Anda di halaman 1dari 91

SISTEM PERSARAFAN:

SISTEM SARAF PUSAT

By:
Ns. Dendy Kharisna, M.Kep
Fungsi Sistem
Persarafan
1. Menerima informasi dari dalam maupun dari
luar melalui afferent sensory pathway.
2. Mengkomunikasikan informasi antara sistem
saraf perifer dan sistem saraf pusat.
3. Mengolah informasi yang diterima baik di
tingkat saraf (refleks) maupun di otak untuk
menentukan respon yang tepat dengan situasi
yang dihadapi.
4. Menghantarkan informasi secara cepat melalui
efferent pathway (motorik) ke organ-organ
tubuh sebagai kontrol atau modifikasi tindakan.
Pembagian sistem saraf
Sistem saraf perifer/
Sistem saraf pusat/central
peripheral nervous system
nervous system (CNS)
(PNS)

Otak Medula spinalis Divisi eferen Divisi aferen

Sistem saraf Sistem saraf


somatik otonom

Sistem saraf Sistem saraf


simpatis parasimpatis
SEL-SEL SISTEM
PERSYARAFAN

Sistem persarafan dibangun


oleh 2 jenis sel yaitu :
• Neuron
• Neuroglia
• Pada umumnya tidak mampu bermitosis.
• Sebuah neuron terdiri dari 3 bagian utama:
badan sel, dendrit, dan akson.
• Dendrit  berfungsi untuk membawa
sinyal ke arah badan sel.
• Akson/serat saraf  tonjolan memanjang
yg berfungsi untuk menghantarkan impuls
ke neuron lain, otot atau kelenjar.
• Sepanjang akson terdapat percabangan
disebut axon kolateral.
Cont’d…
• Akson terbagi 2:
a) Axon hillock (bukit akson)  bagian pertama
akson dan badan sel tempat akson keluar.
Tempat dimulainya potensial aksi.
b) Terminal akson  ujung akson.
• Akson terbungkus oleh selaput  mielin,
berfungsi sebagai insulator.
• Nodus ranvier  area yg tidak memiliki selubung
mielin.
• Saraf melakukan kontrol terhadap tubuh dan
bekerja melalui sinyal listrik jika dirangsang.
--- Sifat sel saraf ---
• Ada dua:
a) Iritabilitas/eksisitas  kemampuan
memberikan respon ketika mendapat
rangsangan.
b) Konduktivitas  kemampuan menghantarkan
impuls ke bagian-bagian sel.
• Impuls adalah perpindahan muatan listrik di
sepanjang akson.
• Transduksi adalah proses perubahan energi yang
diterima menjadi potensial aksi.
Cont’d…
• Terjadinya perpindahan impuls listrik dimulai dengan
adanya potensial aksi di axon hillock akibat pergerakan ion.
• Arah arus listrik: axon hillock  akson  terminal akson.
• Potensial listrik hanya terjadi pada bagian akson yang tidak
mempunyai selubung mielin.
• Pada nodus Ranvier membran akson terpapar dengan CES 
sehingga memungkinkan arus mengalir melalui membran.
• Impuls listrik disalurkan melalui serat bermielin dengan cara
meloncat dari satu nodus ke nodus lainnya disebut 
HANTARAN SALTATORIK.
• Impuls listrik pada serat yg tdak bermielin berlangsung
melalui HANTARAN ALIRAN ARUS LOKAL.
Bioelektrika (eksitasi saraf)
• Dalam keadaan istirahat  bagian luar
membran sel bersifat (+), sedangkan
dalam sel (-). Dalam kondisi ini disebut
Polarisasi.
• Bila ada rangsangan/stimulus  terjadi
perubahan potensial membran dari -70mV
menjadi +30mV.
• Perubahan potensial ini disebut dengan 
POTENSIAL AKSI.
• Potensial aksi hanya berlangsung sesaat
dan akan cepat kembali ke keadaan
semula dengan bantuan pompa Natrium
kalium.
Cont’d…
• Potensial aksi terjadi karena pergerakan ion Na masuk ke
dalam sel  sel menjadi lebih (+).
• Masuknya ion Na terjadi bersamaan dengan keluarnya ion
K, sehingga terjadi perubahan potensial yg disebut
DEPOLARISASI  fase naik potensial aksi.
• Ketika ion Na mulai bergerak masuk (influks Na) maka
permeabilitas membran terhadap Na meningkat dan
membuka saluran Na sehingga banyak Na masuk ke sel.
• Setelah ion Na mencapai ambang batasnya, terjadi efluks
cepat ion K (ion K keluar dari sel) hingga mencapai
keadaan istirahat. Terjadi pemulihan keadaan: dalam sel
(-) dan luar sel (+)  REPOLARISASI (fase turun potensial
aksi).
Cont’d…
• Setelah mencapai keadaan istirahat saluran
natrium dan kalium sama-sama menutup, tetapi
dapat dibuka.
• Pada tahap ini potensial aksi telah selesai,
tetapi distribusi ion mengalami perubahan
dimana ion Na berada didalam sel dan ion K di
luar sel.
• Pompa Na-K secara bertahap memulihkan
distribusi ion dengan adanya pemecahan ATP.
• Pompa ini mentransport 3 ion Na keluar sel dan
secara simultan mentransport 2 ion K ke dalam
sel.
a. Polarisasi

b. Ada Rangsangan

c. Depolarisasi
• Sekali suatu potensial aksi dimulai pada
salah satu bagian membran sel saraf,
maka siklus berulang sendiri terus
menerus dimulai, sehingga potensial aksi
merambat ke seluruh serat secara
otomatis.
• Kecepatan hantaran potensial aksi
tergantung mielinisasi dan garis tengah
serat.
Cont’d…
• Berdasarkan fungsinya neuron terbagi 3:
a) NEURON AFEREN (sensoris)  membawa
impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat
(SSP).
b) NEURON EFEREN (motorik) meneruskan
impuls dari SSP ke efektor (otot atau
kelenjar).
c) ANTARNEURON (interneuron)  berfungsi
sebagai penghubung antara neuron aferen
dan eferen. Tidak bersifat sensorik atau
motorik.
SINAPS DAN JUNCTIONAL
TRANSMISSION
• Sinaps adalah titik pertautan antara dua neuron.
• Impuls ditransmisi dari neuron ke neuron lain dan pada
organ tubuh yang berhubungan melalui sinap.
• NEURON PRASINAP akan menghantarkan impuls dari
akson terminal ke sinap melalui bagian kepala sinap
(synaptic knop).
• Kepala sinap mengandung VESIKEL SINAPs.
• Neurotransmitter adalah agen kimiawi yang berperan
dalam mentransmisi impuls melalui sinaps.
• NEURON PASCASINAPS  menjauhi sinaps.
Dendrit

Badan Sel

Nukleus
Sinapsis
Arah Jalannya
Akson impuls

Neuron Pra Sinaps Neuron Pasca Sinaps


Selubung Myelin

Terminal sinapsis
Kejadian potensial aksi di sinaps
1) Dimulai dari potensial aksi pada akson terminal
menyebabkan pembukaan saluran Kalsium di kepala
sinaps.
2) Kalsium berpindah dari CES ke kepala sinaps.
3) Kalsium menginduksi vesikel sinap untuk melepaskan
neurotransmitter melalui eksositosis.
4) Neurotransmitter yang dibebaskan berdifusi melalui
celah sinaps dan berikatan dengan reseptor protein
spesifik di membran subsinaps.
5) Pengikatan ini mencetuskan pembukaan saluran-saluran
ion dan mengubah permeabilitas neuron pascasinaps.
• Neurotransmitter yang bersifat
EKSITASITATORIK adalah:
ACETYLCHOLINE, NOREPINEPHRINE,
DOPAMINE, GLUTAMATE dan HISTAMINE.

• Neurotransmitter yang bersifat INHIBITORIK


adalah GAMMA AMINOBUTYRIC ACID (GABA)
pada jaringan otak dan GLYCINE pada medula
spinalis.
• SEROTONIN  menghambat dan mengontrol
tidur, lapar dan mempengaruhi kesadaran.
2. Neuroglia
• Hampir 90% sel-sel di dalam SSP.
• Tidak menghantarkan impuls saraf.
• Neuroglia  mempertahankan metabolisme
sel saraf dan dapat memperbanyak diri.
• Disebut juga sel glia yang berfungsi
memberikan dukungan, nutrisi dan melindungi
neuron.
• Terdapat 4 jenis sel glia:
1) Astrosit  sawar darah otak
2) Oligodendrosit  mielinisasi
3) Sel ependimal  CSS
4) Mikroglia  fagositik
Meningen
• CNS dibungkus/dilindungi oleh 3 (tiga)
membran jaringan ikat yang disebut Meningen.
• Meningen ini membentuk bagian dalam
tengkorak, melindungi sinus vena dan berisi
Cairan Cerebrospinal Fluid (CSF).
– Lapisan bagian luar disebut  Dura mater.
– Lapisan tengah disebut  Arachnoid mater.
– Lapisan bagian dalam disebut  Pia mater.
Cerebrospinal Fluid (CSF)
• Adalah cairan jernih, tidak berwarna dan
dihasilkan oleh PLEKSUS KOROIDEUS
(kelompok kapiler yang berlokasi dalam
ventrikel otak).
• Direabsorpsi oleh vili aracknoidalis.
• CSF bersirkulasi dari ventrikel lateral ke
dalam ventrikel ke-3 pada diencephalon
dan melalui midbrain kedalam ventrikel
ke-4.
• Sebagian aliran ini ke bagian bawah spinal
cord, bersirkulasi melalui ruang
subarachnoid dan kembali bersatu dengan
darah melalui villi arachnoid.
•See u next time...
SISTEM SARAF PUSAT
1. OTAK
• TERDIRI DARI:
1) Serebrum (otak besar)
2) Brain Stem (batang otak)
3) Serebelum (otak kecil)
• Jaringan otak dilindungi oleh: tengkorak,
membran meningen, sawar darah otak,
dan cairan serebrospinal (CSS).
CEREBRUM (OTAK BESAR)

• Struktur cerebrum terbagi menjadi :


a. Corteks cerebri
b. Diensephalon (sub cortikal).

• Cerebrum terdiri dari 2 (dua) belahan


yaitu:
a. Hemispher kiri
b. Hemisper kanan
korteks serebri

Bertanggung jawab
terhadap memori,
Bagian terluar dari bicara, persepsi
serebrum yang terdiri sensorik akhir, gerakan
dari lekukan-lekukan. voluntary, kesadaran,
kepribadian, dan
intelektual.
Lanjutan...
• Terbagi atas 2 lapisan:
a) Substansia grisea  terdiri dari: badan sel,
dendrit dan neuroglia.
b) Substansia alba  terdiri dari akson
bermielin.
• Beberapa bagian korteks dengan fungsi tertinggi:
- KORTEKS SOMATOSENSORIK, terletak di depan
lobus parietalis tepat dibelakang sulkus
sentralis.
- KORTEKS MOTORIK PRIMER, terletak di
belakang lobus frontalis dan dekat dengan
korteks somatosensorik.
- DAERAH ASOSIASI
Lobus Otak
a) LOBUS FRONTALIS  Tiga fungsi utama:
aktivitas motorik volunter, kemampuan
berbicara dan membuat keputusan.
b) LOBUS PARIETALIS  lobus sensori.
Berfungsi:
‐ Mengolah stimulus sensorik (sentuhan,
tekanan, panas, dingin dan nyeri) 
dikenal: sensasi somastetik.
‐ Kesadaran mengenai posisi tubuh 
Propriosepsi.
Terdapat KORTEKS SOMATOSENSORIK di bagian
depan lobus parietalis yg mengolah kedua
informasi ini.
c) LOBUS TEMPORALIS
berfungsi mengintegrasikan sensasi
suara, bau dan pengecapan serta
ingatan jangka pendek.

d) LOBUS OKSIPITALIS  Berfungsi untuk


pengolahan awal masukan
penglihatan.
Kemampuan Bahasa
• Pusat kemampuan berbahasa terletak pada
hemisfer kiri.
• Kemampuan bahasa terdiri dari 2: ekspresi dan
pemahaman.
• Area BROCA  berfungsi untuk kemampuan
berbicara, terletak di lobus frontalis kiri.
• Area WERNICK  berfungsi untuk pemahaman
bahasa, terletak di korteks kiri pada pertemuan
parietalis, temporalis, dan oksipitalis.
• Kerusakan pada bagian pusat bahasa disebut
dengan AFASIA.
Jalur kortikal untuk mengucapkan
kata tertulis atau benda yg terlihat
• Objek terlihat  informasi penglihatan
dikirimkan otak dari korteks penglihatan ke
daerah spesifik penglihatan pada girus
angularis (jalur 1) area Wernick (jalur 2)
tempat pemilihan dan urutan kata-kata yang
akan diucapkan  perintah bahasa akan
disalurkan ke area Broca (jalur 3), informasi
diubah menjadi suatu pola suara terprogram
dan disampaikan ke korteks motorik primer
(jalur 4)  mengaktifkan otot-otot wajah
sesuai dengan kata-kata yang akan diucapkan
dan tangan untuk menulis kata yg tepat.
STRUKTUR SUBKORTEKS
• Jika dilihat lebih dalam di bawah substansia alba
terdapat bagian spesifik yaitu basal ganglia dan
sistem limbik.
• Basal ganglia berperan dalam mengatur gerakan
otot dan menekan pola2 gerakan yg tidak perlu
dengan menginhibisi efek talamus.
• Fungsi khusus:
1) Menghambat tonus otot yang tidak perlu
2) Memilih dan mempertahankan aktivitas
motorik yang bertujuan
3) Membantu memantau dan mengkoordinasikan
kontraksi-kontraksi menetap yang lambat
• Sistem limbik penting dalam proses memori
(ingatan jangka panjang atau pendek),
mengatur emosi dan pola perilaku untuk
kelangsungan hidup termasuk motivasi dan
belajar.
• Pada daerah tertentu di sistem limbik
mengandung pusat ‘penghargaan” dan
“hukuman”.
• Hipokampus  bagian dari sistem limbik yang
berperan dalam mengubah ingatan jangka
pendek menjadi ingatan jangka panjang
(KONSOLIDASI).
Diensefalon (bagian tengah)
• Bagian diensefalon terdiri dari: hipotalamus, talamus,
kelenjar pineal dan kelenjar hipofisis.
• Kelenjar pineal menghasilkan melatonin  menyebabkan
tidur.
• Talamus berfungsi:
- Sebagai stasium penyambung sensorik atau pusat
integrasi pengolahan impuls yang masuk sebelum
diteruskan ke korteks yang sesuai.
- Mengatur kontrol motorik yg memperkuat perilaku
motorik volunter dari korteks.
• Semua impuls sensari dan nyeri diolah melalui talamus.
• Talamus + batang otak + daerah asosiasi korteks  penting
untuk mengarahkan perhatian ke rangsangan yg menarik.
Lanjutan...
• Hipotalamus berperan sebagai pusat integrasi fungsi
homeostatis atau pengaturan keseimbangan dan
pengaturan sistem saraf otonom dan sistem endokrin.
• Fungsi spesifik hipotalamus:
1) Mengontrol suhu tubuh
2) Mengontrol rasa haus dan pengeluaran urine
3) Mengontrol asupan makanan (pusat kenyang:nukleus
ventromedial dan pusat lapar: hipotalamus lateral)
4) Mengatur sekresi hormon-hormon
5) Mengatur pola perilaku dan emosi
6) Pusat koordinasi sistem saraf otonom
Lanjutan...
❖ Kelenjar pituitari/hipofisis
• Merupakan kelenjar yang berfungsi untuk
menghasilkan melatonin yang berperan dalam
pengaturan irama tubuh.
• Disebut master of gland  mengatur produksi
hormon-hormon tubuh.
• Hipofisis anterior  produksi hormon
pertumbuhan, TSH, LH, FSH dan prolaktin.
• Hipofisis posterior  produksi ADH.
2. Batang otak
• Merupakan penghubung antara medula spinalis dan bagian
otak yang lebih tinggi.
• Terdiri dari midbrain (otak tengah), pons, dan medula
oblongata.
• Di pons terdapat 4 pasang saraf kranial: nervus V
(trigeminus), VI (abdusen), VII (fasialis), dan VIII
(vestibulokochlearis).
• Terdapat nukleus pada pons yang mengatur respirasi.
• Midbrain  pusat refleks pendengaran dan penglihatan.
• Terdapat nukleus pada medula oblongata yang mengatur
respirasi dan fungsi jantung.
• Saraf kranial IX-XII terdapat pada medula oblongata.
Fungsi batang otak
1) Mengatur penglihatan, pendengaran,
pengecapan, mengunyah, menelan dan ekspresi
wajah.
2) Mengontrol fungsi jantung dan pembuluh darah,
pusat respirasi dan pencernaan.
3) Pusat modulasi sensasi nyeri
4) Mengatur refleks-refleks otot dalam
mempertahankan keseimbangan dan postur.
5) Terdapat formasio retikularis yang berperan
membawa impuls untuk mengaktifkan korteks
serebri dan membentuk sistem aktivasi retikuler
(SAR)  pusat jaga
3. SEREBELUM
• Penting dalam mengatur keseimbangan tubuh dan
koordinasi gerakan volunter.
• Terdiri dari 3 bagian:
1) Vestibuloserebelum  mempertahankan
keseimbangan dan kontrol gerakan mata.
2) Spinoserebelum  mengatur tonus otot dan
gerakan volunter sehingga lebih terampil,
lebih halus, dan terkoordinasi dengan baik.
3) Serebroserebelum  merencanakan aktivitas
volunter dan berperan dalam proses ingatan
prosedural.
B. MEDULA SPINALIS
• Jaringan saraf berbentuk silinder dan agak
gepeng yang terentang panjang dari medula
oblongata hingga mencapai lumbal 1 atau 2
(sekitar setinggi pinggang).
• Terdapat 31 pasang saraf spinal yang keluar dari
medula spinalis (8 ps servikal, 12 ps torakalis, 5
ps lumbalis, 5 ps sakralis, 1 ps koksigis).
• Terdapat bagian yang membesar mulai dari C4
hingga T1 dan T9 hingga T12  mempersarafi
ekstremitas atas dan bawah.
• Bertugas sebagai penghubung otak dan saraf
perifer  penghantar pesan.
BAGIAN-BAGIAN KORDA SPINALIS
• Terdiri dari substansia grisea yang membentuk
daerah seperti kupu-kupu di bagian dalam.
• Bagian luar  substansia alba.
• Tiap-tiap bagian substansia grisea dibagi menjadi
tiga:
‐ Tanduk dorsalis (dorsalis)  tempat
berakhirnya neuron aferen.
‐ Tanduk ventralis (anterior)  tempat neuron
eferen yg mempersarafi otot lurik.
‐ Tanduk lateralis  tempat neuron eferen yg
mempersarafi otot polos.
Lanjutan...

• Akar ventral dan akar dorsal di tiap ruas


menyatu membentuk  sebuah SARAF
SPINALIS.
• Akar depan (neuron eferen) bersifat motorik
dan akar belakang (neuron aferen) bersifat
sensorik.
• Bila terjadi kerusakan pada akar belakang
menyebabkan kehilangan sensasi.
• Bila terjadi kerusakan pada akar depan
menyebabkan terjadinya paralisis.
• Setiap saraf spinalis mempunyai
daerah kerja spesifik.
• Setiap daerah spesifik di tubuh yg
dipersarafi oleh saraf spinalis
tertentu di sebut DERMATOM.
Tanduk posterior
Substansia alba

Interneuron

Substansia grisea

Neuron aferen

Tanduk lateral

Tanduk anterior
Neuron eferen
Lanjutan...
• Substansia alba membentuk bagian medula
spinalis yang besar dan dibagi menjadi 2 jaras
atau traktus:
1) Jaras asendens (dari spinalis-otak)
2) Jaras desendens (dari otak-spinalis)
• Contoh traktus:
a. Traktus spinotalamikus  jalur asendens yg
mengirim impuls mengenai rasa nyeri dan suhu
ke talamus dan korteks serebri.
b. Traktus kortikospinalis jalur desendens
menyalurkan impuls dari korteks ke otot
rangka.
Refleks
• Adalah respon yang terjadi secara otomatis
tanpa disadari.
• Ada 2 jenis refleks:
1) Refleks dasar  respon yang tidak
dipelajari.
Misalnya: menutup mata jika ada benda yg
mendekati mata.
2) Refleks didapat atau terkondisi  respon
yang terjadi karena belajar dan berlatih.
Misalnya: kemampuan seorang pemain piano.
Lengkung refleks
• Lengkung refleks adalah jalur-jalur saraf
yang berperan dalam pelaksanaan aktivitas
refleks.
• Komponen dasar lengkung refleks:
1) Reseptor
2) Jalur aferen
3) Pusat integrasi
4) Jalur eferen
5) Efektor

Contoh refleks spinal dasar: refleks menarik,


refleks regang, refleks ekstensor menyilang,
dll.
Mekanisme Respon Refleks
• Ketika ada stimulus (nyeri, panas, atau sensoris lainnya) yg
diterima reseptor. Impuls akan disampaikan oleh neuron
aferen ke SSP dan mencapai medula spinalis.
• Neuron aferen akan menyampaikan impuls pada 3 jenis
antarneuron:
1) Antarneuron eksitatorik  merangsang neuron motorik
pada otot sehingga terjadi kontraksi otot.
2) Antarneuron inhibitorik  menghambat neuron motorik
yang berlawanan dengan neuron yang dirangsang
sehingga mencegah terjadinya kontraksi pada otot yg
berlawanan (persarafan timbal balik).
3) Antarneuron yang membawa sinyal dari medula spinalis
ke otak  rasa nyeri (+), disimpan dalam ingatan.
Neuron aferen
Gambar lengkung refleks
Interneuron

Neuron eferen
BERNYANYI 12 MENULIS 2

MAIN GITAR 8 MAIN FUTSAL 11

MEMBACA 10 JALAN-JALAN 6

BERSEPEDA 15 NONTON 5

MEMANCING 4 BELAJAR 13

TIDUR 7 MAKAN 3

BERENANG 9 MAIN TENIS 16


MERAH
HIJAU
BIRU
KUNING
HITAM
UNGU
PUTIH
MERAH
ORANGE

Anda mungkin juga menyukai