Anda di halaman 1dari 7

TUGAS FARMASI KLINIK

TERMINOLOGI SARAF

Disusun Oleh :
Kelompok 3 Kelas B
BAYU PANDU AJI (132210101082)
DELLA KARISSA PUTRI (142210101004)
ALFIA SEPTIANA (142210101010)
ZAHRA PUSPA DIANI (142210101016)
SHEILA APRILLIA IZZATI (142210101022)
AFIF RIFQIE MAULANA (142210101032)
NUR ALFI SYAHRIN (142210101044)
MIJIL EMAS AMARDIKA (142210101054)
SUHARIYANTI MAHARDIKA (142210101060)

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JEMBER
2017
a. Abduscen
Otot penggerak bolamata.
b. Afasia
Hilangnya daya ingat.
c. Amnesia
Ketidakmampuan seseorang untuk mengingat atau mengenali kejadian
yang terjadi dalam suatu periode di masa lampau. Biasanya kelainan
akibat guncangan batin atau cidera otak.
d. Cerebellum
Bagian dari metencephalon yang menempati fosa kranial posterior
belakang batang otak dan bersangkutan dalam koordinasi gerakan. Ini
adalah sebuah Massa celahan yang terdiri dari badan, terdiri dari strip
tengah yang sempit ( vermis) dan dua lobus lateral (belahan otak),
terhubung dengan batang otak dengan tiga pasang (inferior, tengah, dan
superior) dari peduncles. Cerebellum terbagi menjadi lobus anterior, yang
terpisah dari lobus posterior oleh fisura primer, yang pada gilirannya
terpisah dari flocculonodular lobus oleh celah posterolateral. Lobus dibagi
lagi menjadi lobul – lobul; yang dari vermis dilambangkan I-X, dengan
belahan yang sesuai Bagian dari setiap lobulus menunjukkan H II-X
(tanpa H I pada manusia). Setiap lobulus terdiri dari serangkaian folia
individu yang dibagi dengan fisura melintang yang dalam, celah yang
lebih dalam yang membatasi pembagian menjadi lobulus.
e. Cerebrum
Bagian utama dari otak, menempati bagian atas rongga tengkorak; dua
belahan otaknya (lihat hemispherium cerebri), disatukan oleh corpus
callosum, bentuk yang terbesar bagian dari sistem saraf pusat pada
manusia. Ini berasal ( atau dikembangkan) dari embrio
telencephalon. Dalam nomenklatur resmi, istilah ini
dipertimbangkan sebuah alternatif untuk telencephalon [TA]. 2. sebuah
istilah yang terkadang diterapkan ke postembryonic prosencephalon dan
mesencephalon bersama atau ke seluruh otak.
f. Cutter
Kelainan di mana penderitanya selalu melukai dirinya sendiri pada saat
depresi, stres atau bingung.
g. Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang-cabang. Dendrit
merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima
dan mengantarkan rangsangan ke badan sel (Dorland, 2006).
h. Diensefalon (Diencephalon)
Istilah yang digunakan untuk menyatakan struktur-struktur di sekitar
ventrikel ke 3 dan membentuk inti serebrum (otak besar). Anggota dari
diencephalon adalah talamus, hipotalamus, Subtalamus, dan epitalamus.
Diencephalon berperan dalam pengendalian motoik, penggantian
informasi alat indera, dan pengendalian fungsi otonomi dari berbagai
bagian tubuh. Contoh beberapa aktivitas yang ikut melibatkan kerja dari
diencephalon adalah mengunyah, melihat, pergerakan mata, ekspresi
wajah, mendengar, bernapas, menelan, mencium, dan pengaturan
keseimbangan tubuh.
i. Durameter
Tempat yang tidak kenyal yang membungkus otak, sumsum tulang
belakang, cairan serebrospinal dan pembuluh darah. Durameter terbagi
lagi atas durameter bagian luar yang disebut selaput tulang tengkorak
(periosteum) dan durameter bagian dalam (meningeal) meliputi
permukaan tengkorak untuk membentuk falks serebrum, tentorium
serebelum dan diafragma sella.
j. Lobus Frontalis
Otak bagian dahi yang berperan dalam koordinasi dan pengendalian
gerak otot dan berpikir, belajar, memori, pandangan ke depan, analisis
logis, kreativitas, dan beberapa emosi bergantung kepada kegiatan saraf
di lobus frontalis.
k. Lobus Osksipitalis
Otak bagian belakang kepala yang berperan penting terhadap penglihatan.
Seseorang yang mengalami kecelakaan dan mengalami kerusakan pada
bagian ini, maka akan mengalami kebutaan. Apabila kita membuka mata
dan melihat suatu pemandangan, jumlah radioaktifnya sangat meningkat di
daerah penglihatan pada lobus oksipitalis.
l. Lobus Parientalis
Otak bagian ubun ubun yang terletak di bagian belakang yang berperan
untuk menerima rangsang panas, dingin, tekanan, dan sentuhan.
m. Lobus Temporalis
Otak bagian pelipis yang berperan sebagai pusat pendengaran. Adanya
bunyi dapat meningkatkan metabolisme daerah pembicaraan pada lobus
temporalis
n. Medulla oblongata
Sumsum lanjut atau penghubung atau batang otak
o. Medulla spinalis
Sumsum tulang belakang
p. Mesensefalon
Otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur reflex mata seperti
penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran.
q. Neuritis
Radang saraf yang terjadi karena pengaruh fisis seperti patah tulang,
tekanan pukulan, dan dapat pula karena racun atau defisiensi vitamin
B1,B6,B12
r. Neuron
Sel yang terpanjang yang dimiliki oleh tubuh manusia dan bertugas untuk
menerima dan menghantarkan impuls ke tempat ang dituju.
s. Neuron asosiasi
Sel saraf ang menghantarkan rangsangan dari neuron sensorik menuju
neuron motorik
t. Otak
Bagian dari sistem saraf pusat yang berada di dalam tengkorak, terdiri dari
prosencephalon (otak depan (forebrain): telencephalon dan diencephalon),
mesencephalon (otak tengah), dan rhombencephalon (otak belakang
(hindbrain): metencephalon dan myelencephalon). Itu berasal (atau
dikembangkan) dari bagian anterior tabung saraf embrio. Fungsi termasuk
kontrol dan koordinasi otot, penerimaan sensoris dan integrasi, produksi
ucapan, penyimpanan memori, dan penjabaran pemikiran
dan emosi. Disebut juga encephalon [TA].
u. Parese
Parese adalah kelemahan/kelumpuhan parsial yang ringan
ditandaidenganhilangnya sebagian gerakan atau gerakan terganggu.
Misalnya, pada parese satu sisi, lidah akan mencong ke sisi yang lumpuh.
Pada parase kedua sisi, lidah tidak dapat digerakkan atau dijulurkan,
terdapatdisartria dan kesukaran menelan. Kadangkala juga didapatkan
kesukaran bernafas sebeb lidah dapat terjatuh ke belakang menghalangi
nafas. (Satyanegara, edisi IV)
v. Parkinson
Parkinson adalah penyakit ganglia basalis yang ditandai oleh minimnya
gerakan, rigiditas dan tremor. Penyakit ini progresif dan menyebebkan
peningkatan disabilitas kecuali diberikan terapi efektif. Pada awal tahun
1960-an, analisis otak pasien yang meninggal dengan penyakit parkinson
menunjukkan kadar dopamin (DA) yang sangat menurun pada gaglia
basalis (nukleus kaudatus, putamen, globus palidus). Oleh karena itu,
penyakit parkinson menjadi pernyakit pertama yang pertama yang
dihubungkan dengan kelainan transmitor spesifik dalam otak. Patologi
utama penyakit parkinson adalah degenerasi luas pada traktur
nigrostriatum dopaminergik, tetapi penyebab degenerasi biasanya tidak
diketahui. Badan sel dan tampaknya gejala penyakit parkinson yang jelas
baru muncul apabila lebih dari 80% neuron-neuron ini mengalami
degenerasi. Sekitar sepertiga pasien dengan penyakit parkinson akhirnya
mengalami demensia. Pada penyakit parkinson, pelepasan dopamin
(inhibisi) menurun dan interneuron kolinergik eksitasi pada stratium
menjadi relatif ‘overaktif’ karena neuron nigrostratium mengalami
degenerasi secara progresif. Pendapat sederhana ini memberikan
pemahaman rasional untuk terapi dengan obat antimuskarinik. (Neal)
w. Poliomielitis
Merupakan suatu penyakit menular akut yang di sebabkan oleh virus
dengan predileksinya merusak sel anterior sumsum tulang belakang dan
batang otak dengan akibat kelumpuhan otot dengan distribusi dan tingkat
yang bervariasi serta bersifat permanen.
x. Piameter
Piamater (sering disebut piameter) adalah lapisan paling dalam dan paling
halus dari meninges yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang.
Piamater berupa jaringan fibrosa tipis yang kedap cairan yang
memungkinkan untuk dimasuki oleh cairan serebrospinal.
y. Transeksi
Transeksi adalah kerusakan atau seluruh segmen tertentu darimedula
spialis. Misalnya karena jatuh, tertabrak yang disertai dengan hancurnya
tulang belakang. Contoh lain transeksi adalah adanya trauma pada medula
spinalis dari trauma ekstensi fiksasi ringan yang terjadi akibat benturan
secara mendadak sampai menyebabkan transeksi lengkap dari medula
spinalis dengan quadriplegia. (Batticaca)
z. Reseptor
Reseptor merupakan suatu komponen spesifik sel yang berinteraksi
dengan suatu agonis sehingga menimbulkan peristiwa-peristiwa biokimia
yang pada akhirnya menghasilkan respon fisiologi. Reseptor merupakan
suatu makromolekul yang berupa lipoprotein, glikoprotein, lipid, protein
atau asam nukleat.
DAFTAR PUSTAKA :

Batticaca, F. B. (n.d.). Asuhan Keperawatan Klien dgn Gangguan Persarafan.


Salemba Medika.
C.D., S. (n.d.). Parkinsons Disease (Parkinson's Disease & Forced Exercise Book
1).
Dorland WA, Newman. 2016. Kamus Kedokteran Dorland edisi 31. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Neal, M. (n.d.). At a Glance Farmakologi Medis. Erlangga.
Satyanegara. (edisi IV). Ilmu Bedah Saraf. PT Gramedia Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai