Anda di halaman 1dari 22

KOMPETENSI SOSIAL EMOSIONAL

BERDASAR KERANGKA COLLABORATIVE


FOR ACADEMIC, SOCIAL, AND EMOTIONAL
LEARNING (CASEL)

STUDI KASUS TERKAIT


PEMBELAJARAN SOSIAL DAN
EMOSIONAL
KIMIA-001
SMAN 1 PADANG

KONTEKS : GURU BARU


HUMANIS
ROLE MODEL

BELUM BERPENGALAMAN
HUMANIS ROLE MODEL
guru yang mampu guru tersebut mampu BELUM
memanusiakan melaksanakan
BERPENGALAMAN
manusia. tugasnya dengan cara
Artinya bersifat yang baik dan betul,
manusiawi tanpa sehingga menjadi
adanya tekanan, panutan bagi peserta
paksaan maupun didiknya.
kekerasan
introduce
ABOUT BUTET
Lulusan Sarjana Pendidikan sangat mencintai belajar dan berbagi ilmu dengan orang lain

Visi :
seluruh anak-anak di Indonesia, dapat memperoleh pendidikan yang memadai supaya dapat
menjadi generasi penerus bangsa yang baik. Penerus bangsa yang menjunjung tinggi nilai
nasionalisme dan toleransi dalam setiap perbedaan individu.

introduce
ABOUT BUTET
Pribadi yang sulit bersosialisasi dan bergaul
Namun, selalu bersemangat ketika dirinya menyiapkan materi dan metode untuk pembelajaran

Seringkali merasa khawatir akan respon yang akan diperolehnya saat dirinya berusaha mencairkan
suasana kelas

Seringkali merasa khawatir akan respon yang akan diperolehnya saat dirinya berusaha mencairkan
suasana kelas

Seringkali merasa dirinya sukar mengatur prioritas karena baginya semua hal penting dan
mendesaknya untuk segera menyelesaikan secepat mungkin.
Kasus 1
Hari ini adalah pertama Butet masuk ke dalam kelas. Ia merasa sangat bersemangat namun
juga merasa khawatir. Saat orientasi guru baru, Butet diberi pengarahan bahwa Butet akan
menjadi wali kelas dari kelas yang sangat sulit dikelola. Sebagian besar anak-anak di kelas
tersebut adalah anak-anak yang sangat aktif dan seringkali tidak mau mengikuti aturan yang
diberikan dari guru-guru sebelumnya. Mendengar hal itu, Butet pun sudah mempersiapkan
beberapa rencana dalam memperkenalkan dirinya di depan kelas nantinya. Ketika mendekati
masuk ke kelas, Butet merasa khawatir namun cukup percaya diri bahwa dirinya akan
mampu menghadapi mereka. Waktu menunjukkan pukul 07.00 WIB tepat, Butet memasuki
ruangan kelas dan tiba-tiba se-ember air jatuh di atas kepala Butet. Seluruh kelas pun
tertawa terbahak-bahak. Seketika itu juga Butet terbelalak hingga wajahnya memerah. Butet
rasanya ingin berteriak namun tidak mampu. Butet hanya berjalan menuju meja guru dan
langsung duduk sembari mengeringkan dirinya yang basah kuyup.

Analisis Problem
1.
PROBLEM 1
Kekhawatiran yang dimiliki oleh Butet Ketika ia dipilih menjadi wali kelas dengan
karakteristik anak yang sangat aktif dan sering tidak mengikuti aturan yang diberikan
oleh guru.

PROBLEM 2
Khawatir namun percaya diri Ketika akan menghadapi siswa pada pertemuan
pertama.

PROBLEM 3
Butet tidak disambut baik oleh peserta didik. Butet sengaja dikerjai oleh peserta didik
(disiram dengan air)
Analisis Problem

1. Self-awareness 2. Self -management


(Kesadaran diri) (Manajemen diri)
Butet telah memiliki kesadaran diri Butet telah memiliki kemampuan manajemen
dilihat dari usaha yang ia siapkan diri yang cukup baik hal itu dilihat dari Tindakan
untuk mengatasi kekhawatiran dan bbutet yang tetap berusaha tenang/diam dan
rasa kurang percaya diri dengan tidak marah saat terjadi peristiwa yang tak biasa
mempersiapkan beberapa rencana tersebut, namun disini Butet masih perlu
dalam memperkenalkan diri di manajemen kontrol emosi yang lebih baik lagi
kelas. terkait ekspresi wajah yang memerah.
Analisis Problem

3. Responsible decision making 4. social awareness


(Pengambilan keputusan yang (kesadaran sosial)
bertanggung jawab) Pada aspek ini Butet diarahkan untuk
Sebaiknya butet mengambil keputusan guna
melihat perspektif terkait klarifikasi yang
untuk mengkondisikan kelas yang lebih
diberikan peserta didik, dan ia harus tetap
kondusif, seperti peserta didik diminta untuk
bersikap layaknya seorang guru yang
memberikan kejelasan terkait penyebab
menjadi teladan walaupun dalam kondisi
terjadinya peristiwa tersebut dan kemudian
atau peristiwa yang tidak mengenakkan
siswa diminta untuk meminta maaf atas
pada dirinya.
keributan yang telah terjadi.
Analisis Problem

5. Relationship skills
(keterampilan sosial)

Ketika peristiwa tersebut berlangsung, setelah terjadinya klarifikasi terkait


peristiwa tersebut, Butet sebaiknya meminta izin sebentar kepada peserta
didik untuk membersihkan tubuh sebelum melangsungkan pembelajaran.
Kasus 2
Dua bulan telah berlalu sejak peristiwa di hari pertama yang lalu. Butet mulai terbiasa dengan
ritme pekerjaan yang dimilikinya. Meskipun demikian, Butet merasa lelah dan kehilangan
semangat memasuki bulan ketiga. Pada bulan ketiga ini merupakan jadwal penilaian masa
percobaan Butet sebagai guru baru. Butet merasa kesulitan mendekatkan diri dengan siswa
siswi di kelasnya. Ada lima siswa yang selalu tidak mengumpulkan tugas mandiri dan
seringkali mengabaikan peringatan yang diberikan oleh Butet saat proses belajar mengajar
berlangsung. Butet kemudian menjadi khawatir hasil evaluasi tiga bulanan ini akan
terpengaruh karena hal itu, sehingga Butet mencoba untuk mendekati kelima siswa tersebut.
Kelima siswa tersebut sama sekali tidak mengindahkan panggilan dari Butet. Butet bingung
dan merasa tidak berdaya.

Analisis Problem
1.
PROBLEM 1
Hilangnya semangat dan perasaan Lelah yang dimiliki oleh Butet Ketika memasuki bulan
ketiga yang disebabkan oleh Butet belum memahami dengan baik karakteristik peserta
didik di kelasnya.

PROBLEM 2
Butet mengalami kesulitan mendekatkan diri dan menghadapi 5 siswa di kelasnya yang
selalu mengabaikan peringatan yang ia berikan dan ia khwawatir hal itu akan mempengaruhi
penilaian terhadap dirinya.

PROBLEM 3
Butet bingung dan merasa tidak berdaya ketika siswa tidak mengindahkan panggilan
yang diberikan oleh Butet.
Analisis Problem

1. Self-awareness 2. Self -management


(Kesadaran diri) (Manajemen diri)
Butet menyadari mengenai
Butet telah berusaha memanajemen atau
dirinya sendiri terkait
mengatur emosinya dengan baik yaitu dengan
perasaan dan emosi yang dia
memberikan peringatan yang berulang kepada
miliki Ketika memasuki bulan
peserta didiknya dan walau diabaikan dia terus
ketiga yaitu kurang semangat
berusaha untuk memberikan perintagatan atau
dan Lelah.
panggilan.
Analisis Problem

3. Responsible decision making 4. social awareness


(Pengambilan keputusan yang (kesadaran sosial)
bertanggung jawab) Kesadaran sosial dimiliki Butet perlu
ditingkatkan hal itu dilihat dari
Dalam pengambilan keputusan yang
peringatan/panggilan berulang yang ia
bertanggungjawab ketika peringatan terus
lakukan, seharusnya Butet juga
diabaikan sebaiknya Butet mencoba upaya lain
menyadari dan melakukan observasi
dalam mendekatkan diri kepada siswa dengan
terkait minat dan motivasi belajar dari
memahami karakteristik peserta didik terlebih
peserta didik, sehingga memberikan
dahulu.
rencana tindak lanjut.
Analisis Problem

5. Relationship skills
(keterampilan sosial)
Agar dapat menjalin hubungan yang baik dan efektif dengan peserta didik
sebaiknya Butet mengenal terlebih dahulu latar belakang dan karakteristik yang
berbeda dari peserta didik dengan mendekati peserta didik tersebut.
Kasus 2
Satu semester akhirnya berhasil dilalui oleh Butet dengan segala tantangan dan peristiwa
yang beragam. Butet merasa senang walaupun masih sering khawatir dirinya belum mampu
menjadi contoh yang baik untuk anak-anak. Beberapa kali di kelas, Butet sering berteriak
saat ingin diperhatikan. Butet merasa bersalah karena harus berteriak-teriak seperti itu,
namun Butet pun bingung harus bagaimana mencari perhatian siswa-siswanya itu. Akhirnya
Butet pun memutuskan untuk memberikan tugas di beberapa mata pelajaran. Hal ini
dilakukan Butet dengan harapan ada siswa yang bingung dan bertanya kepada Butet terkait
tugas tersebut. Setelah tugas diberikan, Butet menanti siswa-siswinya akan bertanya, namun
kenyataannya tidak ada yang bertanya. Butet kemudian merasa diabaikan dan merasa
dirinya semakin tidak berdaya.

Analisis Problem
1.
PROBLEM 1
Masih sering khawatir dirinya belum mampu menjadi contoh yang baik
untuk anak-anak

PROBLEM 2
kurangnya refleksi diri yang dilakukan oleh Butet sehingga ia malah berlarut-larut dan
menyalahkan diri karena harus berteriak-teriak

PROBLEM 3
upaya yang telah dilakukan Butet dalam mengambil perhatian siswa tidak memberikan
hasil yang sesuai dengan harapan ekspektasi Butet.
Analisis Problem

1. Self-awareness 2. Self -management


(Kesadaran diri) (Manajemen diri)
mampu menyadari dan
Manajemen emosi yang dimiliki Butet masih
mengenali perasaan yang
belum stabil hal ini dilihat dari Tindakan yang ia
ada dalam dirinya melalui
lakukan yaitu berteriak untuk mengambil
pernyataan belum mampu perhatian dikarenakan ia telah kebingungan
menjadi contoh yang baik dalam menentukan keputusan Tindakan.
serta perasaan bersalah yang
ia miliki setelah berteriak
kepada peserta didik.
Analisis Problem

3. Responsible decision making (Pengambilan keputusan yang


bertanggung jawab)
Keputusan yang diambil Butet untuk mengambil perhatian siswa dengan berteriak dan
memberikan penugasan menurut kami belum tepat hal ini dikarenakan kurangnya
pemahaman Butet terhadap karakteristik peserta didik. Dalam penentuan pengambilan
keputusan sebaiknya Butet melakukan observasi terhadap minat dan biaya belajar peserta didik
terlebih dahulu

4. social awareness (kesadaran sosial)


Ketika Butet berteriak-teriak kepada peserta didik hal itu dikhawatirkan akan berpengaruh kepada
mental dan memunculkan perasaan takut kepada peserta didik.
Analisis Problem

5. Relationship skills
(keterampilan sosial)

sebaiknya butet melakukan pendekatan individu kepada peserta didik


dalam memahami karakteristik peserta didik yang beragam

Anda mungkin juga menyukai