PRAKONSOLIDASI
DOSEN
Disusun Oleh:
FAKULTAS TEKNIK
T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kemudahan sehingga dapat saya dapat menyelesaikan
makalah meknika tanah ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam
semoga terlimpahkan curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nantikan syafa’atnya di akhir nanti.
Tidak lupa pula mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan
nikmatnya sehat-Nya, baik itu berupa fisik maupun akal pikiran, sehingga
penulisan mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah yang
berjudul ‘’PRAKONSOLIDASI’’.
Saya menyadari makala yang saya buat ini jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran yang membangun saya butuhkan demi
kesempurnaan laporan ini. Akhir kata ucapkan terima kasih.
Pekanbaru, 23/02/2024
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
PENDAHULUAN
Dari Tabel 2.1, Gambar 2.3 dan 2.4 dapat disimpulkan bahwa nilai
angka pori akibat penambahan limbah gysum lebih besar dari pada nilai
angka pori dengan penambahan semen. Semakin besar nilai angka pori
berarti tanah semakin longgar (tidak padat). Hal ini terjadi karena unsur
silikat yang terdapat pada semen memberikan pengaruh yang dominan
dibandingkan dengan kalsium yang dimiliki limbah gypsum untuk mengikat
partikel tanah hingga tanah hingga tanah semakin keras dan kompak.
Perbedaan nilai nilai angka pori untuk kedua bahan stabilitas ini
sebesar 64,55%. Sedangkan perbedaan nilai untuk indeks kompresi (C c)
antara tanah yang distabilisasi menggunakan limbah gypsum dengan
semen sebesar 177,42%. Faktor yang menyebabkan angka pori menjadi
berkurang adalah senyawa kimia yang terkandung pada limbah gypsum
maupun semen mengisi rongga pori dan mengikat partikel tanah sehingga
rongga pori berkurang selain itu beban-beban yang diberikan selama
proses pengujian berlangsung sehingga partikel-partikel tanah semakin
rapat dan saking mengikat satu sama lain. (Maryati, Apriyanti, 2016)
Pada gambar 2.5 yang diambil dari buku Hary Cristady Hardiyatmo
menjelaskan tentang pengaruh dan penerapan beban terhadap
konsolidasi. Pada pengujian konsolidasi sering digunakan istilah LIR
(Load Increment Rasio), yaitu nilai banding tambahan beban yang
ditetapkan pada pengujiannya (contohnya prosedur ASTM D 2345). LIR
didefinisikan sebagai tambahan tegangan dibagi dengan tegangan awal
sebelum beban diterapkan. Atau
∆P
LIR
Pa
Tanah lempung jenuh dengan tebal awal H, akibat beban lapisan tanah
menerima tambahan beban sebesar ∆ p(tegangan lateral = 0), akhirnya
konsolidasi tambahan tegangan vertikal ∆ pakibat tambahan tegangan dari
p0’ ke p1’. ( p1’ = p0’ + ∆ p) dan terjadi pengurangan angka pori dari e 0 ke e 1.
Hubungan perubahan volume dengan angka pori adalah
∆ H ∆V e1 −e 0 ∆e
= = =
H V 1+e 0 1+ e 0
Sc = m v ∆ p H
Sc = ∑ mvi ∆ pi H i
H p1'
Sc = C c log
1+ e 0 p0'
b. Lempeng over consolidated ( pc ’ > p0’)
H p1'
1. Jika pc ’ > p0’ maka Sc = C r log
1+e 0 p0'
H pC ' H p1'
2. Jika pc ’ > p0’ Sc = C r log + Cc log
1+e 0 p0' 1+ e 0 pC '
∆e
CC = pada kurva penambahan beban pada p’ > pc ’
∆ log p '
∆e
Cr = pada kurva penambahan beban pada p’ > pc ’
∆ log p '
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tekanan prakonsolidasi adalah tekanan maksimum yang pernah
dialami oleh tanah. Tanah lempung pada kondisi normally
consolidated, bila tekanan prakonsolidasi ( Pc ’) sama dengan atau
mendekati tekanan overburden ( Po ’). Untuk menentukan tekanan
prakonsolidasi. ( Po ’) pada penelitian ini digunakan cara Casagrande
(1936) yaitu demgan menggunakan gambar grafik hubungan e- log
p’.
Kondisi tanah dilaboraturium tidak sama dengan dilapangan,
bedanya adalah karena sudah terjadi gangguan pada tanah saat uji
konsolidasi, maka untuk mengetahui hubungan e- log p’ kondisi
lapangan, diperlukan koreksi terhadap hasil pengujian laboraturium.
DAFTAR PUSAKA