Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN IBU POSTPARTUM SECTIO CESARIA (SC) INDIKASI

LETAK LINTANG DAN PRAEKLAMPSIA BERAT (PEB) NY. A DI RSUD GOETENG


TARUNADIBRATA

Oleh:
ZAQIYAH
G1D013027
COMPREHENSIVE BLOCK II
SEMESTER VII

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
PURWOKERTO
2016
ASUHAN KEPERAWATAN IBU POSTPARTUM SECTIO CESARIA (SC) INDIKASI
LETAK LINTANG DAN PRAEKLAMPSIA BERAT (PEB) NY. A DI RSUD GOETENG
TARUNADIBRATA

Nama Mahasiswa : Zaqiyah Tanggal Pengkajian : 19-21 Desember 2016


NIM : GID013027 Ruangan/RS : Bougenvile RSGT

I. Data Umum Klien


1. Inisial Klien : Ny. A Inisal Suami : Bapak W.
2. Usia : 30 tahun Usia : 37 tahun
3. Statua perkawinan: Menikah Statu perkawinan: Menikah
4. Pekerjaan : Ibu rumah tangga Pekerjaan : Buruh
5. Pendidikan : SMA Pendidikan : SD

Riwayat Kehamilan dan Persalinan yang Lalu (Riwayat Obstetri)


No. Tahun Tipe Penolong Jenis BB Keadaan Masalah
Persalinan Kelamin Lahir Bayi waktu Keahmilan
(gr) lahir
1. 2013 Normal Bidan Laki-laki 3500 Normal Tidak ada
2. 2016 keguguran Bidan - - meninggal -

Pengalaman menyusui: Ya Berapa lama: 2,5 tahun

Riwayat kehamilan Saat Ini


Berapa kali periksa hamil: 8 kali
Masalah kehamilan: TD sering tinggi, mual muntah, pre eklampsia.

Riwayat Persalinan
1. Jenis Persalinan: SC atas indikasi letak lintang dan PEB
Tanggal/jam: 19 Desember 2016 jam 08.00 WIB
2. Jenis Kelamin: Laki-laki, BB/PB: 4000 gram/35 cm, APGAR score: 9
Perdarahan : 450 cc
Masalah dalam persalinan: letak lintang dan PEB

Riwayat Ginekologi: -
Masalah Ginekologi: -
Riwayat KB: KB suntik
II. Data Umum Kesehatan Saat Ini
Status Obstetrik: G3P2A1 Bayi rawat gabung: Ya
Keadaan umum saat ini: cukup Kesadaran: compos mentis
BB/TB: 70 kg/ cm
Tanda Vital
TD: 131/81 mmHg Nadi: 82 x/menit Suhu: 36,5 0C RR: 16 x/menit
Kepala Leher:
Bentuk kepala Ny. A normal, kulit kepala bersih, tidak ada luka. Mata Ny.
bersih, sklera tidak ikterik, konjungtiva anemis agak pucat, pupil reflek terhadap cahaya,
dan gerakan bola mata serta reflek berkedip normal. Posisi kedua telinga sejajar, bersih,
tidak ada iritasi dan infeksi. Hidung Ny. A simetris bilateral, tidak ada deviasi, tidak ada
perdarahan, dan ada pernafasan cuping hidung. Warna bibir agak pucat, tidak ada
pembesaran tonsil dan kelenjar limfe.
Dada dan Axila:
Bentuk dada normal dan simetris, tidak ada retraksi dada, posisi nipple sejajar dan
keluar. Pernafasan 16 x/menit dan nafas spontan. Tidak ada krepitasi, bunyi resonan di
lapang paru, dan bunya nafas vesikuler. Tidak ada penonjolan kardiomegali, nadi 82
x/menit, CRT < 2 detik, dan tidak ada bunyi jantung tambahan.
Abdomen
Tinggi fundus uterus 2 jari post SC, uterus keras. Kandung kemih tidak distensi.
Fungsi pencernaan normal dengan bising usus 14 x/menit.
Perineum dan genital
Perineum utuh tidak episiotomi, tidak ada tanda REEDA. Perineum dan genital
bersih. Lochea sekitar 100 cc, warna merah kecoklatan, konsistensi kental, bau amis
darah. Tidak ada hemoroid.
Ekstremitas
Ekstremitas atas tidak edema, tidak kesemutan/baal. Ekstremitas bawah masih
edema, tidak ada varises.
Eliminasi
Kebiasaan BAK Ny. A biasanya 5 x/sehari. Saat ini Ny. A terpasang kateter urin,
dan urine bag saat dikaji dalam keadaan penuh dan tidak mengeluh nyeri. Kebiasaan
BAB Ny. A biasanya 3 hari sekali. Saat pengkajian Ny. A belum BAB dari sejak masuk
dirawat.
Istirahat dan Kenyamanan
Selama hamil di rumah Ny. A mengeluh tidak bisa tidur saat malam. Ny. A baru
bisa tidur ketika sudah jam 4 pagi dan hanya tidur sekitar 1-2 jam saja.
Keluhan ketidaknyamanan
Ny. A mengeluh nyeri di bekas luka SC, terutama ketika mau bergerak. Nyeri
seperti tertusuk dengan intensitas sering.
Mobilisasi dan Latihan
Tingkat mobilisasi hari ke-0 post SC masih terbatas karena anjuran bedrest, tetapi
sudah bisa menggerakan sendi-sendi tangan. Hari ke-1 post SC sudah bisa miring kanan
kiri sambil menyusui anaknya. Hari ke-3 post SC Ny. A sudah bisa berjalan dan ke toilet
sendiri tanpa dibantu.
Nutrisi dan Cairan
Asupan nutrisi selama hamil di rumah baik namun sering mual muntah, selama di
RS nafsu makan Ny. A baik, makannya habis, dan sudah tidak mual muntah. Asupan
cairan selama di rumah dan di RS cukup, Ny. A juga mengatakan banyak minum.
Keadaan Mental
Adaptasi psikologis Ny. A baik dan sangat menerima kehadiran bayinya. Tidak
ada masalah khusus atau baby blues syndrome dalam psikologi Ny. A.
Kemampuan Menyusui dan Pengetahuan tentang perawatan bayi
Ny. A mengatakan siap dan mau menyusui bayinya. Hal ini dikarenakan Ny. A
sudah berpenglaman menyusui ASI eksklusif pada anak pertamanya. Ny. A juga sudah
mengerti teknik menyusui secara benar. Ny. A juga sudah mengetahui cara memandikan
bayi, perawatan talipusat, imunisasi, KB, dan nutrisi bagi ibu post partum SC.

Terapi Pengobatan yang Didapatkan:


- Cefotaxime 2x1 gr IV
- Ketorolac IV
- Emineton

Hasil Pemeriksaan Penunjang


1. USG (17-12-2016)

Hasil:
1. Janin tunggal
2. Air ketuban cukup.
3. Plasenta di korpus uteri grade III.
4. DJJ (+), gerak janin (+).
2. Urinalisis (17-12-2016)
Hasil proteinuria (+)
3. Cek Darah Rutin (17-12-2016)
Nilai Satuan Nilai Normal

Hemoglobin 11,5 g/dL 11,7-15,3


Hematokrit 35 % 35-47
Leukosit 8,7 10^3/dL 3,6-11
Eritrosit 4,3 10^6/uL 3,8-5,2
Trombosit 199 10^3/uL 150-440
Netrofil Segmen 62 % 50-70
Limfosit 30 % 25-40
Monosit 6 % 2-8
Masa pembekuan/ CT 5,00 menit 3-5
Masa Perdarahan/ BT 4,30 menit 2-5
HbsAg -
III. ANALISIS DATA
Data Fokus Problem Etiologi

DO: - TD 131/81 mmHg - Nadi 82 x/mnt Nyeri Akut Agen cedera fisik (post op SC)
- RR 16 x/mnt - Suhu: 36,5 0C
- Pasien gelisah dan cemas
- Pasien tampak lemah
- Pasien post op SC
- Ada luka jahitan bedah dan terpasang
kateter urin
DS: - Pasien mengeluh kesakitan
-Pasien mengeluh nyeri seperti
tertusuk.
Provokatif (P): post op SC
Quality (Q): tertusuk
Regio (R): abdomen bawah
Severity (S): Skala 8
Time (T): hilang timbul

DO: - TD 131/81 mmHg - Nadi 82 x/mnt Risiko Infeksi Faktor risiko


- RR 16 x/mnt - Suhu: 36,5 0C - Adanya prosedur invasif
- Pasien post op SC - Adanya luka jahitan
- Ada luka jahitan bedah, terpasang
infus dan kateter urin..
DO: - TD 130/80 mmHg - Nadi 80 x/mnt Kesiapan meningkatkan pemberian ASI
- RR 20 x/mnt - Suhu: 36 0C
-Ny. A sudah bisa menyusui bayinya
-.teknik menyusui Ny. A sudah benar
DS: - Ny. A mengatakan mau menyusui
ASI ekslusif untuk bayinya.

IV. PRIORITAS MASALAH


1. Nyeri akut b.d agen cedera fisik ditandai dengan adanya luka jahitan psot SC.
2. Risiko infeksi dengan faktor risiko terpasang alat prosedur invasif dan terdapat luka jahitan SC.
3. Kesiapan meningkatkan pemberian ASI

V. RENCANA KEPERAWATAN
Dx. Keperawatan Tujuan (NOC) Intervensi (NIC) Rasional

1. Nyeri akut b.d NOC: Pain Control NIC: Pain Management


agen cedera fisik Setelah dilakukan tindakan 1. Lakukan pengkajian nyeri 1.pengkajian komprehensif
ditandai dengan keperawatan 3x24 jam, pasien secara komprehensif termasuk akan menspesifikan nyeri
adanya luka dapat mengontrol nyeri dengan lokasi, karakteristik, durasi, dan mempertimbangkan
indikator berikut: frekuensi, dan faktor intervensi yang tepat.
jahitan psot SC
presifitasi. 2. Reaksi nonverbal
Indikator Awal Akhir
2. Observasi reaksi nonverbal.
- Melaporkan 2 4 memvalidasi nyeri yang
nyeri dirasa.
- Menggunakan 2 3
3. Gunakan terknik komunikasi 3. komunikasi terapeutik bisa
analgesik teurapetik untuk mengetahui membuat pasien percaya.
- Menggunakan 2 4
pengalaman nyeri 4. Lingkungan yang nyaman
non-analgesik 4. Kontrol lingkungan yang dapat dapat mengurangi nyeri.
2 4 5. Mengurangi timbulnya
- Mampu mempengaruhi nyeri seperti
mengontrol suhu rungan, kebisingan nyeri.
nyeri 5. kurangi faktor presipitasi nyeri, 6. Terapi farmaklogi dan
Keterangan: 6. Pilih dan lakukan penangan nonfarmakogi bisa
nyeri baik farmakologi maupun mengurangi nyeri.
1. Kuat
non farmakologi 7. Analgetik merupakan
2. Berat
7. Berikan analgetik untuk
3. Sedang pereda nyeri yang cepat.
mengurangi nyeri
4. Ringan 8. Istirahat akan mengurangi
5. Tidak ada nyeri.
8. Tingkatkan istirahat.
9. Mencari strategi
9. Kolaborasi dengan doketr jika penanganan nyeri yang lain..
ada keluhan dan tindakan
mengurangi nyeri tidak
berhasil.

2. Risiko Infeksi NOC: Risk Control NIC: Infection Control


Setelah dilakukan tindakan 1. Bersihkan lingkungan secara 1. Mencegah kontaminasi.
keperawatan 3x24 jam, risiko infeksi tepat setelah digunakan klien.
dapat terkontrol dengan indikator 2. Ganti peralatan klien setiap 2. Mencegah kontaminasi.
berikut: selesai tindakan.
3. Batasi jumlah pengunjung. 3. Mencegah penularan dari
Indikator Awal Akhir
- Identifikasi 2 4 pengunjung.
4. Lakukan Universal 4. melindungi pasien dan
faktor
Precautions. perawat.
risiko
2 4 5. Gunakan sarung tangan steril. 5. meminimalisir kontak
- Monitor
infeksi.
faktor
6. Lakukan perawatan aseptic 6. menjaga tetap steril.
risiko dari
pada semua jalur IV.
lingkungan 2 4 7. Lakukan perawatan luka yang 7. menjaga tetap steril.
- Mengenali
tepat.
perubahan 8. Tingkatkan cairan dan nutrisi. 8. Meningkatkan sistem
status 9. Anjurkan istirahat. imun.
kesehatan 2 4 9. Mengurangi kontak
- Strategi 10. Berikan terapi antibiotik. dengan orang lain.
kontol 10. Mencegah terjadinya
risiko 11. Ajarkan keluarga dan klien infeksi yang lain.
Keterangan: tentang tanda-tanda dan 11. Mencegah terjadinya
1. Kuat gejala infeksi. infeksi yang lain.
2. Berat 12. Ajarkan klien dan keluarga 12. Mencegah terjadinya
3. Sedang bagaimana mencegah infeksi. infeksi yang lain
4. Ringan
5. Tidak ada

Kesiapan NOC: Breastfeeding NIC: Breastfeeding Assistance


meningkatkan Establishment 1. Mendukung menyusui dini 1. Meningkatkan bonding
pemberian ASI Setelah dilakukan tindakan selama 2 jam setelah ibu antara ibu dan bayi.
keperawatan 3x24 jam, ibu dapat pulih.
memberikan ASI secara mantap, 2. Mengobservasi bayi sudah 2. Mengetahui teknik
dengan indikator berikut: menyusu dengan benar. menyusui sudah benar
Indikator Awal Akhir atau belum.
- Posisi 4 5 3. Mendukung privasi dan 3. Meningkatkan
nyaman kenyamanan ibu saat kenyamanan ibu.
selama menyusui.
4. Mendukung ibu untuk 4. Meningkatkan nutrisi
menyusui
3 5 membiarkan bayi terus bagi bayi.
- Refleks
let-down menyusu selama ia suka.
4 5 5. Instruksian perawatan 5. Mencegah risiko infeksi.
- Latch on
tepat payudara.
4 5 6. Melihat refleks let down.
- ASI min. 8 6. Monitor let-down refleks.
7. Mencegah rasa haus saat
x/hari 7. Menganjurkan ibu untuk
4 5 ibu menyusui.
- Kepuasaan banyak minum .
8. Mempermudah proses
setelah 8. Dukung penggunaan bra
menyusui.
menyusui menyusui.
9. Pil KB dapat
Keterangan: 9. Anjurkan ibu untuk menjauhi
memengaruhi produksi
1. Tidak adekuat pil KB selama menyusui.
ASI.
2. Kurang adekuat 10. Obat-obatan tertentu
3. Cukup adekuat 10. Anjurkan ibu untuk
konsultasi sebelum menjalani dapat memengaruhi
4. Adekuat
5. Sangat adekuat suatu pengobatan. produksi ASI.

VI. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN


No. Hari/tanggal Dx. Kep Tindakan Respon klien Nama &
/jam Ttd
1 Senin, - Observasi kondisi umum klien. - KU pasien cukup, kesadaran CM.
19/12/2016 - Mengantar ke ruang bedah untuk SC. - Pasien masih bedrest post op SC
- Melakukan bedside teaching tentang dan mengeluh nyeri.
apa yang harus dilakukan sesudah SC - Infus lancar, produksi urin normal.
- Memonitor tetesan infus, kateter urin, - Perdarahan normal dan edema kaki
dan produksi urin. maih ada.
- Observasi perdarahan dan edema kaki. - Pasien sudah bisa makan dan
- Memonitor intake nutrisi minum post SC.
- Menganjurkan diet tinggi protein. - TD 130/100 mmHg, Nadi 80
- Mengukur TTV x/mnt, RR 20 x/menit, Suhu 36,8
0
C.
2 Selasa, - Observasi kondisi umum klien. - KU cukup, kesadaran CM.
20/12/2016 - Memonitor cairan parenteral - Infus lancar, perdarahan normal
- Observasi perdarahan dan edema kaki. dan edema kaki sudah agak
- Memonitor intake nutrisi mengecil.
- Observasi bekas jahitan. - Makan habis dan bekas jahitan
- Melakukan breast care.
tidak ada pus dan kering.
- Mengobservasi cara ibu menyusui
- Payudara ibu keras dan ibu sudah
anaknya.
isa menyusui anaknya.
- Menganjurkan untuk mobilisasi.
- Ibu sudah bisa berjalan.
3 Rabu, - Observasi kondisi umum klien. - KU pasien baik, kesadaran CM.
21/12/2016 - Memonitor tetesan infus. - Infus lancar, jahitan SC kering dan
- Mengobservasi bekas jahitan SC. tidak ada pus.
- Memotivasi untuk selalu memberikan - ASI lancar.
ASI - Perdarahan normal.
- Observasi perdarahan - Ibu makan habis dan minum
- Memonitor intake nutrisi. bsnyak.
- Menganjurkan diet tinggi protein dan - TD 131/90 mmHg, Nadi 75 x/mnt,
banyak minum. RR 20 x/menit, Suhu 37 0C
- Mengukur TTV.

VII.EVALUASI KEPERAWATAN
No. Hari/tanggal Dx. Kep Evaluasi (SOAP)
1. Senin, 1,2,3 S: Pasien mengatakan nyeri dan mau memberi ASI.
19/12/2016
O: KU pasien lemah post SC, kesadaran compos mentis, terpasang infus dan
kateter urin, kaki masih edema.TD 130/100 mmHg, Nadi 80 x/mnt, RR 20
x/menit, Suhu 36,8 0C.
A: masalah teratasi sebagian
1. Nyeri akut b.d
Indikator Awal Sekarang Target
- Melaporkan nyeri 2 3 4
- Menggunakan analgesik 2 3 3
- Menggunakan non-analgesik 2 3 4
- Mampu mengontrol nyeri 2 2 4

2. Risiko infeksi
Indikator Awal Sekarang Akhir
- Identifikasi faktor risiko 2 3 4
- Monitor faktor risiko dari lingkungan 2 3 4
- Mengenali perubahan status kesehatan 2 2 4
- Strategi kontol risiko 2 2 4

3. Kesiapan meningkatkan ASI


Indikator Awal Sekarang Target
- Posisi nyaman selama menyusui 4 4 5
- Refleks let-down 3 3 5
- Latch on tepat 4 4 5
- ASI min. 8 x/hari 4 4 5
- Kepuasaan setelah menyusui 4 4 5

P: melanjutkan intervensi sesuai rencana.


Memotivasi untuk mobilisasi sedini mungkin.
Mengajarkan breast care dan teknik menurusi.
2. Selasa, 1,2,3 S: Pasien mengatakan nyeri hilang timbul dan ASI sudah keluar.
20/12/2016 O: KU pasien cukup, kesadaran compos mentis, terpasang infus dan kateter
urin, kaki masih edema sedikit, serta payudara keras. Luka jahitan bekas SC
kering dan tidak ada pus. Ibu sudah bisa berjalan.
A: masalah teratasi sebagian
1. Nyeri akut b.d
Indikator Awal Sekarang Target
- Melaporkan nyeri 2 4 4
- Menggunakan analgesik 2 3 3
- Menggunakan non-analgesik 2 4 4
- Mampu mengontrol nyeri 2 3 4

2. Risiko infeksi
Indikator Awal Sekarang Akhir
- Identifikasi faktor risiko 2 3 4
- Monitor faktor risiko dari lingkungan 2 4 4
- Mengenali perubahan status kesehatan 2 3 4
- Strategi kontol risiko 2 3 4

3. Kesiapan meningkatkan ASI


Indikator Awal Sekarang Target
- Posisi nyaman selama menyusui 4 4 5
- Refleks let-down 3 4 5
- Latch on tepat 4 4 5
- ASI min. 8 x/hari 4 4 5
- Kepuasaan setelah menyusui 4 4 5

P: melanjutkan intervensi sesuai rencana.


Mengajarkan kegel exercise.
Mengobservasi perawatan bayi yang dilakukan ibu.
.
3. Rabu, 1,2,3 S: Pasien mengatakan nyeri hilang timbul dan ASI lancar.
21/12/2016 O: KU pasien cukup, kesadaran compos mentis, infus lancar, kateter urin
sudah dilepas serta payudara keras. Balutan bekas SC kering. Ibu sudah
mandiri dalam ADL, seperti toileting. TD 131/90 mmHg, Nadi 75 x/mnt, RR
20 x/menit, Suhu 37 0C.
A: masalah teratasi sebagian
4. Nyeri akut b.d
Indikator Awal Sekarang Target
- Melaporkan nyeri 2 4 4
- Menggunakan analgesik 2 3 3
- Menggunakan non-analgesik 2 4 4
- Mampu mengontrol nyeri 2 4 4

5. Risiko infeksi
Indikator Awal Sekarang Akhir
- Identifikasi faktor risiko 2 4 4
- Monitor faktor risiko dari lingkungan 2 4 4
- Mengenali perubahan status kesehatan 2 4 4
- Strategi kontol risiko 2 4 4

6. Kesiapan meningkatkan ASI


Indikator Awal Sekarang Target
- Posisi nyaman selama menyusui 4 5 5
- Refleks let-down 3 5 5
- Latch on tepat 4 5 5
- ASI min. 8 x/hari 4 4 5
- Kepuasaan setelah menyusui 4 5 5

P: melanjutkan intervensi sesuai rencana.


Menganjurkan untuk makan tinggi protein agar proses penyembuhan luka
cepat..
Menganjurkan untum meningkatkan makan dan minum selama ASI.

VIII. CATATAN PERKEMBANGAN

Anda mungkin juga menyukai