Anda di halaman 1dari 3

Pembelajaran Sosial Emosional

02.01.3-T1-3a Ruang Kolaborasi


PJKR - A

Judha Pranjaidat 22621299547

Dwiyan Wahyu Wicaksono 22621299546

Kasus I ( Pertanyaan diskusi )

1. Apakah masalah yang dihadapi Butet? Uraikan dengan padat dan jelas.

Masalah yang dihadapi oleh Butet adalah:

 Rasa khawatir dan cemas yang dialaminya sebelum memperkenalkan diri di depan
kelas baru.
 Kesulitan Butet dalam mencairkan suasana kelas dan merasa khawatir akan respon
yang diperolehnya saat dirinya berusaha mencairkan suasana kelas.
 Kesulitan Butet dalam mengatur prioritas karena baginya semua hal penting dan
mendesaknya untuk segera diselesaikan secepat mungkin.
 Pengalaman yang tidak menyenangkan saat pertama kali masuk ke dalam kelas, yaitu
air dijatuhkan ke atas kepala Butet dan Butet merasa malu dan tertekan oleh tawa dari
siswa yang hadir.

2. Sesuai dengan yang sudah dipelajari pada bagian sebelumnya, bagaimana penerapan
kompetensi Sosial-Emosional (KSE) pada masalah tersebut?

Penerapan Kompetensi Sosial-Emosional (KSE) yang dapat dilakukan pada masalah


yang dihadapi oleh Butet adalah sebagai berikut:

 Mengembangkan keterampilan emosi: Butet perlu mengembangkan kemampuan


untuk mengatur dan mengelola emosinya, sehingga ia dapat merespon situasi yang
tidak terduga seperti saat air dijatuhkan ke atas kepalanya dengan lebih tenang dan
tidak merasa tertekan.
 Membangun hubungan sosial: Butet perlu membangun hubungan sosial dengan siswa
di kelasnya agar dapat merasa lebih nyaman saat berada di kelas tersebut. Butet dapat
mencoba untuk berinteraksi dengan siswa dan menunjukkan minatnya pada kegiatan
yang disukai siswa.
 Mengembangkan keterampilan komunikasi: Butet perlu mengembangkan
keterampilan komunikasi agar dapat berinteraksi dengan siswa di kelasnya dengan
lebih efektif dan efisien. Butet juga perlu belajar bagaimana cara berkomunikasi
dengan siswa sehingga dapat menciptakan lingkungan kelas yang positif dan
mendukung.
 Mengembangkan keterampilan sosial: Butet perlu mengembangkan keterampilan
sosialnya agar dapat mengelola dan menyelesaikan konflik di dalam kelas secara
efektif. Butet dapat belajar bagaimana cara membangun hubungan yang baik dengan
siswa dan bagaimana cara mengatasi masalah dan konflik di dalam kelas.

Kasus II ( Pertanyaan diskusi )

1. Apakah masalah yang dihadapi Butet? Uraikan dengan padat dan jelas.
Masalah yang dihadapi Butet adalah sulit mendekatkan diri dengan siswa di
kelasnya, lima siswa yang tidak mengumpulkan tugas mandiri dan mengabaikan
peringatan yang diberikan oleh Butet, serta merasa bingung dan tidak berdaya dalam
menghadapi situasi tersebut.

2. Sesuai dengan yang sudah dipelajari pada bagian sebelumnya, bagaimana penerapan
Kompetensi Sosial-Emosional (KSE) pada masalah tersebut?
Kemampuan mengelola emosi: Butet perlu mengelola emosinya agar tidak
terbawa suasana hati yang negatif dari siswa yang tidak mengindahkan panggilannya.
Butet harus tetap tenang dan mencari cara untuk mendekati siswa-siswanya tanpa
membiarkan emosinya menguasai dirinya.
Kemampuan membina hubungan interpersonal yang positif: Butet perlu
meningkatkan kemampuan dalam membangun hubungan yang positif dengan siswa-
siswanya, sehingga siswa-siswa merasa nyaman dan mudah untuk berinteraksi dan
berbicara dengan Butet.
Kemampuan berkomunikasi yang efektif: Butet perlu meningkatkan kemampuan
komunikasinya dengan siswa-siswanya. Butet dapat memberikan feedback secara positif
pada siswa yang mengumpulkan tugas mandiri dan menjelaskan konsekuensi dari tidak
mengumpulkan tugas tersebut. Butet juga perlu memberikan penghargaan pada siswa-
siswa yang aktif dan patuh pada peraturan yang ada.
Kemampuan mengambil keputusan yang baik: Butet perlu mengambil keputusan
yang tepat dalam menghadapi siswa-siswa yang tidak patuh pada peraturan dan tidak
mengumpulkan tugas mandiri. Butet harus tetap objektif dan berpegang pada prinsip
yang adil dalam memberikan penilaian kepada siswa-siswa tersebut.

Kasus III ( Pertanyaan Diskusi )

1. Apakah masalah yang dihadapi Butet? Uraikan dengan padat dan jelas.
Masalah yang dihadapi Butet adalah sulitnya Butet untuk mendapatkan perhatian
dan respon positif dari para peserta didik di kelas. Butet merasa kesulitan untuk mencari
cara agar para peserta didik tertarik dan memperhatikan penjelasan Butet, sehingga Butet
merasa tidak dihargai dan merasa tidak berdaya.

2. Sesuai dengan yang sudah dipelajari pada bagian sebelumnya, bagaimana penerapan
kompetensi Sosial-Emosional (KSE) pada masalah tersebut?
Penerapan kompetensi Sosial-Emosional (KSE) yang bisa diterapkan pada
masalah ini adalah kemampuan untuk mengelola emosi dan stress. Butet sebaiknya
mengelola emosinya dengan cara yang lebih positif, seperti dengan mengajak diskusi
siswa-siswa di kelas dan mencari tahu apa yang menjadi masalah mereka. Butet juga
sebaiknya belajar untuk lebih sabar dan menghindari berteriak saat ingin diperhatikan
oleh siswa-siswanya, karena hal ini hanya akan membuat siswa-siswa merasa
terintimidasi dan tidak nyaman. Selain itu, Butet juga sebaiknya memperkuat hubungan
dengan siswa-siswanya dengan memperhatikan kebutuhan dan kepentingan mereka.
Butet dapat mencoba memahami dan mendukung perkembangan siswa-siswanya,
sehingga siswa-siswanya merasa dihargai dan direspek oleh Butet.

Anda mungkin juga menyukai