Anda di halaman 1dari 40

PENGOPERASIAN

BABY RESUSCITATOR

NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


1/1

STANDAR TGL. TERBIT Ditetapkan Direktur,


PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. MADE JEREN, Sp.THT


Pembina Utama Madya
NIP. 19620323 198803 1 011

PENGERTIAN Baby Resuscitator adalah suatu alat bantu pernapasan bagi bayi yang mengalami
kegagalan fungsi paru dengan cara mengatur aliran O2 secara manual.
TUJUAN Operasionalisasi Baby Resuscitator yang sesuai dengan prosedur.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSUD Dr. Harjono S. Kabupaten Ponorogo tentang
Kebijakan Manajemen Fasilitas dan Keselamatan di RSUD Dr. Harjono S
Ponorogo
PROSEDUR PERSIAPAN
PENGOPERASIAN 1. Tempatkan alat pada ruang tindakan.
2. Periksa bagian-bagian alat meliputi ambubag, facemask, air way tubing,
endotracheal tube, humidifier, heater.
3. Hubungkan masing-masing bagian alat.
4. Hubungkan dengan suplay oksigen.
5. Hubungkan alat ke terminal pembumian.
PEMANASAN
1. Hubungkan alat dengan catu daya.
2. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi ON
3. Buka kran oksigen kemudian cek aliran oksigen pada flowmeter.
4. Tutup kran setelah pemanasan selesai.
5. Lakukan pemanasan secukupnya.
PELAKSANAAN
1. Perhatikan protap pelayanan.
2. Pasang facemask pada pasien.
3. Lakukan tindakan.
PENGEMASAN/PENYIMPANAN
1. Tutup kran aliran oksigen.
2. Lepaskan facemask dari pasien.
3. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF.
4. Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
5. Lepaskan hubungan alat dengan supply oksigen.
6. Lepaskan bagian-bagian alat.
7. Bersihkan bagian-bagian alat.
8. Tempatkan bagian alat pada tempatnya.
9. Simpan pada tempatnya.
10. Catat beban kerja alat (dalam jumlah pasien/bulan)

UNIT TERKAIT NICU, OK, PICU, IPS


PENGOPERASIAN
BABY SCALE

NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


1/1

STANDAR TGL. TERBIT Ditetapkan Direktur,


PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. MADE JEREN, Sp.THT


Pembina Utama Madya
NIP. 19620323 198803 1 011
PENGERTIAN Baby Scale adalah suatu alat yang digunakan untuk menimbang berat bayi
sehingga dapat diketahui berat sesungguhnya dengan kapasitas maksimum 5kg.
TUJUAN Operasionalisasi Baby Scale yang sesuai dengan prosedur.
KEBIJAKAN

PROSEDUR PERSIAPAN
PENGOPERASIAN 1. Tempatkan alat pada ruangan pelayanan.
2. Lepaskan penutup debu.
3. Pasang alas bayi.
4. Cek jarum penunjuk pada angka 0 (nol).
PELAKSANAAN
1. Lakukan tindakan penimbangan.
PENGEMASAN/PENYIMPANAN
1. Bersihkan dan rapikan alat.
2. Pasang penutup debu.
3. Simpan alat pada tempatnya.
4. Catat beban kerja alat (jumlah pasien/bulan).

UNIT TERKAIT Poli Tumbuh Kembang, OK, NICU, R.Delima, IPS


PENGOPERASIAN
DOPPLER

NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


1/1

STANDAR TGL. TERBIT Ditetapkan Direktur,


PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. MADE JEREN, Sp.THT


Pembina Utama Madya
NIP. 19620323 198803 1 011
PENGERTIAN Doppler adala alat untuk deteksi detak jantung janin di dalam kandungan sang ibu.
Teknik yang digunakan untuk mendeteksi detak jantung janin adalah dengan
ultrasound (frekuensi 2 MHz).
TUJUAN Operasionalisasi Doppler yang sesuai dengan prosedur.
KEBIJAKAN

PROSEDUR PERSIAPAN
PENGOPERASIAN 1. Tempatkan alat pada ruangan pemeriksaan/tindakan.
2. Lepaskan penutup debu.
3. Siapkan aksesoris
4. Siapkan bahan operasional.
5. Periksa kondisi probe.
6. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian.
PEMANASAN
1. Hubungkan alat dengan catu daya (kecuali yang memakai batere).
2. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi ON.
3. Cek lampu indikator dan batere.
4. Lakukan pemanasan secukupnya.
PELAKSANAAN
1. Perhatikan protap pelayanan.
2. Oleskan jelly secukupnya pada permukaan objek.
3. Tempatkan probe pada posisi objek.
4. Atur volume/sound level regulator sesuai keperluan.
5. Lakukan tindakan pemeriksaan.
PENGEMASAN/PENYIMPANAN
1. Kembalikan posisi volume/sound level regulator ke posisi minimum/nol.
2. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF.
3. Lepaskan hubungan alat dari catu daya (kecuali yang memakai batere).
4. Bersihkan probe.
5. Letakkan probe pada tempatnya.
6. Pasang penutup debu.
7. Simpan alat pada tempatnya.
8. Catat beban kerja alat (jumlah pasien/bulan).

UNIT TERKAIT Poli kandungan & kebidanan, VK Melati, IPS


PENGOPERASIAN
DRY STERILIZER

NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


1/1

STANDAR TGL. TERBIT Ditetapkan Direktur,


PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. MADE JEREN, Sp.THT


Pembina Utama Madya
NIP. 19620323 198803 1 011
PENGERTIAN Dry Sterilizer adalah suatu alat yang dipergunakan untuk mensterilkan instrument,
linen medis dengan memanfaatkan panas untuk pensuci-hamaan.
TUJUAN Operasionalisasi Dry Sterilizer yang sesuai dengan prosedur.
KEBIJAKAN
PROSEDUR PERSIAPAN
PENGOPERASIAN 1. Lepaskan penutup debu.
2. Siapkan bahan (instrument, glass ware) yang akan disterilkan.
3. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian.
PEMANASAN
1. Hubungkan alat dengan catu daya.
2. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi ON
3. Lakukan pemanasan secukupnya.
PELAKSANAAN
1. Perhatikan protap pelayanan.
2. Masukkan bahan yang akan disterilkan kedalam chamber.
3. Tutup sterilizer dan kunci.
4. Atur temperature selector sesuai sesuai dengan yang dikehendaki.
5. Tutup ventilasi udara.
6. Lakukan sterilisasi.
7. Setelah proses sterilisasi selesai, matikan alat dengan menekan/memutar
tombol ON/OFF ke posisi OFF, perhatikan temperature sampai menunjuk
angka nol.
8. Keluarkan bahan yang disterilkan, periksa hasil sterilisasi dan simpan
bahan di ruang steril khusus.
PENGEMASAN/PENYIMPANAN
1. Lepaskan hubungan alat dengan catu daya.
2. Tutup pintu chamber.
3. Bersihkan alat.
4. Catat beban kerja alat (dalam jumlah pemakaian).
UNIT TERKAIT IGD, NICU, OK, IPS
PENGOPERASIAN
ELECTRO SURGERY UNIT (ESU)

NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


1/1

STANDAR TGL. TERBIT Ditetapkan Direktur,


PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. MADE JEREN, Sp.THT


Pembina Utama Madya
NIP. 19620323 198803 1 011
PENGERTIAN Electro Surgery Unit (ESU) adalah alat bedah medis yang memanfaatkan
frekwensi tinggi dari arus listrik untuk memotong, mengentalkan dan
mengeringkan jaringan.
TUJUAN Operasionalisasi Electro Surgery Unit (ESU) yang sesuai dengan prosedur.
KEBIJAKAN
PROSEDUR PERSIAPAN
PENGOPERASIAN 1. Tempatkan alat pada ruang perawatan.
2. Lepaskan penutup debu.
3. Siapkan akesoris dan pasang sesuai keperluan.
4. Siapkan kabel-kabel elektroda (active, neutral dan foot switch).
5. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian.
PEMANASAN
1. Hubungkan alat dengan catu daya.
2. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi ON.
3. Lakukan pemanasan secukupnya.
4. Cek fungsi-fungsi selector pemilih cutting, coagulating, bipolar.
PELAKSANAAN
1. Perhatikan protap pelayanan.
2. Pasang elektrode (loop electrode, knife electrode, ball electrode, bipolar
electrode) sesuai keperluan pelayanan.
3. Atur selector pemilih (cutting, coagulating, bipolar) sesuai keperluan.
4. Atur intensitas output sesuai keperluan.
5. Lakukan tindakan.
PENGEMASAN/PENYIMPANAN
1. Atur kembali selector ke posisi minimum.
2. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF.
3. Lepaskan kabel electrode (active, neutral, foot switch) dari alat.
4. Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
5. Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian.
6. Bersihkan alat.
7. Pasang penutup debu.
8. Kembalikan alat ke tempat semula.
9. Catat beban kerja alat (dalam jumlah pasien).
UNIT TERKAIT Poli Kulit & Kelamin, IGD, OK, IPS
PENGOPERASIAN
ELECTROCARDIOGRAPH (ECG)

NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


1/1

STANDAR TGL. TERBIT Ditetapkan Direktur,


PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. MADE JEREN, Sp.THT


Pembina Utama Madya
NIP. 19620323 198803 1 011

PENGERTIAN Electrocardiograph (ECG) adalah suatu alat yang digunakan untuk mendeteksi
sinyal biolistrik jantung dan menghasilkan rekaman berupa grafik pada kertas
perekam. Pada rekaman dapat di diagnosa variasi ketidak normalan jantung.
TUJUAN Operasionalisasi Electrocardiograph (ECG) yang sesuai dengan prosedur.
KEBIJAKAN

PROSEDUR PERSIAPAN
PENGOPERASIAN1. Tempatkan alat pada ruang pemeriksaan/tindakan.
2. Lepaskan penutup debu.
3. Siapkan patient cable, strap electrode, chest electrode, kertas perekam dan
jelly/pasta.
4. Pasang patient cable dan kertas rekam pada alat.
5. Hubungkan alat ke terminal pembumian.
PEMANASAN
1. Hubungkan alat dengan catu daya.
2. Cek batere untuk alat yang menggunakan catu daya DC.
3. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi ON.
4. Lakukan pemanasan secukupnya.
5. Atur selector pada posisi STD, lakukan kalibrasi dengan menekan tombol
kalibrasi berulang-ulang dan atur switch RUN paper speed pada posisi RUN,
kemudian amati bentuk pulsa pada kertas rekam (bentuk pulsa segi empat/square
wave).
PELAKSANAAN
1. Perhatikan protap pelayanan.
2. Oleskan jelly pada pasien secukupnya.
3. Pasang strap electrode, chest electrode pada patient cable.
4. Pasang strap electrode, chest electrode pada pasien.
5. Masukkan data pasien.
6. Pilih program (auto atau manual).
7. Lakukan pemeriksaan.
PENGEMASAN/PENYIMPANAN
1. Atur kembali selector ke posisi STD.
2. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF.
3. Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
4. Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian.
5. Lepaskan strap electrode, chest electrode dari pasien.
6. Lepaskan strap electrode, chest electrode dari patient cable.
7. Bersihkan patient cable, strap electrode, chest electrode.
8. Simpan patient cable, strap electrode dan chest electrode pada tempatnya.
9. Pasang penutup debu.
10. Kembalikan alat dan aksesoris ke tempat semula.
11. Catat beban kerja alat (jumlah pasien/bln).
12.
UNIT TERKAIT Poli Jantung, IGD, ICU, ICCU, Ruang Ranap, IPS
PENGOPERASIAN
INCUBATOR PERAWATAN

NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


1/1

STANDAR TGL. TERBIT Ditetapkan Direktur,


PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. MADE JEREN, Sp.THT


Pembina Utama Madya
NIP. 19620323 198803 1 011
PENGERTIAN Incubator Perawatan suatu alat yang digunakan untuk merawat bayi premature atau
mempunyai berat badan lahir rendah (BBLR) dengan cara memberikan
temperature dan kelembaban yang stabil sesuai dengan kondisi dalam kandungan
ibu.
TUJUAN Operasionalisasi Incubator Perawatan yang sesuai dengan prosedur.
KEBIJAKAN
PROSEDUR PERSIAPAN
PENGOPERASIAN 1. Lepaskan penutup debu.
2. Tempatkan alat pada ruang perawatan.
3. Pasang aksesoris dengan baik dan benar.
4. Periksa pengatur posisi kasur, sungkup pengontrol, volume air, tabung
oksigen termasuk flowmeter dan kondisi filter, skin sensor temperature.
5. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian.
PEMANASAN
1. Hubungkan alat dengan catu daya.
2. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi ON.
3. Atur dan cek temperature selector, humidity, oksigen, fan, alarm untuk
mengetahui fungsi alat.
4. Lakukan pemanasan secukupnya.
PELAKSANAAN
1. Perhatikan protap pelayanan.
2. Atur temperature selector sesuai keperluan.
3. Atur aliran oksigen sesuai keperluan.
4. Pasang skin sensor temperature, bila ada.
5. Lakukan pelayanan.
PENGEMASAN/PENYIMPANAN
1. Tutup regulator oksigen pada tabung oksigen.
2. Kembalikan posisi regulator oksigen dan temperature selector ke posisi
OFF/minimum.
3. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF.
4. Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
5. Bersihkan alat.
6. Pasang penutup debu.
7. Simpan alat pada tempatnya.
8. Catat beban kerja alat (jumlah pasien/bln).
UNIT TERKAIT PICU, NICU, IPS
PENGOPERASIAN
INFANT WARMER

NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


1/1

STANDAR TGL. TERBIT Ditetapkan Direktur,


PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. MADE JEREN, Sp.THT


Pembina Utama Madya
NIP. 19620323 198803 1 011
PENGERTIAN Infant Warmer adalah suatu alat yang digunakan untuk menghangatkan bayi agar
suhu tubuh bayi dalam kondisi yang diinginkan
TUJUAN Operasionalisasi Infant Warmer yang sesuai dengan prosedur.
KEBIJAKAN
PROSEDUR PERSIAPAN
PENGOPERASIAN 1. Tempatkan alat pada ruangan perawatan.
2. Lepaskan penutup debu.
3. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian.
PEMANASAN
1. Hubungkan alat dengan catu daya.
2. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi ON.
3. Cek fungsi thermometer.
4. Lakukan pemanasan secukupnya.
PELAKSANAAN
1. Perhatikan protap pelayanan.
2. Atur waktu pemanasan.
3. Lakukan tindakan.
PENGEMASAN/PENYIMPANAN
1. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF.
2. Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
3. Pasang penutup debu.
4. Simpan alat pada tempatnya.
5. Catat beban kerja alat (jumlah pasien/bln).
UNIT TERKAIT IGD, NICU, IPS
PENGOPERASIAN
INFUSION PUMP

NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


1/1

STANDAR TGL. TERBIT Ditetapkan Direktur,


PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. MADE JEREN, Sp.THT


Pembina Utama Madya
NIP. 19620323 198803 1 011
PENGERTIAN Infusion Pump adalah suatu alat untuk mengatur jumlah cairan/obat yang
dimasukkan kedalam sirkulasi aliran darah pasien secara langsung melalui vena.
TUJUAN Operasionalisasi Infusion Pump yang sesuai dengan prosedur.
KEBIJAKAN

PROSEDUR PERSIAPAN
PENGOPERASIAN 1. Tempatkan alat pada ruangan tindakan.
2. Lepaskanpenutup debu.
3. Pasang cairan infuse dan hubungkan ke alat.
4. Pasang infusion set.
PEMANASAN
1. Hubungkan alat dengan catu daya.
2. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi ON.
3. Cek fungsi alarm.
4. Lakukan pemanasan secukupnya.
PELAKSANAAN
1. Perhatikan protap pelayanan.
2. Alirkan cairan infuse ke infusion set sampai tidak ada gelembung udara.
3. Tentukan jumlah tetesan permenit.
4. Set alarm pada posisi ON.
5. Lakukan tindakan.
PENGEMASAN/PENYIMPANAN
1. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF.
2. Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
3. Lepaskan infusion bag & lepaskan selang-selang infuse.
4. Pasang penutup debu.
5. Simpan alat pada tempatnya.
6. Catat beban kerja alat (dalam jam).
UNIT TERKAIT IGD, ICU, ICCU, PICU, NICU, Ruang Ranap, IPS
PENGOPERASIAN
LAPARASCOPE

NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


1/1

STANDAR TGL. TERBIT Ditetapkan Direktur,


PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. MADE JEREN, Sp.THT


Pembina Utama Madya
NIP. 19620323 198803 1 011
PENGERTIAN Laparascope adalah suatu alat yang digunakan untuk pemeriksaan bagian dalam
tubuh pasien dengan memasukkan fiber optic melalui mulut atau bagian yang
sengaja dibedah.
TUJUAN Operasionalisasi Laparascope yang sesuai dengan prosedur.
KEBIJAKAN

PROSEDUR PERSIAPAN
PENGOPERASIAN 1. Tempatkan alat pada ruangan pemeriksaan.
2. Siapkan aksesoris alat, meliputi light source, fiberscope, laparoscopy set,
laparatomy set dalam keadaan steril.
3. Siapkan oksigen set termasuk regulatornya.
4. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian.
PEMANASAN
1. Hubungkan light source dengan catu daya.
2. Hidupkan light source dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke
posisi ON.
3. Atur intensitas cahaya/light source.
4. Lakukan pemanasan secukupnya.
PELAKSANAAN
1. Perhatikan protap pelayanan.
2. Pasang fibreoptic pada light source.
3. Pasang trough cut pada pasien.
4. Masukkan laparascope pada trough cut.
5. Pasang fibreoptic pada laparascope.
6. Lakukan tindakan.
7. Lepaskan fibreoptic dari laparascope.
8. Keluarkan laparascope dari trough cut.
9. Lepaskan trough cut pari pasien.
10. Lepaskan fibreoptic dari light source.
PENGEMASAN/PENYIMPANAN
1. Kembalikan pengaturan intensitas cahaya light source pada posisi
minimum.
2. Matikan light source dengan menekan/memutar tombol ON/OFF pada
posisi OFF.
3. Lepaskan hubungan light source dari catu daya.
4. Bersihkan seluruh aksesoris alat dengan antiseptic yang tidak korosif.
5. Siapkan seluruh aksesoris alat untuk di steril.
6. Simpan light source pada tempatnya.
7. Catat beban kerja alat (dalam jumlah pasien).

UNIT TERKAIT R. Endoscopy, OK, IPS


PENGOPERASIAN
SPECTROPHOTOMETER

NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


1/1

STANDAR TGL. TERBIT Ditetapkan Direktur,


PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. MADE JEREN, Sp.THT


Pembina Utama Madya
NIP. 19620323 198803 1 011
PENGERTIAN Spectrophotometer adalah suatu alat yang dipergunakan untuk mengukur
kepekatan suatu larutan (urine dan darah)
TUJUAN Operasionalisasi Spectrophotometer yang sesuai dengan prosedur.
KEBIJAKAN
PROSEDUR PERSIAPAN
PENGOPERASIAN 1. Tempatkan alat pada ruangan pemeriksaan.
2. Lepaskan penutup debu.
3. Siapkan aksesoris.
4. Siapkan bahan operasional.
5. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian.
PEMANASAN
1. Hubungkan alat dengan catu daya.
2. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi ON.
3. Lakukan pemanasan secukupnya.
4. Lakukan kalibrasi transmittance 100% dan absorbance 0% pada kuvet
blank.
5. Lakukan kalibrasi absorbance 100% dan transmittance 0% pada kuvet
block.
PELAKSANAAN
1. Perhatikan protap pelayanan.
2. Lakukan tindakan pemeriksaan.
PENGEMASAN/PENYIMPANAN
1. Keluarkan kuvet dari alat, buang sample dan bersihkan.
2. Kembalikan posisi regulator ke posisi minimum.
3. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF.
4. Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
5. Pasang penutup debu.
6. Kembalikan alat pada tempatnya.
7. Catat beban kerja alat (dalam jam/sample/bulan)
UNIT TERKAIT Laboratorium, IPS
PENGOPERASIAN
STEAM STERILIZER (dengan vacuum pump)

NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


1/1

STANDAR TGL. TERBIT Ditetapkan Direktur,


PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. MADE JEREN, Sp.THT


Pembina Utama Madya
NIP. 19620323 198803 1 011
PENGERTIAN Steam Sterilizer (dengan Vacuum Pump) adalah suatu alat yang digunakan untuk
sterilisasai (pensucihamaan) instrument, linen, kasa/kapas, dengan menggunakan
panas dan tekanan uap yang dihasilkan dengan memanaskan air.
TUJUAN Operasionalisasi Steam Sterilizer (dengan Vacuum Pump) yang sesuai dengan
prosedur.
KEBIJAKAN
PROSEDUR PERSIAPAN
PENGOPERASIAN 1. Lepaskan penutup debu.
2. Isi air pada penampung sampai batas cukup (perhatikan gelas penduga).
3. Siapkan bahan-bahan yang akan disterilkan dan masukkan ke dalam
tromol.
PEMANASAN
1. Hubungkan alat dengan catu daya.
PELAKSANAAN
1. Perhatikan protap pelayanan.
2. Masukkan bahan yang akan disteril ke dalam chamber.
3. Tutup sterilizer dan kunci.
4. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi ON.
5. Pilih temperatur sesuai keperluan.
6. Perhatikan temperatur pada thermometer.
7. Perhatikan indikator tekanan.
8. Atur waktu sterilisasi.
9. Setelah tekanan tercapai tekan tombol start sterilisasi.
10. Setelah proses sterilisasi selesai (lampu indikator menyala) buka katup
pembuangan uap, sampai tekanan chamber menunjukkan angka 0 (nol).
11. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF.
12. Keluarkan bahan yang disteril, periksa hasil sterilisasi, kemudian simpan
di ruang steril khusus.
PENGEMASAN/PENYIMPANAN
1. Tutup penutup chamber.
2. Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
3. Bersihkan alat.
4. Catat beban kerja alat (dalam jumlah pemakaian).
UNIT TERKAIT CSSD, IPS
PENGOPERASIAN
SUCTION PUMP MEMBRAN (tanpa pelumas)

NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


1/1

STANDAR TGL. TERBIT Ditetapkan Direktur,


PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. MADE JEREN, Sp.THT


Pembina Utama Madya
NIP. 19620323 198803 1 011
PENGERTIAN Suction Pump adalah suatu alat yang digunakan untuk menghisap cairan yang
tidak dibutuhkan pada tubuh manusia.
TUJUAN Operasionalisasi Suction Pump yang sesuai dengan prosedur.
KEBIJAKAN
PROSEDUR PERSIAPAN
PENGOPERASIAN 1. Lepaskan penutup debu.
2. Tempatkan alat pada ruangan tindakan.
3. Cek pelampung/Stop flow pada botol.
4. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian.
PEMANASAN
1. Hubungkan alat dengan catu daya.
2. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi
ON.
3. Cek daya hisap dengan menempelkan ibu jari pada ujung selang,
kemudian regulator tekanan diatur dari minimum ke maksimum sampai
diyakini alat berfungsi baik.
PELAKSANAAN
1. Perhatikan protap pelayanan.
2. Atur daya hisap sesuai keperluan.
3. Lakukan tindakan dan perhatikan ketinggian cairan dalam botol (tidak
melebihi level maksimum).
PENGEMASAN/PENYIMPANAN
1. Kembalikan posisi regulator pengatur tekanan ke posisi minimum.
2. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF.
3. Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
4. Lepaskan selang dan botol penampung, buang cairan dari dalam botol,
kemudian bersihkan.
5. Pasang selang dan botol pada alat.
6. Pasang penutup debu.
7. Catat beban kerja alat (dalam jumlah pasien).
UNIT TERKAIT IGD, Ruang Rawat Inap, IPS
PENGOPERASIAN
ULTRA VIOLET LAMP

NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


1/1

STANDAR TGL. TERBIT Ditetapkan Direktur,


PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. MADE JEREN, Sp.THT


Pembina Utama Madya
NIP. 19620323 198803 1 011
PENGERTIAN Ultra Violet Lamp adalah suatu alat untuk terapi dengan menggunakan lampu
ultra violet.
TUJUAN Operasionalisasi Ultra Violet Lamp yang sesuai dengan prosedur.
KEBIJAKAN
PROSEDUR PERSIAPAN
PENGOPERASIAN 1. Tempatkan alat pada ruangan pelayanan.
2. Lepaskan penutup debu.
3. Periksa hubungan alat ke terminal.
PEMANASAN
1. Hubungkan alat dengan catu daya.
2. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi ON.
3. Cek cahaya lampu UV.
4. Cek fungsi pewaktu timer.
PELAKSANAAN
1. Perhatikan protap pelayanan.
2. Atur waktu penyinaran (time/self counter) sesuai yang dikehendaki.
3. Lakukan tindakan.
PENGEMASAN/PENYIMPANAN
1. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF.
2. Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
3. Pasang penutup debu.
4. Simpan pada tempatnya.
5. Catat beban kerla alat (jam/bulan)
UNIT TERKAIT OK, HS, IPS
PENGOPERASIAN
ULTRASONOGRAPH (USG)

NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


1/1

STANDAR TGL. TERBIT Ditetapkan Direktur,


PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. MADE JEREN, Sp.THT


Pembina Utama Madya
NIP. 19620323 198803 1 011
PENGERTIAN Ultrasonograph (USG) adalah suatu alat untuk mendeteksi bagian dalam tubuh
dengan memanfaatkan frekwensi ultrasound.
TUJUAN Operasionalisasi Ultrasonograph (USG) yang sesuai dengan prosedur.
KEBIJAKAN

PROSEDUR PERSIAPAN
PENGOPERASIAN 1. Tempatkan alat pada ruangan pemeriksaan/tindakan.
2. Lepaskan penutup debu.
3. Siapkan aksesoris dan pasang sesuai keperluan.
4. Siapkan bahan operasional (jelly, film Polaroid atau kertas grafik).
5. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian.
PEMANASAN
1. Hubungkan alat dengan catu daya.
2. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi ON.
3. Aktifkan tombol-tombol lain yang diperlukan.
4. Lakukan pemanasan secukupnya.
PELAKSANAAN
1. Perhatikan protap pelayanan.
2. Masukkan data pasien.
3. Tentukan dan fungsikan moda sesuai jenis pemeriksaan.
4. Oleskan jelly secukupnya pada permukaan objek.
5. Lakukan tindakan pemeriksaan.
6. Setelah ditemukan objek yang diinginkan kemudian tekan tombol
FREEZE.
7. Lakukan pengukuran objek dengan menekan tombol TRACK
BALL/CLIPPER.
8. Lakukan pemotretan/recording apabila diperlukan.
PENGEMASAN/PENYIMPANAN
1. Kembalikan tombol-tombol ke posisi OFF dan atau minimum/Nol.
2. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF.
3. Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
4. Lepaskan probe dari alat dan bersihkan dengan kain halus atau tissue.
5. Lepaskan dan simpan aksesoris pada tempatnya.
6. Simpan bahan operasional pada tempatnya.
7. Pasang penutup debu.
8. Simpan alat pada tempatnya.
9. Catat beban kerja alat (dalam jumlah pasien).

UNIT TERKAIT Radiologi, ICCU, Poli Kandungan, IPS


PENGOPERASIAN
VACUUM EXTRACTOR (Electric)

NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


1/1

STANDAR TGL. TERBIT Ditetapkan Direktur,


PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. MADE JEREN, Sp.THT


Pembina Utama Madya
NIP. 19620323 198803 1 011
PENGERTIAN Vacuum Extractor (Elektric) adalah suatu alat yang digunakan untuk membantu
mengeluarkan bayi pada ibu yang mengalami kegagalan kelahiran normal.
TUJUAN Operasionalisasi Vacuum Extractor (Electric) yang sesuai dengan prosedur.
KEBIJAKAN
PROSEDUR PERSIAPAN
PENGOPERASIAN 1. Tempatkan alat pada ruangan tindakan.
2. Lepaskan penutup debu.
3. Siapkan aksesoris.
4. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian.
PEMANASAN
1. Hubungkan alat dengan catu daya.
2. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi ON.
3. Cek daya hisap dengan menempelkan ibu jari pada ujung selang,
kemudian atur regulator dari posisi minimum ke maksimum sampai
diyakini alat berfungsi baik.
PELAKSANAAN
1. Perhatikan protap pelayanan.
2. Pasang selang dan kap penghisap sesuai keperluan.
3. Atur regulator daya hisap sesuai keperluan.
4. Lakukan tindakan.
PENGEMASAN/PENYIMPANAN
1. Kembalikan regulator ke posisi minimum/Nol.
2. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF.
3. Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
4. Lepaskan kap penghisap dan bersihkan.
5. Kembalikan aksesoris pada tempatnya.
6. Pasang penutup debu.
7. Kembalikan alat ke tempat penyimpanan.
8. Catat beban kerja alat (dalam jumlah pasien).
UNIT TERKAIT VK Melati, IPS
PENGOPERASIAN
VENTILATOR

NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


1/1

STANDAR TGL. TERBIT Ditetapkan Direktur,


PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. MADE JEREN, Sp.THT


Pembina Utama Madya
NIP. 19620323 198803 1 011
PENGERTIAN Ventilator adalah suatu alat bantu pernapasan yang berfungsi untuk mengontrol,
membantu atau mengambil alih fungsi paru pasien.
TUJUAN Operasionalisasi Ventilator yang sesuai dengan prosedur.
KEBIJAKAN

PROSEDUR PERSIAPAN
PENGOPERASIAN 1. Tempatkan alat pada ruangan pelayanan/tindakan.
2. Lepaskan penutup debu.
3. Siapkan aksesoris dan bahan operasional.
4. Pasang humidifier unit.
5. Hubungkan alat dengan supply oksigen.
6. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian.
PEMANASAN
1. Hubungkan alat dengan catu daya.
2. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi ON.
3. Cek tegangan masuk dengan memperhatikan lampu indikator.
4. Atur regulator oksigen pada posisi minimum.
5. Buka regulator oksigen.
6. Cek system alarm untuk kondisi aliran O2 kurang atau lebih.
PELAKSANAAN
1. Perhatikan protap pelayanan.
2. Atur ventilation mode sesuai kebutuhan (control atau assist).
3. Atur tidal volume, frequency, I/E ratio sesuai keperluan.
4. Perhatikan dan atur O2 concentration.
5. Pasang facemask pada pasien.
6. Lakukan tindakan.
PENGEMASAN/PENYIMPANAN
1. Kembalikan posisi regulator oksigen ke posisi minimum.
2. Lepaskan facemask dari pasien.
3. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF.
4. Lepaskan hubungan alat dengan supply oksigen.
5. Lepaskan hubungan alat dari catu daya dan kabel pembumian.
6. Lepaskan humidifier unit dan semua aksesoris.
7. Bersihkan semua aksesoris dan simpan pada tempatnya.
8. Pasang penutup debu.
9. Kembalikan alat pada tempatnya.
10. Catat beban kerja alat (dalam jam/bulan)

UNIT TERKAIT OK, RR, NICU, PICU, Ruang Isolasi, IPS


PENGOPERASIAN
AUDIOMETER

NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


1/1

STANDAR TGL. TERBIT Ditetapkan Direktur,


PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. MADE JEREN, Sp.THT


Pembina Utama Madya
NIP. 19620323 198803 1 011
PENGERTIAN Audiometer adalah suatu alat yang menghasilkan bunyi dengan frekuensi kuat
suara yang bisa diatur, dipergunakan dalam ruangan yang kedap suara untuk
menguji kemampuan pendengaran seseorang.
TUJUAN Operasionalisasi Audiometer yang sesuai dengan prosedur.
KEBIJAKAN
PROSEDUR PERSIAPAN
PENGOPERASIAN 1. Lepaskan penutup debu.
2. Siapkan aksesoris.
3. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian.
PEMANASAN
1. Hubungkan alat dengan catu daya.
2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON.
3. Lakukan pemanasan secukupnya.
4. Jelaskan kepada pasien cara menggunakan tombol respon.
PELAKSANAAN
1. Perhatikan protap pelayanan.
2. Pasang earphone pada pasien.
3. Set frekuensi dan sound level sesuai yang dikehendaki.
4. Pasien menekan tombol respon jika mendengar nada/bunyi.
5. Catat nilai frekuensi dan sound level pada saat pasien menekan tombol
respon.
PENGEMASAN/PENYIMPANAN
1. Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol.
2. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF.
3. Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
4. Bersihkan alat.
5. Pasang penutup debu.
6. Catat beban kerja alat (dalam jumlah pasien).
UNIT TERKAIT Poli THT, IPS
PENGOPERASIAN
PASIEN MONITOR

NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


1/1

STANDAR TGL. TERBIT Ditetapkan Direktur,


PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. MADE JEREN, Sp.THT


Pembina Utama Madya
NIP. 19620323 198803 1 011
PENGERTIAN Pasien Monitor adalah suatu alat yang digunakan untuk memonitor vital sign
pasien yang berupa detak jantung, nadi, tekanan darah, temperature bentuk pulsa
jantung secara terus menerus.
TUJUAN Operasionalisasi Pasien Monitor yang sesuai dengan prosedur.
KEBIJAKAN
PROSEDUR PERSIAPAN
PENGOPERASIAN 1. Lepaskan penutup debu.
2. Siapkan aksesoris dan pasang sesuai kebutuhan.
3. Hubungkan alat ke terminal pembumian.
PEMANASAN
1. Hubungkan alat dengan catu daya.
2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON.
3. Set rentang nilai (range) untuk temperature, pulse dan alarm.
PELAKSANAAN
1. Perhatikan protap pelayanan.
2. Hubungkan pasien kabel ke obyek (pasien) dan pastikan bahwa pasien
kabel sudah terhubung dengan baik dan benar pada pasien.
3. Lakukan monitoring.
4. Lakukan pemantauan pada display terhadap heart rate, ECG wave form,
pulse, temperature, saturasi oksigen (SO2), NIBP, tekanan hemodinamik.
PENGEMASAN/PENYIMPANAN
1. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF.
2. Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
3. Lepaskan pasien kabel dan bersihkan.
4. Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian.
5. Bersihkan alat.
6. Pasang penutup debu.
7. Catat beban kerja alat (dalam pasien/jam).
UNIT TERKAIT IGD, HD, OK, RR, ICU, ICCU, PICU, Ruang Rawat Inap, IPS
PENGOPERASIAN
DEFIBRILLATOR

NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


1/1

STANDAR TGL. TERBIT Ditetapkan Direktur,


PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. MADE JEREN, Sp.THT


Pembina Utama Madya
NIP. 19620323 198803 1 011
PENGERTIAN Defibrillator adalah alat resusitasi jantung pada saat jantung pasien mengalami
fibrilasi, dengan memberikan energi kejut listrik untuk mengaktifkan kembali
aktifitas jantung baik secara invasive maupun non-invasive.
TUJUAN Operasionalisasi Defibrillator yang sesuai dengan prosedur.
KEBIJAKAN

PROSEDUR PERSIAPAN
PENGOPERASIAN 1. Lepaskan penutup debu.
2. Tempatkan alat pada ruangan tindakan.
3. Siapkan aksesoris.
4. Siapkan bahan operasional.
5. Pasang elektroda sesuai dengan kebutuhan.
6. Hubungkan alat ke terminal pembumian.
PEMANASAN
1. Hubungkan alat dengan catu daya.
2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON.
3. Lakukan pemanasan secukupnya.
4. Cek system pengisian energi (charge) dan pembuangan energi (discharge).
PELAKSANAAN
1. Perhatikan protap pelayanan.
2. Set energi sesuai dengan yang dibutuhkan.
3. Lakukan pengisian energi dengan menekan tombol pengisian (charge),
perhatikan indikator.
4. Lakukan tindakan defibrillisasi.
5. Lakukan pembuangan energi dengan menekan tombol pembuangan
(discharge), perhatikan indikator.
PENGEMASAN/PENYIMPANAN
1. Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol.
2. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF.
3. Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
4. Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian.
5. Lepaskan elektroda dari alat.
6. Bersihkan alat.
7. Pasang penutup debu.
8. Kembalikan alat ke tempat penyimpanan.
9. Catat beban kerja alat (jumlah tindakan).

UNIT TERKAIT IGD, ICU, ICCU, OK, IPS


PENGOPERASIAN
DENTAL UNIT

NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


1/1

STANDAR TGL. TERBIT Ditetapkan Direktur,


PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. MADE JEREN, Sp.THT


Pembina Utama Madya
NIP. 19620323 198803 1 011
PENGERTIAN Dental Unit adalah suatu alat yang digunakan untuk pemeriksaan dan perawatan
gigi.
TUJUAN Operasionalisasi Dental Unit yang sesuai dengan prosedur.
KEBIJAKAN
PROSEDUR PERSIAPAN
PENGOPERASIAN 1. Lepaskan penutup debu.
2. Siapkan aksesoris.
3. Siapkan bahan operasional.
4. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian.
PEMANASAN
1. Hubungkan alat dengan catu daya.
2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON.
3. Lakukan pemanasan secukupnya.
4. Lakukan pengecekan fungsi compressor, hand piece, foot switch, chair,
perputaran bor, suction, pengisian gelas kumur, lampu.
PELAKSANAAN
1. Perhatikan protap pelayanan.
2. Atur posisi pasien.
3. Pilih aksesoris sesuai kebutuhan.
4. Lakukan tindakan.
PENGEMASAN/PENYIMPANAN
1. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF.
2. Lepaskan alat dari catu daya.
3. Bersihkan aksesoris.
4. Catat beban kerja alat (dalam jumlah tindakan).
UNIT TERKAIT Poli Gigi, IPS
PENGOPERASIAN
ELECTRO ENCEPALOGRAPH (EEG)

NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


1/1

STANDAR TGL. TERBIT Ditetapkan Direktur,


PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. MADE JEREN, Sp.THT


Pembina Utama Madya
NIP. 19620323 198803 1 011
PENGERTIAN Electro Encepalograph (EEG) adalah suatu alat yang digunakan untuk mendeteksi
dan merekam pulsa bioelektrik otak.
TUJUAN Operasionalisasi Electro Encepalograph (EEG) yang sesuai dengan prosedur.
KEBIJAKAN
PROSEDUR PERSIAPAN
PENGOPERASIAN 1. Tempatkan alat pada ruang tindakan.
2. Lepaskan penutup debu.
3. Siapkan aksesoris.
4. Siapkan bahan operasional.
5. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian.
PEMANASAN
1. Hubungkan alat dengan catu daya.
2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON.
3. Lakukan pemanasan secukupnya.
4. Lakukan pengecekan fungsi perekaman.
PELAKSANAAN
1. Perhatikan protap pelayanan.
2. Perhatikan pemasangan elektroda pada kepala pasien dengan terminal
elektroda.
3. Lakukan tindakan perekaman.
PENGEMASAN/PENYIMPANAN
1. Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol.
2. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF.
3. Lepaskan elektroda dan bersihkan.
4. Lepaskan alat dari catu daya.
5. Bersihkan alat.
6. Pasang penutup debu.
7. Catat beban kerja alat (dalam jumlah tindakan).
UNIT TERKAIT Poli Syaraf, IPS
PENGOPERASIAN
ENDOSCOPY UNIT

NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


1/1

STANDAR TGL. TERBIT Ditetapkan Direktur,


PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. MADE JEREN, Sp.THT


Pembina Utama Madya
NIP. 19620323 198803 1 011
PENGERTIAN Endoscopy Unit adalah suatu alat yang dipergunakan untuk melihat bagian dalam
tubuh pasien dengan cara dimasukkan melalui oral dan rectum.
TUJUAN Operasionalisasi Endoscopy Unit yang sesuai dengan prosedur.
KEBIJAKAN

PROSEDUR PERSIAPAN
PENGOPERASIAN 1. Tempatkan alat pada ruang tindakan.
2. Lepaskan penutup debu.
3. Siapkan aksesoris.
4. Siapkan bahan operasional.
5. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian.
PEMANASAN
1. Hubungkan light source,video camera,video printer dan tv monitor dengan
catu daya.
2. Hubungkan fibrescope dengan light source.
3. Hubungkan fibrescope dengan video camera.
4. Hubungkan video camera dengan tv monitor.
5. Hubungkan video camera dengan video printer.
6. Hidupkan rangkaian alat dengan menekan tombl ON/OFF ke posisis ON.
7. Lakukan pengecekan fungsi light source,video camera,TV monitor,video
printer,pergerakan fiber optic,suction.
8. Lakukan pemanasan secukupnya.
PELAKSANAAN
1. Perhatikan protap pelayanan.
2. Atur intensitas cahaya sesuai kebutuhan.
3. Lakukan pemeriksaan dengan fibrescope sesuai protap pelayanan.
4. Lakukan perekaman pemeriksaan sesuai protap pelayanan.
5. Ambil hasil perekaman.
PENGEMASAN/PENYIMPANAN
1. Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol.
2. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF.
3. Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
4. Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian.
5. Lepaskan hubungan rangkaian seluruh komponen alat.
6. Bersihkan fibrescope dan alat.
7. Pasang penutup debu.
8. Kembalikan alat ke tempat penyimpanan.
9. Catat beban kerja alat (dalam jumlah tindakan).

UNIT TERKAIT Ruang Endoscopy, IPS


PENGOPERASIAN
HEMODIALISA UNIT

NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


1/1

STANDAR TGL. TERBIT Ditetapkan Direktur,


PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. MADE JEREN, Sp.THT


Pembina Utama Madya
NIP. 19620323 198803 1 011
PENGERTIAN Hemodialisa Unit adalah alat yang digunakan untuk cuci/purifikasi darah pasien
yang mengalami kegagalan fungsi ginjal.
TUJUAN Operasionalisasi Hemodialisa Unit yang sesuai dengan prosedur.
KEBIJAKAN
PROSEDUR PERSIAPAN
PENGOPERASIAN 1. Lepaskan penutup debu.
2. Siapkan aksesoris dan pasang sesuai keperluan.
3. Siapkan bahan operasional (dialisat).
4. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian.
PEMANASAN
1. Hubungkan alat dengan catu daya.
2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON perhatikan
bahwa tombol pengukuran atau setting pada posisi minimum.
3. Set temperatur dan alarm sesuai dengan kebutuhan.
4. Alirkan dialisat melalui tubing sampai tidak ada gelembung udara.
5. Pastikan perbandingan air dan dialisat sesuai dengan ketentuan.
PELAKSANAAN
1. Perhatikan protap pelayanan.
2. Pasang hallow fibre (dialisis)
3. Hubungkan patient sircuit dengan pasien.
4. Pilih moda sesuai dengan kebutuhan.
5. Lakukan proses hemodialisa.
6. Periksa kestabilan perbandingan air dan dialisat.
PENGEMASAN/PENYIMPANAN
1. Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol.
2. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF.
3. Lepaskan hubungan patient circuit dari pasien.
4. Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
5. Bersihkan alat.
6. Pasang penutup debu.
7. Catat beban kerja alat (dalam jam).
UNIT TERKAIT Ruang Hemodialisa, IPS
PENGOPERASIAN
MICRO WAVE DIATHERMY

NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


1/1

STANDAR TGL. TERBIT Ditetapkan Direktur,


PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. MADE JEREN, Sp.THT


Pembina Utama Madya
NIP. 19620323 198803 1 011
PENGERTIAN Micro Wave Diathermy adalah suatu peralatan terapi dengan menggunakan
stessor fisis berupa energi elektromagnetik yang dihasilkan oleh arus bolak-balik
frekuensi 2450 MHz dengan panjang gelombang 12,25 cm
TUJUAN Operasionalisasi Micro Wave Diathermy yang sesuai dengan prosedur.
KEBIJAKAN
PROSEDUR PERSIAPAN
PENGOPERASIAN 1. Tempatkan alat pada ruang tindakan.
2. Lepaskan penutup debu.
3. Siapkan aksesoris.
4. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian.
PEMANASAN
1. Hubungkan alat dengan catu daya.
2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON.
3. Pasang elektroda.
4. Lakukan pemanasan secukupnya.
5. Lakukan pengecekan fungsi tombol emergency,tuning,timer dan intensitas.
PELAKSANAAN
1. Perhatikan protap pelayanan.
2. Tentukan intensitas pemanasan yang dibutuhkan.
3. Set waktu yang dikehendaki.
4. Lakukan tindakan therapy.
PENGEMASAN/PENYIMPANAN
1. Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol.
2. Matikan alat dengan menekan tombol/switch ON/OFF ke posisi OFF.
3. Lepaskan elektroda.
4. Lepaskan alat dari catu daya.
5. Bersihkan alat.
6. Pasang penutup debu.
7. Catat beban kerja alat (dalam jumlah tindakan)
UNIT TERKAIT Rehab medik, IPS
PENGOPERASIAN
MICROSCOPE

NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


1/1

STANDAR TGL. TERBIT Ditetapkan Direktur,


PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. MADE JEREN, Sp.THT


Pembina Utama Madya
NIP. 19620323 198803 1 011
PENGERTIAN Microscope adalah suatu alat pemeriksaan yang fungsinya memperbesar suatu
obyek yang tidak dapat dilihat oleh mata secara langsung.
TUJUAN Operasionalisasi Microscope yang sesuai dengan prosedur.
KEBIJAKAN
PROSEDUR PERSIAPAN
PENGOPERASIAN 1. Lepaskan penutup debu.
2. Siapkan aksesoris.
PEMANASAN
1. Hubungkan alat dengan catu daya.
2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON.
3. Lakukan pemanasan secukupnya.
4. Cek pergerakan stage.
5. Lakukan pengecekan fungsi iluminasi, pembesaran.
PELAKSANAAN
1. Perhatikan protap pelayanan.
2. Letakkan bahan yang akan diperiksa.
3. Atur cahaya pada preparat.
4. Lakukan tindakan pemeriksaan.
PENGEMASAN/PENYIMPANAN
1. Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol.
2. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF.
3. Bersihkan alat.
4. Pasang penutup debu.
5. Kembalikan alat ketempat penyimpanan.
6. Catat beban kerja alat (dalam jumlah tindakan).
UNIT TERKAIT Laboratorium, IPS
PENGOPERASIAN
PHOTO THERAPY UNIT

NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


1/1

STANDAR TGL. TERBIT Ditetapkan Direktur,


PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. MADE JEREN, Sp.THT


Pembina Utama Madya
NIP. 19620323 198803 1 011
PENGERTIAN Photo Therapy Unit adalah suatu alat yang menghasilkan ultra violet
dipergunakan untuk terapi terhadap bayi yang kekurangan bilirubin.
TUJUAN Operasionalisasi Photo Therapy Unit yang sesuai dengan prosedur.
KEBIJAKAN
PROSEDUR PERSIAPAN
PENGOPERASIAN 1. Lepaskan penutup debu.
2. Tempatkan alat pada ruangan tindakan.
3. Siapkan aksesoris.
4. Hubungkan alat ke terminal pembumian.
PEMANASAN
1. Hubungkan alat dengan catu daya.
2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON.
3. Aktifkan tombol lain yang diperlukan.
4. Lakukan pemanasan secukupnya.
PELAKSANAAN
1. Perhatikan protap pelayanan.
2. Tempatkan pasien pada matras.
3. Set pewaktu sesuai dengan kebutuhan.
4. Lakukan proses tindakan therapy.
PENGEMASAN/PENYIMPANAN
1. Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol.
2. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF.
3. Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
4. Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian.
5. Bersihkan alat.
6. Kembalikan alat ke tempat penyimpanan.
7. Pasang penutup debu.
8. Catat beban kerja alat (dalam jam).
UNIT TERKAIT NICU, IPS
PENGOPERASIAN
SHORT WAVE DIATHERMY

NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


1/1

STANDAR TGL. TERBIT Ditetapkan Direktur,


PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. MADE JEREN, Sp.THT


Pembina Utama Madya
NIP. 19620323 198803 1 011
PENGERTIAN Short Wave Diathermy adalah suatu peralatan terapi yang memancarkan
gelombang frekuensi tinggi untuk memanaskan jaringan dan pembuluh darah agar
peredaran darah menjadi lancar.
TUJUAN Operasionalisasi Short Wave Diathermy yang sesuai dengan prosedur.
KEBIJAKAN
PROSEDUR PERSIAPAN
PENGOPERASIAN 1. Lepaskan penutup debu.
2. Tempatkan alat pada ruangan tindakan.
3. Siapkan aksesoris.
4. Hubungkan alat ke terminal pembumian.
PEMANASAN
1. Hubungkan alat dengan catu daya.
2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON.
3. Lakukan pemanasan secukupnya.
4. Lakukan pengecekan fungsi tombol emergency.
5. Jelaskan fungsi dan cara penggunaan “Tombol Emergency STOP” pada
pasien.
PELAKSANAAN
1. Perhatikan protap pelayanan.
2. Tentukan intensitas energi yang dibutuhkan.
3. Tentukan jenis elektroda/probe yang akan digunakan.
4. Set pewaktu yang dibutuhkan.
5. Lakukan tindakan diathermy.
PENGEMASAN/PENYIMPANAN
1. Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol.
2. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF.
3. Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
4. Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian.
5. Lepaskan elektroda dari alat.
6. Bersihkan alat.
7. Pasang penutup debu.
8. Kembalikan alat ke tempat penyimpanan.
9. Catat beban kerja alat (dalam jumlah tindakan).
UNIT TERKAIT Rehab Medik, IPS
PENGOPERASIAN
SPHYGMOMANOMETER

NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


1/1

STANDAR TGL. TERBIT Ditetapkan Direktur,


PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. MADE JEREN, Sp.THT


Pembina Utama Madya
NIP. 19620323 198803 1 011
PENGERTIAN Sphygmomanometer adalah alat yang dipergunakan untuk mengukur tekanan
darah dengan sistem non-invasive.
TUJUAN Operasionalisasi Sphygmomanometer yang sesuai dengan prosedur.
KEBIJAKAN
PROSEDUR PERSIAPAN
PENGOPERASIAN 1. Tempatkan alat pada ruangan tindakan.
2. Buka tutup kotak sphygmomanometer.
3. Buka penutup air raksa (bila ada).
4. Posisikan air raksa pada skala nol.
PELAKSANAAN
1. Perhatikan protap pelayanan.
2. Pasang manset pada posisi yang benar.
3. Tutup katup pada balon.
4. Pompa manset dengan cara menekan balon.
5. Buka katup perlahan-lahan.
6. Lakukan pembacaan pada meter air raksa sesuai dengan protap pelayanan.
PENGEMASAN/PENYIMPANAN
1. Tutup penutup air raksa (bila ada).
2. Kemas manset dan bola pada posisi yang benar.
3. Tutup kotak sphygmomanometer.
4. Kembalikan alat ke tempat penyimpanan.
5. Catat beban kerja alat (dalam jumlah pasien).
UNIT TERKAIT Poliklinik, Ruang Rawat Inap, ICU, ICCU, HD, OK, R. Perawatan Paru, IGD, IPS
PENGOPERASIAN
SPIROMETER

NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


1/1

STANDAR TGL. TERBIT Ditetapkan Direktur,


PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. MADE JEREN, Sp.THT


Pembina Utama Madya
NIP. 19620323 198803 1 011
PENGERTIAN Spirometer adalah alat yang dipergunkan untuk mengukur volume udara paru
yang dihembuskan secara maksimal.
TUJUAN Operasionalisasi Spirometer yang sesuai dengan prosedur.
KEBIJAKAN
PROSEDUR PERSIAPAN
PENGOPERASIAN 1. Tempatkan alat pada ruangan tindakan.
2. Lepaskan penutup debu.
3. Siapkan aksesoris.
4. Siapkan bahan operasional.
5. Hubungkan alat ke terminal pembumian.
6. Pasang selang pasien ke alat.
PEMANASAN
1. Hubungkan alat dengan catu daya.
2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON.
3. Cek system perekaman.
4. Lakukan pemanasan secukupnya
PELAKSANAAN
1. Perhatikan protap pelayanan.
2. Pasang selang mulut (mouth hose) ke pasien.
3. Lakukan tindakan sesuai prosedur pelayanan.
4. Lakukan perekaman.
PENGEMASAN/PENYIMPANAN
1. Lepaskan selang mulut (mouth hose) dari pasien.
2. Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol.
3. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF.
4. Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
5. Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian.
6. Bersihkan alat.
7. Pasang penutup debu.
8. Kembalikan alat ke tempat penyimpanan.
9. Catat beban kerja alat (dalam jumlah pasien).
UNIT TERKAIT Poli Paru, R.Perawatan Paru, IPS
PENGOPERASIAN
STERILIZER

NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


1/1

STANDAR TGL. TERBIT Ditetapkan Direktur,


PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. MADE JEREN, Sp.THT


Pembina Utama Madya
NIP. 19620323 198803 1 011
PENGERTIAN Sterilizer adalah suatu alat yang dipergunakan untuk mensterilkan instrument,
linen medis dengan memanfaatkan panas untuk pensuci-hamaan.
TUJUAN Operasionalisasi Sterilizer yang sesuai dengan prosedur.
KEBIJAKAN
PROSEDUR PERSIAPAN
PENGOPERASIAN 1. Lepaskan penutup debu.
2. Siapkan bahan operasional.
3. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian.
4. Perhatikan volume air pada water level/gelas penduga.
PEMANASAN
1. Hubungkan alat dengan catu daya.
2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON.
3. Lakukan pemanasan secukupnya
PELAKSANAAN
1. Perhatikan protap pelayanan.
2. Masukkan bahan yang akan di sterilkan ke dalam chamber (tempel
indikator steril).
3. Tutup pintu chamber.
4. Atur temperature sesuai dengan yang dikehendaki.
5. Atur waktu sesuai kebutuhan.
6. Lakukan proses sterilisasi.
7. Ambil bahan yang sudah steril.
PENGEMASAN/PENYIMPANAN
1. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF.
2. Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
3. Bersihkan alat.
4. Pasang penutup debu.
5. Catat beban kerja alat (dalam jumlah jam).
UNIT TERKAIT
PENGOPERASIAN
THT UNIT

NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


1/1

STANDAR TGL. TERBIT Ditetapkan Direktur,


PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. MADE JEREN, Sp.THT


Pembina Utama Madya
NIP. 19620323 198803 1 011
PENGERTIAN THT Unit adalah suatu alat yang digunakan untuk keperluan perawatan dan
pemeriksaan telinga, hidung dan tenggorokan.
TUJUAN Operasionalisasi THT Unit yang sesuai dengan prosedur.
KEBIJAKAN
PROSEDUR PERSIAPAN
PENGOPERASIAN 1. Tempatkan alat pada ruang tindakan.
2. Lepaskan penutup debu.
3. Siapkan aksesoris.
4. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian.
PEMANASAN
1. Hubungkan alat dengan catu daya.
2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON.
3. Lakukan pengecekan fungsi: safety, suction, sprayer.
4. Lakukan pemanasan secukupnya
PELAKSANAAN
1. Perhatikan protap pelayanan.
2. Lakukan tindakan sesuai protap pelayanan.
PENGEMASAN/PENYIMPANAN
1. Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol.
2. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF.
3. Lepaskan aksesoris dan bersihkan.
4. Lepaskan alat dari catu daya.
5. Bersihkan alat termasuk aksesoris.
6. Pasang penutup debu.
7. Catat beban kerja alat (dalam jumlah tindakan).
UNIT TERKAIT Poli THT, IPS
PENGOPERASIAN
ULTRASOUND THERAPY

NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


1/1

STANDAR TGL. TERBIT Ditetapkan Direktur,


PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. MADE JEREN, Sp.THT


Pembina Utama Madya
NIP. 19620323 198803 1 011
PENGERTIAN Ultrasound Therapy adalah suatu alat yang menggunakan gelombang ultrasonic
untuk keperluan therapy.
TUJUAN Operasionalisasi Ultrasound Therapy yang sesuai dengan prosedur.
KEBIJAKAN
PROSEDUR PERSIAPAN
PENGOPERASIAN 1. Lepaskan penutup debu.
2. Siapkan aksesoris.
3. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian.
PEMANASAN
1. Hubungkan alat dengan catu daya.
2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON.
3. Lakukan pemanasan secukupnya.
4. Lakukan pengecekan fungsi transducer, intensitas energi dan pewaktu
(timer).
PELAKSANAAN
1. Perhatikan protap pelayanan.
2. Atur posisi pasien.
3. Pilih aksesoris sesuai kebutuhan.
4. Atur jarak antara pasien dengan tranducer.
5. Atur intensitas energi.
6. Lakukan penyetelan waktu lamanya penyinaran.
7. Lakukan tindakan terapi.
PENGEMASAN/PENYIMPANAN
1. Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol.
2. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF.
3. Lepaskan alat dari terminal pembumian.
4. Lepaskan aksesoris.
5. Bersihkan alat.
6. Catat beban kerja alat (dalam jumlah tindakan).
UNIT TERKAIT Rehab Medik, IPS
PENGOPERASIAN
X-RAY DENTAL

NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


1/1

STANDAR TGL. TERBIT Ditetapkan Direktur,


PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. MADE JEREN, Sp.THT


Pembina Utama Madya
NIP. 19620323 198803 1 011
PENGERTIAN X-Ray Dental adalah suatu alat yang digunakan untuk pemotretan terhadap gigi
pasien dengan sinar-x.
TUJUAN Operasionalisasi X-Ray Dental yang sesuai dengan prosedur.
KEBIJAKAN
PROSEDUR PERSIAPAN
PENGOPERASIAN 1. Lepaskan penutup debu.
2. Siapkan aksesoris.
3. Siapkan bahan operasional.
4. Gunakan kelengkapan proteksi radiasi dan monitoring dosis radiasi.
5. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian.
PEMANASAN
1. Hubungkan alat dengan catu daya.
2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON.
3. Set voltage regulator dan aktifkan tombol lain yang diperlukan.
4. Lakukan pemanasan secukupnya.
PELAKSANAAN
1. Perhatikan protap pelayanan.
2. Atur kondisi pemotretan dan tempatkan film pada obyek pemotretan.
3. Lakukan pemotretan dengan menekan tombol ekspose.
4. Ambil film untuk proses lebih lanjut.
PENGEMASAN/PENYIMPANAN
1. Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol.
2. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF.
3. Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
4. Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian.
5. Bersihkan alat.
6. Pasang penutup debu.
7. Catat beban kerja alat (dalam jumlah ekspose).
UNIT TERKAIT Radiologi, IPS
PROTAP PENGOPERASIAN

NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


1 dari 1

PROSEDUR TGL. TERBIT Ditetapkan Direktur,


TETAP

Dr. MADE JEREN, Sp.THT


Pembina Utama Madya
NIP. 19620323 198803 1 011
PENGERTIAN
TUJUAN Operasionalisasi ………………yang sesuai dengan prosedur.
KEBIJAKAN Untuk memudahkan user dalam menggunakan ………………………… sesuai
dengan prosedur/ketentuan yang berlaku.
PROSEDUR PERSIAPAN
PENGOPERASIAN PEMANASAN
PELAKSANAAN
PENGEMASAN/PENYIMPANAN
UNIT TERKAIT
PROTAP PENGOPERASIAN

NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


1 dari 1

PROSEDUR TGL. TERBIT Ditetapkan Direktur,


TETAP

Dr. MADE JEREN, Sp.THT


Pembina Utama Madya
NIP. 19620323 198803 1 011
PENGERTIAN
TUJUAN Operasionalisasi ………………yang sesuai dengan prosedur.
KEBIJAKAN Untuk memudahkan user dalam menggunakan ………………………… sesuai
dengan prosedur/ketentuan yang berlaku.
PROSEDUR PERSIAPAN
PENGOPERASIAN PEMANASAN
PELAKSANAAN
PENGEMASAN/PENYIMPANAN
UNIT TERKAIT
PROTAP PENGOPERASIAN

NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


1 dari 1

PROSEDUR TGL. TERBIT Ditetapkan Direktur,


TETAP

Dr. MADE JEREN, Sp.THT


Pembina Utama Madya
NIP. 19620323 198803 1 011
PENGERTIAN
TUJUAN Operasionalisasi ………………yang sesuai dengan prosedur.
KEBIJAKAN Untuk memudahkan user dalam menggunakan ………………………… sesuai
dengan prosedur/ketentuan yang berlaku.
PROSEDUR PERSIAPAN
PENGOPERASIAN PEMANASAN
PELAKSANAAN
PENGEMASAN/PENYIMPANAN
UNIT TERKAIT
PROTAP PENGOPERASIAN

NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


1 dari 1

PROSEDUR TGL. TERBIT Ditetapkan Direktur,


TETAP

Dr. MADE JEREN, Sp.THT


Pembina Utama Madya
NIP. 19620323 198803 1 011
PENGERTIAN
TUJUAN Operasionalisasi ………………yang sesuai dengan prosedur.
KEBIJAKAN Untuk memudahkan user dalam menggunakan ………………………… sesuai
dengan prosedur/ketentuan yang berlaku.
PROSEDUR PERSIAPAN
PENGOPERASIAN PEMANASAN
PELAKSANAAN
PENGEMASAN/PENYIMPANAN
UNIT TERKAIT
PROTAP PENGOPERASIAN

NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


1 dari 1

PROSEDUR TGL. TERBIT Ditetapkan Direktur,


TETAP

Dr. MADE JEREN, Sp.THT


Pembina Utama Madya
NIP. 19620323 198803 1 011
PENGERTIAN
TUJUAN Operasionalisasi ………………yang sesuai dengan prosedur.
KEBIJAKAN Untuk memudahkan user dalam menggunakan ………………………… sesuai
dengan prosedur/ketentuan yang berlaku.
PROSEDUR PERSIAPAN
PENGOPERASIAN PEMANASAN
PELAKSANAAN
PENGEMASAN/PENYIMPANAN
UNIT TERKAIT

Anda mungkin juga menyukai