Anda di halaman 1dari 3

Deni Trihatnowo 22422299035

Saeful Bakhri 22423299576

Topik 1 – Ruang Kolaborasi


Kasus I
1. Apakah masalah yang dihadapi Butet? Uraikan dengan padat dan jelas.
Butet memiliki rasa khawatir apabila tidak bisa menghadapi situasi dan
kondisi baru di sekolah. Butet juga harus menghadapi siswa yang sebagaian
besar merupakan siswa yang sangat aktif dan suka menyalahi aturan yang
diberikan guru sebelumnya. Rasa khawatir yang dimiliki Butet berasal dari
kepribadian yang dimiliki oleh Butet yaitu kepribadian Butet yang sulit
bersosialisasi dan bergaul. Perasaan emosiaonal yamg harus dikontrol Butet
untuk menghadapi siswa tersebut, karena pertemuan tersebut merupakan
pertemuan awal Butet.

2. Sesuai dengan yang sudah dipelajari pada bagian sebelumnya, bagaimana


penerapan kompetensi Sosial-Emosional (KSE) pada masalah tersebut?
Menerapkan latihan berkesadaran penuh (mind fulness) sambil
mengembangkan kompetensi kesadaran diri (self awareness). Untuk mencapai
pemahaman kesadaran diri dan mampu mengenali emosinya, Butet dapat
mempraktikkan kesadaran penuh (mindfulness). Salah satu latihan diri yang dapat
digunakan adalah dengan teknik STOP, yaitu: S: Stop (berhenti sejenak), T: Take
a deep break (menarik nafas dalam), O: Observe (Mengamati apa yang terjadi
pada tubuh, pikiran dan perasaan). P: Proceed (Lanjutkan).

Kasus II
1. Apakah masalah yang dihadapi Butet? Uraikan dengan padat dan jelas!
Kebingungan dan rasa ketidak berdayaan yang dialami Butet disebabkan
oleh ketidakmampuannya dalam membangun relasi yang sehat dengan peserta
didiknya (relational skill). Selain itu, kebingungan yang dialami Butet juga dapat
disebabkan oleh kurangnya kesadaran sosial (social awareness) yang dimiliki
Butet. Hal ini menyebabkan ketidakmampuan Butet dalam berempati dan
mengambil perspektif yang baru dalam upaya mendekati peserta didik yang
bermasalah di kelasnya.
2. Sesuai dengan yang sudah dipelajari pada bagian sebelumnya, bagaimana
penerapan Kompetensi Sosial-Emosional (KSE) pada masalah tersebut?
Kemampuan mengelola emosi: Butet perlu mengelola emosinya agar tidak
terbawa suasana hati yang negatif dari siswa yang tidak mengindahkan
panggilannya. Butet harus tetap tenang dan mencari cara untuk mendekati siswa-
siswanya tanpa membiarkan emosinya menguasai dirinya.
Kemampuan membina hubungan interpersonal yang positif: Butet perlu
meningkatkan kemampuan dalam membangun hubungan yang positif dengan
siswasiswanya, sehingga siswa-siswa merasa nyaman dan mudah untuk
berinteraksi dan berbicara dengan Butet.
Kemampuan berkomunikasi yang efektif: Butet perlu meningkatkan
kemampuan komunikasinya dengan siswa-siswanya. Butet dapat memberikan
feedback secara positif pada siswa yang mengumpulkan tugas mandiri dan
menjelaskan konsekuensi dari tidak mengumpulkan tugas tersebut. Butet juga
perlu memberikan penghargaan pada siswasiswa yang aktif dan patuh pada
peraturan yang ada.
Kemampuan mengambil keputusan yang baik: Butet perlu mengambil
keputusan yang tepat dalam menghadapi siswa-siswa yang tidak patuh pada
peraturan dan tidak mengumpulkan tugas mandiri. Butet harus tetap objektif dan
berpegang pada prinsip yang adil dalam memberikan penilaian kepada siswa-
siswa tersebut.

Kasus III
1. Apakah masalah yang dihadapi Butet? Uraikan dengan padat dan jelas.
Siswa siswi yang dihadapi oleh Butet cukup pasif ketika proses
pembelajaran berlangsung. Sehingga, Butet merasakan kebingungan dalam
mengelola kelas, mengelola pembelajaran, karena siswa siswinya tidak memiliki
antusias ketika proses pembelajaran berlangsung. Sekali waktu Butet juga
merasa kesal karena tidak diperhatikan oleh siswa siswinya dengan berteriak di
dalam kelas.
2. Sesuai dengan yang sudah dipelajari pada bagian sebelumnya, bagaimana
penerapan kompetensi Sosial-Emosional (KSE) pada masalah tersebut?
Penerapan kompetensi Sosial-Emosional (KSE) yang bisa diterapkan pada
masalah ini adalah kemampuan untuk mengelola emosi dan stress. Butet
sebaiknya mengelola emosinya dengan cara yang lebih positif, seperti dengan
mengajak diskusi siswa-siswa di kelas dan mencari tahu apa yang menjadi
masalah mereka. Butet juga sebaiknya belajar untuk lebih sabar dan menghindari
berteriak saat ingin diperhatikan oleh siswa-siswanya, karena hal ini hanya akan
membuat siswa-siswa merasa terintimidasi dan tidak nyaman. Selain itu, Butet
juga sebaiknya memperkuat hubungan dengan siswa-siswanya dengan
memperhatikan kebutuhan dan kepentingan mereka. Butet dapat mencoba
memahami dan mendukung perkembangan siswa-siswanya sehingga siswa-
siswanya merasa dihargai dan direspek oleh Butet.

Anda mungkin juga menyukai