Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Nutrisi merupakan setiap zat yang dicerna, diserap, dan digunakan untuk

mendorong kelangsungan faal tubuh (Mary E. Back, 2012 dalam Sitiatava, 2013).

Nutrisi masuk ke tubuh dalam bentuk makanan yang kita konsumsi sehari-hari

seperti makanan manis, asam, asin, pahit dan pedas. Kemajuan teknologi seperti

sekarang ini terdapat kecenderungan perubahan pola makan masyarakat ke arah

instant atau makanan siap saji. Makanan instant tersebut memberikan dampak

negatif pada perubahan penyakit seperti diabetes, hipertensi dan gastritis.

Sehingga ketika seseorang memiliki masalah dalam pencernaan seperti pada

penderita gastritis, makanan-makanan tersebut tidak bisa dikonsumsi begitu saja

(Maya, 2013).

Badan penelitian kesehatan dunia (WHO) insiden gastritis di dunia sekitar

1,8 – 2,1 juta dari jumlah penduduk setiap tahunnya. Persentase angka kejadian

gastritis di Indonesia adalah 40,8%. Berdasar profil kesehatan Indonesia

(DEPKES RI http://bankdatadepkes.go.id/data) tahun 2009, gastritis merupakan

salah satu penyakit di dalam sepuluh penyakit terbanyak pada pasien rawat inap di

rumah sakit di Indonesia dengan jumlah 30.154 kasus (4,9%). Angka kejadian

infeksi gastritis pada beberapa daerah di Indonesia menunjukkan data yang cukup

tinggi. Menurut Unun Maulidiyah pada tahun 2006 dalam penelitian yang

berjudul “Hubungan Antara Stres dan Kebiasaan Makan Dengan Terjadinya

Kekambuhan gastritis”, angka kejadian gastritis pada keluhan saluran cerna di

1
Surabaya mencapai 31,2%, Denpasar 46%, sedangkan di Medan sebesar 91,6%.

Hasil survei Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) 2011, sekitar 40%

penduduk Jakarta yang termasuk usia produktif sudah terkena gastritis. Bahkan

pada anak-anak sendiri sudah ada sekitar 27% yang mengidap gastritis.

Gastritis adalah peradangan yang mengenai mukosa lambung. Peradangan

ini dapat mengakibatkan pembengkakakan mukosa lambung sampai terlepasnya

epitel mukosa superfisial yang menjadi penyebab terpenting dalam gangguan

saluran pencernaan. Pelepasan epitel akan merangsang timbulnya proses inflamasi

pada lambung. Sehingga penderita gastritis akan mengalami mual dan muntah

yang mengakibatkan berkurangnya asupan nutrisi. Sedangkan muntah selain

mengakibatkan penurunan asupan nutrisi juga mengakibatkan penurunan cairan

tubuh dan cairan dalam darah (Sukarmin, 2012).

Salah satu upaya penatalaksanaan gastritis adalah dengan diit. Diit adalah

seleksi makan bagi orang tertentu, dimana diit khusus disarankan untuk alasan

medis, yang bertujuan untuk menyeimbangkan, membatasi, dan meningkatkan

nutrisi tertentu ( Encyclopedia Webster New World dalam Sitiatava, 2013). Pada

klien dengan gastritis membutuhkan pengawasan diit makanan baik saat sakit

maupun setelah sembuh karena gastritis mudah menyerang kembali apabila tidak

mematuhi penatalaksanaan diit (Ardian, 2013).

Penderita gastritis kronis bisa sampai menjalani perawatan di rumah sakit

karena penyakitnya. Ketika klien yang menderita gastritis dirawat di rumah sakit

maka akan patuh dengan diit yang diberikan rumah sakit, akan tetapi setelah

pulang, klien akan merasa bosan dan melupakan diitnya. Untuk menghindarinya,

klien yang sudah pulang dapat menyusun sendiri perencanaan makan yang

2
memenuhi persyaratan medis. Kemungkinan lain bagi penderita gastritis akan

merasa bosan jika makanannya terus-menerus ditetapkan. Dengan demikian klien

dan keluarga perlu dilibatkan untuk menentukan jumlah dan jenis makanannya di

dalam proses diit. (Andry, 2013).

Peran perawat keluarga dalam asuhan keperawatan keluarga bertujuan

memenuhi kebutuhan dasar manusia pada tingkat keluarga sehingga tercapai

kesehatan yang optimal untuk setiap anggota keluarga. Melalui kontak sehari-hari

dengan klien dan keluarganya, perawat dapat mengobservasi status fisik klien,

asupan makan, penambahan atau kehilangan berat badan, dan respon terapi klien.

Perawat perlu mengidentifikasi masalah status nutrisi, mengidentifikasi tindakan

yang tepat, mengimplementasikan terapi perawatan, dan mengevaluasi tindakan

keperawatan terkait dengan status nutrisi (Potter & Perry, 2005). Dengan

demikian upaya yang dapat dilakukan perawat dalam penatalaksaan diit klien

gastritis yaitu dengan memberikan bimbingan serta penyuluhan kepada keluarga

dan pasien perihal makanan-makanan yang dapat dikonsumsi, waktu makan, dan

porsi makan.

Berdasarkan data dan masalah gastritis serta perlunya penatalaksanaan

nutrisi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pada pasien gastritis maka penulis

tertarik untuk membahas masalah gastritis yang dibuat sebagai program kelolaan

dalam penyusunan Studi Kasus degan judul “Upaya Meningkatkan Ketaatan Diit

Pada Salah Satu Anggota Keluarga Yang Menderita Gastritis Di Wilayah Kerja

Puskesmas Tawangrejo Kota Madiun”.

3
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah tersebut di atas, dapat

dirumuskan pertanyaan masalah sebagai berikut : Bagaimanakah Upaya

Meningkatkan Ketaatan Diit Pada Salah Satu Anggota Keluarga Yang Menderita

Gastritis Di Wilayah Kerja Puskesmas Tawangrejo Kota Madiun?

1.3 Tujuan Studi Kasus

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui bagaimana upaya meningkatkan ketaatan diit pada

salah satu anggota keluarga yang menderita gastritis melalui tindakan penyuluhan

di wilayah kerja Puskesmas Tawangrejo Kota Madiun.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

a. Bagi Peneliti

Dapat menambah pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan peneliti

tentang teori dan aplikasi meningkatkan ketaatan diit pada penderita

gastritis.

1.4.2 Manfaat Praktis

a. Bagi Puskesmas

Hasil penelitiandiharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan

dalam mengembangkan program meningkatan ketaatan diit pada

penderita gastritis.

4
b. Bagi Keperawatan

Dapat digunakan sebagai acuan dalam memberikan terapi dan

intervensi keperawatan keluarga yang efektif sehingga dapat

meningkatkan ketaatan diit pada penderita gastritis.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dijadikan bahan pertimbangan dan rujukan dalam mengadakan

penelitian lebih lanjut untuk perkembangan ilmu keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai