Anda di halaman 1dari 5

BAB III

KONDISI FOKUS

3.1 Lokasi Objek

Objek Observasi : Rumah Tinggal

Lokasi Objek : Jl. Tukad Badung XVIIIA Kota Denpasar, Bali

Foto Objek Bangunan

Sumber : Dokumentasi Penulis

Lokasi objek berada di Jl. Tukad


Badung, Denpasar
Sumber : Google Maps
3.2 Rumah Tinggal

Objek studi yang kami gunakan adalah rumah tinggal milik salah seorang anggota
kelompok bernama Wayan Agus Yudi Padmawan. Berdasarkan pengamatan langsung ke
objek pengamatan, kami mendapatkan informasi mengenai penerapan penampilan alam
dalam desain.

Gambar Denah Rumah Tinggal

Sumber : Dokumen Penulis

Lokasi Objek : Jl. Tukad Badung XVIIIA Kota Denpasar, Bali. Objek memiliki luas
lahan sebesar 140 m2 dengan luas bangunan 80 m2. Rumah merupakan tempat tinggal
seseorang untuk melakukan aktifitas kesehariannya atau sebagai tempat berlindung. Lokasi
objek di jalan Tukad Badung merupakan salah satu jalur transportasi darat yang tidak terlalu
padat. Wilayah ini sejak dulu hingga kini merupakan wilayah perumahan. Sehingga
kebisingan dan polusi udara tidak menjadi masalah utama bagi rumah tinggal yang berada di
daerah ini. Terdapatnya pohon di taman kecil membuat salah satu penghijauan di rumah
sehingga membuat Susana dirumah tinggal menjadi lebih nyaman.
3.3 Energi yang digunakan
3.3.1 Listrik
Rumah ini menggunakan listrik PLN sebagai sumber listrik utama. Daya listrik yang
digunakan yaitu 900 watt. Dengan rincian peragkat elektronik berupa TV LCD 1 buah (1
buah 32”), Lemari es 1 buah, dispenser 1 buah, 1 kipas angin 150 watt, Air Conditioner 1
buah (1Pk), 1 unit komputer pribadi dan lampu rata-rata 9 watt (6 buah). Biaya penggunaan
listrik tiap bulannya sebesar Rp 200.000,00.
Penggunaan listrik dari pagi hingga siang hari pada rumah ini dapat diminimalisir
dengan memanfaatkan bukaan pada tiap kamar. Sehingga penggunaan listrik hanya terdapat
pada alat elektronik seperti AC, Televisi, Komputer pribadi. Penggunaan televisi dan air
conditioner dapat dibilang sangat jarang pada rumah ini. Penghawaan buatan pada rumah ini
lebih mengutamakan penggunaan kipas angin dan air conditioner tapi pada siang hari
penggunaan kipas angin dan air conditioner tidak terlalu dipergunakan sebab pada siang
hari pemilik rumah lebih dominan beraktifitas di luar ruangan, pemilik rumah merupakan
mahasisiswa yang kuliah sampai jam 4 sore jadi lebih dominan beraktifitas di luar ruangan.
Sedangkan pada sore hari, pukul 18.00 lampu di ruangan sudah mulai dihidupkan,
karena cahaya matahari sudah tidak dapat menerangi ruang tiap ruangan. Sekitar pukul
19.00 semua lampu di rumah ini dihidupkan karena sudah tidak ada lagi sinar matahari yang
masuk. Pada saat ini, penggunaan listrik mulai tinggi mulai dari penggunaan TV, lampu,
komputer, dan alat elektronik lainnya dimulai sejak sore hari hingga malam hari. Hal ini
juga dikarenakan pemilik rumah sudah pulang dari aktifitas di luar rumah
3.3.2 Air
Sumber air pada rumah tinggal ini berasal dari PDAM. Dengan penggunaan air pada
1 kamar mandi menggunakan penampungan berupa bak mandi, sebagai penyiram tanaman,
mencuci baju dan perabotan dapur, dan penggunaan lainnya. Biaya penggunaan air setiap
bulan yaitu sebesar Rp 50.000,00
Penggunaan air secara intensif digunakan untuk sarana kebersihan seperti mandi,
menyiram tanaman, mencuci perabotan. Sehingga biaya penggunaan air tidak terlalu
banyak atau boros.
3.4 Waste Material
3.4.1 Perlakuan Waste Material

Pada rumah ini waste material dibedakan menjadi dua jenis, yaitu organik dan
anorganik. Sampah organik adalah sampah yang bisa mengalami pelapukan (dekomposisi)
dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak berbau (sering disebut dengan
kompos). Sampah organik dibedakan menjadi dua jenis, yaitu organik basah dan kering.
Pengolahan sampah organik kering berupa dedaunan yang ada di taman kecil depan
bangunan rumah. Sedangkan sampah organik basah berupa sisa makanan, sisa bahan
masakan, dan sampah dapur lainnya akan diwadahi kantong plastik dan dibuang ke TPS
terdekat.

3.4.2 Sampah Anorganik


Pada rumah ini sampah anorganik sebagian besar berupa sampah plastik yang
dihasilkan dari bungkus makanan cepat saji atau instan dan lain sebagainya. Sampah
anorganik dipisahkan dari sampah dapur dan sampah organic contoh berupa guguran daun
– daun dan buah dari pohon yang berada di halaman rumah dengan cara menampung di
tempat lainnya. Total produksi sampah plastik pada rumah ini mencapai 1 kg – 2 kg per
bulan.
3.4.3 Sampah Organik
Sampah organik pada rumah ini berupa guguran daun – daun dan buah dari pohon
yang berada di halaman rumah, sisa makanan, dan sisa – sisa canang di hari sebelumnya.
Penampungan sampah organik dipisahkan menjadi dua bagian, yaitu sampah organik
kering dan sampah organik basah. Total produksi sampah organik basah di rumah ini
mencapai 0,1 – 0,2 kg sampah organik basah tiap harinya. Sedangkan sampah organik
kering mencapai 0,05 – 1 kg tiap harinya..
Pengolahan sampah organik pun berbeda – beda. Sampah plastik basah dan kering
dikumpulkan pada tong sampah yang berada di sudut halaman dan kemudian akan
dibakar setiap 2 – 3 hari kalau sampah sudah memenuhi tong sampah. Sampah organik
berupa sisa nasi akan di buang di tong sampah juga.

3.5 Limbah Cair

Limbah hasil cuci perabotan rumah tangga atau air kotor dari kamar mandi langsung
dialirkan ke saluran pembuangan yang ada di belakang rumah sedangkan untuk sisa -
sisa makanan dibuang ke tempat sampah yang berada di dapur. Hal ini bertujuan untuk
mencegah tersumbatnya saluran air limbah.

Anda mungkin juga menyukai