Anda di halaman 1dari 14

MENGELOLA PARTAI

POLITIK

KEARAH IDEOLOGI DAN


KADERISASI
BIODATA
Nama : Dr. I Nyoman Subanda, Drs,Msi.
Tempat/Tgl. Lahir : Singaraja, 22 Pebruari 1966
NPP. : 02.6.90.082
Pangkat/Gol. : Penata Muda/IIIC
Jabatan Akademik : Lektor
Agama : Hindu
Alamat : Perum. Tunjung Tutur kav.
Telkom Jl. Patih Nambi No
18x Ubung Kaja, Denpasar
Telp : (0361) 8443356 Hp. 081338704615

Riwayat Pendidikan:
S1. - Undiknas Denpasar tahun 1985-1990
- UNUD Denpasar Tahun 1985-1989
S2 . Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, 1992-1995
S3. Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya, 1998-2005

Jabatan Sekarang :
Dekan FISIPOL dan KPS S2 MAP
Pengertian Partai Politik

 Yunani – Partire = membagi

 Prancis – Partage = Terbagi

 Inggris – Part = Bagian


Part – dikembangkan menjadi
Partaking = Ikut serta
SIGMUND NEUMANN :
Partai politik adalah organisasi dari
aktivis-aktivis politik yang berusaha
untuk menguasai kekuasaan pemerintah
serta merebut dukungan rakyat atas
dasar persaingan dengan suatu
golongan atau golongan-golongan lain
yang mempunyai pandangan yang
berbeda
Meriam Budihardjo (1990:161)

Partai politik adalah suatu kelompok yang


terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai
orientasi, nilai-nilai dan cita-cita yang sama. Lebih
lanjut Budihardjo mengatakan bahwa Partai Politik
berorientasi untuk melaksanakan program-
programnya dan menempatkan anggota-anggotanya
dalam jabatan pemerintahan, dan berusaha untuk
memperoleh kekuasaan dlm pelaksanaan pemerintah
secara syah dengan tujuan dalam pemilihan umum
memperoleh suara mayoritas dalam badan legeslatif,
atau mungkin bekerja secara subversive untuk
memperoleh kekuasaan tertinggi dalam negara
Carl J. Friedrich

 Partai politik adalah sekelompok manusia


yang terorganisir secara stabil dengan tujuan
merebut atau mempertahankan penguasaan
terhadap pemerintah bagi pimpinan
partainya dan, berdasarkan penguasaan ini
memberikan kepada anggota partainya
kemanfaatan yang bersifat adiil maupun
materiil.
FUNGSI PARTAI POLITIK
 Political education (pendidikan politik)
 Political Socialization (sosialisasi politik)
 Political Selection (pemilihan pemimpin-pemimpin politik)
 Political Aggregation (pemanduan pemikiran politik)
 Interest articulation (memperjuangkan kepentingan rakyat)
 Political communication (melakukan tata-hubungan politik)
 Criticism of regime (mengeritik rezim yang memerintah)
 Simulating public opinion (membina opini masyarakat)
 Proposing candidates (mengusulkan calon)
 Choosing appointive officers (memilih pejabat-pejabat yang
akan diangkat)
 Responsibility for government (bertanggung jawab atas
pemerintah)
 Conflict management (menyelesaikan perselisihan)
 Unifying the government (mempersatukan pemerintah)
POLITICAL COMMUNICATION :
 THE INFORMATION SEEKING
THEORY

 THE USED AND GRATIFICATION


THEORY

 THE CULTURAL NORM THEORY


PARPOL IDEAL

1. PUNYA PROGRAM JELAS

2. TIDAK MEMICU KONFLIK

3. PERJUANGAN IDEOLIGIS TIDAK


PRAGMATIS
DUA JENIS PARTAI POLITIK
 Partai massa
Mengutamakan kekuatan berdasarkan
keunggulan jumlah anggota oleh karena itu
biasanya terdiri dari pendukung-pendukung dari
berbagai aliran politik dalam masyarakat yang
sepakat untuk bernaung di bawahnya dlm
memperjuangkan suatu program yang biasanya
luas dan agak kabur.
 Partai kader
Partai kader mengandalkan kualitas anggota,
keketatan organisasi dan disiplin kerja dari
anggota-anggotanya sebagai sumber kekuatan
utama
SISTEM PARTAI POLITIK
 Sistem Partai-Tunggal (one party system)
Merupakan satu-satunya partai dalam suatu negara,
maupun untuk partai yang mempunyai kedudukan
dominant diantara partai lainnya
 Sistem Dwi Partai (two party system )
Adanya dua partai atau adanya beberapa partai
tetapi dengan peranan dominant dari dua partai
 Sistem Multi partai (multy party system)
Dimana perbedaan ras, agama, atau suku bangsa
adalah kuat, dan dianggap pola multi partai lebih
mencerminkan keaneka ragaman budaya dan politik
Ideologi

 Ideologi secara Fungsional


Seperangkat gagasan tentang kebaikan
bersama/masyarakat atau negara
 Ideologi secara struktural
Sistem pembenaran seperti formula politik
atas kebijakan atau keputusan pemerintah
Ideologi Fungsional Terdiri 2 tipe

 Tipe Doktriner – komunisme


 Tipe Pragmatis – Libralisme
MODEL SISTEM POLITIK

INPUT PROSES OUTPUT


-DEMANDS THE POLITICAL -DECISION
-SUPPORT
SYSTEM
-RESOURCES
-POLICY
(INPRA
STRUKTUR) (SUPRA
STRUKTUR) -ACTION

POSES POLITIK
- INPRASTRUKTUR POLITIK
- PARPOL, MEDIA MASSA,
- INTEREST GROUP, CITIZEN, PRESSURE GROUP
-SUPRA STRUKTUR POLITIK
- LEGISLATIF, YUDIKATIF, EKSEKUTIF, LEMBAGA NEGARA LAIN

Anda mungkin juga menyukai