiliki komitmen untuk mempertahankan
ataupun mengembalikan nilai-nilai keindonesiaan. Sedangkan Partai
Demokrat adalah salah satu partai politik Indonesia nasionalis-religius, partai
tengah yang menjunjung pluralisme dan menentang politik identitas. Partai
ini didirikan pada 9 September 2001 dan disahkan pada 27 Agustus 2003.
Keistimewaan yang terlihat disisi partai demokrat adalah memberdayakan
anak muda dalam kepngurusan karena salah satu motto partai demokrat
yaitu “muda adalah kekuatan”. Dalam konteks DPD Demokrat Sumut
menanggap bahwa peran partai politik sangat penting dalam pendidikan
politik masyarakat Sumatera Utara.
103
POLITICON : Jurnal Ilmu Politik Vol.x No.x ; Hal xx - xx
Website : http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/politicon
ISSN : 2685-6670 ( Online )
DAFTAR PUSTAKA
Aditya, Nicholas Ryan. “Kubu Kontra AHY Nilai AD/ART Partai Demokrat
Kongres V 2020 Abal-Abal.” Kompas.Com. Jakarta, March 9, 2021. Last
modified March 9, 2021. Accessed April 9, 2021.
https://nasional.kompas.com/read/2021/03/09/18135301/kubu-
kontra-ahy-nilai-ad-art-partai-demokrat-kongres-v-2020-abal-
abal?page=all.
Alfons, Atius. “AD/ART 2020 Demokrat Dinilai Pertanda Minimnya
Demokrasi Di Internal Partai.” DetikNews. Jakarta, March 14, 2021.
Last modified March 14, 2021. Accessed April 9, 2021.
https://news.detik.com/berita/d-5492542/adart-2020-demokrat-
dinilai-pertanda-minimnya-demokrasi-di-internal-partai.
Anggara, Sahya. Sistem Politik Indonesia. Edited by Beni Ahmad Saebani. Cet.
I. Bandung: CV Pustaka Setia, 2013.
Awaludin, Hamid. “Kudeta Dalam Partai Politik.” Kompas.Id. Jakarta, March 8,
2021. Last modified March 8, 2021. Accessed April 9, 2021.
https://www.kompas.id/baca/opini/2021/03/08/kudeta-dalam-
partai-politik/#.
Budiatri, Aisah Putri, Syamsuddin Haris, Lili Romli, Sri Nuryanti, Moch.
Nurhasim, Devi Darmawan, and Ridho Imawan Hanafi. “Resume
Penelitian Faksi Dan Konflik Internal Partai-Partai Politik Di Indonesia
Era Reformasi1.” Jurnal Penelitian Politik Vol. 14, no. 2 (December
2017): 265–279.
DetikNews, Tim detikcom -. “AHY Temui Tokoh Pendiri PD: SBY Penggagas
Partai Demokrat!” DetikNews2. Jakarta, March 3, 2021. Last modified
March 3, 2021. Accessed April 9, 2021.
https://news.detik.com/berita/d-5479305/ahy-temui-tokoh-pendiri-
pd-sby-penggagas-partai-demokrat/1.
DetikNews, Tim detikcom. “Kubu Moeldoko Daftar Kepengurusan PD, Begini
Aturan Main Di Kemenkumham.” DetikNews. Jakarta, March 16, 2021.
104
POLITICON : Jurnal Ilmu Politik Vol.x No.x ; Hal xx - xx
Website : http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/politicon
ISSN : 2685-6670 ( Online )
105
POLITICON : Jurnal Ilmu Politik Vol.x No.x ; Hal xx - xx
Website : http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/politicon
ISSN : 2685-6670 ( Online )
perselisihan-kepengurusan-parpol/.
Harbowo, Nikolaus. “Kalah Di Kemenkumham, Kubu Moeldoko Akan Tempuh
Jalur Hukum.” Kompas.Id. Jakarta, April 1, 2021. Last modified April 1,
2021. Accessed April 9, 2021.
https://www.kompas.id/baca/polhuk/2021/04/01/kalah-di-
kemenkumham-kubu-moeldoko-akan-tempuh-jalur-hukum/.
106