Anda di halaman 1dari 5

Pembelajaran Sosial Emosional

Topik 1 : Kompetensi Sosial Emosional berdasar Kerangka Collaborative for Academic,


Social, and Emotional Learning (CASEL)
02.01.3-T1-3a Ruang Kolaborasi

Biologi A Gelombang 2 Tahun 2022


1. Khoirun Nisa`

Latar Belakang
(konteks guru baru yang humanis, role model, dan belum berpengalaman)

Butet adalah seorang lulusan Sarjana Pendidikan yang sangat mencintai belajar dan berbagi ilmu
dengan orang lain. Visi yang dimilikinya adalah seluruh anak-anak di Indonesia, dapat
memperoleh pendidikan yang memadai supaya dapat menjadi generasi penerus bangsa yang
baik. Penerus bangsa yang menjunjung tinggi nilai nasionalisme dan toleransi dalam setiap
perbedaan individu.
Walau dirinya termasuk seorang pribadi yang sulit bersosialisasi dan bergaul, Butet selalu
bersemangat ketika dirinya menyiapkan materi dan metode untuk pembelajaran. Selain itu Butet
selalu memiliki kesulitan untuk mencairkan suasana sebelum memulai pembelajaran. Butet
seringkali merasa khawatir akan respon yang akan diperolehnya saat dirinya berusaha
mencairkan suasana kelas. Ia seringkali merasa dirinya sukar mengatur prioritas karena baginya
semua hal penting dan mendesaknya untuk segera menyelesaikan secepat mungkin.
Berikut adalah beberapa kasus yang terjadi pada Butet.

Kasus 1

Hari ini adalah pertama Butet masuk ke dalam kelas. Ia merasa sangat bersemangat namun juga
merasa khawatir. Saat orientasi guru baru, Butet diberi pengarahan bahwa Butet akan menjadi
wali kelas dari kelas yang sangat sulit dikelola. Sebagian besar anak-anak di kelas tersebut adalah
anak-anak yang sangat aktif dan seringkali tidak mau mengikuti aturan yang diberikan dari guru-
guru sebelumnya. Mendengar hal itu, Butet pun sudah mempersiapkan beberapa rencana dalam
memperkenalkan dirinya di depan kelas nantinya. Ketika mendekati masuk ke kelas, Butet
merasa khawatir namun cukup percaya diri bahwa dirinya akan mampu menghadapi mereka.
Waktu menunjukkan pukul 07.00 WIB tepat, Butet memasuki ruangan kelas dan tiba-tiba se-
ember air jatuh di atas kepala Butet. Seluruh kelas pun tertawa terbahak-bahak. Seketika itu juga
Butet terbelalak hingga wajahnya memerah. Butet rasanya ingin berteriak namun tidak mampu.
Butet hanya berjalan menuju meja guru dan langsung duduk sembari mengeringkan dirinya yang
basah kuyup.

Pertanyaan diskusi:
1. Apakah masalah yang dihadapi Butet? Uraikan dengan padat dan jelas.
a. Rasa khawatir dan kecemasan Butet sebelum memulai mengajar, karena dia menjadi
guru baru.
b. Butet memiliki masalah terkait kepribadiannya yang sulit untuk bersosialisasi dan
bergaul.
c. Butet kesulitan mencairkan suasana sebelum pembelajaran.
d. Butet mendapatkan tugas menjadi wali kelas dari kelas yang sangat sulit dikelola
e. Butet mendapatkan perlakuan yang tidak baik
2. Sesuai dengan yang sudah dipelajari pada bagian sebelumnya, bagaimana penerapan
kompetensi Sosial-Emosional (KSE) pada masalah tersebut?
a. Guru Butet: Berdasarkan Collaborative for Academic Social and Emotional Learning
(CASEL), Butet perlu menerapkan KSE pada komponen Self Management dan
Relationship Skill.
Self Management atau manajemen diri merupakan kemampuan untuk mengatur
emosi, pikiran, perilaku di berbagai situasi. Kemampuan ini juga berkaitan dengan
penanganan stres, mengontrol hasrat, bertahan menghadapi tantangan untuk
mencapai tujuan. Kompomenen ini harus diterapkan untuk menjaga semangat Butet
dalam melaksanakan pembelelajaran karena dengan ini Butet dapat mengelola
emosi yang dialaminya.
Sedangkan Relationship Skill atau kemampuan berelasi adalah kemampuan yang
berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk membangun dan memelihara suatu
hubungan yang sehat antara individu dan kelompok. Komponen ini diperlukan
sebagai upaya dari penyelesaian masalah dimana Butet merupakan pribadi yang
kurang bersosialisasi.
b. Siswa: Siswa di kelas yang memperlakukan Butet dengan tidak baik sebagaimana
pada kasus 1 membutuhkan penerapan KSE CASEL pada komponen Self Awareness
dan Social Awareness.
Komponen Self Awareness atau kesadaran diri adalah kemampuan untuk mengenali
diri secara akurat mengenai emosi, pikiran dan nilai atau value diri. Seseorang yang
memiliki kesadaran tinggi yang mampu mengenali keterkaitan antara perasaan,
tindakan dan pikiran yang dilakukan. Komponen ini perlu diterapkan pada siswa agar
mereka mampu mengenali emosi yang sedang dirasakan dan mampu berpikir dan
bertindak yang selaras.
Adapun komponen Social Awareness atau kesadaran sosial merupakan kesadaran
sosial yang berkaitan dengan kemampuan untuk bisa berempati dengan orang lain
dan mengambil perspektif dari berbagai sudut pandang. Dengan menerapkan
komponen ini, siswa akan lebih menghargai dan menghormati orang lain dalam
perspektif sosial termasuk Butet sebagai guru sekaligus wali kelas mereka.

Kasus 2

Dua bulan telah berlalu sejak peristiwa di hari pertama yang lalu. Butet mulai terbiasa dengan
ritme pekerjaan yang dimilikinya. Meskipun demikian, Butet merasa lelah dan kehilangan
semangat memasuki bulan ketiga. Pada bulan ketiga ini merupakan jadwal penilaian masa
percobaan Butet sebagai guru baru. Butet merasa kesulitan mendekatkan diri dengan siswa siswi
di kelasnya. Ada lima siswa yang selalu tidak mengumpulkan tugas mandiri dan seringkali
mengabaikan peringatan yang diberikan oleh Butet saat proses belajar mengajar berlangsung.
Butet kemudian menjadi khawatir hasil evaluasi tiga bulanan ini akan terpengaruh karena hal itu,
sehingga Butet mencoba untuk mendekati kelima siswa tersebut. Kelima siswa tersebut sama
sekali tidak mengindahkan panggilan dari Butet. Butet bingung dan merasa tidak berdaya.

Pertanyaan diskusi:
1. Apakah masalah yang dihadapi Butet? Uraikan dengan padat dan jelas.
a. Butet merasa lelah dan kehilangan semangat
b. Butet belum bisa mendekatkan diri kepada siswanya
c. Terdapat beberapa siswa yang tidak memperdulikan Butet hingga Butet merasa
bingung untuk berbuat apa.
2. Sesuai dengan yang sudah dipelajari pada bagian sebelumnya, bagaimana penerapan
kompetensi Sosial-Emosional (KSE) pada masalah tersebut?
a. Guru Butet: Berdasarkan pada kasus 2 yang dialami Butet, dia harus menerapkan KSE
CASEL komponen Self Management, Relationship Skill, dan Responsible Decision
Making.
Sebagaimana pada kasus 1 sebelumnya, Butet masih perlu melakukan penerapan
Self Management dan Relationship Making. Hal ini karena terdapat masalah berupa
rasa lelah dan hilang semangat yang mengharuskan Butet mengelola emosi yang
dirasakannya. Terdapat pula masalah terkait belum dekat antara Butet dan siswa,
Sehingga Butet perlu mengembangkan relasi sosialnya terhadap siswa.
Adapun Responsible Decision Making atau pengambilang keputusan dengan
bertanggung jawab adalah kemampuan yang berkaitan dengan pembuatan pilihan
konstruktif yang benar dan cara bertindak sesuai etis norma sosial dan keselamatan.
Komponen ini akan membantu Butet dalam penyelesaian masalah dan pengambilan
keputusan yang tepat pada permasalahan kasus 2.
b. Siswa: Siswa yang bermasalah pada kasus 2 ini perlu menerapkan komponen Self
Awareness dan Self Management. Sebagaimana pada kasus sebelumnya, siswa
masih perlu mengenai emosi yang dirasakan dan menyadari apa kesalahannya
sehingga perlu menerapkan Self Awareness. Self Management yang diterapkan pada
siswa akan membantu siswa dalam mengelola emosi yang dirasakannya. Sehingga
dengan demikian dapat membantunya dalam tahap selanjutnya yaitu penyelesaian
masalah.

Kasus 3

Satu semester akhirnya berhasil dilalui oleh Butet dengan segala tantangan dan peristiwa yang
beragam. Butet merasa senang walaupun masih sering khawatir dirinya belum mampu menjadi
contoh yang baik untuk anak-anak. Beberapa kali di kelas, Butet sering berteriak saat ingin
diperhatikan. Butet merasa bersalah karena harus berteriak-teriak seperti itu, namun Butet pun
bingung harus bagaimana mencari perhatian siswa-siswanya itu. Akhirnya Butet pun
memutuskan untuk memberikan tugas di beberapa mata pelajaran. Hal ini dilakukan Butet
dengan harapan ada siswa yang bingung dan bertanya kepada Butet terkait tugas tersebut.
Setelah tugas diberikan, Butet menanti siswa-siswinya akan bertanya, namun kenyataannya tidak
ada yang bertanya. Butet kemudian merasa diabaikan dan merasa dirinya semakin tidak berdaya.

Pertanyaan diskusi:
1. Apakah masalah yang dihadapi Butet? Uraikan dengan padat dan jelas.
a. Siswa-siswa di kelas tidak memperhatikan walaupun Butet sudah berteriak untuk
mendapatkan perhatian siswanya di kelas
b. Butet diabaikan oleh siswanya, ditandai dengan tidak ada siswa yang bertanya saat
Butet memberikan tugas
2. Sesuai dengan yang sudah dipelajari pada bagian sebelumnya, bagaimana penerapan
kompetensi Sosial-Emosional (KSE) pada masalah tersebut?
a. Guru Butet: Berdasarkan permasalahan pada kasus 3, Butet harus menerapkan KSE
CASEL pada komponen Self Awareness, Self Management, dan Relationship Skill.
Penerapan Self Awareness dilakukan supaya Butet dapat memahami emosi yang
sedang dirasakan dan mengenail nilai dan value yang dimilikinya bahwa Butet
memiliki kemampuan dan kemauan yang besar.
Self Management juga perlu dilakukan untuk membantu Butet dalam mengelola
emosi sehingga tidak terus-terusan merasa kebingungan dan tidak berdaya. Adapun
komponen Relationship Skill akan dapat meningkatkan relasi Butet dan siswanya dan
akan mengatasi permasalahan yang ada.
b. Siswa: Siswa yang ada di kelas tersebut perlu menerapkan komponen Self Awareness
dan Relationship Skill. Siswa harus mengenali emosi dan pikiran mereka sehingga
akan mampu melakukan apa yang sesuai dengan yang dirasakan. Siswa juga harus
menerapkan komponen Relationship Skill dengan Butet.

Anda mungkin juga menyukai