PERENCANAAN TEKNIS
Pada tahap ini akan direncanakan penampang Sungai Bringin yang baru. Hal
ini dilakukan karena berdasarkan analisis evaluasi, kapasitas eksisting sungai
tersebut lebih kecil dibandingkan dengan debit rencana yang digunakan.
Perencanaan saluran ini menggunakan bantuan program HEC-RAS.
Data debit yang digunakan dalam perencanaan dimensi sungai tersebut adalah
debit banjir rencana yang didapatkan dari perhitungan menggunakan program
HEC-HMS yang telah dilakukan pada Subbab 4.5.1. Debit banjir rencana hasil
perhitungan tersebut untuk Sungai Bringin sebesar 430,9 m3/s. Perencanaan
dimensi sungai dilakukan dengan menggunakan program HEC-RAS dan
menggunakan persamaan manning. Perencanaan perbaikan Sungai Bringin adalah
sebagai berikut:
Selain data tanah diperlukan juga data yang akan digunakan untuk
memodelkan pembebanan pada struktur sheet pile. Data ini akan menghasilkan
estimasi berat struktur secara keseluruhan yang membebani tebing sungai dan
menghasilkan model struktur yang berpengaruh pada struktur sheet pile yang
akan direncanakan.
= 134.297 𝑘𝑁
𝑀𝑜 1 0.3 4.2
𝑧̅ = = [1.134 ( + 4.7 + 2.558) + 15.876 ( + 0.5 + 2.558)
∑ 𝑃𝑎 134.297 2 2
0.5 0.3
+ 2.45 ( + 2.558) + 0.305 ( + 4.7 + 2.558)
2 3
4.2 4.2
+ 8.528 ( + 0.5 + 2.558) + 33.793 ( + 0.5 + 2.558)
3 3
0.5 0.5
+ 9.061 ( + 2.558) + 0.379 ( + 2.558)
2 3
2
+ 62.77 ( 𝑥2.558)]
3
1
= [1.134(7.408) + 15.876(5.158) + 2.45(2.808)
134.297
+ 0.305(7.358) + 8.528(5.158) + 33.793(4.458)
+ 9.061(2.808) + 0.379(2.725) + 62.77(1.705)]
= 3.184 𝑚
3𝑃[(𝐿0 + 𝐿1 + 𝐿2 + 𝐿𝑎) − (𝑧̅ + 𝑙1)]
𝐿𝑏 3 + 1.5 𝐿𝑏 2 (𝑙2 + 𝐿2 + 𝐿𝑎) − =0
𝛾2′(𝐾𝑝2 − 𝐾𝑎2)
3(134.296)[(0.3 + 4.2 + 0.5 + 2.558) − (3.184 + 2)]
𝐿𝑏 3 + 1.5 𝐿𝑏 2 (2.5 + 0.5 + 2.558) − =0
6.19(2.04 − 0.49)
𝐿𝑏 3 + 8.337𝐿𝑏 2 − 99.688 = 0
𝐿𝑏 = 2.969 𝑚
3) Kondisi Batas
Membentuk kondisi batas dapat memilih tombol standard fixities ( )
pada toolbar. Program kemudian akan membentuk jepit penuh pada
bagian dasar dan jepit rol pada sisi-sisi vertikal seperti ditunjukkan pada
Gambar 5.12.
Gambar 5.12. Kondisi Batas Geometri Sungai
(Sumber : Analisis Plaxis Penulis, 2017)
4) Sifat-sifat material
Setelah memasukkan kondisi batas, sifat material untuk masing-
masing klaster tanah dan obyek geometri lainnya harus dimasukkan dalam
kumpulan data. Sifat dari interface termasuk dalam kumpulan data untuk
tanah (kumpulan data material soil & interface). Selain itu kumpulan data
untuk jenis kumpulan data plates perlu dibuat untuk sheet plate dan
kumpulan data untuk jenis anchor diperlukan untuk penyangga horizontal.
Klik tombol material sets ( ) pada toolbar. Pilih soil and interface
untuk set type. Klik tombol New untuk membuat kumpulan data baru.
Kemudian pada masing-masing lapisan isikan data seperti data yang
tertera pada Tabel 5.1 sehingga jendela input dapat diisi seperti Gambar
5.13 dan Gambar 5.14. Lakukan hal yang sama untuk masing-masing
lapisan.
Gambar 5.13. Material Sets untuk Lapisan 1 (General)
(Sumber : Analisis Plaxis Penulis, 2017)
Untuk sheet pile, pada set type pilih paltes. Klik tombol New untuk
membuat data material sheet pile. Masukkan sifat material seperti dalam
Tabel 5.2 sehingga diperoleh Gambar 5.15.
Tabel 5.2. Sifat-sifat Material Sheet Piles
Untuk angkur atau pengaku horisontal, pada set type pilih anchors.
Klik tombol New untuk membuat data material angkur. Masukkan sifat
material seperti dalam Tabel 5.3 sehingga diperoleh Gambar 5.16.
a. Klik tombol initial conditions, muncul kotak dialog berat isi air yang
menyatakan bahwa berat isi air = 10 kN/m3, kemudian klik OK.
b. Buat garis freatik pada bagian kiri sheet pile berada pada 0.3 m di
bawah permukaan tanah, sedangkan pada bagian kanan sheet pile
berada pada 0.6 m dari permukaan tanah.
c. Klik Generate Water Pressures ( ) pada toolbar. Jendela Generate
Water Pressures akan muncul, kemudian pilih garis freatik. Pada
jendela keluaran, hasil dari tekanan air terbentuk. Klik Update untuk
kembali ke jendela modus kondisi air.
a. Klik tombol switch ( ) pada toolbar untuk beralih dari tekanan air
pori awal ke tegangan awal tanah.
b. Sheet pile dan anchor dalam keadaan tidak aktif yang ditunjukkan
dengan sheet pile dan anchor yang berwarna abu-abu namun seluruh
klaster tanah tetap aktif.
c. Pilih tombol Generate Initial Stresses ( ) pada toolbar. Kotak dialog
K0-Procedure akan muncul, klik OK.
d. Nilai faktor pengali tetap 1 dan kemudian klik OK.
e. Munculah jendela Initial Soil Stresses, klik tombol Update untuk
kembali ke modus konfigurasi awal.
f. Klik Calculate kemudian muncul kotak dialog untuk menyimpan
projek.
2) Galian pertama
Pada tab-General, di kolom ID tulis galian1 dan di Calculation type
pilih plastic. Sedangkan pada tab-Parameter, di loading input pilih staged
construction. Kemudian klik Define dan nonaktifkan lapisan sungai teratas
dengan me-klik lapisan tersebut sampai tak berwarna. Kemudian pilih
Update untuk kembali ke jendela Calculation.
3) Pemasangan angkur
Pada tab-General, di kolom ID tulis angkur dan di Calculation type
pilih plastic. Sedangkan pada tab-Parameter, di loading input pilih staged
construction. Kemudian klik Define dan aktifkan symbol angkur sampai
berwarna hitam. Kemudian pilih Update untuk kembali ke jendela
Calculation.
4) Galian kedua
Pada tab-General, di kolom ID tulis galian2 dan di Calculation type
pilih plastic. Sedangkan pada tab-Parameter, di loading input pilih staged
construction. Kemudian klik Define dan nonaktifkan lapisan sungai kedua
teratas dengan me-klik lapisan tersebut sampai tak berwarna. Kemudian
pilih Update untuk kembali ke jendela Calculation.
5) Galian ketiga
Pada tab-General, di kolom ID tulis galian3 dan di Calculation type
pilih plastic. Sedangkan pada tab-Parameter, di loading input pilih staged
construction. Kemudian klik Define dan nonaktifkan lapisan sungai ketiga
teratas dengan me-klik lapisan tersebut sampai tak berwarna. Kemudian
pilih Update untuk kembali ke jendela Calculation.
6) Safety Factor
Pada tab-General, di kolom ID tulis SF dan di Calculation type pilih
Phi/c reduction. Sedangkan pada tab-Parameter, di loading input pilih
Incremental multpliers.
a. Kondisi Banjir
Gambar 5.21 merupakan hasil dari perhitungan saat kondisi banjir.
Pada kondisi ini memiiki safety factor sebesar 3,8171 dan displacements
sebesar 418,83x103 m.
1. Alternatif 1
Gambar 5.24 merupakan tanggul alternatif kedua dengan tinggi total 3,82
m. Tanggul dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama merupakan bagian
dari mercu sampai berm yang memiliki tinggi 1,91 m dengan kemiringan
lereng 1:1 dan bagian kedua juga 1,91 m dengan kemiringan lereng 1:1.
3. Alternatif 3
Gambar 5.25 merupakan tanggul alternatif ketiga dengan tinggi total 3,82 m.
tanggul pada alternatif ini dicoba tidak menggunakan berm sebagai pembagi.
Kemiringan lereng dipilih 1:1.
4. Alternatif 4
5. Alternatif 5
6. Alternatif 6
7. Alternatif 7
8. Alternatif 8
9. Alternatif 9
10. Alternatif 10
Pada analisis ini data tanah yang digunakan adalah data tanah pada lokasi
Geological Drill Log B.BR.07 seperti Gambar 5.33. Hal ini dilakukan karena
pengambilan dan pengujian data tanah tidak dilakukan di sepanjang sungai
sehingga data yang digunakan untuk analisis adalah data yang paling dekat
dengan lokasi di mana tanggul direncanakan.
Gambar 5.33. Denah Lokasi Geological Drill Log Sungai Bringin
Pada setiap alternatif ini mendapatkan perlakuan yang sama, yaitu beban yang
diletakkan di mercu sebesar 10 kN/m2. Ada empat analisis yang dilakukan yaitu
perlakuan pertama merupakan analisis ends of construction, perlakuan kedua
merupakan analisis steady, dan perlakuan terakhit merupakan rapid draw down.
Langkah-langkah yang digunakan dalam analisis tanggul hampir sama seperti
langkah dalam analisis sheet pile. Berikut ini merupakan hasil dari analisis-
analisis yang telah dilakukan :
1. Tanggul Alternatif 1
a. Akhir Konstruksi
Kestabilan tanggul pada akhir masa konstruksi perlu dipertimbangkan
karena pada masa ini air sungai masih belum ada sehingga tekanan air
untuk menambah kestabilan tanggul masih belum bekerja. Pada masa ini
tanggul sangat rawan terhadap kelongsoran. Hasil dari analisis pada
tanggul alternatif 1 pada masa ini dapat dilihat pada Gambar 5.35 berikut
ini.
Dari hasil analisis diatas dapat diketahui bahwa nilai dari total
deformasi alternatif 1 sebesar = 15,21*106 m dengan nilai safety factor
sebesar 2,4844.
b. Rapid Drawdown
Rapid drawdown merupakan masa dimana air surut dengan cepat.
Muka air disimulasikan yang dangkal dengan elevasi +1 dari permukaan
dasar sungai. Hasil dari analisis pada tanggul alternatif 1 pada masa ini
dapat dilihat pada Gambar 5.36 berikut ini.
Gambar 5.36. Deformasi Alternatif 1 pada Rapid Drawdown
Dari hasil analisis diatas dapat diketahui bahwa nilai dari total
deformasi alternatif 1 sebesar = 13,69*106 m dengan nilai safety factor
sebesar 2,5196.
c. Banjir
Pada masa ini muka air disimulasikan mencapai titik tertinggi dari
fluktuasi air sungai dengan elevasi -0,8 dari mercu tanggul sungai. Hasil
dari analisis pada tanggul alternatif 1 pada masa ini dapat dilihat pada
Gambar 5.37 berikut ini.
Gambar 5.37. Deformasi Alternatif 1 pada Keadaan Banjir
Dari hasil analisis diatas dapat diketahui bahwa nilai dari total
deformasi alternatif 1 sebesar = 44,84*106 m dengan nilai safety factor
sebesar 2,5096.
2. Tanggul Alternatif 2
a. Akhir Konstruksi
Kestabilan tanggul pada akhir masa konstruksi perlu dipertimbangkan
karena pada masa ini air sungai masih belum ada sehingga tekanan air
untuk menambah kestabilan tanggul masih belum bekerja. Pada masa ini
tanggul sangat rawan terhadap kelongsoran. Hasil dari analisis pada
tanggul alternatif 2 pada masa ini dapat dilihat pada Gambar 5. 38 berikut
ini.
Dari hasil analisis diatas dapat diketahui bahwa nilai dari total
deformasi alternatif 2 sebesar = 2,00*106 m dengan nilai safety factor
sebesar 2, 2472.
b. Rapid Drawdown
Rapid drawdown merupakan masa dimana air surut dengan cepat.
Muka air disimulasikan yang dangkal dengan elevasi +1 dari permukaan
dasar sungai. Hasil dari analisis pada tanggul alternatif 2 pada masa ini
dapat dilihat pada Gambar 5.39 berikut ini.
Dari hasil analisis diatas dapat diketahui bahwa nilai dari total
deformasi alternatif 2 sebesar = 3,06*1012 m dengan nilai safety factor
sebesar 2,2609.
c. Banjir
Pada masa ini muka air disimulasikan mencapai titik tertinggi dari
fluktuasi air sungai dengan elevasi -0,8 dari mercu tanggul sungai. Hasil
dari analisis pada tanggul alternatif 2 pada masa ini dapat dilihat pada
Gambar 5.40 berikut ini.
Gambar 5.40. Deformasi Alternatif 2 pada Keadaan Banjir
Dari hasil analisis diatas dapat diketahui bahwa nilai dari total
deformasi alternatif 2 sebesar = 6,82*1012 m dengan nilai safety factor
sebesar 2,2589.
3. Tanggul Alternatif 3
a. Akhir Konstruksi
Kestabilan tanggul pada akhir masa konstruksi perlu dipertimbangkan
karena pada masa ini air sungai masih belum ada sehingga tekanan air
untuk menambah kestabilan tanggul masih belum bekerja. Pada masa ini
tanggul sangat rawan terhadap kelongsoran. Hasil dari analisis pada
tanggul alternatif 3 pada masa ini dapat dilihat pada Gambar 5.41 berikut
ini.
Dari hasil analisis diatas dapat diketahui bahwa nilai dari total
deformasi alternatif 3 sebesar = 1,70*109 m dengan nilai safety factor
sebesar 2, 0252.
b. Rapid Drawdown
Rapid drawdown merupakan masa dimana air surut dengan cepat.
Muka air disimulasikan yang dangkal dengan elevasi +1 dari permukaan
dasar sungai. Hasil dari analisis pada tanggul alternatif 3 pada masa ini
dapat dilihat pada Gambar 5.42 berikut ini.
Dari hasil analisis diatas dapat diketahui bahwa nilai dari total
deformasi alternatif 3 sebesar = 3,77*109 m dengan nilai safety factor
sebesar 2,0429.
c. Banjir
Pada masa ini muka air disimulasikan mencapai titik tertinggi dari
fluktuasi air sungai dengan elevasi -0,8 dari mercu tanggul sungai. Hasil
dari analisis pada tanggul alternatif 3 pada masa ini dapat dilihat pada
Gambar 5.43 berikut ini.
Gambar 5.43. Deformasi Alternatif 3 pada Keadaan Banjir
Dari hasil analisis diatas dapat diketahui bahwa nilai dari total
deformasi alternatif 3 sebesar = 2,96*109 m dengan nilai safety factor
sebesar 2, 0556.
4. Tanggul Alternatif 4
a. Akhir Konstruksi
Kestabilan tanggul pada akhir masa konstruksi perlu dipertimbangkan
karena pada masa ini air sungai masih belum ada sehingga tekanan air
untuk menambah kestabilan tanggul masih belum bekerja. Pada masa ini
tanggul sangat rawan terhadap kelongsoran. Hasil dari analisis pada
tanggul alternatif 4 pada masa ini dapat dilihat pada Gambar 5.44 berikut
ini.
Dari hasil analisis diatas dapat diketahui bahwa nilai dari total
deformasi alternatif 4 sebesar = 49,98 *1012 m dengan nilai safety factor
sebesar 2, 1199.
b. Rapid Drawdown
Rapid drawdown merupakan masa dimana air surut dengan cepat.
Muka air disimulasikan yang dangkal dengan elevasi +1 dari permukaan
dasar sungai. Hasil dari analisis pada tanggul alternatif 4 pada masa ini
dapat dilihat pada Gambar 5.45 berikut ini.
Dari hasil analisis diatas dapat diketahui bahwa nilai dari total
deformasi alternatif 4 sebesar = 50,50*1012 m dengan nilai safety factor
sebesar 2,1971.
c. Banjir
Pada masa ini muka air disimulasikan mencapai titik tertinggi dari
fluktuasi air sungai dengan elevasi -0,8 dari mercu tanggul sungai. Hasil
dari analisis pada tanggul alternatif 4 pada masa ini dapat dilihat pada
Gambar 5.46 berikut ini.
Gambar 5.46. Deformasi Alternatif 4 pada Keadaan Banjir
Dari hasil analisis diatas dapat diketahui bahwa nilai dari total
deformasi alternatif 4 sebesar = 56,28*1012 m dengan nilai safety factor
sebesar 2,7668.
5. Tanggul Alternatif 5
a. Akhir Konstruksi
Kestabilan tanggul pada akhir masa konstruksi perlu dipertimbangkan
karena pada masa ini air sungai masih belum ada sehingga tekanan air
untuk menambah kestabilan tanggul masih belum bekerja. Pada masa ini
tanggul sangat rawan terhadap kelongsoran. Hasil dari analisis pada
tanggul alternatif 5 pada masa ini dapat dilihat pada Gambar 5.47 berikut
ini.
Dari hasil analisis diatas dapat diketahui bahwa nilai dari total
deformasi alternatif 5 sebesar = 33,86*1012 m dengan nilai safety factor
sebesar 2, 2652.
b. Rapid Drawdown
Rapid drawdown merupakan masa dimana air surut dengan cepat.
Muka air disimulasikan yang dangkal dengan elevasi +1 dari permukaan
dasar sungai. Hasil dari analisis pada tanggul alternatif 5 pada masa ini
dapat dilihat pada Gambar 5.48 berikut ini.
Dari hasil analisis diatas dapat diketahui bahwa nilai dari total
deformasi alternatif 5 sebesar = 10,12*1012 m dengan nilai safety factor
sebesar 2, 3670.
c. Banjir
Pada masa ini muka air disimulasikan mencapai titik tertinggi dari
fluktuasi air sungai dengan elevasi -0,8 dari mercu tanggul sungai. Hasil
dari analisis pada tanggul alternatif 5 pada masa ini dapat dilihat pada
Gambar 5.49 berikut ini.
Gambar 5.49. Deformasi Alternatif 5 pada Keadaan Banjir
Dari hasil analisis diatas dapat diketahui bahwa nilai dari total
deformasi alternatif 5 sebesar = 71,51*1012 m dengan nilai safety factor
sebesar 2, 8553.
6. Tanggul Alternatif 6
a. Akhir Konstruksi
Kestabilan tanggul pada akhir masa konstruksi perlu dipertimbangkan
karena pada masa ini air sungai masih belum ada sehingga tekanan air
untuk menambah kestabilan tanggul masih belum bekerja. Pada masa ini
tanggul sangat rawan terhadap kelongsoran. Hasil dari analisis pada
tanggul alternatif 6 pada masa ini dapat dilihat pada Gambar 5.50 berikut
ini.
Gambar 5.50. Deformasi Alternatif 6 pada Akhir Konstruksi
Dari hasil analisis diatas dapat diketahui bahwa nilai dari total
deformasi alternatif 6 sebesar = 304,02*103 m dengan nilai safety factor
sebesar 2, 7713.
b. Rapid Drawdown
Dari hasil analisis diatas dapat diketahui bahwa nilai dari total
deformasi alternatif 6 sebesar = 1,28*106 m dengan nilai safety factor
sebesar 2,7687.
c. Banjir
Pada masa ini muka air disimulasikan mencapai titik tertinggi dari
fluktuasi air sungai dengan elevasi -0,8 dari mercu tanggul sungai. Hasil
dari analisis pada tanggul alternatif 6 pada masa ini dapat dilihat pada
Gambar 5.52 berikut ini.
Dari hasil analisis diatas dapat diketahui bahwa nilai dari total
deformasi alternatif 6 sebesar = 10,18*106 m dengan nilai safety factor
sebesar 2, 7720.
7. Tanggul Alternatif 7
a. Akhir Konstruksi
Kestabilan tanggul pada akhir masa konstruksi perlu dipertimbangkan
karena pada masa ini air sungai masih belum ada sehingga tekanan air
untuk menambah kestabilan tanggul masih belum bekerja. Pada masa ini
tanggul sangat rawan terhadap kelongsoran. Hasil dari analisis pada
tanggul alternatif 7 pada masa ini dapat dilihat pada Gambar 5.53 berikut
ini.
Dari hasil analisis diatas dapat diketahui bahwa nilai dari total
deformasi alternatif 7 sebesar = 28,99*1012 m dengan nilai safety factor
sebesar 2, 9938.
b. Rapid Drawdown
Rapid drawdown merupakan masa dimana air surut dengan cepat.
Muka air disimulasikan yang dangkal dengan elevasi +1 dari permukaan
dasar sungai. Hasil dari analisis pada tanggul alternatif 7 pada masa ini
dapat dilihat pada Gambar 5.54 berikut ini.
Gambar 5.54. Deformasi Alternatif 7 pada Rapid Drawdown
Dari hasil analisis diatas dapat diketahui bahwa nilai dari total
deformasi alternatif 7 sebesar = 54,48*1012 m dengan nilai safety factor
sebesar 2, 0267.
c. Banjir
Pada masa ini muka air disimulasikan mencapai titik tertinggi dari
fluktuasi air sungai dengan elevasi -0,8 dari mercu tanggul sungai. Hasil
dari analisis pada tanggul alternatif 7 pada masa ini dapat dilihat pada
Gambar 5.55 berikut ini.
Gambar 5.55. Deformasi Alternatif 7 pada Keadaan Banjir
Dari hasil analisis diatas dapat diketahui bahwa nilai dari total
deformasi alternatif 7 sebesar = 27,36*1012 m dengan nilai safety factor
sebesar 2, 0300.
8. Tanggul Alternatif 8
a. Akhir Konstruksi
Kestabilan tanggul pada akhir masa konstruksi perlu dipertimbangkan
karena pada masa ini air sungai masih belum ada sehingga tekanan air
untuk menambah kestabilan tanggul masih belum bekerja. Pada masa ini
tanggul sangat rawan terhadap kelongsoran. Hasil dari analisis pada
tanggul alternatif 8 pada masa ini dapat dilihat pada Gambar 5.56 berikut
ini.
Dari hasil analisis diatas dapat diketahui bahwa nilai dari total
deformasi alternatif 8 sebesar = 50,84*1012 m dengan nilai safety factor
sebesar 3,0530.
b. Rapid Drawdown
Rapid drawdown merupakan masa dimana air surut dengan cepat.
Muka air disimulasikan yang dangkal dengan elevasi +1 dari permukaan
dasar sungai. Hasil dari analisis pada tanggul alternatif 8 pada masa ini
dapat dilihat pada Gambar 5.57 berikut ini.
Dari hasil analisis diatas dapat diketahui bahwa nilai dari total
deformasi alternatif 8 sebesar = 62,80*1012 m dengan nilai safety factor
sebesar 3,1400.
c. Banjir
Pada masa ini muka air disimulasikan mencapai titik tertinggi dari
fluktuasi air sungai dengan elevasi -0,8 dari mercu tanggul sungai. Hasil
dari analisis pada tanggul alternatif 8 pada masa ini dapat dilihat pada
Gambar 5.58 berikut ini.
Gambar 5.58. Deformasi Alternatif 8 pada Keadaan Banjir
Dari hasil analisis diatas dapat diketahui bahwa nilai dari total
deformasi alternatif 8 sebesar = 21,00*1012 m dengan nilai safety factor
sebesar 3,4484.
9. Tanggul Alternatif 9
a. Akhir Konstruksi
Kestabilan tanggul pada akhir masa konstruksi perlu dipertimbangkan
karena pada masa ini air sungai masih belum ada sehingga tekanan air
untuk menambah kestabilan tanggul masih belum bekerja. Pada masa ini
tanggul sangat rawan terhadap kelongsoran. Hasil dari analisis pada
tanggul alternatif 9 pada masa ini dapat dilihat pada Gambar 5.59 berikut
ini.
Dari hasil analisis diatas dapat diketahui bahwa nilai dari total
deformasi alternatif 9 sebesar = 20,34*106 m dengan nilai safety factor
sebesar 3, 0743.
b. Rapid Drawdown
Rapid drawdown merupakan masa dimana air surut dengan cepat.
Muka air disimulasikan yang dangkal dengan elevasi +1 dari permukaan
dasar sungai. Hasil dari analisis pada tanggul alternatif 9 pada masa ini
dapat dilihat pada Gambar 5.60 berikut ini.
Dari hasil analisis diatas dapat diketahui bahwa nilai dari total
deformasi alternatif 9 sebesar = 1,92*106 m dengan nilai safety factor
sebesar 3, 1801.
c. Banjir
Pada masa ini muka air disimulasikan mencapai titik tertinggi dari
fluktuasi air sungai dengan elevasi -0,8 dari mercu tanggul sungai. Hasil
dari analisis pada tanggul alternatif 9 pada masa ini dapat dilihat pada
Gambar 5.61 berikut ini.
Gambar 5.61. Deformasi Alternatif 9 pada Keadaan Banjir
Dari hasil analisis diatas dapat diketahui bahwa nilai dari total
deformasi alternatif 9 sebesar = 17,79*103 m dengan nilai safety factor
sebesar 3, 4282.
Dari hasil analisis diatas dapat diketahui bahwa nilai dari total
deformasi alternatif 10 sebesar = 4,00*106 m dengan nilai safety factor
sebesar 3,5025.
b. Rapid Drawdown
Rapid drawdown merupakan masa dimana air surut dengan cepat.
Muka air disimulasikan yang dangkal dengan elevasi +1 dari permukaan
dasar sungai. Hasil dari analisis pada tanggul alternatif 10 pada masa ini
dapat dilihat pada Gambar 5.63 berikut ini.
Dari hasil analisis diatas dapat diketahui bahwa nilai dari total
deformasi alternatif 10 sebesar = 1,18*106 m dengan nilai safety factor
sebesar 3,5178.
c. Banjir
Pada masa ini muka air disimulasikan mencapai titik tertinggi dari
fluktuasi air sungai dengan elevasi -0,8 dari mercu tanggul sungai. Hasil
dari analisis pada tanggul alternatif 10 pada masa ini dapat dilihat pada
Gambar 5.64 berikut ini.
Gambar 5.64. Deformasi Alternatif 10 pada Keadaan Banjir
Dari hasil analisis diatas dapat diketahui bahwa nilai dari total
deformasi alternatif 10 sebesar = 669,91*103 m dengan nilai safety factor
sebesar 3,5250.
Analisis deformasi dikatakan aman apabila hampir tidak adanya warna merah
pada hasil analisis penampang tanggul tersebut. Oleh karena dari sepuluh
alternatif diatas memiliki warna merah yang banyak maka dibuatlah alternatif 11
dan alternatif 12. Alternatif 11 dan 12 memiliki dimensi yang sama dengan
alternatif enam karena alternatif enam memiliki nilai deformasi yang relatif lebih
kecil dari sembilan alternatif lainnya. Perbedaan alternatif enam dengan alternatif
11 dan alternatif 12 adalah adanya sepatu pada dtanggul again luar. Alternatif 11
dan altenatif 12 dapat dilihat pada analisis berikut ini :
Dimensi tanggul alternatif 11 adalah seperti pada Gambar 5.65 Berikut ini :
Gambar 5.65. Alternatif 11 Penampang Tanggul Sungai Bringin
(Sumber : Analisis Plaxis Penulis, 2017)
Dari hasil analisis diatas dapat diketahui bahwa nilai dari total
deformasi alternatif 11 sebesar = 136,70*10-3 m dengan nilai safety factor
sebesar 2,2444.
b. Rapid Drawdown
Rapid drawdown merupakan masa dimana air surut dengan cepat.
Muka air disimulasikan yang dangkal dengan elevasi +1 dari permukaan
dasar sungai. Hasil dari analisis pada tanggul alternatif 11 pada masa ini
dapat dilihat pada Gambar 5.67 berikut ini.
Dari hasil analisis diatas dapat diketahui bahwa nilai dari total
deformasi alternatif 11 sebesar = 187,55*10-3 m dengan nilai safety factor
sebesar 2,2013.
c. Banjir
Pada masa ini muka air disimulasikan mencapai titik tertinggi dari
fluktuasi air sungai dengan elevasi -0,8 dari mercu tanggul sungai. Hasil
dari analisis pada tanggul alternatif 11 pada masa ini dapat dilihat pada
Gambar 5.68 berikut ini.
Gambar 5.68. Deformasi Alternatif 11 pada Keadaan Banjir
Dari hasil analisis diatas dapat diketahui bahwa nilai dari total
deformasi alternatif 11 sebesar = 56,03*10-3 m dengan nilai safety factor
sebesar 2,1536.
Dimensi tanggul alternatif 12 adalah seperti pada Gambar 5.69 Berikut ini :
Dari hasil analisis diatas dapat diketahui bahwa nilai dari total
deformasi alternatif 12 sebesar = 40,41*10-3 m dengan nilai safety factor
sebesar 2,2203.
b. Rapid Drawdown
Rapid drawdown merupakan masa dimana air surut dengan cepat.
Muka air disimulasikan yang dangkal dengan elevasi +1 dari permukaan
dasar sungai. Hasil dari analisis pada tanggul alternatif 12 pada masa ini
dapat dilihat pada Gambar 5.71 berikut ini.
Gambar 5.71. Deformasi Alternatif 12 pada Rapid Drawdown
Dari hasil analisis diatas dapat diketahui bahwa nilai dari total
deformasi alternatif 12 sebesar = 47,76*10-3 m dengan nilai safety factor
sebesar 2,6140.
c. Banjir
Pada masa ini muka air disimulasikan mencapai titik tertinggi dari
fluktuasi air sungai dengan elevasi -0,8 dari mercu tanggul sungai. Hasil
dari analisis pada tanggul alternatif 12 pada masa ini dapat dilihat pada
Gambar 5.72 berikut ini.
Gambar 5.72. Deformasi Alternatif 12 pada Keadaan Banjir
Dari hasil analisis diatas dapat diketahui bahwa nilai dari total
deformasi alternatif 12 sebesar = 59,05*10-3 m dengan nilai safety factor
sebesar 2,2302.
Dimensi
Deformasi Safety
Tanggul Dasar Perlakuan
(m) Factor
Tanggul (m)
1. Akhir Konstruksi 15,21*106 2,4844
Alternatif 1 14,640 2. Rapid Drawdown 13,69*106 2,5196
6
3. Banjir 44,84*10 2,5096
6
1. Akhir Konstruksi 2,00*10 2,2472
Alternatif 2 12,640 2. Rapid Drawdown 3,06*1012 2,2609
3. Banjir 6,82*1012 2,2589
1. Akhir Konstruksi 1,70*109 2,0252
Alternatif 3 10,640 2. Rapid Drawdown 3,77*109 2,0429
9
3. Banjir 2,96*10 2,0556
1. Akhir Konstruksi 49,98 *1012 2,1199
Alternatif 4 14,640 2. Rapid Drawdown 50,50*1012 2,1971
3. Banjir 56,28*1012 2,7668
1. Akhir Konstruksi 33,86*1012 2,2652
Alternatif 5 15,640 2. Rapid Drawdown 10,12*10 12
2,3670
12
3. Banjir 71,51*10 2,8553
1. Akhir Konstruksi 304,02*103 2,7713
Alternatif 6 19,280 2. Rapid Drawdown 1,28*106 2,7687
3. Banjir 10,18*106 2,7720
Alternatif 7 20,280 1. Akhir Konstruksi 28,99*10 12
2,9938
Dimensi
Deformasi Safety
Tanggul Dasar Perlakuan
(m) Factor
Tanggul (m)
2. Rapid Drawdown 54,48*1012 2,0267
3. Banjir 27,36*1012 2,0300
1. Akhir Konstruksi 50,84*1012 3,0530
Alternatif 8 22,600 2. Rapid Drawdown 62,80*1012 3,1400
3. Banjir 21,00*1012 3,4484
6
1. Akhir Konstruksi 20,34*10 3,0743
Alternatif 9 23,100 2. Rapid Drawdown 1,92*106 3,1801
3. Banjir 17,79*103 3,4282
1. Akhir Konstruksi 4,00*106 3,5025
Alternatif 10 25,920 2. Rapid Drawdown 1,18*106 3,5178
3
3. Banjir 669,91*10 3,5250
-3
1. Akhir Konstruksi 136,70*10 2,2444
Alternatif 11 19,280 2. Rapid Drawdown 187,55*10-3 2,2013
3. Banjir 56,03*10-3 2,1536
1. Akhir Konstruksi 40,41*10-3 2,2203
Alternatif 12 20,280 2. Rapid Drawdown 47,76*10 -3
2,614
-3
3. Banjir 59,05*10 2,2302
Berdasarkan Tabel 5.6 di atas, dapat ditarik keputusan bahwa desain tanggul
alternatif ke 12 dipilih karena nilai deformasi yang paling kecil dan safety factor
yang lebih dari 1,5.
5.1. Analisis Perbaikan Penampang Sungai Bringin .................................. 218
Gambar 5.1. Dimensi rencana Sungai Bringin ....................... 218
5.1.1 Pemodelan Geometri ................................................................... 219
Gambar 5.2. Penampang Melintang Rencana Sungai Bringin
STA. 15.50 220
5.1.2 Pemodelan Aliran Permanen Sungai Rencana ............................ 220
5.1.3 Perhitungan pada Kondisi Rencana ............................................ 220
Gambar 5.3. Proses Running HEC-RAS Sungai Bringin
Rencana 221
5.1.4 Hasil Analisis Pemodelan 1 Dimensi dengan Aliran Permanen . 221
Gambar 5.4. Muka Air Penampang Melintang Rencana Sungai
Bringin 221
Gambar 5.5. Profil Muka Air pada Penampang Memanjang
Rencana Sungai Bringin .............................................................. 222
5.2. Perencanaan Sheet Pile ....................................................................... 223
Tabel 5.1. Sifat-sifat Material Tanah pada B.BR.01 ........... 223
Gambar 5.6. Denah Lokasi Geological Drill Log Sungai Bringin
224
5.2.1 Perhitungan Kedalaman Sheet Pile ............................................. 224
Gambar 5.7. Lapisan Tanah pada B.BR.01 Sungai Bringin ... 225
Gambar 5.8. Gaya Akibat Tegangan Tanah ........................... 225
5.2.2 Analisis Stabilitas Menggunakan Program Plaxis V8 ................ 228
Gambar 5.9. Input General Setting Project ............................ 228
Gambar 5.10. Input General Setting Dimensions ................... 229
Gambar 5.11. Geometri Sungai Beringin ............................... 230
Gambar 5.12. Kondisi Batas Geometri Sungai ....................... 231
Gambar 5.13. Material Sets untuk Lapisan 1 (General)......... 232
Gambar 5.14. Material Sets untuk Lapisan 1 (Parameters) ... 232
Tabel 5.2. Sifat-sifat Material Sheet Piles ........................... 233
Gambar 5.15. Material Sets untuk Profil Sheet Pile ............... 233
Tabel 5.3. Sifat-sifat Material Anchor ................................. 233
Gambar 5.16. Material Sets untuk Ankur ............................... 234
Gambar 5.17. Geometri Sungai dan Materialnya ................... 234
Gambar 5.18. Kondisi Muka Air pada Analisis Sheet Pile..... 236
Gambar 5.19. Jendela Calculation pada Plaxis ...................... 239
Gambar 5.20. Jendela Calculation pada Plaxis ...................... 239
Gambar 5.21. Total Displacements saat Kondisi Banjir ......... 240
Gambar 5.22. Total Displacements saat Kondisi Air Surut .... 240
5.2.3 Kesimpulan ................................................................................. 241
5.3. Analisis Stabilitas Tubuh Tanggul ...................................................... 241
5.3.1. Dimensi Tanggul ......................................................................... 241
Gambar 5.23. Alternatif 1 Penampang Tanggul Sungai Bringin
241
Gambar 5.24. Alternatif 2 Penampang Tanggul Sungai Bringin
242
Gambar 5.25. Alternatif 3 Penampang Tanggul Sungai Bringin
242
Gambar 5.26. Alternatif 4 Penampang Tanggul Sungai Bringin
243
Gambar 5.27. Alternatif 5 Penampang Tanggul Sungai Bringin
243
Gambar 5.28. Alternatif 6 Penampang Tanggul Sungai Bringin
244
Gambar 5.29. Alternatif 7 Penampang Tanggul Sungai Bringin
244
Gambar 5.30. Alternatif 8 Penampang Tanggul Sungai Bringin
245
Gambar 5.31. Alternatif 5 Penampang Tanggul Sungai Bringin
245
Gambar 5.32. Alternatif 3 Penampang Tanggul Sungai Bringin
246
5.3.2. Stabilitas Tanggul ....................................................................... 246
Gambar 5.33. Denah Lokasi Geological Drill Log Sungai
Bringin 247
Gambar 5.34. Penampang Tanah Dasar Timbunan ................ 248
Tabel 5.4. Parameter Tanah Dasar Timbunan Tanggul
Eksisting 248
Tabel 5.5. Parameter Tanah Tanggul Rencana .................... 249
Gambar 5.35. Deformasi Alternatif 1 pada Akhir Konstruksi 250
Gambar 5.36. Deformasi Alternatif 1 pada Rapid Drawdown 251
Gambar 5.37. Deformasi Alternatif 1 pada Keadaan Banjir ... 252
Gambar 5.38. Deformasi Alternatif 2 pada Akhir Konstruksi 252
Gambar 5.39. Deformasi Alternatif 2 pada Rapid Drawdown 253
Gambar 5.40. Deformasi Alternatif 2 pada Keadaan Banjir ... 254
Gambar 5.41. Deformasi Alternatif 3 pada Akhir Konstruksi 254
Gambar 5.42. Deformasi Alternatif 3 pada Rapid Drawdown 255
Gambar 5.43. Deformasi Alternatif 3 pada Keadaan Banjir ... 256
Gambar 5.44. Deformasi Alternatif 4 pada Akhir Konstruksi 256
Gambar 5.45. Deformasi Alternatif 4 pada Rapid Drawdown 257
Gambar 5.46. Deformasi Alternatif 4 pada Keadaan Banjir ... 258
Gambar 5.47. Deformasi Alternatif 5 pada Akhir Konstruksi 258
Gambar 5.48. Deformasi Alternatif 5 pada Rapid Drawdown 259
Gambar 5.49. Deformasi Alternatif 5 pada Keadaan Banjir ... 260
Gambar 5.50. Deformasi Alternatif 6 pada Akhir Konstruksi 261
Gambar 5.51. Deformasi Alternatif 6 pada Rapid Drawdown 262
Gambar 5.52. Deformasi Alternatif 6 pada Keadaan Banjir ... 262
Gambar 5.53. Deformasi Alternatif 7 pada Akhir Konstruksi 263
Gambar 5.54. Deformasi Alternatif 7 pada Rapid Drawdown 264
Gambar 5.55. Deformasi Alternatif 7 pada Keadaan Banjir ... 265
Gambar 5.56. Deformasi Alternatif 8 pada Akhir Konstruksi 265
Gambar 5.57. Deformasi Alternatif 8 pada Rapid Drawdown 266
Gambar 5.58. Deformasi Alternatif 8 pada Keadaan Banjir ... 267
Gambar 5.59. Deformasi Alternatif 9 pada Akhir Konstruksi 267
Gambar 5.60. Deformasi Alternatif 9 pada Rapid Drawdown 268
Gambar 5.61. Deformasi Alternatif 9 pada Keadaan Banjir ... 269
Gambar 5.62. Deformasi Alternatif 10 pada Akhir Konstruksi
269
Gambar 5.63. Deformasi Alternatif 10 pada Rapid Drawdown
270
Gambar 5.64. Deformasi Alternatif 10 pada Keadaan Banjir . 271
Gambar 5.65. Alternatif 11 Penampang Tanggul Sungai Bringin
272
Gambar 5.66. Deformasi Alternatif 11 pada Akhir Konstruksi
272
Gambar 5.67. Deformasi Alternatif 11 pada Rapid Drawdown
273
Gambar 5.68. Deformasi Alternatif 11 pada Keadaan Banjir . 274
Gambar 5.69. Alternatif 12 Penampang Tanggul Sungai Bringin
274
Gambar 5.70. Deformasi Alternatif 12 pada Akhir Konstruksi
275
Gambar 5.71. Deformasi Alternatif 12 pada Rapid Drawdown
276
Gambar 5.72. Deformasi Alternatif 12 pada Keadaan Banjir . 277
5.3.3. Pemilihan Desain Tanggul .......................................................... 277
Tabel 5.6. Hasil Analisis Tanggul ....................................... 277