BAB 1
PENDAHULUAN
(لححزحوايل الددنُّيقحيِاَ حو حمراَ فيييِقحهاَ أحيهحونن يعينحد الي يمرين قحقيتيل اليسلييم بيغح ييي ححقق ) رواه التمرذي
“Hilangnya dunia beserta isinya sungguh lebih ringan di sisi Allah daripada
terbunuhnya seorang muslim dengan tidak benar.” (HR. Tirmidzi)
Oleh sebab itu, tidak boleh bagi seorang manusia untuk melakukan bunuh
diri, atau melukai badannya. Tidak hanya sampai di situ saja, syari’at Islam juga
menjaga badan seorang muslim sekalipun dia telah meninggal dunia. Oleh
karenanya, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Salam melarang menginjakan kaki
diatas kuburan mayat atau duduk bersandar di atasnya karena perbuatan tersebut
termasuk merendahkan dan menghinakan penghuni kubur.
1.3 Tujuan
BAB 2
PEMBAHASAN
Otopsi secara bahasa berarti pengobatan penyakit dengan jalan memotong atau
mengiris bagian tubuh manusia yang sakit atau operasi. Dalam bahasa Arab dikenal
dengan istilah jirahah atau amaliyah bil al-jirahah yang berarti melukai, mengiris
atau operasi pembedahan. Bedah mayat oleh dokter Arab dikenal dengan istilah at-
tashrih jistul al-mauta. Otopsi istilah adalah pembedahan dan pemeriksaan organ-
organ dan jaringan mayat untuk menemukan penyakit dan cedera yang
menyebabkan atau berkontribusi terhadap kematian.
Definisi dari membongkar mayat di umpamakan sebagai perkataan ت ش ماَلومموواَ ت
نومب ش
اَتمخوراَشج اَملوميي تoleh penulis arab. Maka disimpulkan definisinya sebagai
atau ت تمببمن قومبببترته
berikut: “membongkar mayat adalah mengangkat mayat dari lahad kubur, karena
ada masalah hukum yang berkaitan dengan mayat itu akan segera diselesaikan”.
(1) otopsi anatomis, yaitu otopsi yang dilakukan mahasiswa kedokteran untuk
mempelajari ilmu anatomi.
(2) otopsi klinis, yaitu otopsi untuk mengetahui berbagai hal yang terkait dengan
penyakit (misal jenis penyakit) sebelum mayat meninggal.
(3) otopsi forensik, yaitu otopsi yang dilakukan oleh penegak hukum terhadap
korban pembunuhan atau kematian yang mencurigakan, untuk mengetahui
sebab kematian, menentukan identitasnya, dan sebagainya.
4
A. Ketentuan Otops
1. Adanya mayat yang telah dikuburkan tidak pernah dirawat secara islam,
misalnya tidak pernah dimandikan, tidak pernah dikafani, tidak pernah
disembahyangi dan tidak dihadapkan ke kiblat. Kalau ternyata tidak pernah
dirawat secara islam, lalu dikuburkan, maka harus membongkarnya untuk
dimandikan kalau belum membusuk, untuk dikafani, untuk disembahyangi
dan dihadapkan ke kiblat
2. Adanya mayat yang telah dikuburkan tidak diketahui oleh keluarganya. Dan
untuk diyakini siapa sebenarnya yang dikuburkan itu, maka keluarganya
dapat membongkarnya. Oleh karena itu, apabila hendak menguburkan mayat
yang tidak diketahui asalnya, maka harus difoto terlebih dahulu, agar disuatu
ketika datang keluarganya menanyakan, bisa diperlihatkan fotonya, agar tidak
perlu lagi membongkar mayatnya untuk kepentingan tersebut.
A. Hukum Otopsi
1. Asy-Syaukaany mengatakan:
ب شغمستل اَملوميي ت
ُت اَوموتومكفتمينتته اَوتواَل ج
صلوتة وعلوميته شممحوتاجج تاَلى ودلتميلل وولوودلتميلل اَلجُدمفشن وممسقو ا.
طالتوماشعلتوم تممن شوشجمو ت
Artinya:
ثشببجُم اَشتعميببود,صليوى وعلوميببته اَتمن وكاون لومم يشهومل وعلوميته اَلتتوراَ ش.صللى وعلوميته اَشمختروج تمون اَملقومبتر
وو ش.ب وووممن شدقتون تممن وغميتراَومن يش و
وووخببموشز اَ م تلجُمببتة اَلجُثلثوببتة.صببللى وعلوميببته ووتفى تروواَيولة وعمن اَومحوموداَونجُهش يشمنبوبب ش,صليوى وعلوميته ووهَشووفتمى اَملقومبتر
وويش و,ش وو ش,اَومحومود
ووتومغتسبميتل, ووتوموتجميته وممن شدفتون تاَلى وغميتراَملقتمبلوتة اَتلوميوهبا,ك تفى اَملقومبتر ح تممثشل اَتمخوراَ ت
ج ومالل تشتر و صتحمي ل ش اَملقومبترلتوغور ل
ض و نومب ش
م
تممثشل اَملفوأ ت. وووقاول تفى اَلجُشميلءيومسقشطش تفى اَلقومبتر.ش وعمنوها
يشمنبو ش..س وواَلجُدوراَتهَتم
ش …تممسوحاتوهش تفى اَملقومبتروجاوزاَومن يشمنبو و
Artinya;
Artinya:
ت تشبتميشح اَملوممحظشمووراَ ت
ت ُواَل ج.
ضشرمووراَ ش
Artinya:
Artinya:
“tiada haram (bila) bersama dengan darurat, dan tiada makruh (bila) bersama
dengan hajat”.
9
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA