Anda di halaman 1dari 3

TOPIK 1-RUANG KOLABORASI

Kompetensi sosial emosional berdasarkan casel

Oleh
KELOMPOK 2
1. Lina Yanti Waruwu
2. Nur Lengkap Pandiangan
3. Vivi Atmaluvia Kudadiri

PPG PRAJABATAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2024
KASUS 2

Dua bulan telah berlalu sejak peristiwa di hari pertama yang lalu. Butet mulai terbiasa
dengan ritme pekerjaan yang dimilikinya. Meskipun demikian, Butet merasa lelah dan
kehilangan semangat memasuki bulan ketiga. Pada bulan ketiga ini merupakan jadwal
penilaian masa percobaan Butet sebagai guru baru. Butet merasa kesulitan mendekatkan
diri dengan siswa siswi di kelasnya. Ada lima siswa yang selalu tidak mengumpulkan
tugas mandiri dan seringkali mengabaikan peringatan yang diberikan oleh Butet saat
proses belajar mengajar berlangsung. Butet kemudian menjadi khawatir hasil evaluasi
tiga bulanan ini akan terpengaruh karena hal itu, sehingga Butet mencoba untuk
mendekati kelima siswa tersebut. Kelima siswa tersebut sama sekali tidak mengindahkan
panggilan dari Butet. Butet bingung dan merasa tidak berdaya.

Pertanyaan

1. Apakah masalah yang dihadapi Butet? Uraikan dengan padat dan jelas.
2. Sesuai dengan yang sudah dipelajari pada bagian sebelumnya, bagaimana penerapan
Kompetensi Sosial-Emosional (KSE) pada masalah tersebut?

Jawaban :

1. Masalah yang dihadapi butet yaitu butet lelah dan tidak semangat untuk mengajar
saat memasuki bulan ketiga. Kemudian, butet sulit untuk mendekatkan diri dengan
peserta didik di kelas tersebut. Hal lainnya yaitu bahwa butet dihadapkan kepada
persoalan peserta didik sebanyak lima orang yang tidak mengerjakan tugas mandiri
dan peserta didik tersebut tidak mengindahkan panggilan atau peringatan dari butet.
Hal ini yang menyebabkan butet khawatir akan penilaian evaluasi pada masa
percobaan butet sebagai guru di sekolah tersebut.
2. Penerapan kompetensi sosial emosional pada masalah tersebut yaitu :
 Self-awareness (Kesadaran diri) : butet harus memahami emosinya terkait situasi
yang terjadi di dalam kelas dan harus mengenali kekuatan dan kelemahan dirinya
dalam menghadapi tantangan di kelas karena berdasarkan kasus tersebut butet
terlihat sulit untuk mendekatkan diri kepada peserta didik.
 Self-management (Manajemen diri) : butet seharusnya mampu memahami
karakter dan emosi setiap peserta didik yang ada di kelas tersebut terutama pada
kelima peserta didik maka dari itu perlunya pendekatan dan menunjukkan
kepedulian yang tinggi agar mendapatkan respon dan keterbukaan dari kelima
peserta didik.
 Responsible decision making (Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab) :
butet harus mempertimbangkan konsekuensi dari keputusan yang diambil terkait
cara menangani siswa yang sulit diatur sehingga tidak menimbulkan hubungan
yang tidak harmonis anatara butet dan terutama kelima peserta didik dan butet
harus menerima keputusan terkait hasil evaluasi masa percobaan butet sebagai
guru baru.
 Social awareness (kesadaran sosial) : butet harus memahami kondisi latar
belakang peserta didik dan apa yang menjadi kebutuhan mereka. Tentu, terdapat
alasan mengapa siswa tersebut sulit untuk diatur dan tidak mengindahkan
perintah guru tertutama untuk mengerjakan tugas latihan. Butet harus melakukan
pendekatan secara personal kepada siswa dengan menanyakan apa penyebab
mereka sulit untuk mengumpulkan tugas.
 Relationship skills (keterampilan sosial) : butet harus menjaga hubungan baik
terhadap peserta didik dengan mengembangkan keterampilan komunikasi yang
efektif seperti memberikan instruksi dan arahan yang jelas, mudah dipahami,
serta menghindari konflik dengan siswa. Seperti butet dapat memberikan
apresiasi atau reward kepada peserta didik sehingga dalam proses pembelajaran
terjadi umpan balik antara guru dan siswa.

Anda mungkin juga menyukai