PROPOSAL
OLEH
LALA INDRAWATI
193010204004
Akhir kata penulis berharap semoga Proposal ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang membacanya.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul.....................................................................................................................
Lembar Persetujuan............................................................................................................
Lembar Pengesahan.............................................................................................................
Abstrak..................................................................................................................................
Kata Pengantar....................................................................................................................
Daftar Isi...............................................................................................................................
Daftar Tabel.........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................
1.2. Fokus Penelitian...........................................................................................................
1.3. Rumusan Masalah........................................................................................................
1.4. Tujuan Penelitian.........................................................................................................
1.5. Manfaat Penelitian.......................................................................................................
1.6. Definisi Istilah...............................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................
2.1 Hakikat Pembelajaran PPKn.......................................................................................
2.2 Model Pembelajaran .....................................................................................................
2.2.1 Pengertian Model Pembelajaran PBL...............................................................
2.2.2 Langkah Pembelajaran PBL..............................................................................
2.2.3 Kelebihan dan Kekurangan Model PBL...........................................................
2.2.4 Pembelajaran PBL disertai Peta Konsep..........................................................
2.2.5 Kelebihan dan Kekurangan Peta Konsep.........................................................
2.3 Kemampuan Berpikir Kritis.........................................................................................
2.4 Hipotesis Penelitian........................................................................................................
BAB III METODOLOGI PENELITIAN..........................................................................
3.1 Jenis Penelitian...............................................................................................................
3.2 Subjek Penelitian...........................................................................................................
3.3 Rancangan Penelitian....................................................................................................
3.3.1 Tahap Persiapan..................................................................................................
3.3.2Tahap Pelaksanaan...............................................................................................
3.4 Asumsi Penelitian...........................................................................................................
3.5 Instrumen Penelitian.....................................................................................................
3.6 Teknik Pengumpulan Data...........................................................................................
3.7 Teknik Analisis Data.....................................................................................................
3.8 Validasi Instrumen.........................................................................................................
3.9 Uji Coba Pembelajaran.................................................................................................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...................................................
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
Tabel 1.1
Sintaks Pembelajaran PBL
Fase Aktifitas Guru
Fase 1 Menjelaskan tujuan pembelajaran, logistik
Mengorientasikan peserta didik pada suatu yang diperlukan, memotivasi peserta didik
masalah. untuk terlibat aktif pada aktivitas pemecahan
masalah.
Fase 2 Membantu peserta didik membatasi dan
Mengorganisasi peserta didik untuk belajar. mengorganisasi tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah yang dihadapi.
Fase 3 Mendorong peserta didik mengumpulkan
Membimbing penyelidikan individu maupun informasi yang sesuai, melaksanakan
kelompok. eksperimen, dan mencari untuk penjelasan
dan pemecahan.
Fase 4 Membantu peserta didik merencanakan dan
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. menyiapkan karya yang sesuai seperti
laporan, vidio, dan model serta membantu
mereka untuk berbagi tugas dengan
temannya.
Fase 5 Membantu peserta didik melakukan refleksi
Menganalisis dan mengevaluasi terhadap penyelidikan dan proses-proses yang
proses pemecahan masalah digunakan selama berlangsungnya pemecahan
masalah.
Berdasarkan tabel diatas maka dapat dijelaskan bahwa sintak pembelajaran PBL adalah
memberikan suatu permasalahan kepada peserta didik, mendiagnosis masalah, pendidik
membimbing suatu proses pengumpulan data individu maupun kelompok, mengembangkan
dan menyajikan hasil karya, menganalisis, mengevaluasi proses serta hasil. Model
pembelajaran berbasis masalah dapat diterapkan melalui kegiatan individu dan kegiatan
kelompok. Penerapan tersebut tergantung pada tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan
pada materi yang diajarkan. Apabila materi yang diajarkan memerlukan pemikiran yang dalam
maka sebaiknya pembelajaran dilakukan melalui kegiatan kelompok atau sebaliknya.
2.2.3 Kelebihan dan Kekurangan Model PBL.
Adapun kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran PBL adalah sebagai
berikut :
1. Kelebihan.
a. Peserta didik didorong untuk memiliki kemampuan memecahkan masalah
dalam situasi nyata.
b. Peserta didik dapat memiliki kemampuan membangun pengetahuannya
sendiri melalui aktivitas belajar.
c. Pembelajaran berfokus pada masalah sehingga materi yang tidak ada
hubungannya tidak dipelajari peserta didik. Hal tersebut menggurangi beban
peserta didik dengan menghafal atau menyimpan informasi.
d. Terjadi aktivitas ilmiah pada peserta didik melalui kerja kelompok.
e. Peserta didik memiliki kemampuan menilai kemajuan belajarnya sendiri.
f. Peserta didik memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi ilmiah
dalam kegiatan diskusi atau presentasi hasil pekerjaan mereka.
g. Kesulitan belajar peserta didik secara individual dapat diatasi melalui kerja
kelompok dalam bentuk peer teaching.
2. Kekurangan.
a. Peserta didik tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa
masalah yang dipelajari sulit untuk dipercayakan. Maka peserta didik akan
merasa ragu untuk mencoba.
b. Keberhasilan model pembelajaran PBL membutuhkan cukup waktu untuk
persiapan.
c. PBL tidak dapat diterapkan untuk setiap materi pelajaran, ada bagian guru
berperan aktif dalam menyajikan materi. PBL lebih cocok untuk pembelajaran
yang menuntut kemampuan tertentu yang kaitannya dengan pemecahan
masalah.
d. Dalam suatu kelas yang memiliki tingkat keragaman peserta didik yang tinggi
maka akan terjadi kesulitan dalam pembagian tugas.
2.2.4 Pembelajaran PBL disertai Peta Konsep.
Pembelajaran PBL merupakan model pembelajaran yang berorientasikan pada sebuah
penemuan. Peta konsep adalah ilustrasi dari grafis konkret yang mengindikasikan bagaimana
sebuah konsep tunggal dihubungkan kekonsep-konsep lain pada kategori yang sama, merupakan
alat mencatat yang kreatif, efektif, dan akan memetakan pikiran secara harifah. Peta konsep
digunakan untuk memecahkan masalah dalam pembelajaran dengan menggunakan materi yang
banyak sehingga disertai peta konsep dapat membantu pemahaman peserta didik dalam
menguasai konsep-konsep materi.
Penggunaan peta konsep dalam proses pembelajaran akan memberikan manfaat bagi
peserta didik, yaitu (1) menyelidiki apa yang telah diketahui peserta didik, (2) belajar bagaimana
cara belajar dan (3) sebagai alat evaluasi belajar. Agar pemahaman terhadap peta konsep lebih
jelas maka dijelaskan ciri-ciri peta konsep sebagai berikut:
1) Peta konsep adalah suatu cara untuk memperlihatkan konsep-konseo dan proposi suatu
bidang studi.
2) Suatu peta konsep merupakan gambar dua dimensi dari suatu bidang studi, atau suatu
bagian dari bidang studi. Ciri inilah yang dapat memperlihatkan hubungan proposional
antara konsep-konsep.
3) Tidak semua konsep mempunyai bobot yang sama, ini berarti ada konsep yang lebih
inklusif dari konsep-konsep lain.
4) Bila dua atau lebih konsep digambarkan suatu hierarki pada peta konsep tersebut.
Adapun langkah-langkah dalam membuat peta konsep menurut Arends didalam buku
Trianto adalah sebagai berikut:
Tabel 1.2
Sintaks dalam Pembuatan Peta Konsep
Langkah 1 Mengidentifikasi ide pokok atau prinsip yang melingkupi sejumlah
konsep.
Langkah 2 Mengidentifikasi ide - ide atau konsep – konsep sekunder yang
menunjang ide utama.
Langkah 3 Menempatkan ide – ide utama di tengah atau dipunjak peta tersebut.
Langkah 4 Mengelompokkan ide – ide sekunder disekeliling ide utama yang secara
visual menunjukan hubungan ide-ide tersebut dengan ide utama.
1. Kelebihan.
a. Dapat meningkatkan pemahaman peserta didik, karena peta konsep
merupakan cara belajar yang mengembangkan proses belajar bermakna.
b. Dapat meningkatkan keaktifan dan kreatifitas berpikir peserta didik.
c. Akan memudahkan peserta didik dalam belajar.
2. Kekurangan.
a. Dalam menyusun peta konsep membutuhkan waktu yang cukup lama,
sedangkan waktu yang tersedia didalam kelas sangat terbatas.
b. Peserta didik sulit menentukan konsep-konsep yang terdapat dalam materi yang
dipelajari.
c. Peserta didik sulit untuk menentukan kata penghubung untuk menghubungkan
konsep yang satu dengan konsep yang lainnya.
2.3 Kemampuan Berpikir Kritis
2.3.1 Pengertian Kemampuan Berpikir Kritis
Berpikir kritis adalah proses yang melibatkan operasi mental seperti, induksi, deduksi,
klasifikasi, dan penalaran. Menurut Enis sebagaimana dikutip dalam Fisher (2009:4) berpikir
kritis merupakan cara berpikir reflektif yang masuk akal atau berdasarkan nalar untuk
menentukan apa yang akan dikerjakan dan diyakini.
Menurut Halpen sebagaimana dikutip dalam Achmad (2007: 1) berpikir kritis adalah
memberdayakan keterampilan atau strategi kognitif dalam menentukan tujuan. Proses tersebut
dilalui setelah menentukan tujuan, mempertimbangkan, dan mengacu langsung kepada sasaran
merupakan bentuk berpikir yang perlu dikembangkan dalam rangka memecahkan masalah,
merumuskan kesimpulan, mengumpulkan berbagai kemungkinan, dan membuat keputusan
ketika menggunakan semua keterampilan tersebut secara efektif dalam konteks dan tipe yang
tepat. Berpikir kritis juga merupakan kegiatan mengevaluasi, mempertimbangkan kesimpulan
yang akan diambil manakala menentukan beberapa factor pendukung untuk membuat keputusan.
Berpikir kritis juga merupakan kegiatan mengevaluasi, mempertimbangkan kesimpulan yang
akan diambil manakala menentukan beberapa factor pendukung untuk membuat keputusan.
Berpikir kritis juga biasa disebut directed thinking, sebab berpikir langsung kepada focus yang
akan dituju
2.3.2 Tujuan Berpikir Kritis
Tujuan berpikir kritis diantaranya adalah untuk :
a. Mencapai pemahaman yang mendalam. Pemahaman membuat kita mengerti maksud
dibalik ide yang mengarahkan hidup kita setiap hari. Pemahaman mengungkapkan
makna dibalik suatu kejadian.
b. Menentukan jawaban. Pemikiran kritis meneliti proses berpikir mereka sendiri dan proses
berpikir orang lain untuk mengetahui apakah proses berpikir mereka masuk akal.
c. Meneliti proses berpikir mereka sendiri pada saat menulis, memcahkan masalah,membuat
keputusan, atau mengambangkan sebuah proyek.
d. Mengevaluasi pemikiran tersirat dari apa yang telah mereka dengar dan baca.
e. Menganalisis tingkat mental untuk menguji tingkat keandalannya.
2.3.3 Indikator Berpikir Kritis.
Menurut Ennis terdapat lima tahap berpikir kritis dengan masing masing indikatornya
sebagai berikut:
1. Memberikan penjelasan sederhana (elementari clarification).
2. Membangun keterampilan dasar (basic support).
3. Membuat inferensi atau menyimpulkan (inferring).
4. Memberikan penjelasan lebih lanjut (advanced clarification).
5. Mengatur strategi dan taktik (strategies and tactics).
Tabel 1.3
Indikator dan Keterangan Berpikir Kritis
No Indikator Berpikir Kritis Keterangan
1 Memberikan penjelasan Menganalisis pernyataan, mengajukan dan
sederhana. menjawab pertanyaan klarifikasi.
2 Membangun keterampilan dasar. Menilai kredibilitas suatu sumber, meneliti, menilai
hasil penelitian.
3 Membuat Inferensi. Mereduksi dan menilai deduksi, menginduksi dan
menilai induksi, membuat dan menilai
penilaian yang berharga.
4 Membuat penjelasan lebih lanjut. Mendefinisikan istilah, menilai definisi,
mengidentifikasi asumsi.
5 Mengatur strategi dan taktik. Memutuskan sebuah tindakan, berinteraksi
dengan orang lain.
Lilis, L. (2019). Berpikir Kritis & PBL (Problem Based Learning). Surabaya: Media Sahabat
Cendekia.