Anda di halaman 1dari 33

PENGGUNAAN DOPPLER

RS.EMMA No. Dokumen No. Revisi Halaman


Jln. Raya Ijen no.67 Wates RS.EMMA / 01 1/1
Magersari Mojokerto SPO/017/036
Telf (0321)328737,396747 Fax.
(0321)334021 Tanggal Terbit Ditetapkan,
Direktur RS.EMMA
STANDAR
PROSEDUR
15 Januari 2010
OPERASIONAL
Drg. Mamik Wijaya
Doppler Adalah alat yang dipakai untuk menghitung denyut
PENGERTIAN
jantung janin.
1. Memantau denyut jantung janin / kesejahteraan janin.
2. Memantau kesejahteraan bayi saat inpartu dan antepartum.
TUJUAN
3. Untuk memulai induksi persalinan.
4. Memantau adanyaa gawaat janin.
Sesuai dengan SK Direktur No: 110 /SK.Dir/Yth-1/I/2010 Tentang
KEBIJAKAN Kebijakan Penggunaan Dan Pemeliharaan Paralatan Medis Dan
Non Medis

1. Persiapkan
a. Jelly.
b. Tissue.
2. Pemanasan
a. Hubungkan alat dengan catu daya ( kecuali yang
memakai baterai)
b. Hidupkan alat dengan menekan /memutar tombol
ON/OFF ke posisi ON.
c. Lakukan pemanasan secukupnya
3. Pelaksanaan
a. Perhatikan protap pelayanan
PROSEDUR b. Oleskan jeli pada permukaan obyek
c. Tempatkan probe pada posisi obyek
d. Atur volume/sound level regulator sesuai keperluan
e. Lakukan tindakan pemeriksaan
4. Penyimpanan
a. Kembalikan posisi volume / sound level regolator ke posisi
minimum/nol
b. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi
OFF
c. Bersihkan probe dan letakkan pada tempatnya
d. Catat beban kerja alat

Ruang Blok C
Kamar Bersalin
INSTALASI TERKAIT
Instalasi Rawat Jalan Kebidanan

1
RS.EMMA
MOJOKERTO PENGGUNAAN INFUSION PUMP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS.EMMA/SPO/017/037 00 1/1

Tanggal Terbit
Ditetapkan ,
Direktur RS.EMMA
15 Januari 2010
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL Drg. Mamik Wijaya

Infusion pump adalah alat yang digunakan untuk memasukkan


PENGERTIAN obat/cairan secara parenteral sesuai dengan kebutuhan pasien
Guna memenuhi kebutuhan cairan parenteral, dosis obat secara drip
TUJUAN sesuai kebutuhan pasien selama 24 jam
Sesuai dengan SK Direktur No: 110 /SK.Dir/Yth-1/I/2010 Tentang
KEBIJAKAN Kebijakan Penggunaan Dan Pemeliharaan Paralatan Medis Dan
Non Medis

1. Memberitahu pasien bila sadar.


2. Membawa alat ke dekat pasien.
3. Memasang alat (infuse pump) ke standart infuse.
4. Hubungkan kabel ke sumber listrik.
5. Buka pintu infuse pump denagan menekan tombol ke atas.
6. Pasang selang infuse disertai dengan cairan infuse.
a. Pastikan selang infuse terpasang lurus, tidak menekuk.
b. Posisi klem manual infuse set diantara konektor dan infuse
pump.
c. Posisi klem dalam keadaan off setiap ganti cairan baru.
PROSEDUR
7. Tutup pintu alat dengan menekan tombol ke bawah.
8. Hidupakn tombol power, akan terlihat indicator yang menyala
dan bunyi ‘Buzzer’ pada air-in-line, ocdusion, door open.
9. Set jumlah tetesan yang diperlukan / jam
10.Infuse tidak jalan bila tetesan tidak diset terlebih dahulu.
11.Buka klem infuse set.
12.Tekan tombol start.
13.Pastikan semua alat terpasang baik dan benar sehi gga tidak
terjadi alarm.
14.Segera cek bila alarm terjadi.
INSTALASI TERKAIT Semua Ruang Rawat inap

2
RS.EMMA
MOJOKERTO PENGGUNAAN INCUBATOR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


R.S. EMMA/SPO/017/038 00 1/1

Tanggal Terbit
Ditetapkan ,
Direktur RS.EMMA
STANDAR 15 Januari 2010
PROSEDUR
OPERASIONAL Drg. Mamik Wijaya
Incubator adalah alat yang digunakan untuk menghangatkan bayi
PENGERTIAN sesuai dengan suhu yang dibutuhkan bayi.
agar bayi tetap pada posisi thermoregulasi
TUJUAN

Sesuai dengan SK Direktur No: 110 /SK.Dir/Yth-1/I/2010 Tentang


KEBIJAKAN Kebijakan Penggunaan Dan Pemeliharaan Paralatan Medis Dan Non
Medis

1. Pastikan bahwa incubator dalam keadaan baik dan siap pakai.


2. Masukkan aquades dalam reservoir sampai batas yang sudah
ditentukan.
3. Pasang seprei kecil pada matters / kasur bayi.
4. Hubungkan kabel pada stop kontak sesuai dengan volume,
5. Tekan tombol ‘On’.
PROSEDUR 6. Biarkan incubator hangat dulu sebelum bayi dimasukkan.
7. Cuci tangan dan bayi siap dimasukkan.
8. Beri O2 bila diperlukan.
9. Pasang identitas bayi (tempelkan) diluar incubator.
10. Observasi dan pastikan bahwa segala sesuatu berjalan baik.
11.Prosedur perawatan bayi dapat dilakukan melalui “ jendela”yang
terdapat pada satu/dua sisi incubator
INSTALASI RUANG NEONATUS
TERKAIT

RS.EMMA PENGGUNAAN SUCTION

3
MOJOKERTO No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS.EMMA/SPO/017/039 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan ,


Direktur RS.EMMA

15 Januari 2010
STANDAR Drg. Mamik Wijaya
PROSEDUR
OPERASIONAL
Suction adalah Alat yang digunakan untuk membersihkan lendir atau
PENGERTIAN
cairan yang dapat menganggu fungsi tubuh dengan baik
Mengurangi lendir dan cairan yang menghalangi jalannya pernafasan
TUJUAN
SK Direktur No: 110 /SK.Dir/Yth-1/I/2010 Tentang Kebijakan
KEBIJAKAN Penggunaan Dan Pemeliharaan Paralatan Medis Dan Non Medis

1. Pastikan bahwa mesin suction dalam keadaan baik.


2. Siapkan selang suction sesuai dengan ukuran dan mangkok untuk
isi air masak yang dingin.
3. Hubungkan kabel dengan stop kontak pada voltase yang sama.
PROSEDUR 4. Tekan tombol ‘On’.
5. Sambungkan slang dari mesin dengan slang suction.
6. Pada waktu slang suction masuk ke dalam hidung atau mulut,
suction biarkan terbuka, saat akan ditarik keluar, tutup slang
suction dengan ibu jari sambil diputar.
INSTALASI Semua Ruang Rawat Inap,Kamar Bersalin, Kamar Operasi,Ruang
TERKAIT Rawat Jalan

RS.EMMA PENGGUNAAN SET MONITOR


MOJOKERTO No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS.EMMA/SPO/017/040 00 1/1

4
Tanggal Terbit
Ditetapkan ,
Direktur RS.EMMA
15 Januari 2010
STANDAR Drg. Mamik Wijaya
PROSEDUR
OPERASIONAL
Set Monitor adalah Alat yang digunakan untuk observasi pasien
PENGERTIAN

agar keadaan pasien selalu dapat terdeteksi


TUJUAN

Sesuai dengan SK Direktur No: 110 /SK.Dir/Yth-1/I/2010 Tentang


KEBIJAKAN Kebijakan Penggunaan Dan Pemeliharaan Paralatan Medis Dan Non
Medis

1. Tekan switch ON/OFF.


2. Pasang semua acsesoris pada pasien dan akan tampil pada layar.
3. Untuk mengatur, putar Knop arahkan pada menu yang diinginkan,

untuk enter tekan knop.


4. Tekan alarm untuk ON / OFF alarm sound.
PROSEDUR
5. Tekan Freeze untuk menghentikan grafik ECG.
6. Tekan print untuk manual print.
7. Tekan NIBP untuk manual tensi.
8. Display untuk tampilan layar.
9. Untuk mematikan unit tekan ON / OFF.

INSTALASI
Bagian Rawat Inap, IGD, Kamar Operasi
TERKAIT

PENGGUNAAN SYRINGE PUMP


RS.EMMA
MOJOKERTO No. Dokumen No. Revisi Halaman

RS.EMMA/SPO/017/041 00 1/1

Ditetapkan,

Tanggal Terbit Direktur RS.EMMA

STANDAR
15 Januari 2010
PROSEDUR drg.Mamik wijaya
OPERASIONAL

Syringe pump Adalah Alat yang digunakan untuk memasukkan obat


PENGERTIAN
secara parenteral atau dalam konsentrasi tinggi

5
Guna memenuhi kebutuhan cairan parental dan pemberian therapy /
TUJUAN
obat secara tepat.

Sesuai dengan SK Direktur No: 110 /SK.Dir/Yth-1/I/2010 Tentang


KEBIJAKAN Kebijakan Penggunaan Dan Pemeliharaan Paralatan Medis Dan
Non Medis

1. Jangan ada udara pada extention tube.


2. Three way dalam keadaan terbuka / tidak off.
3. Segera cek penyebab bila terjadi alarm berbunyi
4. Beritahu pasien bila sadar.
5. Dekatkan alat pada pasien.
6. Memasang alat (syringe pump) ke standar infus.
PROSEDUR 7. hubungkan kabel ke sumber listrik.
8. Pasangkan spuit pada syringe pump yang sebelumnya,
sambungkan spuit pada extention tube dan bebaskan dari
udara.
9. Tekan power dan set tetesan sesuai kebutuhan.
10. Tekan start pada syringe pump.
INSTALASI
Semua Ruangan Rawat Inap
TERKAIT

RS.EMMA
MOJOKERTO Penggunaan ECG 2000 BIONET

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS.EMMA/SPO/017/042 00 1/1
Ditetapkan ,
Direktur RS.EMMA
Tanggal terbit

15 Januari 2010
STANDAR drg.Mamik Wijaya
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN ECG adalahalat yang digunakan untuk merekam jantung pasien

TUJUAN Untuk mengetahui keadaan jantung pasien

Sesuai dengan SK Direktur No: 110 /SK.Dir/Yth-1/I/2010 Tentang


KEBIJAKAN Kebijakan Penggunaan Dan Pemeliharaan Paralatan Medis Dan
Non Medis
PROSEDUR 1. pasang elektroda pada pasien sesuai dengan tempatnya
2. setelah elektroda dan kabel terpasang pastikan hasil heart
rate telah stabil, dan indicator lampu “ ready “ juga sudah

6
menyala
3. terdapat dua macam pengoperasian yaitu :
pemeriksaan dengan pembacaan dan pengoperasian dengan
pembacaan
a. pemeriksaan tanpa pembacaan tekan tombol “ 9”
b. pemeriksaan dengan pembacaan tekan tombol “ 0”
c. jika terjadi kesalahan pada saat pemeriksaan dan
ingin membatalkan proses pemeriksaan yang telah
berlangsung maka tekan tombol “panah ke bawah “
4. untuk merubah tampilan channel pada print out, dapat
dilakukan dengan cara menekan tombol “6”
laluperhatikan perubahan pada layar untuk pemilihan
channel yang diperlukan, tekan berkali – kali tombol diatas
sampai didapatkan channel yang diperlukan.
5. Setelah selesai tekan tombol “ stop “
6. Kemudian rapikan pasien kembali

a. IGD
INSTALASI
b. Ruang Rawat Jalan
TERKAIT
c. Ruang Rawat Inap

RS.EMMA
MOJOKERTO
PENGGUNAAN Fetal Monitor AM 700
MOJ

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS.EMMA/SPO/017/043 00 I/I

Ditetapkan ,
Direktur RS.EMMA
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 15 Januari 2010
drg.Mamik Wijaya
Alat yang digunakan untuk mendeteksi janin selama dalam
PENGERTIAN
kandungan
Untuk mengetahui keadaan janin dalam kandungan terjadi fetal
TUJUAN
distress atau tidak
Sesuai dengan SK Direktur No: 110 /SK.Dir/Yth-1/I/2010 Tentang
KEBIJAKAN Kebijakan Penggunaan Dan Pemeliharaan Paralatan Medis Dan Non
Medis

7
1. Tekan tombol ON / OFF
2. Pasang probe pada pasien
3. Setelah keluar FHR, tekan record. Biarkan hingga selesai
4. Untuk masuk ke menu tekan reference selama 2 detik
PROSEDUR 5. Untuk mengubah tekan volume, untuk pindah menu tekan
reference, untuk keluar dari menu tekan record.
6. Untuk mematikan unit tekan ON / OFF
7. Bersihkan probe menggunakan tissue halus.
INSTALASI
Ruang Rawat Inap, Kamar Bersalin
TERKAIT

RS.EMMA
PENGGUNAAN INFANT WARMER HKN 90
MOJOKERTO
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS.EMMA/SPO/017/044 00 1/2
Ditetapkan,
Tanggal terbit Direktur RS.EMMA

15 Januari 2010 drg.Mamik Wijaya


STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN Alat yang digunakan untyuk menghangatkan bayi baru lahir

TUJUAN Agar tidak terjadi hipotermi pada bayi

SK Direktur No: 110 /SK.Dir/Yth-1/I/2010 Tentang Kebijakan


KEBIJAKAN Penggunaan Dan Pemeliharaan Paralatan Medis Dan Non Medis
PROSEDUR 1. Menghidupkan unit
a. Sebelum menghidupkan unit pastikan untuk
memeriksa beberapa hal berikut :
 Pastikan suhu dan kelembaban pada ruang tempat
pengoperasian unit telah sesuai dengan standart yang
ditentukan pada spesifikasi unit .
 Unit dioperasikan didalam ruangan yang bersih dan
juga pada saat pengoperasian unit tidak terkena
langsung sinar matahari.

8
 Jangan menempatkan unit pada ruangan yang
terdapat sumber magnet yang kuat.
b. Pastikan kabel power telah terpasang dengan baik.
c. Hidupkan unit dengan menekan tombol general
power switch yang berada pada bagian belakang unit
dekat dengan kabel power dan menekan tombol
power display yang bagian depan unit ( di display )
2. Pemilihan suhu
a. Tekan tombol mode, lalu pilih menu perwarm.menu ini
dimaksudkan untuk memberi pemasangan awal pada
unit. Waktunya kurang lebih 10 menit.
b. Kemudian tekan tombol mode, lalu pilih menu skin/baby.
c. Set suhu yang diinginkan dengan cara menekan tombol
panah bawah untuk mengurangi nilai setnya dan
menekan tombol atas untuk menambah nilai setnya.
Tunggu suhu sampai stabil di nilai set

RS.EMMA

MOJOKERTO

PENGGUNAAN INFANT WARMER HKN 90

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS.EMMA/SPO/017/044 00 2/2

INSTALASI
Ruang Neonatus
TERKAIT

9
RS.EMMA PEMAKAIAN ALAT FOTOTERAPI / BLUE LIGT
MOJOKERTO
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS.EMMA/SPO/017/045 00 1/1
Ditetapkan,
Tanggal terbit Direktur RS.EMMA

STANDAR 15 Januari 2010


PROSEDUR
OPERASIONAL
drg.Mamik Wijaya
Alat yang dipakai untuk menurunkan kadar kuning dalam darah /
PENGERTIAN
hiperbillirubinemia pada bayi (Icterus)
1. Menurunkan kadar billirubin dalam darah / hiperbillirubinemia
TUJUAN 2. Mencegah terjadinya kern icterus / Enchepalopathy
hiperbilirubin
Sesuai dengan SK Direktur No: 110 /SK.Dir/Yth-1/I/2010 Tentang
KEBIJAKAN Kebijakan Penggunaan Dan Pemeliharaan Paralatan Medis Dan Non
Medis
PROSEDUR 1. hubungkan kabel power ke stop kontak
2. tekan swicth on / off untuk menghidupkan alat
3. perhatikan lampu indikator warna merah (jika lampu menyala
sedang bekerja)
4. cek timer hour, untuk pemakaian lampu selama 1000 jam (melebihi
batas pemakaian lampu harus diganti)
5. jika tidak dipakai lagi cabut kabel power dari stop kontak
6. setelah kabel digunakan diamkan beberapa menit, baru digantungkan

10
ditempatnya.
7. catat setelah penggunaan alat untuk mengetahui frekwensi
pengggunaan alat.
INSTALASI
TERKAIT Ruang Neonatus

PENGGUNAAN MONITOR OXIMETRI


RS.EMMA
MOJOKERTO No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS.EMMA/SPO/017/046 00 1/1
Ditetapkan,
Direktur RS.EMMA
Tanggal terbit

15 Januari 2010 drg.Mamik Wijaya


STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Monitor Oximetry adalah alat yang digunakan untuk mengetahui kadar
PENGERTIAN oksigen pada seluruh tubuh secara terus menerus (Batas normal antara
90% - 100%)
Untuk mengetahui kadar oksigen dalam tubuh pasien
TUJUAN
Sesuai dengan SK Direktur No: 110 /SK.Dir/Yth-1/I/2010 Tentang
KEBIJAKAN Kebijakan Penggunaan Dan Pemeliharaan Paralatan Medis Dan Non
Medis
1. Pasang Cup sensor jari ke jari tangan (atau kaki) pasien, bila
memungkinkan kuku jari pasien harus pendek. Di dalam cup
sensor terdapat lampu merah yang bila digunakan lampu itu
menyala.
PROSEDUR 2. Tekan Power.
3. Monitor oximeter dapat mengukur saturasi oksigen dan nadi
perifer.
4. Tekan nada select ( ↑ ) untuk menentukan batas atas saturasi
ataupun nadi perifer.
5. Tekan nada select ( ↓ ) untuk menentukan batas bawah saturasi

11
ataupun nadi perifer.
6. Alarm akan berbunyi pada saat Saturasi Oksigen din bawah
harga batas yang telah ditentukan.
INSTALASI
TERKAIT Instalasi Gawat Darurat

RS.EMMA
PEMELIHARAAN SUCTION
MOJOKERTO
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS.EMMA/SPO/017/047 00 1/2
Ditetapkan,
Direktur RS.EMMA
Tanggal terbit

15 Januari 2010
STANDAR drg.Mamik Wijaya
PROSEDUR
OPERASIONAL
Kegiatan yang dilakukan untuk menjaga keadaan alat suction agar
PENGERTIAN
dapat berfungsi dengan baik
Agar Alat suction selalu dalam keadaan siap pakai
TUJUAN
Sesuai dengan SK Direktur No: 110 /SK.Dir/Yth-1/I/2010 Tentang
KEBIJAKAN Kebijakan Penggunaan Dan Pemeliharaan Paralatan Medis Dan Non
Medis
PROSEDUR 1. Bila cairan dalam tabung suction telah terisi 3/4nya atau
12amper penuh, maka cairan segera dibuang dan diganti dengan
desinfektan yang baru, dengan menggunakan savlon 5%
2. Bila suction dipakai untuk waktu yang lama, maka kateter
suction maupun tabungnya dibersihkan setiap 24 jam pergantian
shift dan setiap pagi dilap bersih dengan menggunakan lap yang
dibasahi dengan larutan klorin 0,5 %
3. Setiap 1 bulan sekali dilakukan:
- pengecekan alat dan bersihkan seluruh bagian alat
- cek fungsi tombol dan indicator
4. Setiap 6 bulan sekali cek daya hisap dan pemeliharaan ini
dilakukan oleh petugas penanggung jawab alat
5. Bila terjadi kerusakan alat,penanggung jawab alat kesehatan

12
melaporkan kepada kepala ruangan
6. Kepala Ruangan melaporkannya kepada IPS-RS dengan
menggunakan form perbaikan dan Pemeliharaan alat ke IPS-RS
dan ditandatangani oleh kedua belah pihak

RS.EMMA

MOJOKERTO
PEMELIHARAAN SUCTION

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS.EMMA/SPO/017/047 00 ½

7. Bila alat telah selesai diperbaiki oleh IPS-RS, kepala ruangan


melakukan serah terima alat dan kedua belah pihak
menandatangani berita acara serah terima alat
PROSEDUR
8. Kepala ruangan melakukan koordinasi dengan IPSRS untuk
dilakukan chek list alat oleh pihak IPSRS yang sesuai jadwal
9. Kepala ruangan melakukan koordinasi dengan IPS-RS untuk
dilakukan kalibrasi alat sesuai jadwal
- IPS –RS
INSTALASI
- Kamar operasi
TERKAIT
- Ruang Rawat Inap

13
PEMELIHARAAN ALAT ECG
RS.EMMA
MOJOKERTO No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS.EMMA/ SPO/017/048 00 1/1
Ditetapkan,
Direktur RS.EMMA
Tanggal terbit

15 Januari 2010 drg.Mamik Wijaya


STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Kegiatan yang dilakukan untuk menjaga alat ECG agar selalu dalam
PENGERTIAN keadaan siap pakai dan dapat diketahui berfungsi tidaknya alat tersebut
Agar alat EKG tetap terpelihara dengan baik
TUJUAN
SK Direktur No: 110 /SK.Dir/Yth-1/I/2010 Tentang Kebijakan
KEBIJAKAN Penggunaan Dan Pemeliharaan Paralatan Medis Dan Non Medis
1. Alat dibersihkan secara rutin oleh petugas penanggung jawab alat
kesehatan dilap bersihdengan lap lembab yang langsung menyerap
air
2. Pastikan tombol dalam posisi “Of” dan tidak tersambung pada stop
kontak sebelum alat dibersihkan
3. Setiap 1 bulan sekalidilakukan:
- Pengecekan fungsi alat oleh penanggung jawab alat kesehatan
- Cek kondisi elektroda dan bersihkan dari sisa – sisa jelly
- cek step respon dengan menekan tombol 1 mV
4. Bila terjadi kerusakan alat,penanggung jawab alat kesehatan
PROSEDUR melaporkan kepada kepala ruangan
5. Kepala ruangan melaporkannya kepada IPS-RS dengan
menggunakan form perbaikan dan Pemeliharaan alat ke IPS-RS dan
ditandatangani oleh kedua belah pihak
6. Bila alat telah selesai diperbaiki oleh IPS-RS, kepala ruangan
melakukan serah terima alat dan kedua belah pihak menandatangani
berita acara serah terima alat
7. Kepala ruangan melakukan koordinasi dengan IPS-RS untuk
dilakukan chek list alat oleh pihak IPS-RS sesuai jadual
8. Kepala ruangan melakukan koordinasi dengan IPS-RS untuk
dilakukan kalibrasi alat sesuai jadual

14
INSTALASI Instalasi Gawat Darurat
TERKAIT IPS – RS

RS.EMMA
PEMELIHARAAN NEBULEIZER
MOJOKERTO
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS.EMMA/SPO/017/049 00 1/1
Ditetapkan,
Tanggal terbit Direktur RS.EMMA

STANDAR 15 Januari 2010


drg.Mamik Wijaya
PROSEDUR
OPERASIONAL
Kegiatan yang dilakukan untuk menjaga alat Nebuleizer agar selalu dalam
PENGERTIAN keadaan siap pakai dan dapat diketahui berfungsi tidaknya alat tersebut
Agar alat Nebuleizer tetap terpelihara dengan baik
TUJUAN
Sesuai dengan SK Direktur No: 110 /SK.Dir/Yth-1/I/2010 Tentang
KEBIJAKAN Kebijakan Penggunaan Dan Pemeliharaan Paralatan Medis Dan Non
Medis
1. Setelah digunakan alat nebuleizer dilap dengan kain lembeb yang
menyerap air oleh perawat jaga shift waktu itu/setiap pagi.
2. Untuk pemeliharaan rutin setiap haridilakukan oleh semua
petugas jaga shift
3. Alat nebuleizer dilakukan cek mesin atau cek fungsi alat setiap 1
bulan sekali oleh petugas penanggung jawab alat kesehatan
4. Bila terjadi kerusakan alat, penanggung jawab alat kesehatan
melaporkan kepada kepala ruangan
5. Kepala ruangan melaporkannya kepada petugas IPS-RS dengan
PROSEDUR menggunakan form perbaikan dan Pemeliharaan alat ke IPS-RS
dan ditandatangani oleh kedua belah pihak
6. Bila alat telah selesai diperbaiki oleh IPS-RS, kepala ruangan
melakukan serah terima alat dan kedua belah pihak
menandatangani berita acara serah terima alat
7. Kepala ruangan melakukan koordinasi dengan IPS-RS untuk
dilakukan chek list alat oleh pihak IPS-RS sesuai jadual
8. Kepala ruangan melakukan koordinasi dengan IPS-RS untuk
dilakukan kalibrasi alat sesuai jadual
INSTALASI IPS-RS, Ruang Neonatus
TERKAIT

15
RS.EMMA
PEMELIHARAAN INCUBATOR
MOJOKERTO
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS.EMMA/SPO/017/050 00 ½
Ditetapkan,
Tanggal terbit Direktur RS.EMMA

STANDAR 15 Januari 2010 drg.Mamik Wijaya


PROSEDUR
OPERASIONAL
kegiatan yang dilakukan untuk menjaga agar incubator dalam keadaan
PENGERTIAN
baik dan selalu siap digunakan sebelum alat dinyatakan rusak
Untuk menjaga agar alat dalam keadaan siap pakai
TUJUAN
Sesuai dengan SK Direktur No: 110 /SK.Dir/Yth-1/I/2010 Tentang
KEBIJAKAN Kebijakan Penggunaan Dan Pemeliharaan Paralatan Medis Dan Non
Medis
1. Setelah incubator digunakan lepaskan stop kontak / alat dalam
keadaan OFF lap dengan menggunakan larutan clorin 0.5%
dilakukan oleh perawat jaga shift
2. Selalu isi pendingin incubator sebatas MAX dengan
menggunakan air aqua jangan sampai kering yang dilakukan
oleh perawat jaga shift
3. Pemeliharaan setiap 3 bulan sekali oleh penganggung jawag alat
diantaranya :
- Cek dan bersihkan seluruh bagian alat
- Cek dan bersihkan tombol switch
PROSEDUR - Cek dan bersihkan penampung aquadet da nisi bila perlu
- Cek system catu daya perbaiki bila perlu
4. Bila terjadi kerusakan alat, penanggung jawab alat kesehatan
melaporkan kepada kepala ruangan
5. Kepala ruangan melaporkannya kepada petugas IPS-RS dengan
menggunakan form perbaikan dan Pemeliharaan alat ke IPS-RS
dan ditandatangani oleh kedua belah pihak
6. Bila alat telah selesai diperbaiki oleh IPS-RS, kepala ruangan
melakukan serah terima alat dan kedua belah pihak
menandatangani berita acara serah terima alat

16
RS EMMA

MOJOKERTO
PEMELIHARAAN INCUBATOR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS.EMMA/SPO/017/050 00 2/2

7. Kepala ruangan melakukan koordinasi dengan IPS-RS


untuk dilakukan chek list alat oleh pihak IPS-RS sesuai
PROSEDUR jadual
8. Kepala ruangan melakukan koordinasi dengan IPS-RS
untuk dilakukan kalibrasi alat sesuai jadual

INSTALASI TERKAIT
IPS – RS, Ruang Neonatus

RS.EMMA
PEMELIHARAAN FOTO TERAPHY
MOJOKERTO
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS.EMMA/SPO/017/051 00 1/2

17
Ditetapkan,
Tanggal terbit Direktur RS.EMMA

STANDAR 15 Januari 2010 drg.Mamik Wijaya


PROSEDUR
OPERASIONAL
Adalah Kegiatan yang dilakukan untuk menjaga alat foto teraphy dalam
PENGERTIAN keadaan baik dan untuk mengetahui alat tersebut berfungsi dengan baik
atau tidak
Agar alat tersebut selalu dalam keadaan baik dan siap pakai
TUJUAN
Sesuai dengan SK Direktur No: 110 /SK.Dir/Yth-1/I/2010 Tentang
KEBIJAKAN Kebijakan Penggunaan Dan Pemeliharaan Paralatan Medis Dan Non
Medis
1. Setelah penggunaan alat dibersihkan dengan menggunakan Lap
lembab yang menyerap air oleh perawat shift waktu itu
2. Bila lampu tersebut sudah dugunakan 1000 watt maka lampu
tersebut harus diganti dengan yang baru dan kegiatan ini
dilakukan oleh petugas penanggung jawab alat kesehatan
3. Setiap 1 bulan sekali dilakukan cek fungsi alat oleh petugas
penanggung jawab alat kesehatan.
4. Bila terjadi kerusakan alat, penanggung jawab alat kesehatan
melaporkan kepada kepala ruangan
PROSEDUR 5. Kepala ruangan melaporkannya kepada petugas IPS-RS dengan
menggunakan form perbaikan dan Pemeliharaan alat ke IPS-RS
dan ditandatangani oleh kedua belah pihak
6. Bila alat telah selesai diperbaiki oleh IPS-RS, kepala ruangan
melakukan serah terima alat dan kedua belah pihak
menandatangani berita acara serah terima alat
7. Kepala ruangan melakukan koordinasi dengan IPS-RS untuk
dilakukan chek list alat oleh pihak IPS-RS sesuai jadual
8. Kepala ruangan melakukan koordinasi dengan IPS-RS untuk
dilakukan kalibrasi alat sesuai jadual

RS.EMMA PEMELIHARAAN FOTO TERAPHY

MOJOKERTO

18
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS.EMMA/SPO/017/051 00 2/2

INSTALASI TERKAIT
IPS – RS,Ruang Neonatus

RS.EMMA PEMELIHARAAN SYRINGE PUMP


MOJOKERTO
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS.EMMA/SPO/017/052 00 1/1

19
Ditetapkan ,
Direktur RS.EMMA
Tanggal terbit

15 Januari 2010
STANDART drg.Mamik Wijaya
PROSEDUR
OPERASIONAL
Adalah kegiatan yang diliakukan untuk menjaga alat syringe pump
PENGERTIAN dalam keadaan baik dan dapat diketahui alat tersebut berfungsi dengan
baik atau tidak
Agar alat tersebut selalu dalam keadaan baik dan siap pakai
TUJUAN
SK Direktur No: 110 /SK.Dir/Yth-1/I/2010 Tentang Kebijakan
KEBIJAKAN Penggunaan Dan Pemeliharaan Paralatan Medis Dan Non Medis
1. Setelah digunakan perawat jaga membersihkan alat dengan
menggunakan larutan clorin 0,5% tetapi alat dalam keadaan off
2. Alat syringe pump selama 2 jam dilakukan charge bila low
batt/baterai dalam keadaan habis hingga kode baterai penuh
3. Setiap 1 bulan sekali alat dilakukan cek fungsi oleh petugas
penanggung jawab alat kesehatan
4. Bila terjadi kerusakan alat, penanggung jawab alat kesehatan
melaporkan kepada kepala ruangan
5. Kepala ruangan melaporkannya kepada petugas IPS-RS dengan
PROSEDUR menggunakan form perbaikan dan Pemeliharaan alat ke IPS-RS
dan ditandatangani oleh kedua belah pihak
6. Bila alat telah selesai diperbaiki oleh IPS-RS, kepala ruangan
melakukan serah terima alat dan kedua belah pihak
menandatangani berita acara serah terima alat
7. Kepala ruangan melakukan koordinasi dengan IPS-RS untuk
dilakukan chek list alat oleh pihak IPS-RS sesuai jadual
8. Kepala ruangan melakukan koordinasi dengan IPS-RS untuk
dilakukan kalibrasi alat sesuai jadual

INSTALASI IPS – RS, Ruang rawat inap


TERKAIT

RS.EMMA PEMELIHARAAN INFUS PUMP


MOJOKERTO
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS.EMMA/SPO/017/053 00 ½

20
Ditetapkan,
Direktur RS.EMMA
Tanggal terbit

drg.Mamik Wijaya
15 Januari 2010
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Kegiatan yang dilakukan untuk menjaga alat infus pump agar selalu
PENGERTIAN dalam keadaan siap pakai dan dapat diketahui berfungsi tidaknya alat
tersebut
Agar alat infus pump tetap terpelihara dengan baik
TUJUAN
SK Direktur No: 110 /SK.Dir/Yth-1/I/2010 Tentang Kebijakan
KEBIJAKAN Penggunaan Dan Pemeliharaan Paralatan Medis Dan Non Medis
1. Setelah pemakaian maka petugar/perawat jaga waktu itu
membersihaka alat dengan menggunakan larutan clorin 0.5%
2. Alat dibersihkan secara rutin oleh petugas penanggung jawab
alat kesehatan
3. Bila selesai digunakan, infus pump di charge 1-2 jam atau
sampai baterai terisi penuh
4. Setiap 1 bulanskali oleh penanggung jawab alat kesehatan
dilakukan :
- Cek dan bersihkan seluruh bagian alat
- Cek system catu daya
PROSEDUR 5. Bila terjadi kerusakan alat, penanggung jawab alat kesehatan
melaporkan kepada kepala ruangan
6. Kepala ruangan/kepala shift melaporkannya kepada IPSRS
dengan menggunakan form perbaikan dan pemeliharaan alat ke
IPSRS dan ditandatangani oleh kedua belah pihak
7. Bila alat telah selesai diperbaiki oleh IPSRS, kepala ruangan
melakukan serah terima alat dan kedua belah pihak
menandatangani berita acara serah terima alat

RS.EMMA

MOJOKERTO
PEMELIHARAAN INFUS PUMP

21
No. Dokumen No. Revisi
Halaman
RS.EMMA/SPO/017/053 00
2/2

8. Kepala ruangan melakukan koordinasi dengan IPSRS untuk


PROSEDUR
dilakukan kalibrasi alat sesuai jadual

INSTALASI TERKAIT IPS- RS


Ruang Blok C

RS.EMMA PEMELIHARAAN INFANT WARMER HKN 90


MOJOKERTO
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS.EMMA/SPO/017/054 00 1/2
Tanggal terbit Ditetapkan,
Direktur RS.EMMA

15 Januari 2010

22
STANDAR
PROSEDUR drg.Mamik Wijaya
OPERASIONAL
Kegiatan yang dilakukan untuk menjaga alat infant warmer agar selalu
PENGERTIAN dalam keadaan siap pakai dan dapat diketahui berfungsi tidaknya alat
tersebut
Agar alat infant warmer terpalihara dengan baik dan selalu dalam
TUJUAN
keadaan siap pakai
Sesuai dengan SK Direktur No: 110 /SK.Dir/Yth-1/I/2010 Tentang
KEBIJAKAN Kebijakan Penggunaan Dan Pemeliharaan Paralatan Medis Dan Non
Medis
1. Setelah pemakaian, alat dibersihkan dengan menggunakan
larutan klorin 0,5% yang dilakukan oleh perawat jaga waktu itu
yang sebelumnya dipastikan bahwa alat dalam keadaan “off”
2. Alat dibersihkan secara rutin oleh petugas penanggung jawab
alat kesehatan
3. Setiap 1 bulansekali petugas penanggung jawab alat melakukan:
- Cek dan bersihkan seluruh bagian alat
- Cek kondisi elemen panas
PROSEDUR - Cek fungsi indikatot, alarm dan timer
4. Bila terjadi kerusakan alat, penanggung jawab alat kesehatan
melaporkan kepada kepala ruangan
5. Kepala ruangan/kepala shift melaporkannya kepada IPSRS
dengan menggunakan form perbaikan dan pemeliharaan alat ke
IPSRS dan ditandatangani oleh kedua belah pihak

RS.EMMA

MOJOKERTO
PEMELIHARAAN INFANT WARMER HKN 90

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS.EMMA/SPO/017/054 00 2/2

PROSEDUR 6. Bila alat telah selesai diperbaiki oleh IPSRS, kepala


ruangan melakukan serah terima alat dan kedua belah
pihak menandatangani berita acara serah terima alat
7. Kepala ruangan melakukan koordinasi dengan IPSRS
untuk dilakukan chek list alat oleh pihak IPSRS sesuai

23
jadual
8. Kepala ruangan melakukan koordinasi dengan IPSRS
untuk dilakukan kalibrasi alat sesuai jadual
IPS-RS, Kamar Bersalin
INSTALASI TERKAIT

RS.EMMA
PEMELIHARAANFetal Monitor AM 700
MOJOKERTO
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS.EMMA/SPO/017/055 00 1/1
Ditetapkan,
Tanggal terbit Direktur RS.EMMA

STANDAR 15 Januari 2010 drg.Mamik Wijaya


PROSEDUR
OPERASIONAL
Adalah Kegiatan yang dilakukan untuk menjaga alat fetal monitor
PENGERTIAN dalam keadaan baik dan untuk mengetahui alat tersebut berfungsi
dengan baik atau tidak
Untuk menjaga agar alat tersebut dalam keadaan baik dan siap pakai
TUJUAN

24
Sesuai dengan SK Direktur No: 110 /SK.Dir/Yth-1/I/2010 Tentang
KEBIJAKAN Kebijakan Penggunaan Dan Pemeliharaan Paralatan Medis Dan Non
Medis
1. Alat dibersihkan secara rutin oleh petugas penanggung jawab
alat kesehatan
2. Setelah pemakaian, alat dibersihkan dengan menggunakan lap
lembab yang langsung menyerap air
3. Bila bateray drop maka perawat / bidan yang jaga waktu itu
mengecas alat 1-2 jam atau bateray sampai penuh
4. Setiap 1 bulan sekali dilakukan pengecekan fungsi alat dan
fungsi mesin yang dilakukan oleh petugas penanggung jawab
alat kesehatan
5. Bila terjadi kerusakan alat, penanggung jawab alat kesehatan
PROSEDUR melaporkan kepada kepala ruangan
6. Kepala ruangan/kepala shift melaporkannya kepada IPSRS
dengan menggunakan form perbaikan dan pemeliharaan alat ke
IPSRS dan ditandatangani oleh kedua belah pihak
7. Bila alat telah selesai diperbaiki oleh IPSRS, kepala ruangan
melakukan serah terima alat dan kedua belah pihak
menandatangani berita acara serah terima alat
8. Kepala ruangan melakukan koordinasi dengan IPSRS untuk
dilakukan chek list alat oleh pihak IPSRS sesuai jadual
9. Kepala ruangan melakukan koordinasi dengan IPSRS untuk
dilakukan kalibrasi alat sesuai jadual
INSTALASI
TERKAIT IPS-RS, Kamar Bersalin.

RS.EMMA
PEMELIHARAAN MONITOR OXIMETRY
MOJOKERTO
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS.EMMA/SPO/017/056 00 1/2
Ditetapkan,
Tanggal terbit Direktur RS.EMMA

STANDAR 15 Januari 2010


drg.Mamik Wijaya
PROSEDUR
OPERASIONAL
Adalah Kegiatan yang dilakukan untuk menjaga alat monitor oximetry dalam
PENGERTIAN keadaan baik dan untuk mengetahui alat tersebut berfungsi dengan baik atau
tidak
Untuk menjaga agar alat tersebut dalam keadaan baik dan siap pakai
TUJUAN

25
Sesuai dengan SK Direktur No: 110 /SK.Dir/Yth-1/I/2010 Tentang Kebijakan
KEBIJAKAN Penggunaan Dan Pemeliharaan Paralatan Medis Dan Non Medis
1. Alat secara rutin dibersihakan oleh penanggung jawab alat kesehatan
kecuali setelah pemakaian dibersihkan oleh perawat jaga saat itu
2. Setelah selesai penggunaan, bersihkancup sensor jari (terutama bagian
dalamnya) dengan kapas alkohol.
3. Monitor oximeter harus discharge setelah selesai penggunaan alat (bila
bateray drop).
4. Simpan kembali alat di tempat yang aman dan mudah dijangkau
5. Setiap 1 bulansekali dilakukan pengecekan fungsi alat dan fungsi
PROSEDUR mesin yang dilakukan oleh petugas penanggung jawab alat kesehatan
6. Bila terjadi kerusakan alat,penanggung jawab alat kesehatan
melaporkan kepada kepala ruangan
7. Kepala ruangan/kepala shift melaporkannya kepada IPSRS dengan
menggunakan form perbaikan dan pemeliharaan alat ke IPSRS dan
ditandatangani oleh kedua belah pihak

RS.EMMA

MOJOKERTO
PEMELIHARAAN MONITOR OXIMETRY

STANDAR No. Dokumen No. Revisi Halaman


PROSEDUR RS.EMMA/SPO/017/056 00 2/2
OPERASIONAL

8. Bila alat telah selesai diperbaiki oleh IPSRS, kepala


ruangan melakukan serah terima alat dan kedua belah
pihak menandatangani berita acara serah terima alat
9. Kepala ruangan melakukan koordinasi dengan IPSRS
PROSEDUR
untuk dilakukan chek list alat oleh pihak IPSRS sesuai
jadual
10. Kepala ruangan melakukan koordinasi dengan IPSRS
untuk dilakukan kalibrasi alat sesuai jadual

26
INSTALASI TERKAIT
IPS-RS, IGD

RS.EMMA
PEMELIHARAAN DOPLER
MOJOKERTO
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS.EMMA/SPO/017/057 00 1/2
Ditetapkan,
Tanggal terbit
Direktur RS.EMMA

STANDAR 15 Januari 2010


PROSEDUR drg.Mamik Wijaya
OPERASIONAL
Adalah Kegiatan yang dilakukan untuk menjaga alat dopler dalam
PENGERTIAN keadaan baik dan untuk mengetahui alat tersebut berfungsi dengan baik
atau tidak
Untuk menjaga agar alat tersebut dalam keadaan baik dan siap pakai
TUJUAN
Sesuai dengan SK Direktur No: 110 /SK.Dir/Yth-1/I/2010 Tentang
KEBIJAKAN Kebijakan Penggunaan Dan Pemeliharaan Paralatan Medis Dan Non
Medis
PROSEDUR 1. Setelah pemakaian alat, alat dibersihkan dengan menggunakan
kain lembab oleh bidan yang jaga waktu itu
2. Alat harus selalu discharge bila bateray dalam keadaan habis
3. Alat secara rutin dibersihkan oleh petugas penanggung jawab

27
alat kesehatan
4. Setiap 1 bulansekali dilakukan pengecekan fungsi alat, fungsi
tombol, cek konektor probe dan fungsi mesin yang dilakukan
oleh petugas penanggung jawab alat kesehatan
5. Bila terjadi kerusakan alat, penanggung jawab alat kesehatan
melaporkan kepada kepala ruangan
6. Kepala ruangan/kepala shift melaporkannya kepada IPSRS
dengan menggunakan form perbaikan dan pemeliharaan alat ke
IPSRS dan ditandatangani oleh kedua belah pihak
7. Bila alat telah selesai diperbaiki oleh IPSRS, kepala ruangan
melakukan serah terima alat dan kedua belah pihak
menandatangani berita acara serah terima alat
8. Kepala ruangan melakukan koordinasi dengan IPSRS untuk
dilakukan chek list alat oleh pihak IPSRS sesuai jadual

RS.EMMA

MOJOKERTO
PEMELIHARAAN DOPLER

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS.EMMA/SPO/017/057 00 2/2

9. Kepala ruangan melakukan koordinasi dengan IPSRS untuk


PROSEDUR dilakukan kalibrasi alat sesuai jadual
IPS-RS,Kamar Bersalin
INSTALASI TERKAIT

28
BAB III

PENUTUP
Fasilitas dan peralatan sangatlah penting untuk mendukung proses pemberian pelayanan
begitu juga dengan pelayanan keperawatan dan kebidanan.dengan demkian maka diperlukan
sebuah pedoman sebagai acuan dalam penggunaan, pemeliharaan serta perbaikan alat medis
alat – alat khusus yang ada di RS.EMMA Mojokerto

Dengan tersusunnya buku Standart Operasional Prosedur Pemakaian ,Pemeliharaan serta


perbaikan alat medis di RS.EMMA Mojokerto diharapkan semua pihak dapat memanfaatkan
buku ini sebagai pedoman dan acuan dalam mendukung pencapaian tujuan pelayanan
keperawatan dan kebidanan secara optimal.

Penulis juga sangat mengharap adanya kritik dan saran pembaca bila ada kekeliruan atau
kesalahan sehingga dapat digunakan sebagai acuan kedepannya.Akhirnya penulis
mengucapkan bayak terima kasih

29
BAB I

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap Puji syukur kita panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas ijin
dan perkenaan Nya buku ini dapat diselesaikan dan ditertibkan

Buku ini berisikan tentang “ StandartProsedurOperasional” tentang Pemakaian , pemeliharaan


serta Perbaikan alat medis peralatan RS.EMMA Mojokerto khususnya alat-alat khusus.

Penyusunan buku ini dilatarbelakangi oleh adanya tuntunan baik dari pengguna jasa
pelayanan rumah sakit yang semakin komplek maupun tenaga yang berperan langsung dalam
memberikan pelayanan.Dan salah satu komponen pentingnya adalah sebagai prosedur dalam
mengoperasikan alat-alat yang menunjang pelayanan kesehatan sehingga pelayanan
kesehatan masyarakat dapat berjalan sesuai procedural dan dapat optimal serta berkwalitas.

Harapan kami dengan adanya buku ini semua pihak yang terkait dengannya akan dapat
memanfaatkaan nya sebagai pedoman dalam mendukung kualitas pelayanan keperawatan dan
kebidanan yangoptimal dan berkwalitas.

Semoga niat baik kita senantiasa mendapatkan limpahan rahmat dan taufiq dari Tuhan Yang
Maha Esa

30
Penyusun

BAB II

Daftar isi

Kata Pengantar ……………………………………………………………………..…….....…i

Daftar isi ……………………………………………………………………………..……......ii

SOP Penggunaan Dopler ……………………………………………………………..…….....1

SOP penggunaan Infution pump ………………………………………………………..….....2

SOP penggunaan Incubator ……………………………………………………………..…….3

SOP penggunaan Suction ……………………………………………………………….…….4

SOP penggunaan Set Monitor …………………………………………………………….…..5

SOP penggunaan Syringe Pump…………………………………………………………….....6

SOP penggunaan ECG ………………………………………………………………………..7

SOP penggunaan fetal monitor...................................................................................................8

SOP penggunaan Infant Warmer ……………………………………………………………...9

SOP penggunaan fototerapy………………………………………………………………….11

SOP penggunaan Monitor Oxymetri…………………………………………………………12

31
SOP pemeliharaan Suction…………………………………………………………………..13

SOP pemeliharaan ECG ……………………………………………………………………..15

SOP pemeliharaan Nebuleizer…………………………………………………………….....16

SOP pemeliharaan Incubator ………………………………………………………………...17

SOP pemeliharaan fototerapy………………………………………………………………...19

SOP pemeliharaan syringe pump ……………………………………………………....……21

SOP pemeliharaan Infution Pump…………………………………………………………...22

SOP pemeliharaan Infant Warmer ……………………………………………………….....24

SOP pemeliharaan Fetal Monitor …………………………………………………………...26

SOP pemeliharaan monitor Oxymetri……………………………………………………….27

SOP pemeliharaan Dopler …………………………………………………………………...29

PENUTUP................................................................................................................................31

32
33

Anda mungkin juga menyukai