Anda di halaman 1dari 10

POTENSI BAHAYA DI LINGKUNGAN PABRIK PT.

MARTINA BERTO
KELOMPOK VI

NAMA
dr. Jessica
dr. Nelly
dr. Agung
dr. Rafael
dr. Roselina
Definisi
Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Kep.
463/MEN/1993
keselamatan dan kesehatan kerja adalah upaya perlindungan yang
ditujukan agar tenaga kerja dan orang lainnya di tempat kerja
/perusahaan selalu dalam keadaan selamat dan sehat, serta agar
setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien
Tujuan
Menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Kep.
463/MEN/1993
 Tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja adalah mewujudkan
masyarakat dan lingkungan kerja yang aman, sehat dan sejahtera,
sehingga akan tercapai ; suasana lingkungan kerja yang aman,
sehat, dan nyaman dengan keadaan tenaga kerja yang sehat fisik,
mental, sosial, dan bebas kecelakaan
LINGKUNGAN DI DALAM PABRIK
 VENTILASI
Pada ruang produksi tidak terlihat
adanya ventilasi yang memungkinkan
sirkulasi sirkulasi udara berjalan dengan baik

Berpedoman pada :
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA
REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER.03/MEN/1985 Pasal
1 dan Pasal 12
Pasal 1
Ventilasi buang adalah alat yang berfungsi mengeluarkan debu dari lingkungan kerja
melalui peralatan mekanis yang meliputi corong pengepul, pipa-pipa penyalur,
pembersih udara dan lain-lain yang berhubungan dengan fungsi pengeluaran debu

Pasal 12
Pada setiap ruang kerja wajib dipasang alat ventilasi yang sesuai, agar debu serat
asbes yang terkandung di udara tempat kerja berada di bawah nilai ambang batas.
(2) Alat ventilasi wajib dihidupkan pada waktu proses industri dijalankan, dilakukan
perbaikan atau perawatan peralatan proses industri.
(3) Alat ventilasi harus diperiksa oleh pengurus secara teratur selama-lamanya 3 (tiga)
bulan sekali dan hasil pemeriksaannya harus dicatat dan disimpan untuk waktu
minimum 3 (tiga) tahun.
(4) Alat ventilasi dan alat pelindung diri serta hasil pemeriksaan tersebut ayat (3),
diperiksa dan diawasi oleh Pegawai Pengawas.
 KEBERSIHAN LANTAI
Pada kunjungan didapatkan pada lantai di area tempat produksi,
tampak adanya genangan air yang berpotensi kecelakaan
(terpeleset) pada pekerja yang melewatinya.
Saran : diharapkan dapat lebih diperhatikan untuk bagian
cleaning service yang bertugas
 Kotak P3K
Selama kunjungan tidak terlihat adanya kotak P3K pada masing masing
divisi
Saran : diharapkan disediakan kotak P3K karena sesuai dengan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER. 01/MEN/I/2007 pasal (1) tentang Pedoman Pemberian
Penghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
“Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan di tempat kerja selanjutnya
disebut dengan P3K di tempat kerja, adalah upaya memberikan
pertolongan pertama secara cepat dan tepat kepada pekerja/buruh
dan/atau orang lain yang berada di tempat kerja, yang mengalami
sakit atau cidera di tempat kerja”
Alat Pemadam Kebakaran

Pada kunjungan ditemukan


 Pada ruangan museum dengan latar belakang bahan yang mudah terbakar,
tidak ada apar atau akses ke hydran sulit terjangkau dan untuk menuju ke
alat hydran terdapat pintu yang memerlukan akses tombol
Penempatan Tabung Pemadam / APAR (Alat Pemadam Api
Ringan) diatur dalam Permenakertrans RI No 4/MEN/1980
tentang Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat
Pemadam Api Ringan.
Persyaratan tersebut antara lain :
 Mudah dilihat, diakses dan diambil serta dilengkapi dengan tanda
pemasangan APAR / Tabung Pemadam.
 Tinggi pemberian tanda pemasangan ialah 125 cm dari dasar lantai tepat
di atas satu atau kelompok APAR bersangkutan (jarak minimal APAR /
Tabung Pemadam dengan laintai minimal 15 cm).
 Jarak penempatan APAR / Tabung Pemadam satu dengan lainnya ialah 15
meter atau ditentukan lain oleh pegawai pengawas K3 atau Ahli K3.
 Semua Tabung Pemadam / APAR sebaiknya berwarna merah.
 Tambahan lain yang ditemukan
1. Tangga pada dimuseum tidak dapat warnya yang membedakan
linenya
2. Ruangan tempat pertemuan tidak ada petunjuk evakuasi keadaan
darurat, tidak adanya APAR atau titik kumpul evakuasi
3. Kurangnya informasi dari pihak perusahan yang lebih mendetail
mengenai hal hal yang berhubungan dengan keselamatan kerja itu
sendiri. Pada tamu atau pengunjung tidak dijelaskan titik kumpulnya.
4. Tataletak barang di ruang quality control terlalu penuh sehingga sulit
bila ada evakuasi m
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai