Anda di halaman 1dari 35

RSUD SOLOK

Pengoperasian Suction Pump

Jl.Simpang Rumbio Solok No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/1

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUD SOLOK

PROSEDUR TETAP 01 Agustus 2016

drg. Ernoviana, M.Kes


NIP. 19601118
198701 2 001
PENGERTIAN Prosedur Tetap Pengoperasian Suction Pump adalah bentuk dari standar
yang berupa cara atau langkah-langkah yang harus diikuti dalam
melaksanakan kegiatan Pengoperasian Suction Pump yang berdasarkan
urutan kerja yang harus di penuhi. Prosedur ini ditetapkan oleh Direktur
Rumah Sakit disusun berdasarkan pada buku petunjuk pengoperasian dan
petunjuk lain terkait.

TUJUAN 1. Agar pengoperasian alat dilakukan secara benar


2. Agar didapatkan hasil tindakan yang baik dan aman
3. Agar pasien dan operator terhindar dari bahaya yang ditimbulkan oleh
kesalahan pengoperasian
KEBIJAKAN 1. Undang-undang No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
2. Peraturan Gubernur No. 63 Tahun 2013 tentang Rincian Tugas Pokok,
Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Solok
3. Kebijakan direktur RSUD Solok nomor 706/001/TU-RS/tahun 2014
tentang Standar Prosedur Operasional Rumah Sakit Umum Daerah
Solok tahun 2014
PROSEDUR 1. Lepaskan penutup debu
2. Tempatkan alat pada ruang tindakan
3. Cek pelampung/stop flue pada botol
4. Ganti Filter
5. Periksa hubungan alat keterminal pembumian
6. Hubungkan alat dengan catu daya
7. Hubungkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi
ON
8. Cek daya hisap dengan menempelken ibu jari pada ujung slang,
kemudian regulator tekanan diatur dari minimun ke maksimun sampai
diyakini alat berfungsi baik
9. Perhatikan protap pelayanan
10. Atur daya hisap sesuai keperluan
11. Lakukan tindakan dan perhatikan ketinggian cairan dalam botol (tidak
melebihi level maksimun)
12. kembalikan posisi regulator pengatur tekanan ke posisi minimun
13. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF

14. Lepaskan hubungan alat dari catu daya


15. Lepaskan slang dengan botol penampung, buang cairan dari dalam
botol, kemudian bersihkan
16. Pasang slang dengan botol pada alat, pastikan bahwa suction pump
dalam kondisi baik dan siap difungsikan pada hari berikutnya
17. Pasang penutup debu
UNIT TERKAIT Unit Pelayanan Pengguna Alat
RSUD SOLOK

Pengoperasian Electrocardiograph (ECG)

Jl.Simpang Rumbio Solok No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/1

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUD SOLOK

PROSEDUR TETAP 01 Agustus 2016

drg. Ernoviana, M.Kes


NIP.
19601118 198701 2 001
PENGERTIAN Prosedur Tetap Pengoperasian Electrocardiograph adalah bentuk dari
standar yang berupa cara atau langkah-langkah yang harus diikuti dalam
melaksanakan kegiatan Pengoperasian Electrocardiograph (ECG) yang
berdasarkan urutan kerja yang harus di penuhi. Prosedur ini ditetapkan
oleh Direktur Rumah Sakit dan disusun berdasarkan pada buku petunjuk
pengoperasian dan petunjuk lain terkait.

TUJUAN 1. Agar pengoperasian alat dilakukan secara benar


2. Agar didapat kan hasil pemerikaan yang baik dan benar
3. Agar pasien dan operator terhindar dari bahaya yang ditimbulkan
oleh kesalahan pengoperasian
KEBIJAKAN 1. Undang-undang No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
2. Peraturan Gubernur No. 63 Tahun 2013 tentang Rincian Tugas
Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Solok
3. Kebijakan direktur RSUD Solok nomor 706/001/TU-RS/tahun 2014
tentang Standar Prosedur Operasional Rumah Sakit Umum Daerah
Solok tahun 2014
PRASYARAT 1. SDM Terlatih dan siap
2. Catu daya sesuai dengan kebutuhan alat
3. Kotak-kotak dilengkapi dengan hubungan pembumian
4. Alat laik pakai
5. Akasesoris alat lengkap dan baik
6. Bahan operasional tersedia
PROSEDUR 1. Tempatkan alat pada ruang tindakan
2. Lepaskan penutup debu
3. Siapkan pasien kabel, strap electrode, chest elektrode, kertas
perekam dan jelly/pasta
4. Pasang pasien kabel, kertas rekam pada alat
5. Hubungkan alat ke terminal pembumian
6. Hubungkan alat dengan catu daya
7. Hubungkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke
posisi ON
8. Lakukan pemanasan secukupnya
9. Atur selector pada posisi STD, lakukan kalibrasi dengan menekan
tombol kalibrasi berulang ulang dan atur switch RUN paper speed
pada posisi RUN, kemudian amati bentuk pulsa pada kertas rekam
(bentuk pulsa segi empat II/Square wave)
10. Perhatikan protap pelayanan
11. Oleskan jelly pada pasien secukupnya
12. Pasang Starp Elektrode, chest elektrode pada pasien kabel
13. Pasang Starp Elektrode, chest elektrode pada pasien
14. Masukkan data pasien
15. Pilih program (auto atau manual)
16. Lakukan pemeriksaan
17. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi
OFF
18. Lepaskan hubungan alat dengan catu daya
19. Lepaskan hubungan alat dengan terminal pembumian
20. Lepaskan Starp Elektrode, chest elektrode pada pasien kabel
21. Bersihkan Pasien Kabel, Starp Elektrode, chest elektrode. Simpan
Pasien Kabel, Starp Elektrode, chest elektrode pada tempatnya.
Pastikan bahwa ECG dalam kondisi baik dan siap untuk difungsikan
pada hari berikutnya

22. Pasang penutup debu


23. Kembalikan alat dan aksesoris ketempat semula
UNIT TERKAIT Unit Pelayanan Pengguna Alat
RSUD SOLOK
Pengoperasian Sphygmomanometer
(Tensimeter Air Raksa)

Jl.Simpang Rumbio No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/1


Solok 065/
/RS/2016
DITETAPKAN
DIREKTUR RSUD SOLOK

PROSEDUR TETAP 01 Agustus 2016

drg. Ernoviana, M.Kes


NIP. 19601118
198701 2 001
PENGERTIAN Prosedur Tetap Pengoperasian Sphygmomanometer adalah bentuk
dari standar yang berupa cara atau langkah-langkah yang harus
diikuti dalam melaksanakan kegiatan Pengoperasian
Sphygmomanometer yang berdasarkan urutan kerja yang harus di
penuhi. Prosedur ini ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit disusun
berdasarkan pada buku petunjuk pengoperasian dan petunjuk lain
terkait.

TUJUAN 1. Agar pengoperasian alat dilakukan secara benar


2. Agar didapat kan hasil pemerikaan yang baik dan benar
3. Agar pasien dan operator terhindar dari bahaya yang ditimbulkan
oleh kesalahan pengoperasian
KEBIJAKAN 1. Undang-undang No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
2.
Peraturan Gubernur No. 63 Tahun 2013 tentang Rincian Tugas
Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Solok
3. Kebijakan direktur RSUD Solok nomor 706/001/TU-RS/tahun
2014 tentang Standar Prosedur Operasional Rumah Sakit Umum
Daerah Solok tahun 2014
PROSEDUR 1. Tempatkan alat pada ruangan tindakan
2. Buka tutup Sphygmomanometer
3. Buka penutup air raksa (bila ada)
4. Posisikan air raksa pada skala nol
5. Perhatikan protap pelayanan
6. Pasang mansep pada posisi yang benar
7. Tutup katup pada balon
8. Pompa manset dengan cara menekan balon
9. Buka katup perlahan-lahan
10. Lakukan pembacaan pada meter air raksa (nilai Sistolik dan
Diastolik)
11. Buka katup perlahan-lahan
12. Tutup penutup air raksa bila ada
13. Kemas manset dan bola pada posisi yang benar
14. Tutup kotak Sphygmomanometer pastikan bahwa
Sphygmomanometer dalam kondisi baik dan siap untuk
difungsikan pada hari berikutnya
15. Kembalikan alat ke tempat penyimpanan
UNIT TERKAIT Unit Pelayanan Pengguna Alat
RSUD SOLOK

PENGOPERASIAN AUTOCLAVE (TUTTNAEUR 2540)

Jl.Simpang Rumbio No. Dokumen


Solok 065/ /RS/2016 No. Revisi Halaman1/1

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUD SOLOK

PROSEDUR TETAP 30 September 2016

drg. Ernoviana, M.Kes


NIP. 19601118 198701 2 001
PENGERTIAN Prosedur Tetap Pengoperasian AUTOCLAVE adalah bentuk dari standar yang berupa cara atau
langkah-langkah yang harus diikuti dalam melaksanakan kegiatan Pengoperasian AUTOCLAVE
yang berdasarkan prasyarat dan urutan kerja yang harus di penuhi. Prosedur ini ditetapkan oleh
Direktur Rumah Sakit disusun berdasarkan pada buku petunjuk pengoperasian dan petunjuk lain
terkait, berupa prasyarat, persiapan, pemanasan , pelaksanaan pengoperasian, pengemasan dan
penyimpanan sehingga dapat difungsikan dengan baik.

TUJUAN 1. Agar pengoperasian alat dilakukan secara benar.


2. Operator terhindar dari bahaya yang ditimbulkan oleh kesalahan pengoperasian
3. Agar usia teknis alat dapat tercapai.

KEBIJAKAN 1. Undang-undang No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Gubernur No. 63 Tahun 2013 tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja
Rumah Sakit Umum Daerah Solok
3. Kebijakan direktur RSUD Solok nomor 706/001/TU-RS/tahun 2014 tentang Standar Prosedur
Operasional Rumah Sakit Umum Daerah Solok tahun 2014
PROSEDUR 1. Lepaskan penutup debu
2. Hubungkan alat ke terminal pembumian
3. Hubungkan alat dengan catu daya
. 4. Menuang air suling (air bebas mineral) sampai batas tertentu ke dalam autoclave dengan cara :
Putar Control Knop kearah Fill Water, dan tuangkan air suling (air bebas mineral) sampai batas
tertentu (lihat indikator level air)
6. Masukan bahan/instrumen yang akan disterilkan kedalam autoclave
7. Tutup pintu chamber kunci dengan baik
Peringatan ! Dilarang keras membuka chamber dalam keadaan panas
8. Aktif/ON-kan Autoclave
9. Lakukan Pengaturan temperatur dan timer
10. Putar Control Knop ke Posisi Sterilize
Autoclave akan berjalan sesuai prosedur sampai proses sterilisasi berakhir
11. Apabila Timer sudah di posisi 0 putar control Knop pada posisi EXH + Dry
Pada saat tekanan autoclave sudah 0/tidak ada, Keluarkan bahan/instrumen yang sudah
disterilkan dari dalam autoclave.
12. Apabila perlu pengeringan
- Buka pintu Chamber kira-kira 1 inch
- Atur timer 20-30 menit untuk waktu pengeringan
- Apabila Timer sudah di posisi 0, Keluarkan bahan/instrumen yang sudah disterilkan dari
dalam autoclave.
13. Putar Control Knop pada posisi stop/0.
14. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF
. 15. Lepaskan hubungan alat dengan catu daya
16. Bersihkan alat , pastikan bahwa alat dalam kondisi baik dan siap untuk difungsikan pada hari
berikutnya.
17. Pasang penutup debu
UNIT TERKAIT Unit Pelayanan Pengguna Alat
* Liquit : after step gis completed, and the timer reches 0, leave the valve in the same position. The pressure will decrease slowly when the pressure reaches 0, the d
hen the pressure reaches 0, the door may be openend.
RSUD SOLOK

PENGOPERASIAN AUTOCLAVE (TUTTNAEUR 3140E)

Jl.Simpang Rumbio No. Dokumen


Solok 065/ /RS/2016 No. Revisi Halaman 1/1

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUD SOLOK

PROSEDUR TETAP 30 September 2016

drg. Ernoviana, M.Kes


NIP. 19601118 198701 2 001
PENGERTIAN Prosedur Tetap Pengoperasian AUTOCLAVE adalah bentuk dari standar yang berupa cara atau
langkah-langkah yang harus diikuti dalam melaksanakan kegiatan Pengoperasian AUTOCLAVE
yang berdasarkan prasyarat dan urutan kerja yang harus di penuhi. Prosedur ini ditetapkan oleh
Direktur Rumah Sakit disusun berdasarkan pada buku petunjuk pengoperasian dan petunjuk lain
terkait, berupa prasyarat, persiapan, pemanasan , pelaksanaan pengoperasian, pengemasan dan
penyimpanan sehingga dapat difungsikan dengan baik.

TUJUAN 1. Agar pengoperasian alat dilakukan secara benar.


2. Operator terhindar dari bahaya yang ditimbulkan oleh kesalahan pengoperasian
3. Agar usia teknis alat dapat tercapai.

KEBIJAKAN 1. Undang-undang No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Gubernur No. 63 Tahun 2013 tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja
Rumah Sakit Umum Daerah Solok
3. Kebijakan direktur RSUD Solok nomor 706/001/TU-RS/tahun 2014 tentang Standar Prosedur
Operasional Rumah Sakit Umum Daerah Solok tahun 2014
PROSEDUR 1. Lepaskan penutup debu
2. Hubungkan alat ke terminal pembumian
3. Hubungkan alat dengan catu daya
. 4. Menuang air suling (air bebas mineral) sampai batas tertentu ke dalam autoclave
Ket. Apabila indikator Add Water menyala tuangkan air suling sampai batas tertentu
6. Masukan bahan/instrumen yang akan disterilkan kedalam autoclave
7. Tutup pintu chamber kunci dengan baik
Peringatan ! Dilarang keras membuka chamber dalam keadaan panas
8. Aktif/ON-kan Autoclave
9. Atur tanggal dan jam (Jika printer terinstal/terpasang)
10. Ikuti pilihan program
- Tekan tombol arah atas"UP" (LED akan menyala pada tombol)
Catatan : Dibolehkan untuk mengubah set temperatur, waktu pengeringan dan parameter waktu

11. Tekan tombol start


Autoclave akan berjalan sesuai prosedur sampai proses sterilisasi berakhir
12. Saat sterilisasi berakhir buzzer akan berbunyi 5 detik, setelah tombol star mati muncul "CYC
FINISH".
13. Pada saat tekanan autoclave sudah 0/tidak ada, Keluarkan bahan/instrumen yang sudah
disterilkan dari dalam autoclave.
14. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF
15. Lepaskan hubungan alat dengan catu daya
16. Bersihkan alat , pastikan bahwa alat dalam kondisi baik dan siap untuk difungsikan pada hari
berikutnya.
17. Pasang penutup debu
UNIT TERKAIT Unit Pelayanan Pengguna Alat
RSUD SOLOK

Pengoperasian Pasien Monitor

Jl.Simpang Rumbio No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/1


Solok 065/ /RS/2016

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUD SOLOK

PROSEDUR TETAP 30 September 2016

drg. Ernoviana, M.Kes


NIP. 19601118
198701 2 001
PENGERTIAN Prosedur Tetap Pengoperasian Pasien Monitor adalah bentuk dari
standar yang berupa cara atau langkah-langkah yang harus diikuti
dalam melaksanakan kegiatan Pengoperasian Pasien Monitor yang
berdasarkan urutan kerja yang harus di penuhi. Prosedur ini
ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit disusun berdasarkan pada buku
petunjuk pengoperasian dan petunjuk lain terkait.
TUJUAN 1. Agar pengoperasian alat dilakukan secara benar
2. Agar didapat kan hasil pemerikaan yang baik dan benar
3. Agar pasien dan operator terhindar dari bahaya yang ditimbulkan
oleh kesalahan pengoperasian
KEBIJAKAN 1. Undang-undang No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
2. Peraturan Gubernur No. 63 Tahun 2013 tentang Rincian Tugas
Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Solok
3. Kebijakan direktur RSUD Solok nomor 706/001/TU-RS/tahun
2014 tentang Standar Prosedur Operasional Rumah Sakit Umum
Daerah Solok tahun 2014
PROSEDUR 1. Lepaskan penutup debu
2. Siapkan aksesoris dan pasang sesuai kebutuhan
3. Hubungkan alat ke terminal pembumian
4. Hubungkan alat dengan catu daya
5. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke
posisi ON
6. Set rentang nilai (range) untuk temperatur, pulse dan alarm
7. Perhatikan protap pelayanan
8. Hubungkan pasien kabel ke objek (pasien) dan pastikan bahwa
pasien kabel sudah terhubung dengan baik dan benar pada
pasien
9. Lakukan monitoring
10. Lakukan pemantauan display terhadap ECG, Respirasi, Tekanan
darah atau NIBP (Non Invasive Blood Pressure) , kadar oksigen
dalam darah / Saturasi darah / SpO2, temperatur, dan sebagai
tambahan untuk pasien monitor 7 Parameter adalah IBP (Invasive
Blood Pressure) pengukuran tekanan darah melalui pembuluh
darah langsung, EtCo2 (End Tidal Co2) yaitu pengukuran kadar
karbondioksida dari sistem pernafasan pasien

11. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi


OFF
12. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
13. Lepaskan pasien kabel dan bersihkan
14. Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian
15. Bersihkan alat , pastikan bahwa alat dalam kondisi baik dan siap
untuk difungsikan pada hari berikutnya.
16. Pasang penutup debu
17. Simpan alat dan semua aksesoris ketempat semula
UNIT TERKAIT Unit Pelayanan Pengguna Alat
    Pasien monitor ini bisa melakukan pemeriksaan seperti ECG, Respirasi, Tekanan darah atau NIBP, kadar oksigen dalam da

ECG, Respirasi, Tekanan darah atau NIBP (Non Invasive Blood Pressure) , kadar oksigen dalam darah / Saturasi darah / SpO
nan darah atau NIBP, kadar oksigen dalam darah / saturasi darah / SpO2, dan Temperatur

ar oksigen dalam darah / Saturasi darah / SpO2, temperatur, dan sebagai tambahan adalah IBP (Invasive Blood Pressure) pengukuran tekanan darah me
Blood Pressure) pengukuran tekanan darah melalui pembuluh darah langsung, EtCo2 (End Tidal Co2) yaitu pengukuran kadar karbondioksida dari siste
u pengukuran kadar karbondioksida dari sistem pernafasan pasien
RSUD SOLOK

Pengoperasian Infusion Pump

Jl.Simpang Rumbio No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/1


Solok

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUD SOLOK

PROSEDUR TETAP 01 Agustus 2016

drg. Ernoviana, M.Kes


NIP. 19601118
198701 2 001
PENGERTIAN Prosedur Tetap Pengoperasian Infusion Pump adalah bentuk dari
standar yang berupa cara atau langkah-langkah yang harus diikuti
dalam melaksanakan kegiatan Pengoperasian Infusion Pump yang
berdasarkan urutan kerja yang harus di penuhi. Prosedur ini ditetapkan
oleh Direktur Rumah Sakit disusun berdasarkan pada buku petunjuk
pengoperasian dan petunjuk lain terkait.
TUJUAN 1. Agar pengoperasian alat dilakukan secara benar
2. Agar pasien dan operator terhindar dari bahaya yang ditimbulkan
oleh kesalahan pengoperasian
KEBIJAKAN 1. Undang-undang No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
2. Peraturan Gubernur No. 63 Tahun 2013 tentang Rincian Tugas
Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Solok
3. Kebijakan direktur RSUD Solok nomor 706/001/TU-RS/tahun 2014
tentang Standar Prosedur Operasional Rumah Sakit Umum
Daerah Solok tahun 2014
PRASYARAT 1. SDM Terlatih dan siap
2. Catu daya sesuai dengan kebutuhan alat
3. Kotak-kotak dilengkapi dengan hubungan pembumian
4. Alat laik pakai
5. Akasesoris alat lengkap dan baik
6. Bahan operasional tersedia
PROSEDUR 1. Tempatkan alat pada ruang tindakan
2. Lepaskan penutup debu
3. Pasang cairan infus dan hubungkan ke alat
4. Pasang Infusion Set
5. Hubungkan alat dengan catu daya
6. Hubungkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke
posisi ON
7. Cek fungsi alarm
8. Lakukan pemanasan secukupnya
9. Perhatikan protap pelayanan
10. Alirkan cairan infus ke infusiom set sampai tidak ada gelembung
udara
11. Tentukan jumlah tetesan per menit
12. Set alarm pada posisi ON
13. Lakukan tindakan
14. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi
OFF
15. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
16. Lepaskan infusion bag dan lepaskan slang-slang infus, pastikan
bahwa infusion pump dalam kondisi baik dan siap difungsikan
pada hari berikutnya.
17. Pasang penutup debu
UNIT TERKAIT Unit Pelayanan Pengguna Alat
RSUD SOLOK

PENGOPERASIAN ALAT SCALE ( TIMBANGAN )

Jl.Simpang Rumbio No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/1


Solok

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUD SOLOK

PROSEDUR TETAP 01 Agustus 2016

drg. Ernoviana, M.Kes


NIP. 19601118
198701 2 001
PENGERTIAN Prosedur Tetap Pengoperasian ALAT SCALE ( TIMBANGAN )
adalah bentuk dari standar yang berupa cara atau langkah-langkah
yang harus diikuti dalam melaksanakan kegiatan Pengoperasian
ALAT SCALE ( TIMBANGAN ) yang berdasarkan dan urutan kerja
yang harus di penuhi. Prosedur ini ditetapkan oleh Direktur Rumah
Sakit disusun berdasarkan pada buku petunjuk pengoperasian dan
petunjuk lain terkait.

TUJUAN 1. Agar pengoperasian alat dilakukan secara benar


2. Agar didapat kan hasil pemerikaan yang baik dan benar
KEBIJAKAN 1. Undang-undang No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
2. Peraturan Gubernur No. 63 Tahun 2013 tentang Rincian Tugas
Pokok,
KebijakanFungsi danRSUD
direktur Tata Kerja
SolokRumah
nomorSakit Umum Daerah Solok
706/001/TU-RS/tahun
3. 2014 tentang Standar Prosedur Operasional Rumah Sakit Umum
Daerah Solok tahun 2014
PRASYARAT 1. SDM terlatih dan siap
2. Alat laik pakai
3. Meja kerja datar/rata
PROSEDUR 1. Tempatkan alat pada ruangan pelayanan
2. Lepaskan penutup debu
3. Cek jarum penunjuk pada angka nol
4. Lakukan tindakan penimbangan
5. Bersihkan dan rapikan alat
UNIT TERKAIT Unit Pelayanan Pengguna Alat
RSUD SOLOK

Pengoperasian ALAT SCALE ( TIMBANGAN BAYI )

Jl.Simpang Rumbio No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/1


Solok

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUD SOLOK

PROSEDUR TETAP 01 Agustus 2016

drg. Ernoviana, M.Kes


NIP. 19601118
198701 2 001
PENGERTIAN Prosedur Tetap Pengoperasian ALAT SCALE ( TIMBANGAN BAYI)
adalah bentuk dari standar yang berupa cara atau langkah-langkah
yang harus diikuti dalam melaksanakan kegiatan Pengoperasian
ALAT SCALE ( TIMBANGAN BAYI) yang berdasarkan dan urutan
kerja yang harus di penuhi. Prosedur ini ditetapkan oleh Direktur
Rumah Sakit disusun berdasarkan pada buku petunjuk
pengoperasian dan petunjuk lain terkait.

TUJUAN 1. Agar pengoperasian alat dilakukan secara benar


2. Agar didapat kan hasil pemerikaan yang baik dan benar
KEBIJAKAN 1. Undang-undang No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
2. Peraturan Gubernur No. 63 Tahun 2013 tentang Rincian Tugas
Pokok,
KebijakanFungsi danRSUD
direktur Tata Kerja
SolokRumah
nomorSakit Umum Daerah Solok
706/001/TU-RS/tahun
3. 2014 tentang Standar Prosedur Operasional Rumah Sakit Umum
Daerah Solok tahun 2014
PRASYARAT 1. SDM terlatih dan siap
2. Alat laik pakai
3. Meja kerja datar/rata
PROSEDUR 1. Tempatkan alat pada ruangan pelayanan
2. Lepaskan penutup debu
3. Pasang alas bayi
4. Cek jarum penunjuk pada angka nol
5. Lakukan tindakan penimbangan
6. Bersihkan dan rapikan alat
7. Pasang penutup debu
8. Simpan alat pada tempatnya
UNIT TERKAIT Unit Pelayanan Pengguna Alat
RSUD SOLOK

Prosedur Tetap Pengoperasian DENTAL UNIT

Jl.Simpang Rumbio Solok No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/1

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUD SOLOK

PROSEDUR TETAP 01 Agustus 2016

drg. Ernoviana, M.Kes


NIP. 19601118
198701 2 001
PENGERTIAN Prosedur Tetap Pengoperasian DENTAL UNIT adalah bentuk dari standar
yang berupa cara atau langkah-langkah yang harus diikuti dalam
melaksanakan kegiatan Pengoperasian DENTAL UNIT yang berdasarkan
urutan kerja yang harus di penuhi. Prosedur ini ditetapkan oleh Direktur
Rumah Sakit disusun berdasarkan pada buku petunjuk pengoperasian dan
petunjuk lain terkait.
TUJUAN 1. Agar pengoperasian alat dilakukan secara benar
2. Agar didapatkan hasil pemeriksaan, perawatan dan tindakan yang
baik dan sempurna.
3. Agar pasien dan operator terhindar dari bahaya yang ditimbulkan oleh
kesalahan pengoperasian
4. Agar usia teknis alat dapat tercapai.
KEBIJAKAN 1. Undang-undang No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
2. Peraturan Gubernur No. 63 Tahun 2013 tentang Rincian Tugas
Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Solok
3. Kebijakan direktur RSUD Solok nomor 706/001/TU-RS/tahun 2014
tentang Standar Prosedur Operasional Rumah Sakit Umum Daerah
Solok tahun 2014
PRASYARAT 1. SDM tersertifikasi
2. Catu daya sesuai kebutuhan alat.
3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian.
4. Alat laik pakai dan bersih.
5. Aksesori lengkap dan baik
6. Bahan operasional tersedia.
7. Air bersih terpenuhi dan memenuhi syarat.
PROSEDUR 1. Lepaskan penutup debu.
2. Siapkan Aksisori
3. Siapkan bahan operasional
4. Periksa hubungan alat dengan hubungan pembumian.
5. Hubungkan alat dengan catu daya.
6. Hidupkan alat dengan menekan / memutar tombol ON / OFF ke posisi
ON
7. Lakukan pemanasan secukupnya.
8. Lakukan pengecekan fungsi, Kompresor, Hand piece, Foot switch,
Dental Chair, Perputaran bor, Suction, Pengisian gelas kumur, lampu
periksa.
9. Perhatikan Protap Pelayanan.
10. Beritahukan kepada pasien, mengenai tindakan yang akan dilakukan.
11. Atur posisi pasien.
12. Tentukan dan pasang aksesori sesuai kebutuhan.
13. Lakukan tindakan.
14. Setelah pengoperasian selesai, matikan alat dengan menekan /
memutar tombol ON / OFF ke posisi OFF.
15. Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
16. Bersihkan alat dan aksesori.
17. Kembalikan aksesori pada tempatnya.
18. Kembalikan Dental Chair keposisi tegak dan lampu keposisi parkir.
Pastikan Dental Unit dalam kondisi baik dan siap difungsikan pada
19 pemakaian berikutnya.
Pasang penutup debu.
UNIT TERKAIT Unit Pelayanan Pengguna Alat
RSUD SOLOK

Pengoperasian ALAT CENTRIFUGE

Jl.Simpang Rumbio Solok No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/1

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUD SOLOK

PROSEDUR TETAP 01 Agustus 2016

drg. Ernoviana, M.Kes


NIP. 19601118 198701 2 001
PENGERTIAN Prosedur Tetap Pengoperasian ALAT CENTRIFUGE adalah bentuk dari
standar yang berupa cara atau langkah-langkah yang harus diikuti dalam
melaksanakan kegiatan Pengoperasian ALAT CENTRIFUGE yang
berdasarkan urutan kerja yang harus di penuhi. Prosedur ini ditetapkan oleh
Direktur Rumah Sakit disusun berdasarkan pada buku petunjuk pengoperasian
dan petunjuk lain terkait.

TUJUAN 1. Agar pengoperasian alat dilakukan secara benar


2. Agar didapat kan hasil pemerikaan yang baik dan benar
3. Agar operator terhindar dari bahaya yang ditimbulkan oleh kesalahan
pengoperasian
KEBIJAKAN 1. Undang-undang No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
2. Peraturan Gubernur No. 63 Tahun 2013 tentang Rincian Tugas Pokok,
Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Solok
3. Kebijakan direktur RSUD Solok nomor 706/001/TU-RS/tahun 2014
tentang Standar Prosedur Operasional Rumah Sakit Umum Daerah
Solok tahun 2014
PRASYARAT 1. SDM terlatih dan siap
2. Catu daya sesuai kebutuhan alat
3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
4. Alat laik pakai
5. Aksesoris alat lengkap dan baik
PROSEDUR 1. Tempatkan alat pada ruangan pemeriksaan
2. Lepaskan penutup debu
3. Siapkan aksesoris
4. Hubungkan alat dengan catu daya
5. Hidupkan alat dengan menekan / memutar tombol ON/OFF ke posisi ON
6. Cek sistem pengereman
7. Perhatikan protap pelayanan
8. Buka tutup centrifuge dan masukkan pipet/ tabung preparat dalam
keadaan seimbang
9. Tutup centrifuge sampai terkunci dengan baik
10. Atur kecepatan putaran dan pewaktu ( timer )
11. Setelah waktu pemutaran tercapai dan centrifuge berhenti berputar,
buka tutupnya dan keluarkan preparat
12. Kembalikan posisi speed regulator ke posisi minimum
13. Matikan alat dengan menekan/ memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF
14. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
15. Bersihkan alat
16. Pasang penutup debu
17. Kembalikan alat pada tempatnya
UNIT TERKAIT Unit Pelayanan Pengguna Alat
RSUD SOLOK

PENGOPERASIAN DOPPLER

Jl.Simpang Rumbio Solok No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/1

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUD SOLOK

PROSEDUR TETAP 01 Agustus 2016

drg. Ernoviana, M.Kes


NIP. 19601118
198701 2 001
PENGERTIAN Prosedur Tetap Pengoperasian DOPPLER adalah bentuk dari standar yang
berupa cara atau langkah-langkah yang harus diikuti dalam melaksanakan
kegiatan Pengoperasian DOPPLER yang berdasarkan urutan kerja yang
harus di penuhi. Prosedur ini ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit disusun
berdasarkan pada buku petunjuk pengoperasian dan petunjuk lain terkait.

TUJUAN 1. Agar pengoperasian alat dilakukan secara benar


2. Agar didapat kan hasil pemerikaan yang baik dan benar
3. Agar operator terhindar dari bahaya yang ditimbulkan oleh kesalahan
pengoperasian
4. Bahan operasional tersedia
KEBIJAKAN 1. Undang-undang No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
2. Peraturan Gubernur No. 63 Tahun 2013 tentang Rincian Tugas Pokok,
Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Solok
3. Kebijakan direktur RSUD Solok nomor 706/001/TU-RS/tahun 2014
tentang Standar Prosedur Operasional Rumah Sakit Umum Daerah
Solok tahun 2014
PROSEDUR 1. Isi baterai dengan menyambung kabel ke sumber listrik (Unit dan PLN)
100 – 240V, 50/ 60 Hz. Mesin harus dalam kondisi off saat diisi baterai.
2. Tekan tombol power () untuk menghidupkan mesin. Mesin akan
melakukan”  self check ” dan lampu indikator akan menyala berwarna
biru. Ketika Fetal HeartRate (FHR) menunjukkan ”000” berarti ”  self
check ” selesai dan alat siap dipakai.
3. Atur volume suara dengan menekan tombol volume yang terletak di
sampingtombol power.
4. Oleskan jelly pada ujung tangkai pendeteksi (probe), kemudian
letakkan dantekan dengan lembut ujung tangkai pendeteksi (probe) di
atas abdomen ibu hamil.Pastikan ujung tangkai pendeteksi (probe)
langsung mengenai kulit abdomen. Jika posisi ujung tangkai pendeteksi
(probe) diletakkan dengan tepat, bunyi FHR akanterdengar jelas dan
layar LCD alat doppler akan menampilkan nilai FHR yang tepat.

Catatan :
Secara umum, lokasi jantung fetus terletak pada 1/3 bawah pusat pada
awalkehamilan, kemudian akan bergerak ke atas seiring dengan
meningkatnya usiagestasi. Deviasi letak jantung janin ke arah kanan
atau kiri juga dapat terjadi padafetus yang berbeda.
5. Setelah FHR terdeteksi, tekan tombol power () untuk mematikan mesin.
Lampuindikator berwarna biru akan terlihat mati untuk menandakan
bahwa mesin telah mati.

6. Bersihkan ujung tangkai pendeteksi (probe) denganmenggunakan


Isopropylalcohol, sabun dan air, atau Lysol, dan jangan gunakan zat
pembersih yang bersifatabrasif (misal : acetone). Kemudian keringkan
menggunakan tissue atau kain.
7. Letakkan kembali ujung tangkai pendeteksi (probe) pada tempatnya.

UNIT TERKAIT Unit Pelayanan Pengguna Alat


RSUD SOLOK

Pengoperasian Operating Lamp

Jl.Simpang Rumbio Solok No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/1

DIREKTUR RSUD SOLOK

PROSEDUR TETAP 01 Agustus 2016

drg. Ernoviana, M.Kes


NIP. 19601118 198701 2 001
PENGERTIAN Prosedur Tetap Pengoperasian Operating Lamp adalah bentuk
dari standar yang berupa cara atau langkah-langkah yang harus
diikuti dalam melaksanakan kegiatan Pengoperasian Operating
Lamp yang berdasarkan urutan kerja yang harus di penuhi. Prosedur
ini ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit disusun berdasarkan pada
buku petunjuk pengoperasian dan petunjuk lain terkait.

TUJUAN 1. Agar pengoperasian alat dilakukan secara benar


2. Agar operator terhindar dari bahaya yang ditimbulkan oleh
kesalahan pengoperasian
KEBIJAKAN 1. Undang-undang No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
2. Peraturan Gubernur No. 63 Tahun 2013 tentang Rincian Tugas
Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah
Solok
3. Kebijakan direktur RSUD Solok nomor 706/001/TU-RS/tahun
2014 tentang Standar Prosedur Operasional Rumah Sakit
Umum Daerah Solok tahun 2014
PROSEDUR 1. Lepaskan penutup debu
2. Hubungkan alat ke catu daya (melalui hand switch atau saklar)
3. Hidupkan alat dengan menekan atau memutar tombol ON/OFF
ke posisi ON
4. Periksa regulator intensitas cahaya, dari posisi minimum ke
posisi maksimum.
5. Periksa pengatur focus penyinaran.
6. Periksa kestabilan posisi lampu
7. Perhatikan protap pelayanan
8. Atur posisi lampu sesuai yang di kehendaki
9. Atur intensitas cahaya, sesuai keperluan
10. Atur focus penyinaran
11. Alat siap di operasikan, lakukan tindakan
12. Setelah selesai, kembalikan pengatur intensitas penyinaran ke
posisi minimunm
13. Matikan lampu operasi dangan menekan tombol ON/OFF ke
posisi OFF.
14. Lepaskan hubungan alat dengan catu daya.
15. Kembalikan posisi operating lamp ke posisi parkir. Pastikan
operating lamp dalam kondisi baik dan siap di fungsikan pada
pemakaian berikutnya.
16. Pasang penutup debu
17. Catat beban kerja alat - dalam jumlah pasien

UNIT TERKAIT Unit Pelayanan Pengguna Alat


UNIT TERKAIT Unit Pelayanan Pengguna Alat
RSUD SOLOK

PENGOPERASIAN ULTRASOSNOGRAPH (USG )

Jl.Simpang Rumbio Solok No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/1

DIREKTUR RSUD SOLOK

PROSEDUR TETAP 01 Agustus 2016

drg. Ernoviana, M.Kes


NIP. 19601118 198701 2 001
PENGERTIAN Prosedur Tetap Pengoperasian ULTRASOSNOGRAPH (USG ) adalah
bentuk dari standar yang berupa cara atau langkah-langkah yang harus
diikuti dalam melaksanakan kegiatan Pengoperasian
ULTRASOSNOGRAPH (USG ) yang berdasarkan urutan kerja yang
harus di penuhi. Prosedur ini ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit
disusun berdasarkan pada buku petunjuk pengoperasian dan petunjuk
lain terkait.

TUJUAN 1. Agar pengoperasian alat dilakukan secara benar


2. Agar didapat kan hasil pemerikaan yang baik dan benar
3. Agar pasien dan operator terhindar dari bahaya yang ditimbulkan
oleh kesalahan pengoperasian
KEBIJAKAN 1. Undang-undang No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
2. Peraturan Gubernur No. 63 Tahun 2013 tentang Rincian Tugas
Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Solok
3. Kebijakan direktur RSUD Solok nomor 706/001/TU-RS/tahun 2014
tentang Standar Prosedur Operasional Rumah Sakit Umum
Daerah Solok tahun 2014
PROSEDUR 1. Atur posisi alat pada ruang tindakan.
2. Siapkan accessories yang diperlukan.
3. Sipakan bahan operasional (Jelly,Kertas Tisseu,Kertas Printer.dll )
4. Hubungkan alat dengan catu daya.
5. Hidupkan stabilizer.
6. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke Posisi ON
7. Aktifkan tombol-tombol lain yang diperlukan
8. Lakukan pemanasan secukupnya.
9. Masukan data pasien.
10. Tentukan fungsi atau Mode sesuai jenis pemeriksaan.
11. Oleskan Jelly secukupnya pada objek.
12. Lakukan pemeriksaan.
13. Setelah temukan Objek tekan tombol FREEZE.
14. Lakukanpengkuran Objek dengan Trac Ball/Cliper.
15. Lakukan pemotretan / recording apabila diperlukan.
16. Setelah selesai kembalikan Tombol ON / OFF ke OFF.
17. Matikan stabilizer.
18. Bersihkan Probe dari Jelly.
19. Posisikan Alat pada posisi semula
UNIT TERKAIT Unit Pelayanan Pengguna Alat
RSUD SOLOK

Pengoperasian Tempat Tidur Pasien Manual 1-Crank/engkol putaran (bisa pengaturan


naik/turun kepala/punggung)

Jl.Simpang Rumbio No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/1


Solok

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUD SOLOK

PROSEDUR TETAP 01 Agustus 2016

drg. Ernoviana, M.Kes


NIP. 19601118 198701 2 001
1. PENGERTIAN Prosedur Tetap Pengoperasian Tempat Tempat Tidur Pasien Manual 1-Crank/engkol putaran
(bisa pengaturan naik/turun kepala/punggung) adalah bentuk dari standar yang berupa cara
atau langkah-langkah yang harus diikuti dalam melaksanakan kegiatan Pengoperasian
Tempat Tidur Pasien Manual 1-Crank/engkol putaran yang berdasarkan urutan kerja yang
harus di penuhi. Prosedur ini ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit disusun berdasarkan
pada buku petunjuk pengoperasian dan petunjuk lain terkait.

2. TUJUAN 1. Agar pengoperasian alat dilakukan secara benar, Sehingga :


a. Kenyamanan pasian dapat dipertahankan
b. Memfasilitasi fungsi pernafasan pasien
2. Agar usia teknis alat dapat tercapai.

KEBIJAKAN 1. Undang-undang No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Gubernur No. 63 Tahun 2013 tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata
Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Solok
3. Kebijakan direktur RSUD Solok nomor 706/001/TU-RS/tahun 2014 tentang Standar
Prosedur Operasional Rumah Sakit Umum Daerah Solok tahun 2014
5. PROSEDUR 1. Lakukan Persiapan
1.1 Perawat menyiapkan sejawatnya untuk membantu
1.2 Siapkan tempat tidur dan perlengkapannya pada posisi yang nyaman pada
1.3 saat
Kuncimemindahkan pasien
semua roda yang menggunakan pengunci
1.4 Siapkan posisi Side Guard/pagar tempat tidur pada posisi terbuka
1.5 Perawat perlu mengkaji kesejajaran tubuh dan tingkat kenyamanan pasien
1.6 Perawat harus meninformasikan tindakan kepada pasien
1.7 Memberikan privasi pada pasien
2. Perhatikan protap pelayanan
3. Lakukan pemindahan pasien ke tempat tidur
4. Untuk pengaturan naik/turun kepala/punggung dapat dilakukan dengan cara memutar
crank/engkol putaran sesuai intruksi di bawah dengan catatan berat putaran
disesuaikan dengan berat pasien :
* 4.1 Membantu Mengatur Tinggi/turun kepala/punggung pasien dengan cara :
4.1.1 Meninggikan kepala/punggung tempat tidur dengan cara menarik handle
Crank/engkol lalu diputar searah jarum jam setelah posisi derajat ketinggian
didapat kembalikan/tekan handle Crank/engkol ke posisi semula
3.1.2 Menurunkan kepala/punggung tempat tidur dengan cara menarik handle
Crank/engkol lalu diputar berlawan arah jarum jam setelah posisi derajat
ketinggian didapat kembalikan/tekan handle Crank/engkol ke posisi semula
5. Observasi posisi kesejajaran tubuh, tingkat kenyamanan dan titik potensi tekanan
6. Atur posisi Side Guard/pagar tempat tidur pada posisi tertutup
7. Informasikan kepada pasien/keluarga pasien cara membuka dan menutup side
guard/pagar tempat tidur serta cara menggunakan Crank/engkol yang benar
8. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
9. Setelah tempat tidur selesai di gunakan (tidak ada pasien)
9.1 Bersihkan alat
9.2 Kembalikan Side Guard/pagar tempat tidur pada posisi terbuka
9.3 posisi tinggi kepala/punggung maximal untuk mencegah tempat tidur di
digunakan

6. UNIT TERKAIT Unit Pelayanan Pengguna Alat


RSUD SOLOK

Pengoperasian Tempat Tidur Pasien Manual 2-Crank/engkol putaran (bisa pengaturan


naik/turun kepala/punggung dan kaki)

Jl.Simpang Rumbio No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/1


Solok 065/ /RS/2016

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUD SOLOK

PROSEDUR TETAP 01 Agustus 2016

drg. Ernoviana, M.Kes


NIP. 19601118 198701 2 001
PENGERTIAN Prosedur Tetap Pengoperasian Tempat Tempat Tidur Pasien Manual 2-Crank/engkol putaran
(bisa pengaturan naik/turun kepala/punggung dan kaki) adalah bentuk dari standar yang berupa
cara atau langkah-langkah yang harus diikuti dalam melaksanakan kegiatan Pengoperasian
Tempat Tidur Pasien Manual 1-Crank/engkol putaran yang berdasarkan urutan kerja yang harus
di penuhi. Prosedur ini ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit disusun berdasarkan pada buku
petunjuk pengoperasian dan petunjuk lain terkait.

TUJUAN 1. Agar pengoperasian alat dilakukan secara benar, Sehingga :


a. Kenyamanan pasian dapat dipertahankan
b. Memfasilitasi fungsi pernafasan pasien
2. Agar usia teknis alat dapat tercapai.

KEBIJAKAN 1. Undang-undang No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Gubernur No. 63 Tahun 2013 tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata
Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Solok
3. Kebijakan direktur RSUD Solok nomor 706/001/TU-RS/tahun 2014 tentang Standar
Prosedur Operasional Rumah Sakit Umum Daerah Solok tahun 2014
PROSEDUR 1. Lakukan Persiapan
1.1 Perawat menyiapkan sejawatnya untuk membantu
1.2 Siapkan tempat tidur dan perlengkapannya pada posisi yang nyaman pada saat
memindahkan pasien
1.3 Kunci semua roda yang menggunakan pengunci
1.4 Siapkan posisi Side Guard/pagar tempat tidur pada posisi terbuka
1.5 Perawat perlu mengkaji kesejajaran tubuh dan tingkat kenyamanan pasien
1.6 Perawat harus meninformasikan tindakan kepada pasien
1.7 Memberikan privasi pada pasien
2. Perhatikan protap pelayanan
3. Lakukan pemindahan pasien ke tempat tidur
4. Untuk pengaturan naik/turun kepala/punggung dan kaki dapat dilakukan dengan cara
memutar crank/engkol sesuai intruksi di bawah dengan catatan berat putaran disesuaikan
dengan berat pasien :
* 4.1 Membantu Mengatur Tinggi/turun kepala/punggung pasien dengan cara :
4.1.1 Meninggikan kepala/punggung tempat tidur dengan cara menarik handle
Crank/engkol lalu diputar searah jarum jam setelah posisi derajat ketinggian didapat
kembalikan/tekan handle Crank/engkol ke posisi semula
4.1.2 Menurunkan kepala/punggung tempat tidur dengan cara menarik handle
Crank/engkol lalu diputar berlawan arah jarum jam setelah posisi derajat ketinggian
didapat kembalikan/tekan handle Crank/engkol ke posisi semula
* 4.2 Membantu Mengatur Tinggi/turun kaki pasien dengan cara :
4.2.1 Meninggikan kaki tempat tidur (posisi kaki pasien) dengan cara menarik handle
Crank/engkol lalu diputar searah jarum jam setelah posisi derajat ketinggian didapat
kembalikan/tekan handle Crank/engkol ke posisi semula
4.2.2 Menurunkan kaki tempat tidur (posisi kaki pasien) dengan cara menarik handle
Crank/engkol lalu diputar berlawan arah jarum jam setelah posisi derajat ketinggian
didapat kembalikan/tekan handle Crank/engkol ke posisi semula
5. Observasi posisi kesejajaran tubuh, tingkat kenyamanan dan titik potensi tekanan
6. Atur posisi Side Guard/pagar tempat tidur pada posisi tertutup
7. Informasikan kepada pasien/keluarga pasien cara membuka dan menutup side guard/pagar
tempat tidur serta cara menggunakan Crank/engkol yang benar
8. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
9. Setelah tempat tidur selesai di gunakan (tidak ada pasien)
9.1 Bersihkan alat
9.2 Kembalikan Side Guard/pagar tempat tidur pada posisi terbuka
9.3 Posisi tinggi kepala/punggung dan kaki maximal untuk mencegah tempat tidur tidak
digunakan
UNIT TERKAIT Unit Pelayanan Pengguna Alat
RSUD SOLOK
Pengoperasian Tempat Tidur Pasien Manual 3-Crank/engkol
putaran (bisa pengaturan naik/turun kepala/punggung, kaki dan
seluruh badan)

Jl.Simpang Rumbio No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/1


Solok 065/ /RS/2016

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUD SOLOK

PROSEDUR TETAP 01 Agustus 2016

drg. Ernoviana, M.Kes


NIP. 19601118 198701 2 001
PENGERTIAN Prosedur Tetap Pengoperasian Tempat Tidur Pasien Manual 3-Crank/engkol putaran (bisa
pengaturan naik/turun kepala/punggung, kaki dan seluruh badan) adalah bentuk dari standar
yang berupa cara atau langkah-langkah yang harus diikuti dalam melaksanakan kegiatan
Pengoperasian Tempat Tidur Pasien Manual 1-Crank/engkol putaran yang berdasarkan urutan
kerja yang harus di penuhi. Prosedur ini ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit disusun
berdasarkan pada buku petunjuk pengoperasian dan petunjuk lain terkait.
TUJUAN 1. Agar pengoperasian alat dilakukan secara benar, Sehingga :
a. Kenyamanan pasian dapat dipertahankan
b. Memfasilitasi fungsi pernafasan pasien
2. Agar usia teknis alat dapat tercapai.

KEBIJAKAN 1. Undang-undang No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Gubernur No. 63 Tahun 2013 tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata
Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Solok
3. Kebijakan direktur RSUD Solok nomor 706/001/TU-RS/tahun 2014 tentang Standar
Prosedur Operasional Rumah Sakit Umum Daerah Solok tahun 2014
PROSEDUR 1. Lakukan Persiapan
1.1 Perawat menyiapkan sejawatnya untuk membantu
1.2 Siapkan tempat tidur dan perlengkapannya pada posisi yang nyaman pada saat
memindahkan pasien
1.3 Kunci semua roda yang menggunakan pengunci
1.4 Siapkan posisi Side Guard/pagar tempat tidur pada posisi terbuka
1.5 Perawat perlu mengkaji kesejajaran tubuh dan tingkat kenyamanan pasien
1.6 Perawat harus meninformasikan tindakan kepada pasien
1.7 Memberikan privasi pada pasien
2. Perhatikan protap pelayanan
3. Lakukan pemindahan pasien ke tempat tidur
4. Untuk pengaturan naik/turun kepala/punggung, kaki dan seluruh badan dapat dilakukan
dengan cara memutar crank/engkol putaran sesuai intruksi di bawah dengan catatan berat
putaran disesuaikan dengan berat pasien :
* 4.1 Membantu Mengatur Tinggi/turun kepala/punggung pasien dengan cara :
4.1.1 Meninggikan kepala/punggung tempat tidur (posisi kepala/punggung pasien)
dengan cara menarik handle Crank/engkol lalu diputar searah jarum jam setelah
posisi derajat ketinggian didapat kembalikan/tekan handle Crank/engkol ke posisi
4.1.2 semula
Menurunkan kepala/punggung tempat tidur (posisi kepala/punggung pasien)
dengan cara menarik handle Crank/engkol lalu diputar berlawan arah jarum jam
setelah posisi derajat ketinggian didapat kembalikan/tekan handle Crank/engkol ke
* 4.2 posisi semula
Membantu Mengatur Tinggi/turun kaki pasien dengan cara :
4.2.1 Meninggikan kaki tempat tidur (posisi kaki pasien) dengan cara menarik handle
Crank/engkol lalu diputar searah jarum jam setelah posisi derajat ketinggian
didapat kembalikan/tekan handle Crank/engkol ke posisi semula
4.2.2 Menurunkan kaki tempat tidur (posisi kaki pasien) dengan cara menarik handle
Crank/engkol lalu diputar berlawan arah jarum jam setelah posisi derajat ketinggian
didapat kembalikan/tekan handle Crank/engkol ke posisi semula
* 4.3 Membantu Mengatur Tinggi/turun seluruh badan pasien dengan cara :
4.3.1 Meninggikan tempat tidur (posisi seluruh badan pasien) dengan cara menarik
handle Crank/engkol putaran lalu diputar searah jarum jam setelah posisi derajat
ketinggian didapat kembalikan/tekan handle Crank/engkol ke posisi semula
3.3.2 Menurunkan tempat tidur (posisi seluruh badan pasien) dengan cara menarik
handle Crank/engkol lalu diputar berlawan arah jarum jam setelah posisi derajat
ketinggian didapat kembalikan/tekan handle Crank/engkol ke posisi semula
5. Observasi posisi kesejajaran tubuh, tingkat kenyamanan dan titik potensi tekanan
6. Atur posisi Side Guard/pagar tempat tidur pada posisi tertutup
7. Informasikan kepada pasien/keluarga pasien cara membuka dan menutup side
guard/pagar tempat tidur serta cara menggunakan Crank/engkol yang benar
8. Setelah tempat tidur selesai di gunakan (tidak ada pasien)
8.1 Bersihkan alat
8.2 Kembalikan Side Guard/pagar tempat tidur pada posisi terbuka
8.3 Posisi tinggi kepala/punggung, kaki dan tempat tidur maximal untuk mencegah
tempat tidur di gunakan

UNIT TERKAIT Unit Pelayanan Pengguna Alat


RSUD SOLOK

Pengoperasian Tempat Tidur Pasien Elektrik (bisa pengaturan naik/turun


kepala/punggung, kaki dan seluruh badan)

Jl.Simpang Rumbio No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/1


Solok

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUD SOLOK

PROSEDUR TETAP 04 Oktober 2016

drg. Ernoviana, M.Kes


NIP. 19601118 198701 2 001
PENGERTIAN Prosedur Tetap Pengoperasian Tempat Tempat Tidur Pasien Elektrik adalah bentuk dari
standar yang berupa cara atau langkah-langkah yang harus diikuti dalam melaksanakan
kegiatan Pengoperasian Tempat Tidur Pasien Elektrik yang berdasarkan urutan kerja yang
harus di penuhi. Prosedur ini ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit disusun berdasarkan pada
buku petunjuk pengoperasian dan petunjuk lain terkait.

TUJUAN 1. Agar pengoperasian alat dilakukan secara benar, Sehingga :


a. Kenyamanan pasian dapat dipertahankan
b. Memfasilitasi fungsi pernafasan pasien
2. Agar usia teknis alat dapat tercapai.

KEBIJAKAN 1. Undang-undang No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Gubernur No. 63 Tahun 2013 tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata
Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Solok
3. Kebijakan direktur RSUD Solok nomor 706/001/TU-RS/tahun 2014 tentang Standar
Prosedur Operasional Rumah Sakit Umum Daerah Solok tahun 2014
PROSEDUR 1. Lakukan Persiapan
1.1 Perawat menyiapkan sejawatnya untuk membantu
. 1.2 Siapkan tempat tidur dan perlengkapannya pada posisi yang nyaman pada saat
memindahkan pasien
1.3 Kunci semua roda yang menggunakan pengunci
1.4 Siapkan posisi Side Guard/pagar tempat tidur pada posisi terbuka
1.5 Perawat perlu mengkaji kesejajaran tubuh dan tingkat kenyamanan pasien
1.6 Perawat harus meninformasikan tindakan kepada pasien
1.7 Memberikan privasi pada pasien
2. Perhatikan protap pelayanan
3. Lakukan pemindahan pasien ke tempat tidur
4. Untuk pengaturan naik/turun kepala/punggung, kaki dan seluruh badan dapat dilakukan
dengan cara menekan tombol intruksi (gambar) yang terdapat pada remote contol
tersebut. Biasanya remote control tersebut ada di bagian side guard/pagar pengaman
sisi kiri pasien.
* 4.1 Membantu Mengatur Tinggi/turun kepala/punggung pasien dengan cara :
menekan tombol intruksi (gambar)
* 4.2 Membantu Mengatur Tinggi/turun kaki pasien dengan cara : menekan tombol
intruksi (gambar)
* 4.3 Membantu Mengatur Tinggi/turun seluruh badan dengan cara : menekan tombol
intruksi (gambar)
5. Observasi posisi kesejajaran tubuh, tingkat kenyamanan dan titik potensi tekanan
6. Atur posisi Side Guard/pagar tempat tidur pada posisi tertutup
7. Informasikan kepada pasien/keluarga pasien cara membuka dan menutup side
guard/pagar tempat tidur yang benar serta cara penggunaan tombol intruksipengaturan
naik/turun kepala/punggung, kaki dan seluruh badan
8. Setelah tempat tidur selesai di gunakan (tidak ada pasien)
8.1 Bersihkan tempat tidur
8.2 Kembalikan posisi Side Guard/pagar tempat tidur pada posisi terbuka
8.3 Posisi tinggi kepala/punggung, kaki dan tempat tidur maximal untuk mencegah
tempat tidur digunakan

UNIT TERKAIT Unit Pelayanan Pengguna Alat


RSUD SOLOK

Pengoperasian Regulator Vakum/Suction Sentral

Jl.Simpang Rumbio No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/1


Solok

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUD
SOLOK

PROSEDUR TETAP 04 Oktober 2016

drg. Ernoviana, M.Kes


NIP. 19601118
198701 2 001
PENGERTIAN Prosedur Tetap Pengoperasian Regulator Vakum/Suction Sentral adalah
bentuk dari standar yang berupa cara atau langkah-langkah yang harus diikuti
dalam melaksanakan kegiatan Pengoperasian Regulator Vakum/Suction
Sentral yang berdasarkan urutan kerja yang harus di penuhi. Prosedur ini
ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit disusun berdasarkan pada buku
petunjuk pengoperasian dan petunjuk lain terkait.

TUJUAN 1. Agar pengoperasian alat dilakukan secara benar


2. Agar didapatkan hasil tindakan yang baik dan aman
KEBIJAKAN 1. Undang-undang No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
2. Peraturan Gubernur No. 63 Tahun 2013 tentang Rincian Tugas Pokok,
Fungsi dandirektur
Kebijakan Tata Kerja
RSUDRumah
SolokSakit
nomorUmum Daerah Solok
706/001/TU-RS/tahun 2014
3. tentang Standar Prosedur Operasional Rumah Sakit Umum Daerah Solok
tahun 2014
PROSEDUR 1. Pasangkan Regulator Vakum/Suction Sentral pada outlet Vakum/Suction
pada Outlet Gas Medik
2. Pastikan slang Regulator dan slang penghisap dengan botol penampung,
terhubung baik
3. Cek kondisi pelampung/stop flue pada botol
4. Aktifkan alat dan cek daya hisap dengan menempelkan ibu jari pada
ujung slang, kemudian regulator tekanan diatur dari minimun ke
maksimun sampai diyakini alat berfungsi baik
5. Perhatikan protap pelayanan
6. Lakukan tindakan dan atur daya hisap sesuai dengan keperluan serta
perhatikan ketinggian cairan dalam botol (tidak melebihi level maksimun),
hati-hati jangan sampai penuh

7. kembalikan posisi regulator pengatur tekanan ke posisi minimun/OFF


kan alat
8. Lepaskan slang dengan botol penampung, buang cairan dari dalam botol,
kemudian bersihkan botol penampung dengan air panas dan bahan
desinfektan atau sabun
9. Pasang slang dan botol pada alat, pastikan bahwa Regulator
Vakum/Suction sentral dalam kondisi baik dan siap difungsikan pada hari
berikutnya

UNIT TERKAIT Unit Pelayanan Pengguna Alat


RSUD SOLOK

Pengoperasian Regulator Oksigen Sentral

Jl.Simpang Rumbio No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/1


Solok

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUD SOLOK

PROSEDUR TETAP 04 Oktober 2016

drg. Ernoviana, M.Kes


NIP. 19601118 198701 2 001
PENGERTIAN Prosedur Tetap Pengoperasian Regulator Oksigen Sentral adalah bentuk
dari standar yang berupa cara atau langkah-langkah yang harus diikuti
dalam melaksanakan kegiatan Pengoperasian Regulator Oksigen Sentral
yang berdasarkan urutan kerja yang harus di penuhi. Prosedur ini ditetapkan
oleh Direktur Rumah Sakit disusun berdasarkan pada buku petunjuk
pengoperasian dan petunjuk lain terkait.

TUJUAN 1. Agar pengoperasian alat dilakukan secara benar


2. Agar didapatkan hasil tindakan yang baik dan aman
KEBIJAKAN 1. Undang-undang No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
2. Peraturan Gubernur No. 63 Tahun 2013 tentang Rincian Tugas Pokok,
Fungsi
Kebijakandandirektur
Tata Kerja Rumah
RSUD SolokSakit
nomorUmum Daerah Solok
706/001/TU-RS/tahun 2014
3. tentang Standar Prosedur Operasional Rumah Sakit Umum Daerah
Solok tahun 2014
PROSEDUR 1. Pasangkan regulator oksigen sentral pada outlet oksigen pada outlet gas
medik central
2. Isi Air pada botol Humidifier sesuai batas (petunjuk pada botol)
3. Pastikan slang (tubing) terhubung baik
4. Cek aliran oksigen dengan mengarahkan ujung slang oksigen ke tangan,
kemudian regulator tekanan diatur dari minimun ke maksimun sampai
diyakini alat berfungsi baik
5. Perhatikan protap pelayanan
6. Lakukan tindakan dan atur aliran gas oksigen sesuai dengan kebutuhan
7. kembalikan posisi regulator pengatur tekanan ke posisi minimun/OFF
8. Lepaskan slang dari Pasien dan bersihkan Perangkat botol humidifier
dan filter
9. Pasang botol kosong humidifier yang telah dibersihkan untuk siap diisi
air, pastikan bahwa Regulator Oksigen dalam kondisi baik dan siap
difungsikan

UNIT TERKAIT Unit Pelayanan Pengguna Alat


RSUD SOLOK

Pengoperasian Regulator Oksigen

Jl.Simpang Rumbio No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/1


Solok

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUD SOLOK

PROSEDUR TETAP 04 Oktober 2016

drg. Ernoviana, M.Kes


NIP. 19601118 198701 2 001
PENGERTIAN Prosedur Tetap Pengoperasian Regulator Oksigen adalah bentuk dari standar yang
berupa cara atau langkah-langkah yang harus diikuti dalam melaksanakan kegiatan
Pengoperasian Regulator Oksigen yang berdasarkan urutan kerja yang harus di
penuhi. Prosedur ini ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit disusun berdasarkan
pada buku petunjuk pengoperasian dan petunjuk lain terkait.

TUJUAN 1. Agar pengoperasian alat dilakukan secara benar


2. Agar didapatkan hasil tindakan yang baik dan aman
KEBIJAKAN 1. Undang-undang No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
2. Peraturan Gubernur No. 63 Tahun 2013 tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi
dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Solok
3. Kebijakan direktur RSUD Solok nomor 706/001/TU-RS/tahun 2014 tentang
Standar Prosedur Operasional Rumah Sakit Umum Daerah Solok tahun 2014
PROSEDUR 1. Pasangkan dan pastikan konektor Regulator Oksigen terpasang dengan baik
pada Valve Tabung Oksigen.
2. Isi Air pada botol Humidifier sesuai batas (petunjuk pada botol)
3. Untuk mengalirkan Oksigen dari tabung ke regulator Putar Kran berlawanan
arah jarum jam sampai posisi maksimal
4. Pastikan slang (tubing) terhubung baik
5. Cek aliran oksigen dengan mengarahkan ujung slang oksigen ke tangan,
kemudian regulator tekanan diatur dari minimun ke maksimun sampai diyakini
alat berfungsi baik
6. Perhatikan protap pelayanan
7. Lakukan tindakan dan atur aliran gas oksigen sesuai dengan kebutuhan
8. kembalikan posisi regulator pengatur tekanan ke posisi minimun/OFF
9. Lepaskan slang dari Pasien dan bersihkan Perangkat humidifier
10. Pasang botol kosong humidifier yang telah dibersihkan untuk siap diisi air,
pastikan bahwa Regulator Oksigen dalam kondisi baik dan siap difungsikan

UNIT TERKAIT Unit Pelayanan Pengguna Alat


RSUD SOLOK

Pengoperasian Sentral Gas Medis (O2 Sentral)

Jl.Simpang Rumbio Solok No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/1

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUD SOLOK

PROSEDUR TETAP 09 September 2016

drg. Ernoviana, M.Kes


NIP. 19601118 198701 2 001
PENGERTIAN Prosedur Tetap Pengoperasian Sentral Gas Medis (O2 Sentral) adalah bentuk dari standar
yang berupa cara atau langkah-langkah yang harus diikuti dalam melaksanakan kegiatan
Pengoperasian Sentral Gas Medis (O2 Sentral) yang berdasarkan urutan kerja yang harus
di penuhi. Prosedur ini ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit disusun berdasarkan pada
buku petunjuk pengoperasian dan petunjuk lain terkait.
TUJUAN 1. Agar pengoperasian alat dilakukan secara benar
2. Agar didapatkan hasil tindakan yang baik dan aman
3. Agar pasien dan operator terhindar dari bahaya yang ditimbulkan oleh kesalahan
pengoperasian
KEBIJAKAN 1. Undang-undang No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
2. Peraturan Gubernur No. 63 Tahun 2013 tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata
Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Solok
3. Kebijakan direktur RSUD Solok nomor 706/001/TU-RS/tahun 2014 tentang Standar
Prosedur Operasional Rumah Sakit Umum Daerah Solok tahun 2014
PROSEDUR 1. Tutup Stop kran/katup distribusi Gas O2
2. Hubungkan alat dengan catu daya/On kan alat
3. Pasangkan tabung Gas O2 Isi pada manifold sebah kiri dan manifold sebelah kanan
4. Buka semua kran tabung salah satu manifold dan perhatikan Indikator tekanan pada
manifold (Indikator akan terlihat pada posisi penuh) dan pastikan tidak ada kebocoran
5. Buka semua kran tabung Gas O2 manifold satunya lagi dan perhatikan Indikator
tekanan pada manifold (Indikator akan terlihat pada posisi penuh) dan pastikan tidak
ada kebocoran, pemeriksaan kebocoran dapat menggunakan air sabun (juka ada
kebocoran maka akan timbul gelembung)
6. Perhatikan Indikator lampu karena masing-masing manifold memiliki lampu indikator,
dengan keterangan :
- Jika lampu penanda kuning menyala berarti kondisi manifold dalam kondisi stanby
(ready For Use atau kondisi siap untuk digunakan)
- Jika lampu penanda Merah menyala berarti kondisi manifold dalam kondisi replace
cylinders atau perlu penggantian tabung kosong dengan tabung isi
- Jika lampu penanda Hijau menyala berarti kondisi manifold dalam kondisi sedang
berjalan (In Service atau sedang digunakan)
7. Pastikan kondisi salah satu manifold dalam kondisi berjalan (lampu penanda hijau
menyala) dan manifold yang satunya lagi dalam kondisi satanby (lampu penanda
kuning menyala)
8. Buka Stop kran/katup distribusi Gas O2
9. Lakukan pengecekan secara rutin dan penjadwalan kemungkinan waktu penggantian /
lakukan penggantian tabung Gas O2 kosong dengan tabung Gas O2 isi pada manifold,
apabila lampu penanda Merah menyala lakukan penggantian sedini mungkin untuk
menghindari terjadinya kesosongan Gas O2 pada saat perpindahan manifold
Keterangan :
Manifold bekerja secara otomatis. Cara kerja manifold jenis ini apabila tekanan atau
gas pada tabung manifold sebelah kanan habis dengan indikator lampu berwarna
merah), maka akan berpindah secara otomatis ke tabung manifold sebah kiri, berlaku
kebalikannya.

10. Lakukan pemeriksaan rutin dengan cara melihat, merasakan, mendengarkan


bekerjanya alat, baik tanpa maupun dengan menggunakan alat ukur serta lakukan
pemeliharaan pada alat tersebut apabila diperlukan.
11. Catat beban kerja → dalam jumlah Penggantian Tabung pada masing-masing manifold

UNIT TERKAIT IPS Medik RSUD Solok


RSUD SOLOK

Pengoperasian Sentral Gas Medis (N2O Sentral)

Jl.Simpang Rumbio Solok No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/1

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUD SOLOK

PROSEDUR TETAP 09 September 2016

drg. Ernoviana, M.Kes


NIP. 19601118 198701 2 001
PENGERTIAN Prosedur Tetap Pengoperasian Sentral Gas Medis (N2O Sentral) adalah bentuk dari
standar yang berupa cara atau langkah-langkah yang harus diikuti dalam melaksanakan
kegiatan Pengoperasian Sentral Gas Medis (N2O Sentral) yang berdasarkan urutan kerja
yang harus di penuhi. Prosedur ini ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit disusun
berdasarkan pada buku petunjuk pengoperasian dan petunjuk lain terkait.
TUJUAN 1. Agar pengoperasian alat dilakukan secara benar
2. Agar didapatkan hasil tindakan yang baik dan aman
3. Agar pasien dan operator terhindar dari bahaya yang ditimbulkan oleh kesalahan
pengoperasian
KEBIJAKAN 1. Undang-undang No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
2. Peraturan Gubernur No. 63 Tahun 2013 tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata
Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Solok
3. Kebijakan direktur RSUD Solok nomor 706/001/TU-RS/tahun 2014 tentang Standar
Prosedur Operasional Rumah Sakit Umum Daerah Solok tahun 2014
PROSEDUR 1. Tutup Stop kran/katup distribusi Gas N2O
2. Hubungkan alat dengan catu daya/On kan alat
3. Pasangkan tabung Gas N2O Isi pada manifold sebah kiri dan manifold sebelah kanan
4. Buka semua kran tabung salah satu manifold dan perhatikan Indikator tekanan pada
manifold (Indikator akan terlihat pada posisi penuh) dan pastikan tidak ada kebocoran
5. Buka semua kran tabung Gas N2O manifold satunya lagi dan perhatikan Indikator
tekanan pada manifold (Indikator akan terlihat pada posisi penuh) dan pastikan tidak
ada kebocoran, pemeriksaan kebocoran dapat menggunakan air sabun (juka ada
kebocoran maka akan timbul gelembung)
6. Perhatikan Indikator lampu karena masing-masing manifold memiliki lampu indikator,
dengan keterangan :
- Jika lampu penanda kuning menyala berarti kondisi manifold dalam kondisi stanby
(ready For Use atau kondisi siap untuk digunakan)
- Jika lampu penanda Merah menyala berarti kondisi manifold dalam kondisi replace
cylinders atau perlu penggantian tabung kosong dengan tabung isi
- Jika lampu penanda Hijau menyala berarti kondisi manifold dalam kondisi sedang
berjalan (In Service atau sedang digunakan)
7. Pastikan kondisi salah satu manifold dalam kondisi berjalan (lampu penanda hijau
menyala) dan manifold yang satunya lagi dalam kondisi satanby (lampu penanda
kuning menyala)
8. Buka Stop kran/katup distribusi Gas N2O
9. Lakukan pengecekan secara rutin dan penjadwalan kemungkinan waktu penggantian /
lakukan penggantian tabung Gas N2O kosong dengan tabung Gas N2O isi pada
manifold, apabila lampu penanda Merah menyala lakukan penggantian sedini mungkin
untuk menghindari terjadinya kesosongan Gas N2O pada saat perpindahan manifold
Keterangan :
Manifold bekerja secara otomatis. Cara kerja manifold jenis ini apabila tekanan atau
gas pada tabung manifold sebelah kanan habis dengan indikator lampu berwarna
merah), maka akan berpindah secara otomatis ke tabung manifold sebah kiri, berlaku
kebalikannya.

10. Lakukan pemeriksaan rutin dengan cara melihat, merasakan, mendengarkan


bekerjanya alat, baik tanpa maupun dengan menggunakan alat ukur serta lakukan
pemeliharaan pada alat tersebut apabila diperlukan.
11. Catat beban kerja → dalam jumlah Penggantian Tabung pada masing-masing manifold

UNIT TERKAIT IPS Medik RSUD Solok


RSUD SOLOK

Pengoperasian Medical Suction (Udara Hisap) Sentral

Jl.Simpang Rumbio Solok No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/1

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUD SOLOK

PROSEDUR TETAP 09 September 2016

drg. Ernoviana, M.Kes


NIP. 19601118 198701 2 001
PENGERTIAN Prosedur Tetap Pengoperasian Medical Suction (Udara Hisap) Sentral adalah
bentuk dari standar yang berupa cara atau langkah-langkah yang harus diikuti dalam
melaksanakan kegiatan Pengoperasian Medical Suction (Udara Hisap) Sentral yang
berdasarkan urutan kerja yang harus di penuhi. Prosedur ini ditetapkan oleh Direktur
Rumah Sakit disusun berdasarkan pada buku petunjuk pengoperasian dan petunjuk
lain terkait.

TUJUAN 1. Agar pengoperasian alat dilakukan secara benar


2. Agar didapatkan hasil tindakan yang baik dan aman
3. Agar pasien dan operator terhindar dari bahaya yang ditimbulkan oleh
kesalahan pengoperasian
KEBIJAKAN 1. Undang-undang No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
2. Peraturan Gubernur No. 63 Tahun 2013 tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi
dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Solok
3.
Kebijakan direktur RSUD Solok nomor 706/001/TU-RS/tahun 2014 tentang
Standar Prosedur Operasional Rumah Sakit Umum Daerah Solok tahun 2014
PROSEDUR 1. Tutup Stop kran/katup distribusi Medical Suction (udara hisap)
2. Cek tegangan input tiga phasa dengan avometer (kondisi baik)
3. Apabila tegangan input tiga phasa ada, hubungkan alat dengan catu
daya/handel switch ON
4. Cek lampu indikator 3 Phase (lampu merah, kuning dan hijau menyala)
penanda tegangan 3 phasa ada
5. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON.
6. Pilih Posisi Auto/Manual (posisi manual dipilih kalau terjadi kegagalan pada
sistim auto)
Keterangan :
Apabila memlilih manual maka kita harus bergantian mengaktifkan selektor
pompa 1 dan 2 agar pompa bergantian hidup sebagai tindakan sementara
sampai sistim auto diperbaiki.
7. Lakukan pemantauan indikator low pressure, over load , over head
Keterangan :
- Apabila indikator Low Pressure Hidup maka mesin/Pompa akan hidup
bergantian tergantung pada setingan timer yang diatur dalam bok kontrol
- Apabila indikator Over Load hidup maka berarti mesin/pompa kelebihan beban,
lakukan perbaikan setelah perbaikan aktifkan mesin/pompa dengan menekan
tombol reset
- Apabila indikator Over Head hidup maka berarti mesin/pompa kelebihan Panas,
lakukan perbaikan setelah perbaikan aktifkan mesin/pompa dengan menekan
tombol reset
8. Setelah tekanan cukup (lihat Indikator tekanan - 40 s/d - 60 cmHg), Buka Stop
kran/katup distribusi Medical Suction (udara hisap)
9. Lakukan pemeriksaan rutin dengan cara melihat, merasakan, mendengarkan
bekerjanya alat, baik tanpa maupun dengan menggunakan alat ukur serta
lakukan pemeliharaan pada alat tersebut apabila diperlukan.

UNIT TERKAIT IPS Medik RSUD Solok


RSUD SOLOK

Pengoperasian Sentral Kompresor Udara Medik

Jl.Simpang Rumbio Solok No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/1

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUD SOLOK

PROSEDUR TETAP 09 September 2016

drg. Ernoviana, M.Kes


NIP. 19601118 198701 2 001
PENGERTIAN Prosedur Tetap Pengoperasian Sentral Kompresor Udara Medik adalah
bentuk dari standar yang berupa cara atau langkah-langkah yang harus
diikuti dalam melaksanakan kegiatan Pengoperasian Sentral Kompresor
Udara Medik yang berdasarkan urutan kerja yang harus di penuhi. Prosedur
ini ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit disusun berdasarkan pada buku
petunjuk pengoperasian dan petunjuk lain terkait.

TUJUAN 1. Agar pengoperasian alat dilakukan secara benar


2. Agar didapatkan hasil tindakan yang baik dan aman
3. Agar pasien dan operator terhindar dari bahaya yang ditimbulkan oleh
kesalahan pengoperasian
KEBIJAKAN 1. Undang-undang No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
2. Peraturan Gubernur No. 63 Tahun 2013 tentang Rincian Tugas Pokok,
Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Solok
3. Kebijakan direktur RSUD Solok nomor 706/001/TU-RS/tahun 2014
tentang Standar Prosedur Operasional Rumah Sakit Umum Daerah
Solok tahun 2014
PROSEDUR 1. Tutup Stop kran/katup distribusi Sentral Kompresor Udara Medik
2. Cek tegangan input tiga phasa dengan avometer (kondisi baik)
3. Apabila tegangan input tiga phasa ada, hubungkan alat dengan catu
daya/handel switch ON
4. Cek lampu indikator 3 Phase (lampu merah, kuning dan hijau menyala)
penanda tegangan 3 phasa ada
5. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON.
6. Pilih Posisi Auto/Manual (posisi manual dipilih kalau terjadi kegagalan
pada sistim auto)
Keterangan :
Apabila memlilih manual maka kita harus bergantian mengaktifkan
selektor kompressor 1 dan 2 agar mesin bergantian hidup sebagai
tindakan sementara sampai sistim auto diperbaiki.
7. Hidupkan Dryer 1 dan 2 ke posisi ON.
8. Lakukan pemantauan indikator low pressure, over load , over head
Keterangan :
- Apabila indikator Low Pressure Hidup maka mesin/kompressor akan
hidup bergantian tergantung setingan timer yang diatur dalam bok
kontrol
- Apabila indikator Over Load hidup maka berarti mesin/kompressor
kelebihan beban, lakukan perbaikan setelah perbaikan aktifkan
mesin/kompressor dengan menekan tombol reset
- Apabila indikator Over Head hidup maka berarti mesin/kompressor
kelebihan Panas, lakukan perbaikan setelah perbaikan aktifkan
mesin/kompressor dengan menekan tombol reset
9. Setelah tekanan cukup (lihat Indikator tekanan 5 s/d 6 Kg/cm²), Buka
Stop kran/katup distribusi Sentral Kompresor Udara Medik
10. Lakukan pemeriksaan rutin dengan cara melihat, merasakan,
mendengarkan bekerjanya alat, baik tanpa maupun dengan
menggunakan alat ukur serta lakukan pemeliharaan pada alat tersebut
apabila diperlukan.

UNIT TERKAIT IPS Medik RSUD Solok

Anda mungkin juga menyukai