tumpul atau trauma benda tajam. Hemidiaphragma sering terlihat elevasi. Organ yang
ada di dalam abdomen seperti hepar, limpa, intestine, dan colon, akan sering terlihat
herniasi herniate ke dalam rongga dada. Temuan terkait biasanya meliputi Kekeruhan
paru basilar, Kontur diafragma tidak teratur, dan patah tulang costae bagian bawah.
Namun, kondisi lain seperti atelektasis paru basilar, efusi subpulmonik, abses
subphrenic, interposisi kolon (sindrom Chilaiditi), kejadian diafragma, hernia diafragma
bawaan, Dan cedera saraf frenik dapat memiliki penampilan serupa pada radiografi
dada, dan CT diperlukan untuk diagnosis. Perbaikan bedah diperlukan untuk mencegah
komplikasi akhir seperti penahanan usus atau pencekikan, kompresi organ toraks, dan
kelumpuhan diafragma.
Gambar A
Gambar C
Gambar E
PLEURA
Setelah trauma di dada, udara bisa masuk ke rongga pleura dari lingkungan luar
(pneumotoraks terbuka) atau dari dalam tubuh (pneumotoraks tertutup).
Pneumothoraks terbuka, berkembang saat kulit dan pleura terluka dengan trauma yang
menembus dada. Penutupan segera dan penempatan tabung dada disarankan.
pneumotoraks Tertutup, atau sederhana, berkembang setelah trauma tumpul, biasanya
karena laserasi pleura oleh tulang rusuk yang retak.
Gambar A
Gambar C
Gambar A
Gambar B
PARU
Tonjolan paru atau herniasi dapat terjadi melalui trauma yang disebabkan oleh
daerah terlmah dari fascia serviks, interkostal, dan diafragma. Radiografi dada
mengidentifikasi daerah paru-paru yang membentang di luar rongga thoraks.
Fig. 13—
Laserasi paru adalah luka yang lebih parah yang melibatkan gangguan pada
arsitektur paru-paru. Pecah organ dan trauma benda asing dapat menyebabkan udara
(pneumatocele), darah (hematoma), dan infeksi (abses) ke parenkim paru. Pada
radiografi dada, koleksi udara lokal terlihat di area opacity.
Fig.—14
Gambar A
Gambar B
Gambaran D
Gambar A