Anda di halaman 1dari 9

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN

ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN


KABUPATEN SEMARANG

ARTIKEL

Oleh :
MEIRINA MEGA MASTUTI
040112a028

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
NGUDI WALUYO
2015

1
Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah
Kerja Puskesmas Ungaran Kabupaten Semarang

Meirina Mega Mastuti 1, Masruroh, S.SiT., M.Kes 2, Isfaizah, S. SiT3


Program Studi D III Kebidanan, STIKES Ngudi Waluyo

ABSTRAK

Cakupan ASI Eksklusif Tahun 2013 jumlah bayi 0-6 bulan mendapat ASI
Ekskluisf 36,52% dan tidak mendapat ASI Eksklusif 63,48%. Tahun 2014 jumlah
bayi 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif 36,29% dan tidak mendapat ASI
Eksklusif 63,71%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan
ibu tentang pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Ungaran
Kabupaten Semarang. Desain penelitian dengan rancangan penelitian deskriptif
kuantitatif, dengan pendekatan cross sectional. Populasi seluruh ibu yang
mempunyai bayi usia 0-6 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Ungaran Kabupaten
Semarang sebanyak 228 orang. Sedangkan sampel sebanyak 69 orang dengan
teknik proportionate random sampling. Data dianalisis menggunakan analisis
univariat dengan distribusi frekuensi.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar pengetahuan ibu tentang ASI
Eksklusif adalah kurang sebanyak 33 orang (47,8%), sedangkan pengetahuan
pengertian ASI Eksklusif adalah cukup sebanyak 26 orang (37,7%), pengetahuan
manfaat ASI Eksklusif adalah kurang sejumlah 29 orang (42,0%), dan
pengetahuan cara pemberian ASI Eksklusif adalah kurang sejumlah 35 orang
(50,7%).
Sebagai bidan untuk dapat memberikan informasi, pendidikan kesehatan,
tentang ASI Eksklusif untuk meningkatkan pengetahuan ibu, melalui penyuluhan
dengan metode seperti menggunakan leaflet ataupun menggunakan media
elektronik agar mudah dipahami oleh ibu.

Kata kunci : ASI Eksklusif, Pengetahuan Ibu


Daftar Pustaka : 35 (2004-2014)

2
ABSTRACT

In Year 2013, the infants received exclusive breastfeeding is 36.52%, and


not receive exclusive breastfeeding were 63.48%. In Year 2014, the infants
received exclusive breastfeeding were 36.29%, and not receive exclusive
breastfeeding is 63.71%. The purpose of this study was to find the description of
mother's knowledge about exclusive breastfeeding at Ungaran Health Center
Semarang Regency. This was a descriptive-quantitative study with cross sectional
approach. The population all mothers who had infants aged 0-6 months at
Ungaran Health Center Semarang regency as many as 228 mothers. The samples
were 69 respondents sampled by using proportionate random sampling technique.
The data were analyzed by using univariate analysis in the form of frequency
distributions.
The results of this study indicated that the mothers’ knowledge about
exclusive breastfeeding in the category of poor was in 33 respondents (47.8%),
while knowledge the definition of exclusive breastfeeding in the category of
sufficient was in 26 respondents (37.7%), knowledge the benefits of exclusive
breastfeeding in the category of poor was in 29 respondents (42.0%), and
knowledge how to provide exclusive breastfeeding in the category of poor was in
35 respondents (50.7%).
The midwives are expected to provide information, and health education
about exclusive breastfeeding to improve the mother’s knowledge, through
counseling program by using methods such as leaflets or using electronic media in
order to be easily understood by the mothers.

Keywords : Exclusive breastfeeding, Mother’s Knowledge


Bibliographies : 35 (2004-2014)

PENDAHULUAN Tahun 2008. Data terakhir dari Riset


Latar Belakang Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun
Angka Kematian Bayi di 2010 justru memperlihatkan hasil
Indonesia masih yang tertinggi yang sangat mencengangkan, bahwa
diantara negara Asia, tingginya di kalangan ibu yang menyusui
Angka Kematian Bayi ada kaitannya cakupan ASI Eksklusif hanya
dengan pemberian ASI Esklusif yang mencapai sekitar 22%.
akhirnya akan berkolerasi dengan Keberhasilan cakupan ASI
terjadinya gizi buruk (SDKI, 2007). Eksklusif di Kabupaten Semarang
Hasil Survai Sosial Ekonomi dibandingkan angka Standar
(Susenas) menunjukkan telah terjadi Pelayanan Minimal (SPM) 2010
penurunan perilaku para ibu dalam target bayi mendapat ASI Eksklusif
memberikan ASI Eksklusif kepada adalah 80% hasilnya masih cukup
bayinya. Tercatat Tahun 2006 hanya jauh yaitu 27,61% (Dinas Kesehatan
sebesar 64,1% kemudian menurun Kabupaten Semarang, 2010).
menjadi 62,2% pada Tahun 2007, Data dari Profil Dinas
bahkan merosot hanya 56,2% pada Kesehatan Kabupaten Semarang

3
Tahun 2013, terdapat jumlah bayi manfaat ASI Eksklusif di
usia 0-6 bulan 6.846 bayi, dari Wilayah Kerja Puskesmas
jumlah tersebut bayi usia 0-6 bulan Ungaran Kabupaten Semarang.
mendapat ASI Eksklusif 2.500 c. Mengetahui gambaran
(36,52%) bayi, sedangkan bayi usia pengetahuan ibu cara
0-6 bulan tidak mendapat ASI pemberian ASI Eksklusif di
Eksklusif 4.346 (63,48%) bayi. Wilayah Kerja Puskesmas
Tahun 2014 terdapat jumlah bayi Ungaran Kabupaten Semarang.
usia 0-6 bulan 6.614 bayi, dari
jumlah tersebut bayi usia 0-6 bulan Manfaat Penelitian
mendapat ASI Eksklusif 2.400 1. Bagi Peneliti
(36,29%) bayi, sedangkan bayi usia Peneliti ini dapat menambah
0-6 bulan tidak mendapat ASI wawasan, pengetahuan, dan
Eksklusif 4.214 (63,71%) bayi pengalaman bagi peneliti,
(Dinas Kesehatan Kabupaten khususnya dalam menerapkan
Semarang, 2013). Berdasarkan data ilmu pengetahuan tentang ASI
yang diperoleh dari Puskesmas Eksklusif.
Ungaran Kabupaten Semarang bulan 2. Bagi Responden
Februari 2015, terdapat jumlah bayi Dapat menjadi salah satu
usia 0-6 bulan 228 bayi dari lima sarana informasi sehingga ibu
desa, jumlah bayi usia 0-6 bulan lebih mengetahui tentang
mendapat ASI Eksklusif 108 pemberian ASI Eksklusif bagi
(47,80%) bayi, dan jumlah bayi 0-6 bayi serta manfaat yang
bulan tidak mendapat ASI Eksklusif terkandung dalam ASI Eksklusif.
120 (52.63%) bayi. 3. Bagi Institusi
Berdasarkan uraian diatas Hasil penelitian ini dapat
maka peneliti tertarik untuk meneliti dijadikan sumber inspirasi
judul tentang “Gambaran maupun referensi untuk penelitian
Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian selanjutnya dan dapat menambah
ASI Eksklusif di Wilayah Kerja bahan kepustakaan.
Puskesmas Ungaran Kabupaten 4. Bagi Tenaga Kesehatan
Semarang”. Hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai masukan bagi
Tujuan Penelitian tenaga kesehatan dalam rangka
1. Tujuan Umum menggalangkan program
Untuk mengetahui gambaran pemberian ASI Eksklusif.
pengetahuan ibu tentang
pemberian ASI Eksklusif di
Wilayah Kerja Puskesmas METODE PENELITIAN
Ungaran Kabupaten Semarang. Penelitian ini menggunakan
2. Tujuan Khusus rancangan penelitian deskriptif
a. Mengetahui gambaran dengan pendekatan cross sectional,
pengetahuan ibu tentang dilakukan di Wilayah Kerja
pengertian ASI Eksklusif di Puskesmas Ungaran Kabupaten
Wilayah Kerja Puskesmas Semarang pada 17-23 April 2015.
Ungaran Kabupaten Semarang. Populasi jumlah seluruh ibu yang
b. Mengetahui gambaran mempunyai bayi usia 0-6 bulan
pengetahuan ibu tentang adalah 228 orang, dengan sampel 69
orang. Teknik sampling yang

4
digunakan ialah random sampling B. Pengetahuan Ibu tentang
berjenis proportionate random Pengertian ASI Eksklusif
sampling. Data yang digunakan Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi
adalah data primer dan sekunder. Berdasarkan
Data primer diperoleh dengan Pengetahuan Ibu
menyebar kuesioner berisikan tentang Pengertian
pertanyaan tentang pengetahuan ASI ASI Eksklusif di
Eksklusif pada ibu di Wilayah Kerja Wilayah Kerja
Puskesmas Ungaran Kabupaten Puskesmas Ungaran
Semarang, data sekunder diperoleh Kabupaten Semarang,
dari arsip Puskesmas Ungaran 2015
Kabupaten Semarang, yaitu data Pengetahuan Frekuensi Persentase
jumlah ibu yang mempunyai bayi tentang (%)
Pengertian ASI
usia 0-6 bulan. Penelitian ini Eksklusif
menggunakan alat pengumpulan data Kurang 23 33,3
yaitu kuesioner. Analisa yang Cukup 26 37,7
digunakan adalah analisis univariat Baik 20 29,0
dengan distribusi frekuensi dan
Jumlah 69 100,0
presentase.
Berdasarkan tabel 4.2 dapat
HASIL PENELITIAN diketahui bahwa pengetahuan ibu
A. Pengetahuan Ibu tentang ASI yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan
Eksklusif tentang pengertian ASI eksklusif di
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Wilayah Kerja Puskesmas Ungaran
Berdasarkan Kabupaten Semarang, sebagian besar
Pengetahuan Ibu dalam kategori cukup, yaitu sejumlah
tentang ASI Eksklusif 26 orang (37,7%).
di Wilayah Kerja
C. Pengetahuan Ibu tentang
Puskesmas Ungaran
Manfaat ASI Eksklusif
Kabupaten Semarang,
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi
2015
Pengetahuan Frekuensi Persentase
Berdasarkan
tentang ASI (%) Pengetahuan Ibu
Eksklusif tentang Manfaat ASI
Kurang 33 47,8 Eksklusif di Wilayah
Cukup 15 21,7 Kerja Puskesmas
Baik 21 30,4 Ungaran Kabupaten
Jumlah 69 100,0 Semarang, 2015
Berdasarkan tabel 4.1 dapat Pengetahuan Frekuensi Persentase
diketahui bahwa pengetahuan ibu tentang Manfaat (%)
yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan ASI Eksklusif
Kurang 29 42,0
tentang ASI eksklusif di Wilayah
Cukup 15 21,7
Kerja Puskesmas Ungaran Baik 25 36,2
Kabupaten Semarang, sebagian besar Jumlah 69 100,0
dalam kategori kurang, yaitu Berdasarkan tabel 4.3 dapat
sejumlah 33 orang (47,8%). diketahui bahwa pengetahuan ibu
yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan
tentang manfaat ASI eksklusif di
Wilayah Kerja Puskesmas Ungaran

5
Kabupaten Semarang, sebagian besar Eksklusif, responden mendapat
dalam kategori kurang, yaitu informasi dari bidan dan kader
sejumlah 29 orang (42,0%). saja saat posyandu dimana
informasi yang di sampaikan
D. Pengetahuan Ibu tentang Cara dengan cara lisan, sehingga
Pemberian ASI Eksklusif pengetahuan yang dimiliki
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi responden kurang terutama
Berdasarkan informasi tentang ASI Eksklusif
Pengetahuan Ibu meliputi pengertian, manfaat, dan
tentang Cara Pemberian cara pemberian ASI Eksklusif.
ASI Eksklusif di Informasi merupakan data yang
Wilayah Kerja telah di proses ke dalam suatu
Puskesmas Ungaran bentuk yang mempunyai arti bagi
Kabupaten Semarang, si penerima dan mempunyai nilai
2015 nyata dan terasa bagi keputusan
Pengetahuan Frekuensi Persentase
saat itu atau mendatang
tentang Cara (%)
Pemberian ASI Notoatmodjo, 2012).
Eksklusif Hasil penelitian 21 orang
Kurang 35 50,7 (30,4%) pengetahuan baik tentang
Cukup 20 29,0 ASI Eksklusif, dikarenakan
Baik 14 20,3 responden berpengetahuan baik
Jumlah 69 100,0
terbuka dalam mencari informasi
Berdasarkan tabel 4.4 dapat
ASI Eksklusif, responden
diketahui bahwa pengetahuan ibu
pengetahuan baik paling banyak
yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan
usia 20-35 tahun. Usia
tentang cara pemberian ASI
mempengaruhi pengetahuan
eksklusif di Wilayah Kerja
terhadap daya tangkap dan pola
Puskesmas Ungaran Kabupaten
pikir seseorang, usia yang matang
Semarang, sebagian besar dalam
akan lebih terbuka dalam
kategori kurang, yaitu sejumlah 35
menerima informasi. Menurut
orang (50,7%).
Wawan dan Dewi (2011) usia
PEMBAHASAN adalah umur individu terhitung
A. Pengetahuan ibu tentang ASI mulai saat dilahirkan sampai
Eksklusif berulang tahun, semakin cukup
Hasil penelitian 69 ibu yang umur tingkat kematangan dan
menjadi responden didapatkan kekuatan seseorang akan lebih
pengetahuan ibu tentang ASI matang dalam berpikir.
Eksklusif di Wilayah Kerja Faktor pekerjaan berpengaruh
Puskesmas Ungaran Kabupaten terhadap pengetahuan seseorang,
Semarang dalam kategori kurang 49,3% responden adalah ibu
33 orang (47,8%), 21 orang bekerja, dalam pekerjaan
(30,4%) pengetahuan baik, dan 15 umumnya terjadi interaksi antar
orang (21,7%) pengetahuan pekerja. Pengetahuan responden
cukup. bekerja lebih baik bila
Pengetahuan kurang tentang dibandingkan dengan responden
ASI Eksklusif ibu disebabkan tidak bekerja, ibu yang bekerja di
informasi yang di dapatkan luar rumah (sektor formal)
responden sedikit tentang ASI memiliki akses yang lebih baik

6
terhadap berbagai informasi, Menurut Arisman (2005)
termasuk mendapatkan informasi salah satu manfaat ASI Eksklusif
tentang pemberian ASI Eksklusif adalah menjarangkan kehamilan
(Arini, 2012). merupakan cara kontrasepsi yang
aman, murah dan cukup berhasil.
B. Pengetahuan ibu tentang Responden berpengetahuan
pengertian ASI Eksklusif kurang tentang manfaat ASI
Hasil penelitian sebanyak 26 Eksklusif disebabkan responden
orang 37,7% memiliki pendidikan SMP sebanyak 15
pengetahuan cukup tentang orang, dan 11 orang pendidikan
pengertian ASI Eksklusif, hal ini SD. Wawan dan Dewi (2011),
terbukti dari sebagian responden mengatakan tingkat pendidikan
yang sudah mengetahui tentang yang masih pendidikan dasar dan
pengertian ASI Eksklusif. menengah pertama sehingga ibu
Responden pengetahuan tidak mampu menyerap informasi
cukup tentang pengertian ASI dengan baik.
Eksklusif dengan pendidikan 25 responden (36,2%)
SMP sebanyak 14 orang. Hal ini pengetahuan baik, sudah mengerti
semakin tingginya pendidikan tentang manfaat ASI Eksklusif,
seseorang maka informasi yang di responden beranggapan manfaat
dapatkan akan lebih mudah ASI Eksklusif dapat memberi gizi
diterima. baik pada bayinya dan
Hasil penelitian pengetahuan meningkatkan kesehatan bayi.
baik yaitu 20 responden (29,0%), Menurut Suradi (2005) bayi yang
responden beranggapan ASI mendapatkan ASI mempunyai
Eksklusif dapat meningkatkan kenaikan berat badan yang baik
kesehatan bayi. Dari 20 responden setelah lahir.
berpengetahuan baik terdapat 18 Responden pengetahuan baik
responden berusia 20-35 tahun, tentang manfaat ASI Eksklusif
Depkes RI (2008), yaitu semakin disebabkan faktor umur dari 25
cukup umur, tingkat kematangan responden terdapat 24 responden
seseorang akan lebih dipercaya berusia 20-35 tahun, hal ini
dari pada orang yang belum menunjukkan usia mempengaruhi
cukup tinggi kedewasaannya, jika daya tangkap dan pola pikir
kematangan usia seseorang cukup seseorang, semakin bertambah
tinggi maka pola berfikir usia maka akan bertambah pula
seseorang akan lebih dewasa. pengetahuan yang dimiliki oleh
seseorang.
C. Pengetahuan ibu tentang Menurut Notoatmodjo
manfaat ASI Eksklusif (2005), pengetahuan ibu tentang
Hasil penelitian pengetahuan manfaat ASI Eksklusif menjadi
kurang yaitu 29 responden sangat penting sebab dari
(42,0%), dikarenakan responden pengalaman dan penelitian
tidak mengetahui tentang manfaat terbukti bahwa perilaku yang
ASI Eksklusif, responden didasari pengetahuan akan lebih
beranggapan ASI Eksklusif tidak langsung dari pada perilaku yang
berpengaruh terhadap bayi dan tidak disadari oleh pengetahuan.
ibu.

7
D. Pengetahuan ibu tentang cara yang disimpan dikulkas harus
pemberian ASI Eksklusif dihangatkan terlebih dahulu di
Hasil penelitian 35 orang gelas yang berisi air panas
(50,7%) berpengetahuan kurang, sebelum diberikan ke bayi.
banyaknya responden menjawab Dari 14 responden terdapat
salah pada pernyataan tentang 13 responden berumur 20-35
cara pemberian ASI. Responden tahun dengan pengetahuan baik,
mengatakan tidak memberikan Menurut Notoatmodjo (2010),
ASInya pada saat bekerja karena usia mempengaruhi terhadap daya
kurang mengetahui cara tangkap dan pola pikir seseorang,
pemberian ASI yang benar, pada semakin bertambah usia semakin
saat bekerja responden berkembang pula daya tangkap
memberiakan susu formula dan pola pikirnya, sehingga
kepada bayinya, hal ini pengetahuan yang diperoleh
disebabkan karena kurangnya semakin membaik.
pengetahuan atau informasi
responden tentang cara pemberian
ASI Eksklusif. PENUTUP
Salah satu cara pemberian A. Kesimpulan
ASI Eksklusif menurut 1. Sebagian besar pengetahuan
Prasetyono (2012) yaitu ibu ibu tentang ASI Eksklusif yang
yang bekerja menyediakan waktu meliputi pengertian, manfaat,
luang untuk memeras payudara dan cara pemberian ASI
dalam suasana yang tenang. Eksklusif adalah kurang yaitu
Selanjutnya ibu menampung ASI sebanyak 33 orang (47,8%).
di cangkir atau gelas yang bersih, 2. Sebagian besar pengetahuan
pada saat ibu bekerja ASI dapat ibu tentang pengertian ASI
diberikan kepada bayi. Eksklusif adalah cukup yaitu
Responden pengetahuan sebanyak 26 orang (37,7%).
kurang dengan pendidikan SMP 3. Sebagian besar pengetahuan
berjumlah 19 orang, pendidikan ibu tentang manfaat ASI
SMP masih dikategorikan dalam Eksklusif adalah kurang yaitu
standar pendidikan dasar yaitu sebanyak 29 orang (42,0%).
wajib belajar 9 tahun. Menurut 4. Sebagian besar pengetahuan
Arisman (2005), tingkat ibu tentang cara pemberian
pendidikan juga mencerminkan ASI Eksklusif adalah kurang
pengetahuan seseorang, jika sebanyak 35 orang (50,7%).
pendidikan seseorang itu rendah
maka pengetahuan seseorang pun B. Saran
akan terbatas pula karena pada 1. Bagi ibu
umumnya tingkat pengetahuan Ibu lebih digiatkan lagi untuk
dan pemahaman seseorang diukur datang ke posyandu untuk
dari tingkat pendidikan. mendapatkan informasi seputar
Hasil penelitian pengetahuan kesehatan terutama tentang
baik yaitu 14 responden (20,3%). ASI Eksklusif agar
Responden berpengetahuan baik pengetahuan ibu tentang ASI
mengetahui cara pemberian ASI Eksklusif lebih baik, dan ibu
Eksklusif salah satunya yaitu ASI

8
dapat memberikan ASI kepada Prasetyono. (2012). ASI Eksklusif.
bayinya dengan benar. Jogjakarta: Diva Press.
2. Bagi peneliti
Perlu mengembangkan Suradi, R dan Hesti. (2004).
penelitian tentang ASI Manajemen laktasi. Jakarta:
Eksklusif dengan memakai Program Manajemen Laktasi
metode penelitian yang lain Perkumpulan Perinatologi
serta variabel yang berbeda. Indonesia
3. Bagi tenaga kesehatan
Setelah adanya penelitian ini Survei Demografi Kesehatan
diharapkan bidan dapat Indonesia. (2007).
memberikan informasi,
pendidikan kesehatan, tentang Wawan, Dewi. (2011). Pengetahuan
ASI Eksklusif untuk dan Sikap Perilaku Manusia.
meningkatkan pengetahuan Yogyakarta: Nuha Medika
ibu, melalui penyuluhan
dengan metode seperti
menggunakan leaflet ataupun
menggunakan media elektronik
agar mudah di pahami oleh ibu.

DAFTAR PUSTAKA
Arini. (2012). Pengaruh
Karakteristik. Diva Press:
Yogyakarta

Arisman. (2009). Gizi dalam Daur


Kehidupan. Jakarta: EGC

Dinkes Kabupaten Semarang.


(2010). Profil Kesehatan
Kabupaten Semarang. Dinkes
Kabupaten Semarang.

Dinkes Kabupaten Semarang.


(2013). Profil Kesehatan
Kabupaten Semarang. Dinkes
Kabupaten Semarang.

Notoatmodjo. (2005). Metodologi


Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta.

Notoatmodjo. (2010). Metodologi


Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai