PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cara pandang bidan dapat sering disebut dengan paradigma kebidanan. Pada makalah
ini, akan dibahas tentang paradigma kebidanan beserta komponen yang berkaitan dengan
paradigma kebidanan.
Dalam konsep kebidanan kita mengenal adanya istilah paradigma dan asuhan
kebidanan. Sebagaimana kita tahu paradigma berasal dari bahasa Latin/Yunani, yang berarti
model/pola. Paradigma juga berarti pandangan hidup, pandangan suatu disiplin ilmu/profesi.
Sedangkan istilah asuhan kebidanan adalah penerapan fungsi, kegiatan, dan tanggung jawab
bidan dalam pelayanan yang diberikan kepada klien yang memiliki kebutuhan dan atau
masalah kebidanan (kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, keluarga, kesehatan
reproduksi ,dan pelayanan kesehatan masyarakat). Dalam penjelasannya paradigma dan
asuhan kebidanan memiliki keterkaitan atau timbal balik.
Dalam konsep kebidanan, paradigma dan asuhan kebidanan memiliki peran yang
berkaitan. Namun masih banyak sebagian orang yang belum mengetahui keterkaitan
keduanya. Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis akan memberikan penjelasan mengenai
keterkaitan keduanya yakni manfaat paradigma dikaitkan asuhan kebidanan. Diharapkan
makalah ini memberikan informasi dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan
bagi kita semua, amin.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
D. Manfaat
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Paradigma adalah cara pandang seseorang terhadap suatu objek. Jika dikaitkan
dengan kebidanan maka Paradigma Kebidanan adalah suatu cara pandang bidan dalam
memberikan pelayanan. Keberhasilan pelayanan tersebut dipengaruhi oleh pengetahuan dan
cara pandang bidan dalam kaitan atau hubungan timbal balik antara manusia/wanita,
lingkungan, perilaku, pelayanan kebidanan, dan keturunan.
Menurut kamus besar bahasa indonesia edisi ke-3, paradigma adalah kerangka
berfikir. Paradigma kebidanan adalah suatu cara pandang bidan dalam memberi pelayanan.
Keberhasilan bidan dalam bekerja/memberikan pelayanan berpegang pada paradigma, berupa
pandangan terhadap manusia/perempuan, lingkungan, prilaku, pelayanan
kesehatan/kebidanan dan keturunan. Keberhasilan pelayanan tersebut dipengaruhi oleh
pengetahuan dan cara pandang bidan atau hubungan timbal balik antara manusia,
lingkunggan, perilaku, pelayanan kebidanan dan keturunan.
B. Komponen Paradigma Kebidanan
1. Wanita/Manusia
2. Lingkungan
Lingkungan merupakan semua yang terlibat dalam interaksi individu pada waktu
melaksanakan aktifitasnya, baik lingkungan fisik, psikososial, biologis maupun budaya.
Lingkungan psikososial meliputi keluarga, kelompok, komunitas, dan masyarakat. Ibu selalu
terlibat dalam interaksi keluarga, kelompok, komunitas, dan masyarakat.
Masyarakat merupakan kelompok paling penting dan kompleks yang telah dibentuk
oleh manusia sebagai lingkungan sosial yang terdiri dari individu, keluarga, dan komunitas
yang mempunyai tujuan dan sistem nilai.
Perempuan merupakan bagian dari anggota keluarga dari unit komunitas. Keluarga
yang dalam fungsinya memengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan di mana dia berada.
Keluarga dapat menunjang kebutuhan sehari-hari dan memberikan dukungan emosional
kepada ibu sepanjang siklus kehidupannya. Keadaan sosial ekonomi, pendidikan,
kebudayaan, dan lokasi tempat tinggal keluarga sangat menentukan derajat kesehatan
reproduksi perempuan.
3. Perilaku
Perilaku merupakan hasil dari berbagai pengalaman serta interaksi manusia dengan
lingkungannya, yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan tindakan. Perilaku
manusia bersifat holistik (menyeluruh). Adapun perilaku profesional dari bidan mencakup:
a. Dalam melaksanakan tugasnya berpegang teguh pada filosofi etika profesi dan aspek
legal.
b. Bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan keputusan klinis yang dibuatnya.
c. Senantiasa mengikuti perkembangan pengetahuan dan keterampilan mutakhir secara
berkala.
d. Menggunakan cara pencegahan universal untuk mencegah penularan penyakit dan
strategi pengendalian infeksi.
e. Menggunakan konsultasi dan rujukan yang tepat selama memberikan asuhan
kebidanan.
f. Menghargai dan memanfaatkan budaya setempat sehubungan dengan praktik
kesehatan, kehamilan, periode pasca persalinan, bayi baru lahir, dan anak.
g. Menggunakan model kemitraan dalam bekerja sama dengan kaum wanita/ibu agar
mereka dapat menentukan pilihan yang telah diinformasikan tentang semua aspek
asuhan, meminta persetujuan secara tertulis supaya mereka bertanggung jawab atas
kesehatannya sendiri.
h. Menggunakan keterampilan komunikasi.
i. Bekerja sama dengan petugas kesehatan lain untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan ibu dan keluarga.
j. Melakukan advokasi terhadap pilihan ibu dalam tatanan pelayanan.
Perilaku ibu selama kehamilan akan memengaruhi kehamilannya, perilaku ibu dalam
mencari penolong persalinan akan memengaruhi kesejahteraan ibu dan janin yang dilahirkan,
demikian pula perilaku ibu pada masa nifas akan memengaruhi kesehatan ibu dan bayinya.
Dengan demikian perilaku ibu dapat memengaruhi kesejahteraan ibu dan janinnya.
4. Keturunan
Walaupun kehamilan, kelahiran, dan nifas adalah proses fisiologis namun bila tidak
ditangani secara akurat dan benar, keadaan fisiologis akan menjadi patologis. Oleh karena itu,
layanan pra perkawinan, pra kehamilan, kehamilan, kelahiran, dan nifas adalah sangat
penting dan mempunyai keterkaitan satu sama lain yang tidak dapat dipisahkan dan semua
adalah tugas utama bidan.
5. Pelayanan Kebidanan
a. Layanan kebidanan primer adalah asuhan kebidanan yang diberikan kepada klien dan
sepenuhnya menjadi tanggung jawab bidan.
b. Layanan kebidanan kolaborasi adalah layanan yang dilakukan oleh bidan sebagai
anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu
urutan dari sebuah proses kegiatan pelayanan kesehatan.
c. Layanan kebidanan rujukan adalah layanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangka
rujukan ke sistem pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu pelayanan yang
dilakukan oleh bidan sewaktu menerima rujukan dari dukun yang menolong
persalinan, juga layanan rujukan yang dilakukan oleh bidan ke tempat/fasilitas
pelayanan kesehatan lain secara horizontal maupun vertikal atau ke profesi kesehatan
lainnya. Layanan kebidanan yang tepat akan meningkatkan keamanan dan
kesejahteraan ibu dan bayinya.
Asuhan kebidanan meliputi asuhan pra konsepsi, antenatal, intranatal, neonatal, nifas,
keluarga berencana, ginekologi, premenopause, pascamenopause, dan asuhan primer. Dalam
pelaksanaannya, bidan bekerja dalam sistem pelayanan yang memberi konsultasi, manajemen
kolaborasi, dan rujukan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan klien.
Bidan memiliki peran unik dalam memberi pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak,
yakni saling melengkapi dangan tenaga kesehatan professional lainnya. Bidan adalah praktisi
yang memberi asuhan kebidanan pada ibu hamil dan bersalin yang normal, asuhan terhadap
kasus gangguan system reproduksi wanita, serta gangguan kesehatan bagi anak balita sesuai
dengan kewenangannya. Bidan harus selalu mengembangkan dirinya agar mampu memenuhi
peningkatan kebutuhan kesehatan kliennya (ibu dan anak).
Tugas bidan adalah memberi pelayanan atau asuhan kebidanan. Pelayanan atau
asuhan kebidanan berfokus pada ibu dan balita. Lebih rincinya, pelayanan kebidanan
mencakup pra-perkawinan, kehamilan, melahirkan, menyusui, dan nifas, serta pelayanan atau
asuhan kebidanan pada bayi, balita, remaja, dan perempuan usia subur. Sesuaia dengan
kewenangannya, bidan dapat melakukan pelayanan atau asuhan pada kasus-kasus patologis.
Memberi pelayanan kebidanan pada keluarga berencana juga merupakan tugas bidan.
Setiap kegiatan bidan untuk mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan, mengobati serta
memulihkan kesehatan ibu dan anak sesuai dengan kewenangannya, dilakukan melalui
asuhan atau pelayanan kebidanan.
Kata kebidanan memberi pengertian ilmu atau pengetahuan pokok yang dimiliki oleh
seorang bidan, yang digunakan untuk melaksanakan tugas dan fungsinya dalam kegiatan
kebidanan sesuai dengan kewenangan yang ditujukan pada calon ibu, ibu, dan anak balita.
Kebidanan merupaka sistesis berbagai ilmu dan pengetahuan, mencakup ilmu obstetric, ilmu
perilaku, ilmu mengenai kebutuhan manusia, dan ilmu social yang berkaitan dengan
kesehatan ibu dan anak.
Ibu adalah sasaran utama pelayanan kebidanan. Ibu yang sehat akan melahirkan bayi
yang sehat. Masalah kesehatan bayi dimulai sejak terjadinyaa konsepsi bayi. Balita yang
sehat menjadi modal utama dalam pembentukan generasi yang kuat, berkualitas, dan
produktif di masa yang akan datang. Ibu sebagai individu juga memberi kontribusi yang
penting bagi kesehatan dan kesejahteraan keluarga di masyarakat. Sebagai wanita, ibu juga
bisa berperan di berbagai sector. Sebagai bagian dari keluarga, ibu dan anak yang sehat
merupakan sasaran pelayanan atau asuhan kebidanan di Indonesia. Dengan demikian,
fenomena kebidanan di Indonesia adalah masyarakat (ibu) yang berperilaku sehat, mau dan
mampu memanfaatkan pelayanan atau asuhan kebidanan yang tersedia sehingga
meningkatkan derajat kesehatan ibu dan balita.
Penurunan angka kematian ibu melahirkan, bayi dan balita merupakan indikator
keberhasilan pelayanan kesehatan. Dalam memberi pelayanan kebidanan perlu
dipertimbangkan factor-faktor yang mempengaruhi kesehatan ibu dan anak seperti perilaku
masyarakat, keturunan serta lingkungan, yang mencakup linkungan sosian dan ekonomi
Membantu klien untuk mendapatkan rasa nyaman dan aman dalam menerima asuhan
kebidanan
Membantu klien dalam meningkatkan kemampuan berperan serta sebagai individu
yang bertanggungjawab atas kesehatannya
Meningkatkan perilaku positif klien yang akan meningkatkan kesehatan ibu dan anak
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Menurut kamus besar bahasa Indonesia edisi ke-3, paradigma adalah kerangka
berfikir. Paradigma adalah suatu cara dalam mempersepsikan atau memandang sesuatu.
Paradigma menjelaskan sesuatu dalam memahami suatu tingkah laku. Paradigma
memberikan dasar dalam melihat, memandang, memberi makna, menyikapi dan memilih
tindakan terhadap berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan.
Paradigma kebidanan adalah suatu cara pandang bidan dalam memberi pelayanan.
Keberhasilan bidan dalam bekerja/memberikan pelayanan berpegang pada paradigma, berupa
pandangan terhadap manusia/perempuan, lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan cara
pandang bidan atauhubungan timbal balik antara manusia, lingkungan, perilaku, pelayanan
kebidanan dan keturunan.